Menu

MENU

Mengenal Para Malaikat Di Sekitar ‘Arsy Allah



Secara bahasa ‘Arsy bisa bermakna singgasana. ‘Arsy adalah tempat Allah bersemayam untuk mengatur segala urusan manusia dan semua makhluk ciptaan-Nya. Kita sama sekali tidak bisa membayangkan, seberapa besarnya singgasana Allah itu? Percaya kepada adanya ‘Arsy Allah adalah termasuk tuntutan keimanan, yang hukumnya wajib bagi kaum muslimin. Tentang bagaimana sifat dan bentuk ‘Arsy Allah itu, maka perkara tersebut adalah bagian dari rahasia dan kuasa Allah.
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah. Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?”  (Yunus: 3)
Allah hanya sedikit memberikan gambaran tentang singgasananya itu. Pertama; ‘Arsy itu besar, kedua; ‘Arsy itu mulia, ketiga; ‘Arsy Allah itu dipikul oleh malaikat. Perhatikan ayat-ayat berikut ini,
“Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung.”  (at-Taubah: 129)
“Maka maha tinggi Allah, raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.”  (Al-Mukminun: 116)

Disekitar ‘Arsy Allah yang agung itu, ada malaikat-malaikat yang bertugas di sana, diantaranya adalah:
  1. Malaikat yang memikul ‘Arsy
Keberadaan malaikat yang memikul ‘Arsy ini dikabarkan Allah, “(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (Seraya mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala.”  (Al-Mukminun: 7)
Dari konteks penyebutannya yang bersifat jamak, bisa dipastikan, bahwa malaikat yang memikul ‘Arsy Allah adalah lebih dari satu. Dalam ayat ini memang tidak disebutkan bilangan mereka.
Tetapi pada ayat dan surat lain yang menggambarkan berita tentang kiamat, ada penyebutan jumlah malaikat yang memikul ‘Arsy Allah. Perhatikan ayat berikut ini:
“Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.” ( Al-Haqqah: 16-17)
Kita tidak tahu, apakah malaikat yang mengangkat ‘Arsy Allah selalu ada delapan ataukah hanya pada peristiwa hari kiamat saja. Wallahua’alam.
  1. Malaikat yang bertasbih disekitar ‘Arsy
Selain para malaikat yang mengangkat ‘Arsy Allah, di sekililing ‘Arsy juga banyak berhimpun para malaikat. Pekerjaan mereka hanya bertasbih dan memuji Allah dalam kekhusukan dan ketaatan yang sangat dalam.
“Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling ‘Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan diantara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”   (Az-Zumar: 75)
Kata melingkar-lingkar di dalam ayat tersebut menyiratkan kepada kita, bahwa jumlah malaikat yang bertasbih di sekeliling ‘Arsy Allah jumlahnya sangat banyak. Ukuran ‘Arsy sendiri pun sangatlah besar, sehingga sekelilingnya pun merupakan tempat yang pasti luas sekali.
  1. Malaikat yang berada di Baitul-Makmur
Baitul makmur sebenarnya bukanlah bagian dari ‘Arsy Allah, namun beberapa riwayat menyebutkan bahwa letak baitul-makmur adalah di samping ‘Arsy Allah, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: “Rumah itu terletak di samping ‘Arsy yang dimakmurkan oleh para malaikat yang mendirikan shalat di dalamnya setiap hari.”
Di dalam riwayat lain, pada peristiwa Isra & Mi’raj Rasulullah bersabda, 
“Lalu Jibril mengangkatku ke baitul makmur, ternyata hari tempat itu dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat, mereka tidak akan kembali ke sana (kecuali) telah menyelesaikan tugas terakhirnya.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)
Dapat dibayangkan berapakah jumlah seluruh malaikat Allah, jika dalam satu harinya ada tujuh puluh ribu diantara mereka yang memasuki baitul-makmur. Tentu yang akan lebih hebat lagi adalah seberapa besarkah tempat yang bernama baitul makmur itu, sehingga mampu menampung malaikat dalam jumlah yang sangat besar itu. Yang lebih fantastis dari itu semua adalah kebesaran Allah yang Maha Agung. Jika ciptaan-ciptaanNya saja telah begitu besar dan dahsyat maka ke dahsyatan, kebesaran, dan keagungan pencipata-Nya sungguh tiada terkira. Allahu akbar, tiada Tuhan selain engkau ya Allah.
Oleh karenanya, membatasi diri kita dengan hanya memahami adanya sepuluh malaikat Allah sungguh sikap yang tidak bijaksana. Dengan menghayati besarnya jumlah malaikat yang dimiliki Allah akan lebih mengasah kekaguman dan pengakuan manusia atas kebesaran Allah yang Maha Agung yang kuasa menciptakan dan mengendalikan hamba-hambaNya dalam jumlah yang sangat banyak.
Apa yang telah diuraikan di atas sesungguhnya belumlah mencakup penggambaran jumlah malaikat yang sesungguhnya. Hal ini dimungkinkan karena beberapa hal:
Pertama, data di atas masih berdasarkan data dan informasi yang penulis dapatkan. Ada banyak data yang sama sekali belum penulis ketahui, yang mungkin terangkum di dalam banyak kitab hadits, yang kesemuanya itu belum penulis baca. Pemahaman dan ilmu penulis sangatlah terbatas mengenai tema ini.
Kedua, tidak semua sabda Rasulullah sampai kepada kita. Ada banyak hal yang menjadi penyebabnya, diantaranya catatan-catatan itu hilang atau rusak sehingga tidak terdokumentasikan. Atau beberapa sahabat memang mengambil kebijakan untuk menyimpan beberapa persoalan yang terkait keghaiban agar tidak memunculkan kesalahpahaman di masa yang akan datang.
Dengan demikian, apa yang tersaji di dalam risalah sederhana ini merupakan sedikit informasi tentang jumlah malaikat, atas realitas jumlah mereka yang sesungguhnya. Hanya di sisi Allahlah pengetahuan yang hakiki mengenai perkara ini. [Syahida.com]