Menu

MENU

Malaysia

pemandangan Kuala Lumpur, ibukota Malaysia

Malaysia adalah salah satu republik di Asia Tenggara dan merupakan sebuah negara federasi, yang mencakup tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan dengan luas total 329.847 km persegi. Ibukotanya adalah Kuala Lumpur sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Malaysia didirikan pada tahun 1963 dan, oleh karena itu, merupakan salah satu negeri terbaru di dunia.
Penduduknya yang merupakan campuran antara banyak suku, bangsa, dan budaya telah membangun suatu Negara kebangsaan atas wilayah yang dahulu merupakan bagian Kekaisaran Inggris. Negara ini dipisahkan oleh Kepulauan Natuna ke dalam dua kawasan yaitu Malaysia Barat dan Malaysia Timur. Di sebelah selatan Malaysia terdapat negara Indonesia dan Singapura. Di sebelah utara terdapat negara Thailand. Malaysia terletak di sebelah utara khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis.
Malaysia terdiri atas sebelas Negara bagian di Semenanjung Melayu dan dua bekas jajahan Inggris di Pulau Kalimantan. Sampai pada tahun 1965, juga mencakup Singapura. Wilayah yang tersusun menjadi Malaysia merupakan kawasan penting dalam sejarah karena sumber alam dan letaknya yang menguntungkan untuk melakukan perdagangan antara Asia Timur dan negeri di sebelah baratnya.

Malaysia

Bendera Malaysia
Bendera
Lambang negara MalaysiaLambang negara

Motto: “Bersekutu Bertambah Mutu” 

Lagu KebangsaanNegaraku

Ibukota dan kota terbesarKuala Lumpur
Putrajaya (pusat administratif)[a]
3°08′N 101°42′E

Bahasa resmiBahasa Melayu (Bahasa Malaysia)[b]
huruf resmiHuruf Melayu (Huruf Latin)

Etnis bangsa
  • 50.4% etnis Melayu
  • 23.7% etnis Cina
  • 11.0% pribumi
  • 7.1% etnis India
  • 7.8% lainnya

PemerintahanMonarki terpilih konstitusional federal dan demokrasi parlementer

Kemerdekaan (dari Britania Raya)
Malaya31 Agustus 1957
Sarawak22 Juli 1963
Kalimantan utara31 Agustus 1963
Federasi (dengan Sabah, Sarawak, dan Singapura[c])16 September 1963

Luas
Total329,847 km2
Air (%)0,3

Mata uangRinggit (RM) (MYR)
Zona waktuMST (UTC+8)
Lajur kemudikiri
Ranah internet.my
Kode telepon+60


[a]Kuala Lumpur adalah ibu kota Malaysia. Sementara, Putrajaya adalah pusat pemerintahan Malaysia.
[b]Nama kebijakan resmi pemerintah adalah Bahasa Malaysia namun undang-undang terus mengacu bahasa resmi sebagai Bahasa Melayu. Bahasa Inggris masih boleh digunakan untuk sebagian keperluan resmi menurut Undang-Undang Bahasa Nasional 1967.
[c]Singapura menjadi negara merdeka pada 1965


1. Asal Mula Nama Malaysia

Kata Melayu berasal dari bahasa Tamil Malai dan ur yang berarti “gunung” dan “kota, wilayah”. Istilah tersebut digunakan sebagai nama Kerajaan Melayu yang ada antara abad ke-7 sampai ke-13 di Sumatra. Malaydvipa merupakan istilah dari pedagang dari india yang merujuk kepada Semenanjung Malaya.
Malaysia bukanlah istilah dari kosa kata bahasa Melayu. Ia adalah cantuman dua istilah malay dansiaMalay adalah dari bahasa Inggris yang berarti ‘orang Melayu’. Sedangkan Sia adalah dari bahasa Latin yang berarti ‘tanah’. Jadi Malaysia boleh diartikan sebagai ‘tanah orang Melayu’.

Semasa jaman kolonial, gugusan wilayah Melayu ini dikenal sebagai Tanah Melayu. Terdiri dari sebagian kecil selatan Siam hingga selatan Filipina. Inggris mengganti nama Tanah Melayu menjadi Malaya. Mungkin karena orang Inggris kesulitan untuk menyebut Melayu. Nama itu sampai pembentukan Malaysia pada 1963.

Nama "Malaysia" diadopsi pada tahun 1963 ketika Federasi Malaya, Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia. Tetapi nama tersebut pernah membingungkan ketika dipakai untuk merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara dalam sebuah peta yang diterbitkan pada tahun 1914 di Chicago. Sebelumnya, politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai “Malaysia”, tetapi Malaysia lah yang pertama mengadopsi nama itu.
Sebelumnya, pernah ada usulan nama lain seperti Langkasuka. Langkasuka adalah sebuah kerajaan kuno yang berada di bagian hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi.

2. Sejarah Malaysia

Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang memiliki leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika, lebih dari 50.000 tahun lalu. Pedagang dan penduduk dari India dan Cina datang pada sekitar abad pertama masehi dan membangun kota pelabuhan pada abad ke-2 dan ke-3 masehi. Kedatangan mereka membawa pengaruh besar kepada budaya lokal. Orang-orang di Semenanjung Malaya memeluk agama Hindu dan Buddha. Bahasa Sansekerta digunakan pada sekitar abad ke-4 atau 5 masehi. Kerajaan Langkasuka muncul sekitar abad ke-2 masehi disebelah Semenanjung Malaya dan berakhir sekitar abad ke-15 masehi. Antara abad ke-7 sampai ke-13 masehi, banyak wilayah di sebelah selatan Semenanjung Malaya yang menjadi bagian dari kerajaan maritim Sriwijaya. Setelah Sriwijaya jatuh, kerajaan Majapahit menguasai sebagian besar Semenanjung Malaya dan kepulauan di sekitarnya.

Islam mulai melapisi kehidupan orang Melayu pada abad ke-14 masehi. Pada awal abad ke-15, Parameswara, seorang pangeran kerajaan Sriwijaya, mendirikan Kesultanan Melaka. Melaka menjadi pusat perdagangan pada saat itu dan menarik pedagang dari berbagai wilayah. Parameswara menjadi seorang Muslim dan mempercepat penyebaran agama Islam.

Pada tahun 1511 Melaka jatuh ke tangan Portugis dan kemudian dikuasai oleh Belanda pada tahun 1641. Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka setelah ditandatanganinya Traktat London atau Perjanjian Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya untuk Britania, dan Indonesia untuk Belanda. Pada 1826, Britania mendirikan Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan.

Memasuki abad ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania diangkat untuk menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung abad ke-20. Pembangunan di Semenanjung Malaya dan Kalimantan manjadi terpisah sampai abad ke-19. Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan beruntunnya selama Perang Dunia II, dukungan rakyat untuk kemerdekaan tumbuh. Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang disebut Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.
Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dibubarkan pada 1948 dan diganti oleh Federasi Malaya, yang mengembalikanpemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.
Tahun-tahun permulaan pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno melalui Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia. Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan diikuti dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali adanya ketidak sesuaian dengan Perjanjian Pembentukan Malaysia dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.
Setelah pertikaian 13 Mei, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial diluncurkan oleh perdana menteri Tun Abdul Razak, yang mencoba mengurangi pemasukan ekonomi oleh warga pribumi. Di bawah perdana menteri Muhammad Mahathir, ekonomi bertumbuh dengan cepat dan urbanisasi dimulai pada tahun 1980an. Ekonomi berpindah dari pertanian ke manufaktur dan industri.
Proyek paling terkemuka yang telah selesai adalah Menara Kembar Petronas (sempat menjadi gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Jalan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru. Pada tahun 1990an, krisis finansial Asia menyebabkan hancurnya nilai mata uang dan bursa saham.

3. Pemerintahan di Malaysia

Federasi Malaysia adalah sebuah monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia adalahYang di-Pertuan Agong, biasa disebut Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak turut serta di dalam pemilihan.

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan lebih terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan antara pemerintah persekutuan dan pemerintah negara bagian.

Kekuasaan legislatur dibagi antara legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia). 222 anggota Dewan Rakyat dipilih dari daerah pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berdasarkan jumlah penduduk untuk masa jabatan terlama 5 tahun. 70 Senator bertugas untuk masa jabatan 3 tahun; 26 di antaranya dipilih oleh 13 majelis negara bagian (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 diangkat oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di tingkatan persekutuan, masing-masing negara bagian memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para anggotanya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen dilakukan paling sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008. Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada calon anggota Dewan Rakyat dan calon anggota dewan legislatif negara bagian juga. Di beberapa negara bagian, voting tidak diwajibkan.

Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen. Kabinet dipilih dari para anggota Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu. Sedangkan kabinet merupakan anggota parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara bagian dipimpin oleh Menteri Besar di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteridi negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang anggota majelis negara bagian dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara bagian yang memelihara monarki lokal, Menteri Besar haruslah seorang Suku Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting untuk memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karena itu kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melakukan perubahan.

4. Pembagian Administratif Malaysia

Secara administratif, Malaysia memiliki 13 negara bagian (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)
  1. Johor Darul Takzim
  2. Kedah Darul Aman
  3. Kelantan Darul Naim
  4. Melaka Bandaraya Bersejarah
  5. Negeri Sembilan Darul Khusus
  6. Pahang Darul Makmur
  7. Perak Darul Ridzuan
  8. Perlis Indera Kayangan
  9. Pulau Pinang Pulau Mutiara
  10. Selangor Darul Ehsan
  11. Terengganu Darul Iman
  12. Wilayah Persekutuan
    1. Kuala Lumpur
    2. Putrajaya
Malaysia Timur
  1. Sabah Negeri Di Bawah Bayu
  2. Sarawak Bumi Kenyalang
  3. Wilayah Persekutuan
    1. Labuan
Kota-kota Besar
  1. Kuala Lumpur
  2. Johor Bahru
  3. Shah Alam
  4. Subang Jaya
  5. Alor Setar
13 negara bagian ini berdasarkan kepada sejarah kerajaan Melayu dan 9 dari 11 wilayah di semenanjung dikenal sebagai negara bagian Melayu.

5. Geografi Malaysia

Lokasi Malaysia
Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-67 di dunia, dengan jumlah penduduk kira-kira 27 juta dan luas wilayah 329.847 km2 (127.355 sq mi). Jumlah penduduk sedemikian cukup sebanding dengan jumlah penduduk Arab Saudi dan Venezuela, dan luas wilayah sedemikian sebanding dengan luas wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, sebuah negara bagian di Amerika Serikat.

Letak astronomis Malaysia adalah antara 1o LU-7o30' LU dan 99BT-119o BT. Adapun letak geografis Malaysia adalah: sebelah barat Thailand; bagian selatan Singapura dan Indonesia (P. Bintan dan P. Batam); sebelah barat Indonesia; dan batas timur dengan Laut Cina Selatan
Malaysia berbatasan langsung dengan Thailand di Malaysia Barat, dan Indonesia dan Brunei di Malaysia Timur. Malaysia terhubung dengan Singapura oleh jalan lintas yang sempit, dan juga memiliki batas maritim dengan Vietnam dan Filipina. Terdapat beberapa perbatasan alam seperti Sungai Perlis, Sungai Golok, dan Kanal Pagalayan. Batas Brunei merupakan enklave di Malaysia. Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung paling selatan benua Asia. Selat Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di dunia.

Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan kira-kira sejauh 640 km. Malaysia Barat meliputi bagian selatan Semenanjung Malaya. Bagian timur Malaysia yang lebih besar itu tersusun atas dua Negara bagian Sarawak dan Sabah di seperempat bagian utara pulau besar Kalimantan. Keduanya memiliki bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai hingga hutan lebat dan bukit tinggi.

Barisan pegunungan memanjang di sebagian besar Semenanjung Malaya. Di kedua sisi timur dan barat pegunungan ini terdapat dataran rendah hinga mencapai laut. Sebagian besar dataran rendah ini dipenuhi rawa dan hutan lebat sehingga tidak cocok untuk pengolahan tanah. Dataran rendah bagian barat semenanjung merupakan kawasan yang berpenduduk paling padat. Di sini terdapat lahan utama yang dibudidayakan dan pusat utama tambang. Hanya terdapat sedikit orang di sepanjang pantai timur semenanjung, yang pada umumnya merupakan kawasan penuh hutan lebat dan rawa. Sungai utama semenanjung adalah Pahang dan Perak.

Bagian timur negeri itu, yang meliputi Sarawak dan Sabah, sebagian besar merupakan lahan rawa pantai, hutan, dan pegunungan karang. Hanya sekitar 15% penduduk negeri itu berdiam di wilayah ini. Barisan Crocker, yaitu pegunungan tertinggi di Malaysia, membentang dari Sabah hingga Sarawak. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April hingga Oktober) dan timur laut (Oktober hingga Februari).

5.1. Sumber Daya Alam di Malaysia

Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai untuk membuat kontribusi berarti bagi ekonomi Malaysia pada abad ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan adanya komitmen pemerintah untuk melindungi lingkungan dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah menurunnya laju penebangan pohon.

Sebagai tambahan, sejumlah wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah dilakukan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Untuk terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga,merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada saat yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya untuk dijadikan pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi arus utama ekonomi Malaysia, kini digantikan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.

Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di dunia hingga runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an. Pada abad ke-19 dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas alam mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun.
Tembaga adalah mineral berharga lain yang diekspor oleh Malaysia. Sebagian besar sediaan karet alam dunia datang dari Malaysia, yang adalah juga salah satu penghasil utama minyak kelapa sawit.
Penemuan minyak bumi dan gas alam di ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki sumbangan penting bagi ekonomi Malaysia. Produksi minyak bumi yang tumbuh secara dramatis pada tahun 1970-an, menghasilkan lebih dari seperempat devisa Malaysia menjelang tahun 1980-an. Minyak merupakan ekspor penting ketika permintaan timah dan karet menurun, sedangkan kayu gelondongan juga diekspor.

Mineral lain menurut tingkat kepentingan dan keberartiannya adalah bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sejumlah emas dengan kadar minimalis juga diproduksi.
Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, menyatakan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia berada pada kisaran 4.84 milyar barel, sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.

Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia akan mampu menghasilkan minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menduduki peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak ada di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara bagian memelihara hak untuk menguasai sumber-sumber daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara bagian yang memiliki minyak dan gas diberi royalti.

5.2. Iklim di Malaysia

Malaysia beriklim khatulistiwa dengan suhu yang umumnya tinggi. Curah hujan lebat, khususnya selama akhir musim gugur dan awal musim dingin, sedangkan rata-rata melebihi 240 cm/tahun. Sekalipun siang hari seringkali panas dan lembap, malam hari sejuk karena angin laut. Di pegunungan, suhu lebih sejuk dan kelembapan berkurang.

Sekitar dua bagian Malaysia yang banyak pulau, yang terbesar adalah Banggi. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh barat daya tahunan (April-Oktober) dan timur laut (Oktober sampai Februari) musim hujan. Suhu dipengaruhi oleh lautan di sekitarnya. Kelembaban biasanya tinggi, dan curah hujan tahunan rata-rata adalah 250 cm (98 in). iklim dari Semenanjung dan Timur berbeda, karena iklim di semenanjung secara langsung dipengaruhi oleh angin dari daratan, yang bertentangan dengan cuaca yang lebih maritim Timur. Iklim lokal dapat dibagi menjadi tiga wilayah, dataran tinggi, dataran rendah, dan pesisir. Perubahan iklim kemungkinan akan mempengaruhi permukaan air laut dan curah hujan, meningkatkan risiko banjir dan menyebabkan kekeringan.

6. Demografi Malaysia

penduduk MalaysiaPenduduk Malaysia terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan Suku Melayu sejumlah 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sejumlah 11% dari keseluruhan penduduk. Menurut definisi konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah Muslim, menggunakan Bahasa Melayu, yang menjalankan adat dan budaya Melayu. Oleh karena itu, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan kebiasaan dan budaya Melayu dapat dipandang sebagai Melayu dan memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dinyatakan di dalam konstitusi. Melebihi separo bagian dari keseluruhan penduduk, bumiputra non-melayu menjadi kelompok dominan di negara bagian Sarawak (30%-nya adalah Iban), dan mendekati 60% penduduk Sabah (18%-nya adalah Kadazan-Dusun, dan 17%nya adalah Bajaus). Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan kumpulan ras tetapi memiliki budaya umum yang sama. Hingga abad ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan kepercayaan tradisional tetapi kini telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase penduduk pribumi di kedua negara bagian itu. Juga terdapat kelompok aborigin dengan jumlah sedikit di Semenanjung, mereka biasa disebut Orang Asli.

23,7% penduduk adalah Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% penduduk. Sebagian besar komunitas India adalah Tamil (85%), tetapi berbagai kelompok lainnya juga ada, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi penduduk Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sejumlah kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam.
Keanekaan suku bangsa kadang-kadang menimbulkan masalah sehingga pemerintah harus tetap waspada agar tidak satu kelompok pun merasa dikecualikan dalam pembangunan Negara. Walaupun demikian, kebijakan ekonomi terutama ditujukan untuk memperbaiki status kelompok pribumi putra Melayu.

Sebaran penduduk sangat tidak merata, dengan lebih dari 17 juta penduduk menetap di Malaysia Barat, sedangkan tidak lebih dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan besarnya ketidakpastian jumlah pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara bagian Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta penduduknya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, gambaran 25% ini diduga kurang dari setengah gambaran yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya masyarakat.

Sebagai tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari jumlah ini, hampir 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia. Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk bagi pengungsi karena adanya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, untuk menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.

6.1. Agama di Malaysia

Malaysia adalah masyarakat multi-agama dan Islam adalah agama resminya. Menurut gambaran Sensus Penduduk dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen penduduk memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya dianggap memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak beragama atau tidak memberikan informasi.
Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia. Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian besar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sejumlah signifikan mengikuti ajaran Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian besar orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sejumlah kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen adalah agama dominan bagi komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut agama rakyat.

Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan beralih kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim mengalami berbagai batasan di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara bagian. Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berkenaan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya bagi Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di antaranya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak ada pelanggaran perdata atau pidana berada di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan tertinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak dapat memberikan putusan lebih tinggi daripada yang dibuat oleh Mahkamah Syariah; dan biasanya mereka segan untuk memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di antara Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim untuk mencari pertolongan dari Mahkamah Syariah.

Berikut adalah rincian budaya yang terdapat di beberapa agama di Malaysia:

Islam
  1. Mementingkan upacara wuduk.
  2. Orang cari Tuhan.
  3. Sholat dalam 5 waktu.
Buddha
  1. Mementingkan ajaran sila, karma, dan latihan memerlihara hati.
  2. Mempunyai murah hati, hati yang terbuka, dan menikmati apa yang sedia ada.
  3. Mempercayai hukum ketidakkekalan rupa, diri, dan nikmat.
Hindu
  1. Mempercayai dewa-dewi memainkan banyak peranan dan bermuka berlainan pada masa yang berbeda.
  2. Gajah dan lembu dianggap suci sehingga tidak dibunuh.
  3. Api adalah suci.
Kristen
  1. Trinity-Bapa, Anak dan tenaga.
  2. Cakap bahasa Ibunda.
  3. Bapti dengan air atau merendamkan badan air.



6.2. Pendidikan di Malaysia

Anak-anak memperoleh pendidikan wajib selama Sembilan tahun secara gratis di sekolah yang harus mengajarkan bahasa Melayu dan Inggris. Di sana terdapat banyak pendidikan guru dan sekolah tinggi teknik serta beberapa universitas, sedangkan yang terbesar adalah Universitas Malaya di Kuala Lumpur.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan. Sebagian besar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian besar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi ada sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.

Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah berbahasa asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) menggunakan bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan untuk mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Sebuah program yang disebut Penilaian Tahap Satu, PTS digunakan untuk mengukur kemampuan siswa-siswi yang cerdas, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4. Tetapi, program ini dihapus pada 2001.

Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan menggunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlaku mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di akhir Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekasBritish Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia adalah Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.

Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama),National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga disebut Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains MARA).

Juga terdapat 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian besar di antaranya berbahasa pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, lebih lazim disebut di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tetapi, tidak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen bebas menentukan keputusan. Belajar di sekolah independen memerlukan waktu 6 tahun untuk tamat, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi akan mengikuti uji standardisasi yang diadakan oleh UCSCAM, yang dikenal sebagai Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sejumlah sekolah independen mengadakan kelas-kelas berbahasa Malaysia dan berbahasa Inggris selain berbahasa Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.

Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang hendak memasuki universitas publik harus menyelesaikan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai alternatif bagi STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) dapat mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang tersedia bagi siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya untuk siswa-siswi Bumiputra.

Terdapat beberapa universitas publik di Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi yang cukup untuk pendidikan bermutu internasional dan banyak siswa-siswi dari seluruh dunia berminat memasuki universitas-universitas itu. Sebagai tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Sebuah kampus cabang dapat dilihat sebagai ‘kampus lepas pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional dapat meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah.

Siswa-siswi juga memiliki opsi untuk mendaftar di lembaga tersier swasta setelah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian besar lembaga memiliki pranala pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapatkan kualifikasi seberang lautan. Satu contoh adalah SEGi College yang bermitra dengan University of Abertay Dundee. Mahasiswa Malaysia belajar di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Ada juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.

Sebagai tambahan untuk Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia memiliki sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan untuk mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya dibuka karena bertambahnya penduduk ekspatriat di negara ini. Sekolah internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional),Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dan lain-lain.

6.3. Layanan Kesehatan di Malaysia

Masyarakat Malaysia menempati tingkat kepentingan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% anggaran pembangunan sektor sosial pemerintah adalah untuk kesehatan masyarakat—penaikan lebih dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berarti semua kenaikan lebih dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya harapan hidup dan bertambahnya penduduk, pemerintah berkehendak untuk memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang ada, membangun dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan jumlah klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha untuk memutakhirkan sistem dan menggaet lebih banyak investor asing.

Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter untuk melaksanakan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum untuk meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga ditugaskan untuk bekerja di sini. Tetapi masih juga sejumlah kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya ada di kota-kota besar. Upaya-upaya terbaru untuk menghadirkan banyak fasilitas ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya ahli untuk menjalankan peralatan yang tersedia dari para investor.

Sebagian besar rumah sakit swasta berada di perkotaan, dan tidak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan fasilitas diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tidak dilihat sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu kini berubah dan perusahaan kini melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia untuk tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu untuk membangun industri pariwisata kesehatan.

6.4. Kewarganegaraan di Malaysia

Sebagian besar orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli. Kewarganegaraan di negara bagian Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berbeda dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat untuk tujuan imigrasi. Setiap warga negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa disebut MyKad, pada umur 12 tahun, dan harus membawa kartu itu kapanpun.

6.5. Bahasa di Malaysia

Bahasa resmi negeri itu adalah bahasa Malaysia yang merupakan perbaikan dari bahasa Melayu. Brunei, Indonesia, dan Malaysia bekerja sama dalam pembakuan ejaan bahasa mereka yang hamper sama. Bahasa Inggris menjadi bahasa sekunder, dan menjadi bahasa untuk mempelajari matematika dan sains di semua sekolah publik. Bahasa Inggris Malaysia, dikenal pula sebagai Bahasa Inggris Standar Malaysia, adalah bahasa yang berasal dari bahasa Inggris Britania. Bahasa Inggris digunakan secara luas dalam perdagangan dan pemerintahan. Bahasa Cina dan Tamil juga biasa digunakan. Dialek suku juga terdengar dituturkan oleh orang di Sarawak dan Sabah.

Terdapat banyak bahasa yang digunakan di Malaysia. Terdapat sekitar 137 bahasa. Di Semenanjung Malaysia terdapat 41 bahasa daerah. Terdapat pula berbagai dialek Cina.

6.6. Gaya Hidup Orang Malaysia

Gedung modern biasa terdapat di semua kota, tetapi di desa penduduk biasanya berdiam dalam rumah Melayu tradisional. Dengan dibangun di atas tiang beberapa meter di atas tanah, tempat tinggal ini memberi perlindungan terhadap banjir dan binatang buas. Pemasangan dinding dan atap ialang dapat dilakukan secara cepat dan murah, sedangkan rumah terasa sejuk dan enak meskipun di cuaca panas.
Banyak gaya pakaian dikenakan. Di kota-kota, orang lelaki seringkali mengenakan kemeja longgar, celana, dan sandal. Di pedesaan, orang biasa mengenakan sarung dari pinggang hingga lutut atau kadang-kadang lebih rendah lagi. Banyak orang lelaki juga mengenakan sebuah peci beludru hitam yang disebut songkok. Wanita kota seringkali mengenakan pakaian gaya Barat. Namun, pakaian paling populer bagi wanita di kota dan desa adalah sarung berwarna cerah dan blus. Wanita India lebih menyukai sari dan blus, sedangkan wanita Cina mengenakan semacam piyama, sam-foo, atau cheongsam, pakaian sangat ketat dengan rok belah.

Orang Malaysia gemar akan olahraga di luar rumah, khususnya sepak bola, rugby, berenang, tenis, dan cricket. Di kota utama terdapat taman-taman hiburan yang luas. Di antara beraneka bentuk hiburan terdapatlah opera Cina dan Melayu, wayang boneka, sandiwara drama Melayu klasik yang disebut Menora, dan tarian tradisional. Joget Perayaan diselenggarakan pada hari-hari raya utama, yang meliputi hari raya Islam Idul Fitri sehabis puasa, Tahun Baru Cina, Festival Lampu Hindu, dan Hari Kemerdekaan (31 Agustus), yang merupakan hari libur nasional.

7. Ekonomi Malaysia

(Berikut adalah artikel yang menjelaskan tentang pengertian ekonomi)
Ekonomi Malaysia merupakan terbesar ketiga di Asia Tenggara dan kedua puluh sembilan di dunia berdasarkan PDB. Inflasi yang hanya sekitar 0,4% serta angka kemiskinan sebesar 3,5% menjadikan Malaysia sebagai salah satu negara yang perekonomiannya maju dengan pesat setelah krisis ekonomi 1998 yang mengguncang Asia. Mata uang yang digunakan secara resmi diseluruh Malaysia adalah ringgit. Malaysia dikenal dengan hasil agrikulturnya yang melimpah, terutama dalam produksi karet dan minyak kelapa. Mitra ekspor utamanya adalah RRC, Singapura, Amerika Serikat dan Thailand. Ekspor terutama dalam bidang peralatan elektronik, gas alam cair, kayu serta produk olahannya, karet dan tekstil. Malaysia berhasil menduduki peringkat kedua puluh satu untuk kategori kemudahan berbisnis.

8. Infrastruktur di Malaysia

Malaysia memiliki jalan-jalan besar yang menghubungkan semua kota besar di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang keseluruhan Sistem Jalur Cepat Malaysia adalah 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota besar dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 adalah bagian Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 adalah bagian selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu bagian dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.

Jalan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa jalan yang sangat berkelok-kelok melewati pegunungan dan belum dilapisi aspal, jalan berkerikil. Akibatnya, sungai masih menjadi jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi bagi penduduk pedalaman.

Jasa kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan memiliki rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota besar dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar hingga Singapura. Juga ada rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.

Juga ada pelabuhan di negara ini. Pelabuhan besar adalah Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting lainnya juga terdapat di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.

Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) adalah bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting lainnya termasuk Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga ada bandar udara di kota-kota kecil, juga pelabuhan udara perintis domestik di kawasan perkotaan Sabah dan Sarawak. Terdapat jasa penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang tepat bagi konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia adalah rumah bagi maskapai udara murah di kawasan ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.

Jasa telekomunikasi antarkota disediakan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional disediakan melalui kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia adalah Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan bergerak, juga jasa akses Internet dial-up dan broadband. TM memiliki semi-monopoli jasa sambungan telepon tetap di negara ini.

Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia menggunakan jasa broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi lebih akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia jasa untuk membuka mil terakhir dan harga lebih murah agar menguntungkan pengguna.

9. Budaya di Malaysia

Budaya Malaysia merujuk kepada kebudayaan semua masyarakat majemuk yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti:
  1. Kebudayaan Melayu
  2. Kebudayaan Tionghoa
  3. Kebudayaan India
  4. Kebudayaan Kadazan-Dusun
  5. Kebudayaan Dayak, Iban, Kayan, Kenyah, Murut, Lun Bawang, Kelabit, dan Bidayuh.
Malaysia adalah masyarakat multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Penduduk pada Februari 2007 adalah 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjapada tahun 2008.

Suku Melayu, kelompok terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya adalah Bahasa Melayu, dan dijadikan bahasa nasional Malaysia.

Di masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau menggunakan alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Setelah abad ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) menjadi popular. Tidak lama kemudian, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya dikarenakan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

Suku asli non-Melayu terbesar adalah Iban dari Sarawak, yang jumlahnya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban masih menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan daerah aliran mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah kira-kira 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah adalah Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sejumlah komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Biasanya menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kemudian menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu berbicara di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota besar semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu berbahasa Inggris pula. Terdapat pula sejumlah Tionghoa yang semakin bertambah generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berdasarkan sejarah telah menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya adalah bahasa Tamil, juga ada komunitas India yang berbahasa Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota besar di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berbahasa Inggris sebagai bahasa ibu. Sejumlah komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kelompok sub-budaya yang mandiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota besar. Juga ada komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian besar India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga ahli lainnya. Sejumlah besar juga bagian dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial untuk bekerja di industri penanaman.

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan penduduk Malaysia. Sejumlah kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, berbahasa kreol berbasis-bahasa Portugis, disebut bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di antaranya berbahasa Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia adalah kelompok besar di negara-negara bagian Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berbahasa Thai, sebagian besar mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan dapat berbahasa Hokkien tetapi sebagian dari mereka adalah Muslim dan berbahasa Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi bagian penduduk di Johor. Sebagai tambahan, ada juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi menjadi penduduk Malaysia.

Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di antaranya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini memiliki tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai mempromosikannya sebagai ikon budaya nasional. Bentuk artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

9.1. Hari libur di Malaysia

Orang Malaysia mengenali sejumlah hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara bagian. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kelompok suku atau agama tertentu, namun tidak dianggap hari libur.

Hari libur yang paling dirayakan adalah "Hari Merdeka" pada 31 Agustus untuk memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara bagian Sabah pada 16 September untuk memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain adalah hari libur yang ditetapkan pemerintah persekutuan.

Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar adalah, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai akhir Ramadan, bulannya puasa bagi Muslim. Ciri bulan baru menandakan berakhirnya Ramadan, berakhirnya masa puasa. Sebagai tambahan untuk Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).

Tionghoa di Malaysia turut merayakan hari-hari raya Tionghoa di dunia. Tahun Baru Cina paling dirayakan di antara hari-hari raya yang berlangsung selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei (十五瞑). Perayaan Tionghoa lainnya adalah Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Yang lainnya lagi adalah, penganut Buddha merayakan Waisak.
Sebagian besar orang India di Malaysia adalah Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara berkumpul di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.

Perayaan lainnya, semisal Jumat Agung (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di masyarakat Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di masyarakat Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.

9.2. Seni di Malaysia

(Berikut adalah artikel yang menjelaskan tentang seni)
Kesenian tradisional Malaysia berpusat pada seni ukir, tenun, dan kerajinan perak. Kesenian tradisional mulai dari anyaman keranjang di daerah pedesaan sampai kerajinan perak. Karya seni yang umum adalah batik dan songket. Malaysia Timur terkenal dengan topeng kayunya. Kesenian di Malaysia dipengaruhi oleh India Utara berdasarkan pada sejarah penyebaran orang India.

Musik Melayu tradisional dan pertujukan seni berasal dari negara bagian Kelantan-Pattani dengan pengaruh dari India, Cina, Thailand, dan Indonesia. Musiknya kebanyakan menggunakan alat musik instrumen. Alat musik yang paling sering dipakai adalah gendang (drum tradisional). Terdapat 14 jenis drum tradisional. Gendang dan alat musik instrumen tradisional lainnya terbuat dari bahan-bahan alami. Musik secara tradisional digunakan untuk bercerita, merayakan upacara, dan setelah panen raya. Pernah digunakan sebagai alat komunikasi jarak jauh. Di Malaysia Timur, musik gong semacam agung dan kulintang biasanya digunakan dalam upacara seperti pemakanan dan perkawinan. Alat musik tersebut juga terdapat di negara tetangga seperti Filipina bagian selatan, Kalimantan di Indonesia, dan Brunei.

Malaysia memiliki tradisi lisan sebelum datangnya tulisan dan sampai sekarang. Masing-masing Kesultanan Melayu membuat tradisi literaturnya sendiri, dipengaruhi oleh cerita lisan dan oleh cerita yang datang dari Islam. Literatur Melayu pertama ditulis dalam huruf Arab. penggunaan huruf Cina dan India meningkat di Malaysia. Puisi Malaysia berkembang sangat pesat dan menggunakan banyak bentuk. Bentuk Hikayat adalah yang populer dan pantun telah ada dalam bahasa lain.

9.3. Kuliner di Malaysia

Kuliner di Malaysia merupakan hasil pencampuran dari berbagai etnis. Banyak budaya yang telah mempengaruhi kuliner Malaysia. Pengaruh itu datang dari budaya Melayu, Cina, India, Thailand, Jawa, dan Sumatra. Kuliner Malaysia sangat mirip dengan Singapura dan Brunei, dan memiliki kemiripan dengan kuliner Filipina. Setiap negara bagian mempunyai makanan khasnya masing-masing. Nasi sangat populer di setiap masakan. Cabai umumnya ditemukan di kuliner lokal, walaupun itu tidak membuatnya menjadi pedas.
Makanan Malaysia meliputi hidangan yang terdiri atas nasi, sayuran, ikan, ayam, atau daging. Banyak hidangan yang memerlukan banyak bumbu dalam kuah gulai. Buah-buahan, seperti pisang, durian, dan mangga melimpah-ruah. Karena mayoritas penduduk adalah Muslim, maka banyak orang Malaysia tidak minum minuman beralkohol. Teh dan kopi merupakan minuman kegemaran. Penduduk yang berleluhur India dan Cina makan makanan yang disesuaikan dengan masakan asli tanah air mereka.

10. Keanekaragaman Hayati di Malaysia

(Berikut adalah artikel yang menjelaskan tentang keanekaragaman hayati)
Malaysia adalah negara dengan spesies dan populasi yang kaya. Diperkirakan disini terdapat 20% dari seluruh spesies hewan di dunia. Populasi tertinggi ditemukan di hutan lindung pegunungan Kalimantan. Terdapat 4000 spesies jamur di Malaysia.

10.1. Hewan

Ada sekitar 210 spesies mamalia di Malaysia. Lebih dari 620 spesies burung telah teridentifikasi di semenanjung Malaysia, dengan populasi terbanyak terdapat di pegunungan. Populasi burung endemik juga ditemukan di Kalimantan Malaysia. 250 spesies reptil telah diidentifikasi di Malaysia, dengan sekitar 150 spesies ular, dan 80 spesies kadal. Ada juga sekitar 150 spesies katak dan ratusan spesies serangga. Zona ekonomi eksklusif Malaysia 1,5 kali lebih besar dari wilayahnya dan beberapa wilayah perairan terdapat di segitiga terumbu karang, zona keanekaragaman hayati. Perairan di sekitar pulau Sipadan adalah keanekaragaman paling banyak di dunia. Laut Sulu yang merupakan batas Malaysia Timur, merupakan sebuah zona keanekaragaman hayati, dengan sekitar 600 spesies terumbu karang dan 1200 spesies ikan.

10.2. Tumbuhan

sekitar dua pertiga luas Malaysia berupa hutan, dengan beberapa hutan yang ada sejak 130 juta tahun yang lalu. Di Malaysia Timur terdapat banyak hutan hujan yang didukung dengan iklim. Ada 14.500 spesies tumbuhan berbunga dan pohon. Terdapat 1.425 meter persegi hutan mangrove di Malaysia. Di Malaysia Timur terdapat 2000 spesies pohon dan merupakan salah satu area keanekaragaman hayati terbanyak di dunia dengan 240 spesies pohon yang berbeda di setiap hektar. Terdapat juga genus Rafflesia, bunga terbesar di dunia dengan diameter maksimum mencapai 1 meter.

11. Politik di Malaysia

Malaysia merupakan negara demokrasi parlementer yang bentuknya adalah monarki konstitusional dengan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Malaysia menggunakan system multi partai. Partai yang berkuasa di Malaysia adalah merupakan kumpulan partai-partai yang beraliansi yang disebut sebagai Barisan Nasional dimana di dalamnya termasuk UMNO (United Malays National Organization). Selain itu, ada pula partai2 lain di luar Barisan Nasional seperti Democratic Action Party dan Partai Keadilan Rakyat. Malaysia memiliki sekitar 30 partai politik yang kesemuanya memiliki wakil di parlemen.

11.1. Eksekutif

Kepala negara Malaysia adalah Yang Dipertuan Agong. Yang Dipertuan Agong menjabat selama 5 tahun dan dipilih dari 9 sultan di 9 negara bagian secara bergilir. Sebagai salah satu negara bekas jajahan Inggris, system politik di Malaysia mengadopsi system Westminster. Anggota di cabinet dipilih dari anggota kedua badan di parlemen.

11.2. Legislatif

Malaysia memiliki system bicameral yang terdiri dari Senat (Dewan Negara) dan House of Representatives (Dewan Rakyat). Senat menguasai 70 kursi di parlemen sementara HoR menguasai 219 kursi. 44 anggota Senat ditunjuk oleh pemimpin tertinggi sementara 26 lainnya ditunjuk oleh badan pembuat UU di negara bagian. Anggota HoR dipilih melalui popular vote untuk masa jabatan selama 5 tahun.

11.3. Judikatif

Sistem hukum di Malaysia berdasar pada hukum Inggris dan kebanyakan UU serta konstitusi diadaptasi dari hukum India. Di Malaysia terdapat Federal Court, Court of Appeals, High Courts, Session's Courts, Magistrate's courts dan Juvenile Courts. Hakim Pengadilan Federal ditunjuk oleh pemimpin tertinggi dengan nasehat PM. Pemerintah federal memiliki kekuasaan atas hubungan luar negeri, pertahanan, keamanan dalam negeri, keadilan, kewarganegaraan federal, urusan keuangan, urusan perdagangan, industri, komunikasi serta transportasi dan beberapa urusan lain.

11.4. Pemerintah Negara Bagian

Pemerintah negara bagian dipimpin oleh kepala menteri (chief minister). Kepala menteri di tiap negara bagian diangkat oleh majelis negara bagian. Ada 13 negara bagian di Malaysia serta 3 wilayah federal yaitu Kuala Lumpur, Labuan Island dan Putrajaya sebagai wilayah administratif federal. Setiap negara bagian memiliki majelis dan pemerintahannya dipimpin oleh kepala menteri.

11.5. Perempuan dalam Politik di Malaysia

Pada tahun 2002, negara Malaysia memiliki tiga tokoh perempuan yang memegang jabatan menteri: Menteri Urusan Perempuan dan Pembangunan Keluarga, Menteri Perdagangan Internasional dan Perindustrian, dan Menteri Kesejahteraan dan Persatuan Nasional. Di samping itu, banyak pula perempuan yang memegang jabatan penting di pemerintahan, termasuk diantaranya para wakil menteri, sekretaris politik, diplomat, pejabat negara senior, anggota-anggota majelis negara-negara bagian, dan para senator di Dewan Negara.

Akan tetapi, kehadiran kaum perempuan dalam proses pengambilan keputusan di Malaysia masih jauh dari cukup. Banyak pemuka perempuan yang membicarakan kesetaraan gender dalam konteks ini. Pada saat ini, kaum perempuan masih sangat kurang keterwakilannya di dalam institusi-institusi politik di Malaysia.

Menurut Rashila dan Saliha  paling tidak ada lima faktor umum yang menjadi kendala bagi peran serta aktif perempuan Malaysia dalam perpolitikan. Mereka mengklasifikasikan faktor-faktor tersebut sebagai diskriminasi sosial terhadap peranan perempuan dalam kehidupan publik, kendala waktu yang disebabkan oleh tuntutan karir dan rumah tangga, argumen-argumen kultural dan religius yang menyatakan bahwa tempat bagi perempuan adalah di rumah, kendala struktural di dalam setiap partai politik yang tidak memungkinkan kaum perempuan melampaui level karir politik tertentu, serta kurangnya dukungan sumber daya, baik yang berupa dukungan organisasi, pengaruh, dan dana. Bertolakbelakang dengan miskonsepsi umum, sesungguhnya ada sebuah pemahaman konsep Islam yang memungkinkan orang menghargai kemungkinan-kemungkinan ke arah “pembebasan kaum perempuan” berdasarkan isi ajaran agama tersebut. Dalam banyak kasus, agama telah memberdaya dan memungkinkan kaum perempuan mencapai serta mewujudkan potensi dan kemampuan mereka sama dengan kaum laki-laki. Pengalaman kaum perempuan di Malaysia di penghujung pergantian abad yang lalu membuktikan hal ini.

Sumber:
1. Agama-Agama di Malaysia (jininglinneutral.wordpress.com)
2. Asal Usul Nama MALAYSIA (muhaiminsulam.blogspot.com)
3. Ekonomi Malaysia (id.wikipedia.org)
4. Keadaan Geografi Malaysia (berita-malaysia-news.blogspot.com)
5. Letak geografis dan astronomis negara malaysia? (id.answers.yahoo.com)
6. Grolier International. 2003. Negara dan Bangsa Jilid 3. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi
7. Sistem Politik Malaysia (technology-informasi.blogspot.com)
8. Sistem dan Perkembangan Politik Malaysia (agil-asshofie.blogspot.com)
9. Malaysia (en.wikipedia.org)
10. Malaysia (id.wikipedia.org)

SHARE !!!
hedisasrawan.blogspot.co.id