GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

TRANSLATE THIS PAGE

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Tampilkan postingan dengan label Hobby. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hobby. Tampilkan semua postingan

Menanam Tanaman di Lahan Sempit - Tips

Adanya lahan hijau di rumah tentunya akan membuat rumah anda menjadi lebih sejuk dan kamu pun akan merasa lebih nyaman saat berada di rumah. Selain menjadikan rumah tampak lebih asri dan hijau, kegiatan berkebun di rumah ini juga bisa menghindari kamu dari resiko stres lho.


Namun keterbatasan ruang dan lahan sering kali menjadi penghalang bagi masyarakat yang berada di perkotaan, untuk dapat melakukan kegiatan bercocok tanam di rumah. Tapi tidak perlu khawatir, saat ini sudah banyak diciptakan metode bercocok tanam yang memanfaatkan media tanam yang tidak memakan lahan yang luas seperti yang akan di jelaskan seperti di bawah ini.



1. Bercocok tanam dengan metode Tabulampot

Metode budidaya tanaman dengan metode tabulampot (tanaman buah dalam pot) ini tentunya sudah tidak asing lagi dan sudah sering digunakan untuk berkebun di rumah. Media tanam berfungsi sebagai tempat tumbuhnya akar dan untuk menopang postur tanaman. Oleh karena itu, media tanam tabulampot harus bisa menyimpan air dan memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman.



Media tanam yang paling cocok untuk digunakan dalam metode bercocok tanam yang satu ini adalah campuran antara tanah, kompos dan sekam dengan komposisi 1:1:1. Wadah tanaman dapat menggunakan tanah liat, logam (drum), plastik, semen maupun kayu. Namun pot berbahan tanah liat dan kayu sangat baik untuk tabulampot karena memiliki pori-pori sehingga kelembaban dan temperatur media tanam lebih stabil.



Selain itu, wadah yang baik juga harus memiliki kaki atau alas yang memisahkan antara dasar pot dengan tanah. Hal tersebut agar sirkulasi air dan udara berjalan lancar, serta agar akar tanaman tidak menembus tanah.

Tanaman yang dibudidayakan dengan sistem tabulampot harus diletakkan di tempat terbuka dan terkena cahaya matahari. Pada musim kemarau harus dilakukan penyiraman setiap hari, bisa pagi atau sore hari. Sedangkan saat musim hujan, penyiraman hanya dilakukan apabila media tanam terlihat kering.



Dikarenakan media tanam tabulampot memiliki cadangan nutrisi yang terbatas, maka dibutuhkan proses pemupukan. Pemupukan pertama dilakukan satu bulan setelah tanam, selanjutnya dilakukan setiap 3-4 bulan sekali dan disarankan untuk menggunakan pupuk organic.

Jika tidak ingin menggunakan pot, kamu juga bisa menggunakan polybag sebagai wadah tanam. Namun wadah tanam yang satu ini cenderung tidak tahan lama dan mudah sobek.



2. Budidaya tanaman secara Hidroponik




Sesuai dengan namanya yang berasal dari kata “hydro” yang berarti air, hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah, melainkan menggunakan air sebagai media tanam. Untuk menggantikan nutrisi dari tanah, air yang digunakan dalam budidaya tanaman diberi unsur hara yang berisi unsur-unsur penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Metode ini pun memiliki banyak teknik, salah satu teknik yang paling sederhana dan mudah untuk diterapkan adalah teknik hidroponik wick.



Toppers menerapkan sistem ini dengan sangat mudah menggunakan botol bekas. Pertama-tama potong botol menjadi 2 bagian dan lubangi bagian atas leher botol untuk pemasangan sumbu dan aliran udara. Kemudian pasang sumbu pada bagian atas botol dan masukkan bagian tersebut ke bagian bawah botol dengan cara dibalik. Setelah itu, isi bagian atas botol dengan media tanam seperti sekam, pecahan bata, dan sebagainya agar akar dan batang tanaman tidak mudah tumbang. Terakhir, masukkan bibit tanaman yang sudah disemai ke dalam media tanam dan siram dengan larutan nutrisi yang terbuat dari campuran air dan unsur hara.



Tanaman yang diproduksi dan dikembangkan dengan metode ini biasanya memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang dikembangkan menggunakan tanah, baik dalam hal rasa maupun kandungan gizinya. Tanaman yang bisa dibudidayakan di media tanam hidroponik adalah jenis tanaman hortikultura yang meliputi tanaman sayur, buah, obat-obatan hingga tanaman hias.



3. Bercocok tanam dengan metode Vertikultur




Vertikultur merupakan metode bercocok tanam yang paling tepat bagi Toppers yang memiliki pekarangan rumah yang sangat sempit dan terbatas. Sesuai dengan namanya yang berasal dari kata dasar “vertikal”, budidaya tanaman dengan metode ini memanfaatkan bidang vertikal sebagai tempat becocok tanam yang dilakukan secara bertingkat.



Metode ini sangat cocok untuk diterapkan dalam membudidayakan tanaman yang berumur singkat seperti sayuran. Berbagai macam sayuran seperti sawi, kangkung, seledri, kalian, pakcoi hingga tomat bisa dikembangkan dengan cara vertikultur. Selain menghemat pengeluaran untuk membeli kebutuhan dapur seperti sayuran, tanaman vertikultur juga dapat menghijaukan dan menambah keindahan pekarangan rumah kamu yang sempit.



Vertikultur sendiri memiliki banyak model, mulai dari vertikultur gantung, tempel, tegak, hingga rak. Untuk memperoleh bahan-bahan yang dibutuhkan untuk bercocok tanam dengan metode ini pun tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal, bahkan kamu bisa menggunakan bahan-bahan bekas seperti pipa paralon yang sudah tidak terpakai.



Pipa paralon biasanya digunakan untuk model vertikultur tegak atau yang dikenal juga dengan metode vertikultur paralon PVC. Cara budidaya tanaman dengan model ini pun tidak lah sulit. Pertama-tama, siapkan pipa paralon berdiameter kurang lebih 4 cm yang telah diberi beberapa lubang sebagai tempat untuk menaruh bibir tanaman yang sudah disemai sebelumnya. Agar dapat berdiri tegak, bagian bawah pipa paralon dapat diberi semen dengan wadah kaleng atau pot. Kemudian masukkan media tanam seperti tanam, kompos dan sekam hingga memenuhi pipa paralon dan letakkan bibit tanaman pada setiap lubang pada pipa paralon. Setelah itu, kamu cukup merawat tanaman tersebut dengan cara menyiramnya secara rutin dengan cara mengalirkan air dari bagian atas pipa paralon.




4. Mengembangkan tanaman dengan metode Aeroponik




Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponus yang berarti daya. Jadi aeroponik merupakan cara bercocok tanam yang memanfaatkan udara sebagai media tanam utama dengan akar yang hanya menggantung di udara, tanpa menggunakan tanah seperti kebanyakan teknik lainnya. Nutrisi berupa air yang berisi larutan hara untuk perkembangan tanaman disemprotkan langsung pada akar tanaman. Akar tanaman yang dikembangan dengan metode ini akan menyerap nutrisi dari larutan hara dan mengalirkannya ke bagian tanaman lainnya seperti batang dan daun.



Pada dasarnya metode ini merupakan salah satu tipe dari metode hidroponik karena juga memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Teknik ini menghasilkan tanam yang tumbuh lebih cepat dah produksi yang tinggi.



Untuk membudidayakan tanaman dengan metode ini pun tidak memerlukan tenaga dan biaya yang tinggi. Toppers cukup menggunakan lembaran styrofoam atau gabus yang diberi banyak lubang. Kemudian dengan menggunakan busa, tancapkan bibit tanaman yang sudah disemai pada setiap lubang dan akar tanaman akan menggantung bebas. Letakkan sprinkler untuk menyemprotkan air yang telah dicampur dengan unsur hara guna memberi nutrisi ke akar. Pastikan sprinkler ini berjalan terus-menerus agar tanaman tetap mendapat nutrisi yang cukup.


Sayuran yang dibudidayakan dengan metode aeroponik terbukti memiliki kualitas yang baik, segar, memiliki aroma dan cita rasa yang tinggi. Biasanya sayuran yang dikembangkan menggunakan metode ini merupakan jenis sayuran yang berumur pendek seperti caisim, pakcoy, selada, kalian, kangkung dan sebagainya.
abyspacetion.blogspot.co.id
Baca juga ...
kumpulan artikel berkebun 


SHARE !

BERKEBUN DENGAN BOTOL BEKAS


Siapa bilang botol bekas itu ga ada gunanya, karena anda akan menyesal membuang botol-botol bekas anda setelah melihat ide kreatif di bawah ini. 


Supaya bisa memiliki kebun sayur di rumah, kita tidak memerlukan lahan besar. Bahkan kalau tidak punya lahan atau tanah pun, kita masih bisa diakali dengan menggunakan aneka pot kecil.

Aneka pot ini juga bisa dibeli langsung ke pasar, bahannya bisa dari keramik, atau plastik. Namun sebenarnya kita juga bisa memanfaatkan aneka wadah di rumah yang biasanya kita buang ke tempat sampah. kenapa kita tidak memanfaatkan botol atau wadah tersebut sebagai pot saja, seperti gambar ini.

IDE KREATIF "BERKEBUN DENGAN BOTOL BEKAS"


Mempercantik Jendela Anda

IDE KREATIF "BERKEBUN DENGAN BOTOL BEKAS"


Disusun ala pyramid, trus kasi dah bunga kesayangan anda

IDE KREATIF "BERKEBUN DENGAN BOTOL BEKAS"



Tanam bunga di dinding juga cantik

IDE KREATIF "BERKEBUN DENGAN BOTOL BEKAS"



IDE KREATIF "BERKEBUN DENGAN BOTOL BEKAS"



IDE KREATIF "BERKEBUN DENGAN BOTOL BEKAS"



Yang hobi bertanam sayuran, coba ikuti cara ini

IDE KREATIF "BERKEBUN DENGAN BOTOL BEKAS"


Bisa Juga di buat seperti ini, Pikirin mau di buat dimana  

IDE KREATIF "BERKEBUN DENGAN BOTOL BEKAS"


Diletak di meja makan atau meja belajar

IDE KREATIF "BERKEBUN DENGAN BOTOL BEKAS"



IDE KREATIF "BERKEBUN DENGAN BOTOL BEKAS"


Nah ini juga cantik kan 
IDE KREATIF "BERKEBUN DENGAN BOTOL BEKAS"



Untuk wadah tanaman lainnya, kita bisa memanfaatkan kaleng bekas cat, ember atau tong sampah bocor. Untuk keperluan pembibitan yang membutuhkan wadah berukuran lebih kecil, maka kita bisa memanfaatkan kotak susu/juice yang bentuknya segi empat sebagai pot atau wadah pembibitan tersebut.

Untuk wadah tanaman yang harus saya pindah-pindahkan, biasanya saya memang memilih wadah yang berbahan dasar plastik. Alasannya yaitu selain cukup kuat dan tahan cuaca, pot plastik itu cukup ringan jika dibandingkan pot keramik. Karena keterbatasan lahan, saya memang harus beberapa kali memindah-mindahkan pot-pot berisi tanaman-tanaman saya itu untuk sekedar mendapatkan ruang tambahan untuk tanaman baru saya.

Pemanfaatan bahan bekas lainnya adalah bekas karton telur dan botol-botol air minum bekas. Bekas karton telur ini bisa digunakan sebagai tempat pembibitan sementara seperti yang saya tuliskan di artikel “Pot Pembibitan dari Bekas Karton Telur”.

IDE KREATIF "BERKEBUN DENGAN BOTOL BEKAS"



Di gambar ini saya menggunakan bekas botol air minum bekas untuk mengangkat karton bekas telur itu supaya tidak terlalu dekat dengan lantai. Lantai tempat saya meletakkan karton bekas telur ini kerap basah karena tempias hujan ataupun tak sengaja tergenang air saat garasi depan sedang dibersihkan. Selain itu posisi karton di atas botol seperti ini juga mengurangi serangan semut dan serangga kecil-kecil lainnya yang seringkali tiba-tiba ada di dalam tanah semaian bibit ini.

Supaya botolnya tidak gampang rubuh diterpa angin, botol bekas air minum itu saya isi juga sampai penuh supaya berat.

Baca juga ...
kumpulan artikel berkebun 

SHARE !
abyspacetion.blogspot.co.id

Popular Posts

.

.
hadist, panduan, pegangan, amalan

*** Promote Your Business to Worldwide ***