Tak hanya manis, gula mampu deteksi keberadaan tumor dalam tubuh
Dalam dunia kesehatan, gula cukup identik dengan diabetes. Tetapi, kali ini para peneliti dari Swedia memanfaatkan gula dengan cara yang berbeda. Para peneliti tersebut mengembangkan teknik pencitraan magnetik baru yang memanfaatkan gula untuk menilai keganasan tumor pada pasien kanker.
Teknik pencitraan baru ini telah dikombinasikan dengan pengujian gula alami sebagai pengganti logam dalam agen kontras. Pengujian dilakukan pada tiga orang yang memiliki tumor dan empat orang sehat.
Seperti yang dilansir melalui thehealthsite,hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat tumor ini dapat diperiksa dengan menyuntikkan sejumlah kecil gula ke dalamnya. Setelah itu, mereka dapat mengukur berapa banyak gula yang yang dikonsumsi oleh tumor tersebut.
Semakin banyak gula yang dikonsumsi, maka semakin ganas tumor yang tersebut.Jika gula menggantikan logam sebagai agen kontras tubuh, ini juga dapat memiliki efek psikologis positif dengan membuat pasien menjadi lebih tenang.
Tak hanya itu, agen kontras berbasis gula juga relatif lebih murah daripada agen berbasis logam. Ini tentu saja mengarah pada penurunan biaya perawatan medis. Namun, agen kontras berbasis gula tidak dapat digunakan dalam pemeriksaan pasien diabetes yang mungkin memiliki kanker.
SHARE !
Merdeka.com