Mengenal Pondasi Bangunan Rumah
Sebuah bangunan tidak
dapat begitu saja didirikan langsung di atas permukaan tanah. Perlu adanya
struktur bangunan bawah yang disebut fondasi. Pondasi adalah bagian
dari bangunan yang berfungsi mendukung seluruh berat dari bangunan
dan meneruskannya ke tanah di bawahnya.
Menurut Benny
Puspantoro, praktisi konstruksi bangunan dalam buku “Konstruksi
Bangunan Gedung Tidak Bertingkat” mengatakan pada umumnya lapisan
tanah dipermukaan setebal ± 50cm adalah lapisan tanah humus yang
sangat labil dan tidak mempunyai daya dukung yang baik. Oleh karena
itu, dasar fondasi harus lebih dalam daripada lapisan tanah humus
ini.
Daya tekanan pada
ujung fondasi juga dinilai penting. Makin berat beban bangunan yang
harus didukung, maka besar pula daya dukung tanah yang diperlukan
dan makin lebar pula dasar fondasinya.
Beberapa syarat untuk
pekerjaan pondasi yang harus diperhatikan:
1. Dasar
pondasi harus mempunyai lebar yang cukup dan harus diletakkan pada
lapisan tanah asli yang keras.
2. Harus dihindarkan memasang pondasi sebagian pada tanah keras dan sebagian lagi pada tanah lembek 3. Fondasi harus dipasang menerus di bawah seluruh dinding bangunan dan di bawah kolom-kolom pendukung yang berdiri bebas. 4. Apabila digunakan pondasi setempat, fondasi-fondasi tersebut harus dirangkaikan satu dan lainnya dengn balok pengikat (balok sloof kopel). 5. Pondasi harus dibuat dari bahan yanga awet berada di dalam tanah dan kuat menahan gaya-gaya yang bekerja padanya, terutama gaya desak. 6. Apabila lapisan tanah keras tidak sama dalamnya, tapi untuk seluruh panjang pondasi dasarnya harus tetap diletakkan pada kedalaman yang sama.
Adapun jenis fondasi
yang kerap digunakan pada bangunan rumah sebagai berikut:
Pondasi Umpak dipakai
untuk bangunan sederhana yang umumnya dibuat dari rangka kayu dengan
dinding dari papan atau anyaman bambu. Bahan-bahan yang biasa
digunakan antara lain: pasangan bata yang disusun bertangga,
pasangan batu kali, cor beton tidak bertulang, dan batu alam yang
dibentuk menjadi umpak.
Pondasi Umpak (source:
Buku Konstruksi Bangunan Gedung Tidak Bertingkat)
Pondasi Menerus biasa
disebut juga dengan fondasi langsung. Jenis fondasi ini banyak
digunakan untuk bangunan rumah tidak bertingkat. Seluruh panjang,
jenis fondasi ini mempunyai ukuran yang sama besar dan terletak pada
kedalaman yang sama. Fondasi menerus harus dipasang di bawah seluruh
tembok penyekat ruangan dan di bawah kolom-kolom pendukung yang
berdiri bebas.
Contoh fondasi menerus
(source: Buku Konstruksi Bangunan Gedung Tidak Betingkat)
Bahan yang tepat
digunakan untuk jenis fondasi menerus ini adalah pasangan batu kali.
Batu kali-batu kali ini diikat menjadi satu kesatuan yang erat dan
kuat dengan adukan perekat dari campuran kapur, semen merah, pasir
atau semen. Karakteristik lain jika fondasi ini dibuat pada jenis
tanah yang sangat lembek, fondasi dapat dibuat dari konstruksi beton
bertulang berupa balok sloof memanjang dengan bagian bawahnya
diperlebar menjadi plat.
Pondasi Setempat terkadang
kerap dijumpai lapisan tanah keras letaknya ada pada kedalaman lebih
dari 1,50 meter dari permukaan tanah setempat. Fondasi ini dapat
dibuat bentuk sebagai berikut:
–
Fondasi Pilar, dibuat dari pasangan batu kali berbentuk kerucut
terpancung
– Fondasi Sumuran, dibuat dengan cara menggali tanah berbentuk bulat
sampai kedalaman tanah keras, kemudian diisi adukan beton tanpa
tulangan dan batu-batu pesar.
– Fondasi Telapak, dibuat dari konstruksi beton bertulang berbentuk
plat persegi, disebut juga “voetplat”.
SHARE !!!
rumah.com
|
Menu
▼
MENU
▼
▼