Menu

MENU

MUSLIMAH




Tipe-tipe Wanita Dalam Al-Quran

KETIKA memasuki sebuah showroom, butik, atau toko yang menjual pakaian wanita, kita akan mendapatkan pakaian dengan berbagai bentuk, corak, dan ragamnya. Mau pilih yang mana? Semuanya terserah kita. Sebab kita sendiri yang akan memakainya. Kita pula yang akan menerima konsekuensi dari memakai pakaian tersebut.
Pakaian dapat kita analogikan dengan kepribadian. Seperti halnya pakaian, kepribadian wanita pun memiliki beragam jenis dan corak. Kita diberi kebebasan untuk memilih tipe mana saja yang paling disukainya. Namun ingat, dalam setiap pilihan ada tanggung jawab yang harus dipikul.
Karena itu, agar tidak menyesal di kemudian hari, Al-Qur’an memberi tuntunan kepada orang orang beriman (khususnya Muslimah) agar tidak salah dalam memilih kepribadian.
Setidaknya ada lima tipe wanita dalam Al-Qur’an, yakni, pertama, tipe pejuang. Wanita tipe pejuang memiliki kepribadian kuat. Ia berani menanggung risiko apa pun saat keimanannya diusik dan kehormatannya dilecehkan. Tipe ini diwakili oleh Siti Asiyah binti Mazahim, istri Fir’aun.
Walau berada dalam cengkraman Fir’aun, Asiyah mampu menjaga aqidah dan harga dirinya sebagai seorang Muslimah. Asiyah lebih memilih istana di surga daripada istana di dunia yang dijanjikan Fir’aun.
Allah SWT mengabadikan do’anya, “Dan Allah menjadikan perempuan Fir’aun teladan bagi orang-orang beriman, dan ia berdo’a : Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (QS. At-Tahriim: 11).
Kedua, tipe wanita shalihah yang menjaga kesucian dirinya. Tipe ini diwakili Maryam binti Imran. Hari-harinya ia isi dengan ketaatan kepada Allah. Ia pun sangat konsisten menjaga kesucian dirinya.
“Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” demikian ungkap Maryam (QS. Maryam: 20).
Karena keutamaan inilah, Allah SWT mengabadikan namanya sebagai nama salah satu surat dalam Al-Qur’an (QS. Maryam [19]). Maryam pun diamanahi untuk mengasuh dan membesarkan Kekasih Allah, Isa putra Maryam (QS. Maryam [19] : 16-34). Allah SWT memuliakan Maryam bukan karena kecantikannya, namun karena keshalihan dan kesuciannya.
Ketiga, tipe penghasut, tukang fitnah, dan biang gosip. Tipe ini diwakili Hindun, istrinya Abu Lahab. Al-Qur’an menjulukinya sebagai “pembawa kayu bakar” alias penyebar fitnah. Dalam istilah sekarang, wanita penyiram bensin.
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS. Al-Lahab: 1-5). Bersama suaminya, Hindun bahu membahu menentang dakwah Rasulullah SAW, menyebar fitnah, dan melakukan kezaliman. Isu yang awalnya biasa, menjadi luar biasa ketika diucapkan Hindun.
Keempat, tipe wanita penggoda. Tipe ini diperankan Zulaikha saat menggoda Nabi Yusuf. Petualangan Zulaikha diungkapkan dalam Al-Qur’an,
“Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah ke sini.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.” (QS. Yusuf: 23).
Kelima, tipe wanita pengkhianat dan ingkar terhadap suaminya. Allah SWT memuji wanita yang tidak taat kepada suaminya yang zalim, seperti dilakukan perempuan Fir’aun (QS. At-Tahriim: 11). Namun, pada saat bersamaan Allah pun mengecam perempuan yang bekhianat kepada suaminya (yang shaleh). Istrinya Nabi Nuh dan Nabi Luth mewakili tipe ini. Saat suaminya memperjuangkan kebenaran, mereka malah menjadi pengkhianat dakwah.
Difirmankan, “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shaleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS. At-Tahriim: 10).
Wanita-wanita yang dikisahkan Al-Qur’an ini hidup ribuan tahun lalu. Namun karakteristik dan sifatnya tetap abadi sampai sekarang. Ada tipe pejuang yang kokoh keimanannya, ada wanita shalihah yang tangguh dalam ibadah dan konsisten menjaga kesucian diri, ada pula tipe penghasut, penggoda, dan pengkhianat.
Terserah kita mau pilih yang mana. Bila memilih tipe pertama dan kedua, maka kemuliaan dan kebahagiaan yang akan kita dapatkan. Sedangkan bila memilih tiga tipe terakhir, kehinaan di dunia dan kesengsaraan akhiratlah akan kita rasakan.
“Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. An-Nuur: 34).  [sumber: Risma Hermawati/ISLAMPOS]


12 Kemuliaan yang Diberikan pada Wanita, Apa Saja Itu?

WANITA diciptakan oleh Allah SWT dengan mulia. Wanita diciptakan sebagai seorang ibu yang ditakdirkan untuk melahirkan dan mendidik anak manusia hingga akhir zaman. Hal itu merupakan salah satu kemuliaan yang Allah SWT berikan kepada wanita. Namun ternyata masih banyak kemuliaan lain yang Allah SWT berikan.
Berikut ini simaklah beberapa kemuliaan kaum wanita yang diberikan Allah.
1. Seorang wanita yang saleh lebih baik daripada 70 orang wali atau pria saleh, tetapi seorang wanita yang bobrok akhlaknya lebih buruk daripada seribu pria yang buruk akhlaknya.
2. Seorang istri yang pandai menghibur suaminya yang sedang dalam keadaan gelisah, ia akan mendapatkan pahala separuh dari pahala jihad.
3. Seorang wanita yang sedang hamil, lalu dia menjalankan shalat 2 rakaat maka kebaikan yang diterimanya lebih baik daripada 80 rakaat shalat wanita yang tidak hamil.
4. Seorang wanita yang meninggal dunia dalam rentang waktu 40 hari setelah melahirkan anak, maka ia akan mendapat pahala seperti halnya seorang laki-laki gugur syahid.
5. Jika seorang anak menangis pada malam hari dan ibunya tidak memarahinya, bahkan membujuknya, ibu itu akan mendapat pahala ibadah.
6. Jika pada malam hari seorang wanita tidak dapat tidur karena mengurus anaknya yang sakit, Allah akan memberinya ganjaran sepadan dengan usaha memerdekakan 20 orang budak.
7. Seorang wanita yang bangun pada malam hari untuk menyusui anaknya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan ia akan diberi pahala seperti pahala orang yang mengerjakan ibadah selama 12 tahun.
8. Apabila seorang wanita menyapu rumahnya sambil berdzikir, Allah akan memberikan kepadanya pahala seperti menyapu halaman di sekitar Ka’bah.
9. Seorang istri yang memotivasi suaminya untuk berjuang di jalan Allah, dan ia ikhlas untuk menanggung barangkali penderitaan karena ditinggal suaminya, maka Allah akan memasukkannya ke surga 500 tahun lebih awal sebelum suaminya, dan wanita itu menanti di pintu surga.
10. Seorang wanita yang memerah susu sapi dan diawali dengan kalimat “Bismillahirrahmanirrahim”, maka Allah akan memberikan keberkahan rezeki bagi penduduk rumah tersebut.
11. Seorang istri yang mengerjakan shalat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menjaga amanah suaminya, maka Allah akan memasukkannya ke surga dari pintu mana saja yang ia sukai.
12. Ketika nanti di surga, semua penghuni surga akan menemui Allah dengan frekuensi tergantung dari kuantitas dan kualitas amalnya di dunia. Tapi, bagi seorang wanita yang memelihara dirinya dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya, Allah sendiri yang akan menemuinya. Namun jika wanita itu memandang pria yang bukan mahramnya dengan pandangan yang mengundang syahwat, Allah akan mengutuk wanita itu.   (sumber: ISLAMPOS)


Pesan Rasulullah Untuk Muslimah

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda. : 
“Barang siapa beriman kepada Allah SWT. dan Hari Akhir, hendaklah ia tidak menganggu tetangganya. Jagalah pesanku tentang kaum perempuan agar mereka diperlakukan dengan baik. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Jika engkau berusaha untuk meluruskannya, tulang itu akan patah. Jika engkau membiarkannya, tulang itu tetap bengkok. Oleh karena itu, jagalah pesanku tentang kaum perempuan agar mereka diperlakukan baik.”   (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Perempuan, Muslimah atau biasa disebut kaum Hawa. Begitu istimewa hingga menjadi nama dalam salah satu surat di Al-Quranul Kariim. Begitu banyak kelebihan juga kekurangan, perempuan yang juga disebut-sebut sebagai ahli neraka paling banyak. Na’udzubillah.
Dalam hadits diatas menyoroti kelemahan alamiah perempuan. Dalam dirinya ada kebengkokan naluriah yang tidak bisa diluruskan oleh siapapun. Namun demikian tuntutan kebijaksanaan Allah Swt., sebagaimana termasuk kebijaksanaanNya. Dia menjadikan laki-laki memiliki kemampuan untuk memelihara hal ini dengan membawanya pada pergaulan yang baik.
Imam Al-ghazali seperti dikutip dalam Al-lu’lu’ wal marjan karya Muhammad Fu’ad ‘Abdul Baqi, berkata, “Salah satu kewajiban suami terhadap istri adalah meperlakukannya dengan baik. Perlakuan baik kepadanya bukan hanya tidak menyakitinya, melainkan juga bersabar atas perilaku buruk, kelambanan, dan kemarahannya untuk meneladani Rasulullah Saw. Ketahuilah bahwa ada istri beliau yang mengejek beliau dengan mengulang perkataanya dan ada pula yang tidak memperdulikan beliau hingga malam. Lebih dari itu, laki-laki dapat lebih bersabar atas perilaku buruk istri dengan humor yang bisa menyenangkan hati.”
Berikut ini ada sepuluh wasiat Rasulullah saw. kepada putrinya Fatimah Az-Zahra. Wasiat ini merupakan mutiara termahal nilainya, khususnya bagi setiap istri yang mendambakan kesalehan. Wasiat tersebut adalah:
1.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, kelak Allah akan tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diaduknya, dan juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.
2.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh tabir pemisah.
3.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya, maka Allah akan tetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
4.Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangga-tetangganya, maka Allah akan membantunya untuk dapat meminum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.
5.Wahai Fatimah! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.
6.Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan, serta melebur seribu kejelekan.
Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang Allah. Disaat seorang wanita melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Disaat seorang wanita meninggal karena melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun, didalam kubur akan mendapat taman yang indah yang merupakan bagian dari taman surga. Allah memberikan padanya pahala yang sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
7.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam, dengan rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau. Dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allah pun akan memberikan kepadanya pahala seratus kali ibadah haji dan umrah.
8.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri tersenyum dihadapan suaminya, maka Allah akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih.
9.Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya dengan rasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
10.Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggotnya dan memotong kumisnya serta kuku-kukunya. Maka Allah akan memberi minuman yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungai surga. Allah pun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya bagian dari taman surga. Allah pun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal mustaqim dengan selamat.
Subhanalloh, betapa bersyukurnya kita menjadi seorang perempuan. Diberikan berbagai kelebihan dan keistimewaan juga kemudahan memasuki surga. Semoga kita termasuk ke dalam golongan ahli surga dan menjadi bidadari yang dinantikan surga. [sumber: hf/islampos/wanita sholehah]


Keistimewaan Perempuan yang Tidak Dimiliki Laki-laki

SAUDARIKU yang dirahmati Allah SWT. Berbahagialah! Berbahagialah di tengah masalah apapun yang dihadapi. Karena sesungguhnya Allah selalu membersamai kita, dan kita patut bersyukur. Meski mudah sekali lemah dan terbilang rapuh, tapi Allah SWT. berikan anugerah dan keistimewaan yang tidak dimiliki kaum Adam.
Berikut ini diantara keistimewaan seorang perempuan:
  1. Doa Wanita itu lebih makbul dari pada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanyakan kepada Rosulullah SAW. akan hal tersebut, beliau menjawab, “Ibu lebih penyayang daripada ayah. Dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”
  2. Wanita yang Sholehah itu lebih baik daripada 1000 lelaki sholeh.
  3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis kerana takut kepada Allah. Dan orang yang takut kepada Allah SWT. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
  4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya, akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW.) Di dalam Surga.
  5. Barang siapa membawa hadiah, barang atau makanan dari pasar ke rumah. Lalu diberikan kepada keluarganya maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada lelaki.
  6. Surga itu di bawah telapak kaki ibu.
  7. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau 2 saudara perempuan. Lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka, dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggung jawab, maka baginya adalah Surga.
  8. Apabila ibu atau ayahmu memanggil dirimu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.
  9. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu Surga. Masuklah dari mana-manapun yang dia kehendaki.
  10. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan dilaut, burung di udara, malaikat, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya serta menjaga sholat dan puasanya.
  11. Aisyah r.a. berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw., siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” jawab Rasulullah Saw, “Suaminya.” Siapa pula yang berhak terhadap lelaki?” jawab Rosulullah Saw. “Ibunya.”
  12. Apabila perempuan melaksanakan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatan suaminya, maka ia bisa masuk ke surga dari pintu mana saja yang dikehendaki.
  13. Seorang perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama. Maka Allah SWT. memasukan dia ke dalam surga terlebih dahulu daripada suaminya.
  14. Apabila seorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para Malaikat untuknya. Allah SWT. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1.000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1.000 kejahatan.
  15. Apabila seorang perempuan mulai sakit karena hendak bersalin, maka Allah SWT. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad di jalan Allah.
  16. Wanita yang melahirkan akan mendapatkan pahala 70 tahun shalat dan puasa, dan setiap kesulitannya Allah SWT. catatkan baginya pahala Haji.
  17. Seorang wanita yang menyusui anaknya, maka baginya ia akan mendapatkan pahala kebaikan dari setiap tetesan air susunya.
  18. Seorang wanita/ibu yang semalaman tidak tidur dan menjaga anaknya yang sakit, maka Allah SWT. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang budak dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.
  19. Seorang wanita/istri yang meninggal dengan keridhoan suaminya, akan di jamin masuk surga.
Subhanalloh… alangkah indahnya menjadi seorang perempuan, wanita ataupun kelak menjadi ibu kemudian nenek. Begitu mudahnya untuk memasuki surga, dibebaskan dari pintu manapun yang disukai. Begitu mulianya menjadi seorang perempuan, lantas apakah kita akan menyiakan kesempatan ini begitu saja?
Menyiakan kesempatan besar ini dengan hal yang tidak ada bandingannya dengan pahala surga. Rasa panas karena berjilbab, rasa malu karena tak punya pacar, atau rasa iri terhadap suami orang lain yang lebih tampan parasnya. Ah… begitu piciknya rasa itu jika ditukar dengan keindahan bertemu wajah Allah SWT. di akhirat kelak. Wallohu A’lam Bishshowwab. [sumber: grupfacebook/sebutir mutiara,seindah wanita sholehah]




10 Nasihat Untuk Bidadari Surga

NASIHAT adalah sebuah kejernihan yang sewajarnya hadir dalam kehidupan masyarakat Islam. Terkhusus bagi wanita muslimah yang hidup dijaman ini.
Sapaan nasihat adalah penyejuk yang menyegarkan langkah, menuju ridha Yang Maha rahmah, Allah swt.
Ada sepuluh nasihat yang layaknya didengar dan dijadikan pedoman untuk wanita muslimah.
1. Wanita muslimah meyakini bahwa Allah adalah Tuhannya, Muhammad adalah nabinya dan Islam adalah agamanya, dan menampakkan jejak keimanan dalam perkataan, amalan dan keyakinan. Maka ia selalu menjauhi murka Allah, takut akan pedihnya azab Allah dan balasan akibat menyelisihi perintah-Nya.
2. Wanita muslimah selalu menjaga sholat-sholat wajibnya, berwudlu, menjaga kekhusyukan dan ketepatan waktu melaksanakan sholat.
Janganlah menyibukkan diri dengan aktivitas yang lain ketika datang waktu sholat. Meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat yang memalingkan dari ibadah kepada Allah.
Ia pun menampakkan atsar (bekas) sholatnya dalam peri kehidupan, karena sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, sholat adalah penjaga terbesar dari kemaksiatan.
3. Wanita muslimah selalu menjaga hijabnya (mengenakan jilbab) merasa mulia dengan hal tersebut dan dia tidak keluar dari rumah kecuali dalam kondisi berjilbab, dengan jilbab tersebut bertujuan agar Allah menjaganya. Ia pun bersyukur kepada Allah yang telah memuliakan, menjaga dan mengehendaki terjaganya kesuciannya dengan jilbab.

“ Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu anak-anakmu dan wanita beriman agar mereka mengenakan jilbab-jilbab mereka.” 
(QS. Al-Ahzaab : 59)

4. Wanita muslimah selalu mentaati suaminya, bersikap lembut, cinta, mengajaknya kepada kebaikan, menasehati dan menghibur suaminya. Ia tidak mengeraskan suara dan kasar dalam berbicara kepada suaminya.
Rasulullah bersabda, 
“Apabila seorang wanita menjaga shalat lima waktunya, berpuasa di bulan ramadhan, menjaga kehormatannya, dan mentaati suaminya niscaya ia akan masuk surga.” 
(Hadits Shahih jami’).
5. Wanita muslimah senantiasa mendidik putranya untuk taat kepada Allah. Mengajarinya dengan aqidah yang benar, menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya serta menjauhi maksiat dan akhlaq yang buruk.
Firman Allah, 
“ Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” 
(QS. At-Tahrim : 6).
6. Wanita muslimah tidak berdua-duaan dengan laki-laki yang bukan mahramnya.
Sabda Rasulullah, “Barangsiapa wanita yang berdua-duaan dengan laki-laki, maka syetan yang ketiganya.” (Hadits).
Dan wanita muslimah tidak bepergian jauh kecuali untuk keperluan yang tidak bisa ditinggalkan dan disertai mahram dengan berjilbab.

7. Wanita muslimah tidak berpenampilan atau berdandan seperti kaum laki-laki.
Sabda Rasulullah, 
“Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.” 
(Hadits Shahih).
Wanita muslimah juga tidak meniru orang-orang kafir dalam kekhususan dan kebiasaan mereka.
“ Barang siapa yang bertasyabuh (menyerupai) suatu kaum, maka ia termasuk golongan kaum tersebut. ” 
(Hadits Shahih).
8. Wanita muslimah adalah da’iyah (orang yang berdakwah) dibarisan kaum wanita. Dengan menggunakan perkataan yang baik melalui jalan menziarahi tetangganya, menyambung persaudaraan, melalui telpon, memberikan buku-buku dan kaset-kaset Islam.
Ia pun beramal dengan apa yang ia ucapkan dan bersemangat dalam menghindarkan diri dari adzab Allah,
“Kalau Allah menghidayahi seseorang melalui perantara kamu, maka hal tersebut lebih baik bagimu dari pada binatang ternak yang merah (harta dunia yang banyak).” (HR. Bukhari dan Muslim).
9. Wanita muslimah menjaga hatinya dari kerancuan dan hawa nafsu, menjaga pandangannya dari pandangan-pandangan yang haram, menjaga telinganya dari hal-hal yang melalaikan dari dzikrullah.
Ini semua yang dinamakan dengan taqwa,
“Malulah terhadap Allah dengan sebenar-benarnya. Barang siapa yang malu dengan sebenar-benarnya maka jagalah kepalanya dan apa yang ada didalamnya. Dan jagalah perutnya serta yang ada didalamnya, ingatlah kematian dan musibah. Barang siapa yang menghendaki akhirat hendaknya ia meninggalkan (tidak cinta) perhiasan-perhiasan dunia, barang siapa berbuat demikian niscaya sikap malunya kepada Allah benar.” (Hadits Shahih Jami’).
10. Wanita muslimah tidak menyia-nyiakan waktu siang maupun malamnya untuk perbuatan yang tidak ada gunanya, atau melewatkan masa mudanya hilang dengan percuma.
“Tinggalkanlah mereka yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan kesia-siaan.” 
(QS. Al-An’am : 70).
Allah juga berfirman tentang orang yang menyia-nyiakan umurnya.

“Alangkah meruginya diri kami dari apa yang telah kami tinggalkan.” 

(QS. Al-An’am : 31).
Wahai muslimah laksanakanlah nasihat-nasihat ini niscaya engkau akan jaya di dunia dan di akhirat. Dan kelak di akhirat, engkau akan menjadi bidadari surga yang dirindukan. 
[sumber: hf/islampos/Muslimah - 01 Oktober 2004/kotasantri.com]


BACA JUGA ...
Tips Si kecil Mau Berjilbab




SHARE !

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).