GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

TRANSLATE THIS PAGE

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

DOA AGAR DIKABULKAN - DOA


Bismillah. Mari kita pelajari bersama tentang cara, kiat dan adab berdoa agar segera dikabulkan oleh Allah SWT. Doa adalah senjata orang yang beriman, karena dengan berdoa seorang hamba dengan sendirinya telah mnyatakan kelemahan, kebutuhan sekaligus kekurangannya akan pertolongan dari Dzat penguasa alam raya, Allah SWT.

Kita selaku hamba yang beriman tentu dianjurkan untuk selalu berdoa dan memohon pertolongan hanya kepada Allah semata. Namun ternyata doa-doa kita kadang tak selaras dengan apa yang kita inginkan. Terkadang apa yang kita harapkan dan cintai belum tentu itu baik bagi kita, begitu juga sebaliknya apa yang kita benci ternyata itu baik bagi kita. Namun yakinlah bahwa semua yang Allah kehendaki itu adalah untuk kebaikan kita.

Apa sajakah adab dalam doa agar dikabulkan tersebut?

Pertama: Menghadirkan Hati
Salah satu kunci dikabulkannya doa adalah dengan ‘ihsan’. Yaitu merasakan kehadiran Allah dimanapun dalam keadaan bagaimanapun. Selalu sadar bahwa saat kita berdoa, Allah sedang melihat dan mengawasi kita. Allah Maha Mengetahui bisikan hati kita, Allah begitu dekat dengan kita, lebih dekat dari urat nadi kita. Subhanallah

Saat kita berdoa, Allah sedang melihat dan mengawasi kita. Allah Maha Mengetahui bisikan hati kita, Allah begitu dekat dengan kita, lebih dekat dari urat nadi kita
Jika kita sudah menyadari akan kedekapan Allah baik dalam keadaan bagaimanapun, maka tentunya saat kita berdoa, kita tundukkan kepala sebagai lambang kerendahan hati, focus jiwa dan raga hanya kepada-NYA, rasakan dengan hati yang paling dalam, dan sebentar lagi kita akan berinteraksi langsung kepada Allah. Maka saat itulah kita sebutkan apa-apa yang kita inginkan.

Kedua: Rasa Takut dan Penuh Harap
Disaat kita berdoa, sekalikali jangan pernah ada kerguan dalam hati. Tapi pasrahkan segalanya kepadaNya dan selalu berprasangka baik disetiap ketetapannya. Pasrahkan diri kita dan yakini Allah akan segera mengabulkan doa-doa kita. Teruskan ihtiyar dan tunggu hsilnya dengan sabar dan terus berbuat kebaikan. Tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT.

Ketiga: Doa dengan suara lembut
Karena Allah begitu dekat dan Maha Mengetahui, maka suara orang yang berdoa itu bagaikan mendesah, meratap dan mengiba. Orang yang dalam keadaan seperti itu sudah barang tentu akan menunjukkan bentuk suaranya yang keluar dari hatinya dan bila mengucapkannya ia ucapkan dengan suara yang lembut. Allah berfirman dalam Al Quran:

”berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”QS 7;55.

Keempat: Istighfar, Menyesal dan Mengakui dosa.
Banyak contoh dalam Al Quran bagaimana para Nabi dan Rasul berdoa. Nabi Adam as, Nuh as, Yunus as dan lainnya, senantiasa berdoa dengan penuh kekhusyukan dan kerendahan hati, seraya diawali doanya dengan memuji dan mensucikan (tasbih) serta menyisipkan penyesalannya. Mereka mengakui dosa-dosa dan kelemahan dirinya.

Sebagai contoh: Robbana zholamna anfusana, begitulah da nabi Adam as yang diawali dengan pengakuan dosanya. Nabi Yunus as mengwalinya dengan pengakuan Tauhid, bertasbih dan mengakui keadaanya berada dalam kegelapan. “Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu mina dzalimin.

Kelima: Berdoa dengan tenang dan khusyu’
Maksudnya adalah disaat kita berdoa kepada Allah, kita posisikan segala ucapan dan hati dengan tenang dan khusyu’ dan lebih penting lagi ketika usai berdoa, kita juga tidak tergesa-gesa agar doa tersebut sesegera mungkin dikabulkan. Atau bahkan berprasangka buruk seakan-akan Allah tidak akan mengabulkan doa kita.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِى

Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, ‘Saya telah berdoa, namun belum saja dikabulkan‘.” (HR. Bukhari dan Muslim)



Keenam: Menghadap Kiblat dan mengangkat tangan.
Sudah seharusnya kita menghadap kiblat dikala berdoa ataupun dalam sholat dan membaca al Quran. Dalam hadits dikatakan: Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di Padang Arafah, beliau menghadap kiblat, dan beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (HR. Muslim)

Hadits lainnya menerangkan untuk mengangkat tangan:

إن الله يستحي من عبده إذا رفع يديه أن يردهما صفرا
Sesungguhnya Allah malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan beliau hasankan)


Ketujuh: Berdoa diwaktu-waktu yang mustajab:

Salah satu yang menyebabkan doa kita mudah dan bisa segera terkabulkan tentu karena kita berdoa diwaktu-waktu yang mustajab. Dan tentunya waktu-waktu tersebut sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah SAW.

Sebagai contoh adalah: Doa Antara azdan dan iqamah. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الدعاء بين الأذان والإقامة لا يرد

 “Doa yang tidak mungkin tertolah adalah ketika antara adzan dan iqamah” 
(H.R. At-Tirmidzi, hadits hasan shahih).


Kedelapan: Jauhi makanan HARAM

Salah satu penyebab penting sekaligus penghambat tidak terkabulnya doa adalah akibat dari memakan makanan yang haram. Oleh karenanya, jika kita ingin dikabulkan doa-doa kita, alangkah lebih baiknya kita bersihkan diri kita dulu dari makanan yang haram.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ». ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan’. Dan Allah juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu’. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a, ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku’. Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka Bagaimana Allah akan mengabulkan do’anya ?”   (HR. Muslim)


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ;
“ Jika seorang beribadah maka Iblis berkata, LIHATLAH dari mana SUMBER Makanannya, kalau ternyata SUMBER makanannya adalah dari yang HARAM maka biarkan saja dia beribadah dan tidak usah repot-repot menggodanya karena dia sudah memperingan tugas kalian (teman-teman iblis/syetan). ”

(HR.Imam Al Baihaqi)




Inilah beberapa adab dalam doa. Semoga dengan mengetahui adab-adab tersebut kita bisa menginstrospeksi diri kita dari hal-hal yang masih menjadi penghambat doa-doa kita. Dan dengan mengamalkan adab-adab tersebut. Semoga Allah senantiasa mengabulkan semua doa-doa kita. Insya Allah.
(sumber: solusiislam)



BACA JUGA ...
22 HAL AKIBAT DARI MAKSIAT


BOOKMARK & SHARE
Categories: ,

Popular Posts

.

.
hadist, panduan, pegangan, amalan

*** Promote Your Business to Worldwide ***