Menu

MENU

Shalat Sunnah


Shalat Dhuha


Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan pada waktu antara pagi sampai siang hari. Minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat. Shalat Duha adalah salah satu dari sekian macam shalat sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad untuk dilakukan selain shalat tahajud, shalat sunnah rawatib, shalat witir, dan lain-lain. Shalat dhuha dilakukan pada pagi hari. Dari naiknya matahari sekitar sepenggalah sampai sebelum masuk waktu dzuhur 


FADHILAH/KEUTAMAAN SHALAT DHUHA

Tujuan utama dalam melaksanakan shalat dhuha adalah ibadah mengikuti suri tauladan Nabi. Selain itu, ia merupakan amalan ibadah yang dapat memudahkan jalan bagi pelakunya. Terutama, dalam segi kelapangan memperoleh rizki. Dalil hadits yang berkaitan dengan shalat dhuha adalah sebagai berikut:

1. Hadits riwayat Muslim:


صلاة الأوَِّاِبين إذا رَمَضَت الفِصال من الضُحَي

Artinya: shalatnya orang yang bertaubat adalah saat anak unta terbakar (oleh panas matahari) di waktu pagi.



2. Hadits riwayat Ibnu Khuzaiman dan Hakim


لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب، وهي صلاة الأوابين
Artinya: Hanya orang yang bertaubat yang memelihara shalat dhuha karena shalat dhuha adalah shalatnya orang-orang yang bertobat.

3. Hadits riwayat Ashbahani



مَنْ صَلَّى الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ فِي دَهْرِهِ مَرَّةً وَاحِدَةً يَقْرَأُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ عَشْرَ مَرَّاتٍ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ عَشْرَ مَرَّاتٍ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ عَشْرَ مَرَّاتٍ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ إحْدَى عَشْرَةَ مَرَّةً وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ عَشْرَ مَرَّاتٍ وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ عَشْرَ مَرَّاتٍ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَإِذَا تَشَهَّدَ سَلَّمَ وَاسْتَغْفَرَ سَبْعِينَ مَرَّةً وَسَبَّحَ سَبْعِينَ مَرَّةً سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ دَفَعَ اللَّهُ عَنْهُ شَرَّ أَهْلِ السَّمَاوَاتِ وَشَرَّ أَهْلِ الْأَرْضِ وَشَرَّ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ

Artinya: Barangsiapa yang melaksanakan shalat Dhuha empat rakaat pada hari Jum'at satu kali membaca Al-Fatihah 10 kali, Surah An-Nas 10 kali, Surah Al-Falaq 10 kali, Surah Al-Ikhlas 10 kali, Surah Al-Kafirun 10 kali, ayat Kursi 10 kali dalam setiap rakaat, kemudian ketika membaca tasyahud / tahiyat dan mengucapkan salam dan istighfar 70 kali bertasbih 70 kali, maka Allah akan menghindarkan dia dari keburukan penduduk langit dan keburukan penduduk bumi dan keburukan manusia dan jin. (Hadits riwayat Asbahani dari Ibnu Abbas - lihat Hasyiah Al-Jamal)


WAKTU SHALAT DHUHA
Shalat dhuha dilaksanakan pada pagi sampai siang hari. Dari setelah matahari agak tinggi (irtifa' asy-Syamsi) sampai sebelum masuk waktu dzuhur. Adapun waktu terbaik adalah dengan mengakhirkan sampai waktu agak siang (panas). Kira-kira antara jam 8 sampai jam 10.


JUMLAH RAKAAT SHALAT DHUHA
Paling sedikit dua rakaat. Sedang paling banyak adalah delapan rokaat. 
Berdasarkan hadits dari Abu Dzar berikut:

أن النبي صلى الله عليه وسلم دخل بيتها يوم فتح مكة وصلى ثماني ركعات، فلم أر صلاة قط أخف منها؛ غير أنه يتم الركوع والسجود

Artinya: Nabi Muhammad pada hari pembebasan Makkah (fathu Makkah) masuk ke rumahnya dan shalat delapan rakaat. Aku tidak pernah melihat shalat yang lebih ringan (lebih cepat) dari itu. Akan tetapi beliau tetap menyempurnakan ruku' dan sujud (hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim).
Pendapat ini adalah yang mu'tamad sebagaimana dinyatakan Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmuk.

Namun, menurut kitab Ar-Raudhah, jumlah rakaat dhuha terbanyak adalah 12 rakaat.

Apabila melaksanakan shalat dhuha lebih dari dua rakaat, maka yang utama dilaksanakan dengan dipisah salam setiap dua rakaat berdasarkan hadits riwayat Ahmad dan lain-lain: صلاة الليل والنهار مثنى مثنى. Shalat malam atau siang (hendaknya dilakukan) dua rakaat dua rakaat.

Namun boleh dilakukan delapan rakaat dengan satu kali salam.


NIAT SHALAT DHUHA
Niat shalat dhuha adalah sebagai berikut: 


أُصَلِّي سُنَّةَ الضُحَي رَكْعَتَين ِللهِ تَعَاليَ


Ushalli sunnatad Duha rok'ataini lillahi Ta'ala

Artinya: Saya niat shalat dhuha dua rakaat karena Allah. 

BACAAN SHALAT DHUHA 
Bacaan saat shalat dhuha sama dengan shalat lain. Yaitu, surat al-fatihah dan surat pendek.

1. Surat Al-Fatihah (wajib).
2. Surat pendek (sunnah/tidak wajib)
3. Tahiyat (tasyahud) saat duduk rakaat terakhir.

Bacaan Quran selain Al-Fatihah yang paling dianjurkan adalah: Surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua. Selain itu, sunnah juga membaca surat As-Syams dan Ad-Dhuha


DOA SHALAT DHUHA
Menurut keterangan dalam kitab فتوحات الوهاب بتوضيح شرح منهج الطلاب المعروف بحاشية الجمل doa yang disunnahkan untuk dibaca setelah shalat dhuha adalah sebagai berikut:


اللَّهُمَّ إنَّ الضُّحَى ضَحَاؤُك وَالْبَهَا بَهَاؤُك وَالْجَمَالُ جَمَالُك وَالْقُوَّةُ قُوَّتُك وَالْقُدْرَةُ قُدْرَتُك وَالْعِصْمَةُ عِصْمَتُك اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَائِكَ وَبِهَائِك وَجَمَالِك وَقُوَّتِك وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْت عِبَادَك الصَّالِحِينَ

Allahumma innad Duha Duha'uka wal baha'a bahauka waljamala jamaluka walquwwata quwwatuka walqudrota qutrotuka wal ishmata ishmatuka. Allahumma inkana rizki fissama'i fa anzilhu wainkana fil ardi fa akhrijhu wa inkana mu'siran fa yassirhu wa inkana haraman fatahhirhu wainkana baidan faqarribhu bihaqqi dhuhaika wa baha'ika wa jamalika waquwwatika wa qudratika atini ma ataita ibadakas salihin

Artinya: Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh


HUKUM SHALAT DHUHA BERJAMAAH

Ada sebagian umat Islam yang suka melaksanakan shalat dhuha secara berjamaah. Adapun hukumnya adalah boleh dan tidak makruh tapi juga tidak sunnah. Akan tetapi lebih utama dilakukan sendirian. 


HUKUM SHALAT DHUHA DI WAKTU TAHRIM 

Waktu pelaksanaan shalat Dhuha berada di antara dua waktu tahrim atau waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat sunnah yaitu waktu tahrim saat terbitnya matahari dan waktu tahrim saat sinar matahari tepat berada di atas ubun-ubun yang dikenal dengan waktu istiwak. 


Muslim harus berusaha untuk menghindari melakukan shalat dhuha pada kedua waktu tersebut. Sulaiman Al-Jamal dalam kitab Hasyiah Al-Jamal (Futuhat al-Wahhab) menyatakan:



أما إذا قصد تأخير الفائتة إلى الأوقات المكروهة ليقضيها فيها أو دخل فيها المسجد بنية التحية فقط، فلا تنعقد الصلاة.


Apabila orang yang shalat sunnah sengaja mengakhirkan shalat wajib yang ketinggalan pada waktu yang dimakruhkan maka ia boleh mengqadha di waktu tersebut. (Namun) apabila ada orang masuk masjid dengan niat shalat tahiyat masjid saja, maka tidak sah shalatnya (yang dilakukan pada waktu makruh)