Menu

MENU

ANEH ... PEMILIHAN PRESIDEN DI MESIR


Segera diumumkan presiden baru di negeri Piramida. Hasil pemilu selama dua hari pekan lalu, kemudian diperpanjang satu hari lagi, menunjukkan bahwa Sisi memenangi pemilu presiden dengan angka yang sangat telak, dan “menakjubkan. Dia mengantongi lebih dari 90% suara pemilih yang mencoblos.
Ini adalah sejarah baru demokrasi di negara manapun di dunia ini, seorang calon presiden menang meyakinkan dan mutlak, dan Barat serta Amerika tidak memberikan komentar apapun soal kemenangan al-sisi …  “menakjubkan” .
Bagi banyak orang yang telah mengenalnya sebagai pemimpin negara itu, kemenangan Sissi akhir bulan ini tampak hanya sebagai formalitas saja.
Sebelumnya pada tanggal 6 April, Gerakan Pro Demokrasi Mesir yang membantu menggulingkan Mubarak pada tahun 2011, juga telah dilarang.
 
Dalam wawancara televisi, Sissi sendiri bertekad tidak akan melonggarkan tekanannya terhadap penantang politik utamanya, Ikhwanul Muslimin, kelompok yang dilarang dan sekarang dianggap teroris.

Sissi juga membela peraturan yang melarang keras protes, termasuk protes terhadap peraturan anti protes itu. 

"Apa yang kami kemukakan adalah masuk akal: peraturan ini adalah untuk mengatur protes, dan kalau ada yang mengatakan kami tidak akan menerima peraturan itu dan akan memprotesnya, itu berarti kita tidak hidup dalam suatu negara," kata Sissi.

Pemerintah al-Sisi bersikap bahwa pendukung mursi akan dihilangkan dari lanskap politik Mesir. Al-Sisi sudah menyatakan bahwa pendukung mursi adalah organisasi teroris. Tak ada pilihan untuk rakyat Mesir yang tidak menyukai Sisi, karena baik sang jenderal ataupun rival politiknya, Hamdeen Sabahi, mempunyai komitmen yang kuat menjauhkan pendukung mursi dari politik Mesir jika terpilih sebagai presiden.

Gagasan mengenai pembatasan semacam itu adalah dianggap tidak masuk akal bagi sebagian orang di negara ini di mana ketidak sepakatan dan aksi protes merupakan katalisator untuk mengadakan perubahan, termasuk jatuhnya Mubarak dan Morsi, dan naiknya Sissi untuk memegang jabatan.
 
"Kita tidak bisa melarang partai politik atau golongan, atau opini politik manapun. Kita tidak boleh melarang. Itulah yang kami tuntut. Tiap orang harus bisa mengemukakan pendapatnya tanpa pembatasan. Bahkan biarpun dia keliru, kita harus mendengarkan dan membahas hal-hal sampai kita mencapai pengertian yang baik karena akhirnya kita semua menginginkan yang terbaik bagi Mesir,” ujar Hafez, seoang warga Kairo.
Semua orang berhak bertanya, pemilihan presiden tahun ini digelar hanya kurang dari waktu dua tahun belakangan ketika Muhammad Mursi terpilih sebagai presiden sah negeri ini.
Al-sisi, entah bagaimana caranya terlihat legal di mata Barat dan PBB
Kemana PBB ? Mengudeta Mursi dari kursi presiden, dan membantai ribuan orang di jalanan. 
Apakah mereka lupa … ?
Mursi dan para pendukungnya saat ini mendekam di penjara Mesir.
Dan anehnya sementara beberapa media Barat menyebutkan bahwa Sisi sangat disukai oleh rakyat Mesir … wow … Melupakan fakta bahwa hanya sekitar 10% saja dari 56 juta rakyat Mesir yang datang ke tempat pemungutan suara. Kemana yang 90 %  ?  Tidakah kalian bertanya tentang 90% adalah suara yang “hilang” dan mayoritas ?

Sementara, Partai Salafi, ketika Mursi disinyalir akan menang langsung memberikan dukungan, sekarang mengecam sikap-sikap berbagai kelompok Islam di Mesir yang tidak mendukung Sisi.
Lantas bagaimana hasil pemungutan suara kali ini berimbas? Kemungkinan terpilihnya Sisi akan memperkuat hubungan Mesir dengan Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab. Ketiga negara Teluk ini menggelontorkan milyaran dollar untuk mendukung pemerintah Mesir setelah penggulingan mantan Presiden Mursi.
Hubungan dengan Qatar dan Turki, pendukung setia Mursi akan tetap tegang.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat akan terus menyuarakan keprihatinan tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Mesir tetapi akan terus menjaga hubungan baik selama Mesir menghormati perjanjian perdamaian dengan Israel dan tidak dipandang sebagai kekuatan yang mengganggu di wilayah yang sudah stabil.
Untuk al-sisi presiden sebagai presidennya, itu tidak sulit.

Beberapa pekan lalu, Presiden al-Sisi akan menjadi frasa yang aneh dan menjadi pukulan telak bagi demokrasi di negara-negara Arab lainnya. Orang Arab bisa jadi akan melupakan Arab Spring. Di Mesir, ada permainan demokrasi yang aneh. 
Pemilihan presiden yang aneh.