Menu

MENU

Perjuangan Gadis Kecil Penderita Gegar Otak Menghafal Alquran

Di tengah perjuangan menahan sakit yang sangat di kepalanya, gadis kecil itu berusaha keras menghafal Alquran.



Seorang gadis kecil asal Indonesia mengalami musibah ketika berada di Suriah pada tahun 2008, dua tahun sebelum perang saudara melanda negara itu. Gadis kecil itu terjatuh dari ketinggian sekitar 15 meter dan terpelanting di tangga ampiteater Roma di Kota Busrah.

Pendarahan hebat di otak dialami gadis itu. Untuk selamat, si gadis harus menjalani operasi. 
Nyawanya terselamatkan. Namun gadis kecil itu masih merasakan sakit yang sangat di dalam kepalanya. Kesadarannya muncul-tenggelam sejak saat itu.

Dia hampir saja menyerah dengan rasa sakit itu. Untuk mengimbanginya, gadis itu terkadang sampai membenturkan kepalanya ke tempat tidur.

Gadis kecil itu mencoba bertahan dan menahan rasa sakit. Hingga suatu hari, dia sedikit berbisik, 
'Ya Allah, jangan matikan aku sebelum aku selesai menghafal Alquran."

Dengan tekad begitu besar dan upaya keras menahan rasa sakit, gadis itu berusaha menghafal Alquran. Sembari menahan sakit, dia terus berusaha menghafal Alquran dan hafalannya terhenti hanya saat dia tidak bisa menahan kuatnya rasa sakit.

Penderitaan tersebut dijalani gadis itu selama hampir dua tahun. Allah SWT seolah melihat teguhnya niat gadis itu. Kemudahan diberikan kepada si gadis melalui seorang ustazah.

Perlahan-lahan si gadis berhasil menyelesaikan ujian tahfiz 15 juz dengan syeikh qurra di Damaskus. Dia akhirnya meraih ijazah sanad bacaan Alquran yang sampai pada Sahabat Ali bin Abi Thalib, dan tentu saja sampai kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Meski begitu, niat gadis itu masih kuat untuk menggenapkan hafalan Alquran hingga 30 juz. Niat itu dia wujudkan saat Ramadan 1432 Hijriah. Hari terakhir bulan mulia tersebut menjadi targetnya menuntaskan seluruh hafalan.

Target itu sempat meleset tiga pekan lamanya. Tepatnya tanggal 19 Syawal 1432 H, gadis itu menggenapkan hafalan 30 juz Alquran.

Kini, gadis cilik itu tinggal di kawasan Jonggol, Bogor. Dia menjadi salah satu mudarrisah atau pembimbing di salah satu pesantren tahfiz Alquran di sana.

(Disarikan dari buku Urusan Lancar dengan Alquran karya Ustaz Yusuf Mansur)


SHARE !
dream.co.id