بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
“ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang ”
JANGAN MENGELUHفَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban
" Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah
yang kamu dustakan ? "
( QS. Ar-Rahman 55 )
Sekedar renungan bahwa ayat ini di ulang hingga 31 kali.
Adakah ayat di dalam suatu Surat Al Quran yang mengulang-ulang hingga sebanyak itu ?
Apakah kita bisa memahami maksud NYA walau hanya sekedar yang tersurat saja ?
وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ ﴿٣٤﴾
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”
(QS. Ibrahim [14] : 34)
PEMAAF
“…Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan.” (Ali Imran: 134)
“Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan
sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.”
(Asy-Syuura: 43)
SABAR, TAQWA & TAWAKAL
إِنَّمَا
يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
(QS. Az Zumar: 10)
"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Ayat-ayat yang
serupa Ali Imran: 200, An-Nahl: 127, Al-Anfal: 46
“Dan Allah mencintai
orang-orang yg sabar.” (QS. Ali Imran: 146)
”Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di dalam jalan Kami, maka sungguh akan Kami tunjukkan mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al ‘Ankabut : 69)
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.”
(Q.S. Al-Imran: 139)
“Dan janganlah kamu
berputus asa daripada rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa daripada
rahmat Allah melainkan orang-orang yang kufur.” (Q.S. Yusuf: 87)
“Allah tidak
membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(Q.S. Al-Baqarah: 286)
“Maka sesungguhnya
bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada
kemudahan.” (Q.S.
Al-Insyirah: 5-6)
“Wahai orang-orang yang beriman mintalah pertolongan
melalui Sabar dan Shalat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
Dan benar-benar akan Kami uji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, dan
kekurangan buah-buahan, dan berilah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar,
(yaitu) yang apabila mereka tertimpa musibah mereka mengatakan “Sesungguhnya
kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami kembali” (Q.S. Al-Baqarah:
155-156)
“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia
akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rizki dari jalan yang
tidak ia sangka, dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah maka cukuplah
Allah baginya, Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah
menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya”
(Q.S. Ath-Thalaq: 2-3)
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (QS. al-Ahzab: 70)
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain); dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." (al-Insyirah 5-8)
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami
ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqomah), maka
malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan
janganlah merasa sedih; dan bergembiralah dengan jannah (surga) yang telah
dijanjikan Allah kepadamu.”
(QS Fushilat [41]: 30)
SYIRIK
“Dan barang siapa berdoa kepada sembahan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung”. (QS. Al Mu’minun: 117)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (QS. An Nisa’: 48)
"Dan janganlah kalian termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (kaum musyrikin), yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." (Q.S ar-Ruum: 31-32)
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan:"Bahwanya Allah salah satu dari yang tiga"
QS. 5:73
Hampir saja langit pecah dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh (karena ucapan itu) karena mereka menganggap Allah Yang Maha Pengasih mempunyai anak,"
(QS Maryam: 90-91)
"Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Allah) dan malaikat-malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS asy-Syura: 5)
”Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya.”
Al-Ikhlas ayat 3-4
SIFAT SOMBONG / TAKABUR
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ
مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.
QS. Al
Luqman {31}:18
TINGKAH MANUSIA/TAKDIR
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ
مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka
adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian
besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
(QS. Asy Syuraa: 30)
إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ
مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
(QS. Ar Ro’du: 11)
RIZKI
أَوَلَمْ
يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّ فِي
ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan
bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan
Dia (pula) yang menyempitkan (rezeki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
beriman."
(QS. Al-Ruum:
37)
Allah tidak menanyakan tentang datang dan tidaknya rezeki, tetapi Allah akan menanyakan usaha dan amal hamba untuk mencari rezeki. Karenanya, Allah menjelaskan mana yang halal dan yang tidak. Rezeki setiap hamba telah dijamin oleh Allah. Allah pun telah menetapkan kadar dan takaran bagian atau porsi rezeki tiap hamba (Lihat QS. Hud [11]:
NB:
Rezeki bukan hanya yang secara riil dimanfaatkan
(dinikmati) oleh seseorang. Ayat-ayat al-Quran menunjukkan bahwa rezeki manusia
adalah apa saja yang ia kuasai baik yang ia manfaatkan maupun tidak (Lihat QS
al-Baqarah [2]: 57, 60; an-Nisa’ [4]: 5; ar-Ra’d [13]: 26; al-Hajj [22]: 34).
Banyak ayat al-Quran menegaskan secara pasti
bahwa rezeki semata ada di tangan Allah dan Allahlah yang memberi rezeki (QS.
al-Baqarah [2]: 172, 212, 254; Ali Imran [3]: 27, 37; al-An’am [6]: 142;
al-‘Ankabut [29]: 60; ar-Rum [30]: 40; dsb). Dia meluaskan dan menyempitkan
rezeki seseorang sesuai dengan kehendakNya. (QS. ar-Ra’d [13]: 26; al-Isra’
[17]: 30; al-Qashshash [28]: 82; al-‘Ankabut [29]: 62; ar-Rum [30]: 37; Saba’ [34]: 36; az-Zumar [39]: 52; asy-Syura [42]: 12)
Rezeki setiap
hamba telah dijamin oleh Allah. Allah pun telah menetapkan kadar dan takaran
bagian atau porsi rezeki tiap hamba (Lihat QS. Hud [11]: 6)
KEMATIAN / MAUT
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا
تُرْجَعُونَ
kullu nafsin dzaa-iqatu almawti tsumma ilaynaa
turja'uuna
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.
QS. Al-`Ankabut [29]
: 57
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا
تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ
وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا
مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
kullu nafsin dzaa-iqatu almawti wa-innamaa
tuwaffawna ujuurakum yawma alqiyaamati faman zuhziha 'ani
alnnaari waudkhila aljannata faqad faaza wamaa alhayaatu
alddunyaa illaa mataa'u alghuruuri
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia
itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
QS. 'Ali `Imran [3] :
185
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ
وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
kullu nafsin dzaa-iqatu almawti wanabluukum
bialsysyarri waalkhayri fitnatan wa-ilaynaa turja'uuna
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
QS. Al-'Anbya' [21] :
35
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ
أَنْ تَمُوتَ
إِلا بِإِذْنِ
اللَّهِ كِتَابًا
مُؤَجَّلا
مَا تَسْبِقُ مِنْ
أُمَّةٍ أَجَلَهَا
وَمَا يَسْتَأْخِرُونَ
Tidak ada
suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya dan tidak pula dapat
memundurkannya
(QS. al-Hijr [15]: 5; al-Mu’minun [23]: 43)
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ
الَّذِي تَفِرُّونَ
مِنْهُ فَإِنَّهُ
مُلاقِيكُمْ
(QS. al-Jumu’ah [62]: 8).
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ
الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ
مُشَيَّدَةٍ
(QS.
an-Nisa’ [4]: 78)
"di mana saja kalian berada, kematian
pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang
tinggi lagi kokoh"
(An
nisa 78)
PENYAKIT
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta (terhadap diri mereka sendiri)"
(Al-Qur'an: Al-Baqarah :
10)
TOBAT
“Allah menginginkan agar kalian taubat, sedangkan orang-orang yang
memperturutkan hawa nafsunya ingin agar kalian menyimpang dengan
sejauh-jauhnya.”
(QS.
An Nisaa’: 27)
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah
taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang
kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah
taubatnya, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan tidaklah taubat
itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga
apabila datang ajal seseorang di antara mereka, barulah ia mengatakan:
Sesungguhnya saya bertaubat sekarang. Dan tidak (pula diterima taubat)
orang-orang yang mati sedang mereka dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah
Kami sediakan siksa yang pedih.”
(Q.S. An-Nisa: 17-18)
MUNAFIK
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ
الأَسْفَلِ
مِنَ
النَّارِ
وَلَن
تَجِدَ
لَهُمْ
نَصِيراً
“Sesungguhnya
orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka. Kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (Qs.
an-Nisa’: 145)
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ آمَنَّا بِاللّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ
يُخَادِعُونَ اللّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلاَّ أَنفُسَهُم وَمَا يَشْعُرُونَ
فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللّهُ مَرَضاً وَلَهُم عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
“Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhir,” padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya. Di dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah semakin memperparah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.”
(Qs.
al-Baqarah: 8-10)
Ilmu Gaib
“Dan hanya di sisi-Nya lah kunci-kunci ilmu
gaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia”
(QS Al An’aam: 59).
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat
mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok . Dan tiada seorang
pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(QS Luqman: 34)
“(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib,
maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu. Kecuali
kepada rasul yang diridhoi-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga
(malaikat) di muka dan di belakangnya.”
(QS Jin: 26,27)
MAHA MENGETAHUI
Mereka menyembunyikan (kejahatan mereka)
daripada manusia, dalam pada itu mereka tidak menyembunyikan (kejahatan mereka)
daripada Allah.Sedangkan ia beserta mereka itu ketika mereka menyembunyikan
dalam hatinya perkataan yang tidak disukai Allah s.w.t.Allah
meliputi (pengetahuan-Nya)apa-apa yang mereka kerjakan.
(An-Nisa’:108)
NIKMAT ALLAH …
“Dan apabila kamu
menghitung ni’mat Allah, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya”
(Q.S.
Ibrahim: 34)
“Apabila kamu
bersyukur niscaya akan Aku tambahkan nikmat-Ku, dan apabila kamu kufur maka
adzab-Ku sangat pedih”
(Q.S.
Ibrahim:7)
" Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan (merenungkan) ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran "
(QS. Shaad, 38: 29)