GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

TRANSLATE THIS PAGE

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Tampilkan postingan dengan label Malaikat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Malaikat. Tampilkan semua postingan

SIFAT MALAIKAT DAN CIRI-CIRINYA DALAM AL QURAN


SIFAT-SIFAT MALAIKAT DALAM AL QURAN


malaikat sayap
Malaikat adalah makhluk  Allah yang paling setia, santun tidak pernah mendahului perkataan Allah, tugasnya hanya melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
Ciri Malaikat
Bagaimana ciri malaikat?,  sesuai Al Quran dan riwayat para sahabat disebutkan antara lain :
  1. Dalam surat Al Fathir:1) Firman Allah : bahwa mereka memiliki sayap yang yang jumlahnya berbeda-beda dan besarnya dan bentangan sayapnya juga luar biasa. (1)
  2. Dari Ibnu Mas’ud ra,  beliau mengatakan bahwasanya Nabi Saw melihat malaikat Jibril memiliki 600 sayap.” (HR Muslim) Dalam Hadis riwayat Ahmad dinyatakan bahwa satu sayap malaikat Jibril itu sudah bisa menutupi ufuk.
  3. Diriwayatkan dari Said bin Musayyib, beliau menyatakan bahwa para malaikat itu bukan laki-laki dan bukan perempuan, tidak makan, tidak minum, (2) tidak menikah dan tidak berketurunan. (3)

Sifat malaikat
Beberapa sifat Malaikat yang ada didalam Al Quran adalah :
1. Malaikat berdialog kepada Allah.
Allah juga memberikan karunia kepada Malaikat sehingga dapat berdialog dengan Allah. Banyak  dalil yang menunjukkan hal ini sebagaimana surat Al Baqarah : 30 (4).
Dalam surat itu, Malaikat menyangsikan penciptaan manusia yang hanya akan membuat kerusakan di muka bumi dan pertumpahan darah dan itu membuat murka Allah dan Allah berfirman bahwa Allah maha mengetahui apa tang malaikat tidak ketahui. Dalam berdialog kepada Allah itu, Malaikat  tidak pernah mendahului perkataanNya (5)
2. Malaikat berbicara pada manusia.
Malaikat juga berbicara dengan manusia baik pada saat dalam rupa aslinya atau pun ketika berwujud manusia. Ketika dalam wujud manusia, maka orang yang diajak bicara oleh malaikat pun bisa menyaksikan rupa malaikat tersebut.
Terkadang pula Nabi bisa melihat malaikat, namun para shahabat yang berada di sekelilingnya tidak bisa melihatnya. (6)
Malaikatpun berbicara dengan sesamanya, sebagaimana firman Allah dalam QS Saba’ ayat 23 (7)
3. Malaikat selalu berzikir dan bertasbih
Dalam berbuat demikian, malaikat  tiada keletihan  dan bosan melakukan itu. Hal ini sesuai dengan surat Al Anbiya : 20. (8) dan surat Fushilat 38 (9).
4. Malaikat juga merasakan kematian sebagaimana makhluk hidup lainnya (10)
5. Malaikat terjaga dari dosa.
Allah menciptakan para malaikat dan memberikan tugas besar untuk mereka. Oleh karena itu malaikat ma’shum (terjaga) dari tindak maksiat dan tidak sedikitpun durhaka kepada Allah, tugasnya hanyalah melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah semata. (11).
 6. Malaikat memiliki ilmu.
Allah juga membebani para malaikat dengan berbagai tugas di langit dan di bumi. Oleh karena itu tentu mereka memiliki ilmu berkenaan dengan tugas yang diberikan kepada mereka.(12) .
Dengan ilmunya mereka juga kerap berdialog dan berdebat dengan sesamanya mengenai putusan terkait amal perbuatan manusia yang diawasinya. (13)
Walaupun demikian Malikat dikenal solid dan digambarkan mereka bershaf-shaf dengan susunan yang rapi. (14)
7. Malaikat sebagai safarah, kiram dan bararah.
Malaikat sebagai safarah adalah sebagai  penghubung atau duta  antara Allah dan para Nabi dan RasulNya.
Malikat juga Kiram terkait ciri fisik mereka yang bagus mulia dan terpuji.Dan malaikat itu  bararah adalah akhlak dan perbuatan para malaikat itu suci dan sempurna. (15)
8. Malaikat sangat takut kepada Allah
Hal ini adalah sebagaimana digambarkan dalam surat  arra’du : 13 (16). Ada suatu riwayat dari Thabrani dalam Mu’jam Ausath dengan sanad yang hasan dari Jabir. Rasulullah bersabda,
“Pada saat malam Isra’ Mi’raj aku melewati Mala’ A’la (para malaikat) sedangkan Jibril bagaikan tikar karpet yang usang karena demikian takut kepada Allah.
9. Malaikat bersifat malu.
Rasa malu digambarkan dalam suatu riwayat sebagaimana Nabi bersabda mengenai Utsman,
“Tidakkah aku merasa malu terhadap seseorang (Utsman) yang para malaikat merasa malu terhadapnya. (HR Bukhari)
Wallahu a’lam
( Diambil dari ustadzaris.com )
  1. Firman Allah : “Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan yang mempunyai sayap, masing-masing dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu.”(QS Fathir: 1).
  2. Firman Allah “Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: “Silahkan anda makan”(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka.  (QS Adz-Dzariat: 27-28)
  3. Firman Allah : Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka. Malaikat itu berkata: “Jangan kamu takut, sesungguhnya kami adalah (malaikat-ma]aikat) yang diutus kepada kaum Luth”(QS Huud: 70).
  4. Firman Allah :  “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS al-Baqarah: 30).
  5. Firman Allah : Dan mereka berkata: “Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak”, Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan,mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. (Al Anbiya 26-27)
  6. Diantara dalil hal tersebut adalah saat Nabi berkata kepada isterinya Aisyah,“Ini Malaikat Jibril, dia mengucapkan salam untukmu. Aisyah pun mengatakan engkau bisa melihat apa yang tidak bisa kami lihat.” (HR Bukhari dan Muslim).
  7. Pada saat menjelaskan ayat tersebut Aisyah mengatakan, “Sesungguhnya para malaikat turun ke awan, lalu menceritakan ketetapan yang sudah ditetapkan di langit.” Pembicaraan mereka ini kemudian dicuri oleh jin lalu disampaikan kepada para dukun.
  8. Firman Allah : “Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya”(QS al-Anbiya: 20)
  9. Firman Allah “Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka yang di sisi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu.” (QS Fushilat: 38).
  10. Firman Allah : ‘Janganlah kamu sembah di samping Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS al-Qashash: 88) dan Firman Allah : “Semua yang ada di bumi itu akan binasa.” (QS Ar-Rahman: 26) dan Firman Allah :Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat. (al-Mukminun: 16).
  11. Allah berfirman yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS at-Tahrim: 6).
  12. Firman Allah : “Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana .” (QS al-Baqarah: 32) dan
  13. Allah berfirman yang artinya: “Ini adalah suatu rombongan yang masuk berdesak-desak bersama kamu. Tiadalah ucapan selamat datang kepada mereka karena sesungguhnya mereka akan masuk neraka.”(QS Shaad:69)
  14. Firman Allah : ‘Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf . Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih .” (QS as-Shaffat: 165-166). Dan Nabi bersabda: “Tidakkah kalian bershaf sebagaimana para malaikat membuat barisan di sisi Rabbnya?” Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah shaf yang dibuat oleh para malaikat di sisi Rabbnya? Nabi bersabda, “Mereka menyempurnakan dan merapatkan shaf” (HR Muslim)
  15. Firman Allah : ‘Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf . Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih .” (QS as-Shaffat: 165-166). Dan Nabi bersabda: “Tidakkah kalian bershaf sebagaimana para malaikat membuat barisan di sisi Rabbnya?” Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah shaf yang dibuat oleh para malaikat di sisi Rabbnya? Nabi bersabda, “Mereka menyempurnakan dan merapatkan shaf” (HR Muslim).
SHARE !!!
perkarahati.wordpress.com

NATURE OF ANGELS and characteristics IN AL QURAN

NATURE OF ANGELS and characteristics IN AL QURAN


Then translate with your language


SHARE !!!

Para Malaikat Yang Bertugas Di Padang Mahsyar



  1. Para malaikat penjaga Allah
Pada moment kedatangan Allah, para malaikat mengiring kedatangan Raja yang Maha Besar ini sambil berpayung awan.
“Tiada yang mereka nanti-nanti melainkan datangnya Allah dan Malaikat (pada Hari Kiamat) dalam naungan awan dan diputuskanlah perkaranya, dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan.”  (al-Baqarah: 210)
Berkaitan dengan ayat tersebut, ibnu katsir dalam tafsirnya berkomentar, pada hari kiamat kelak Allah datang untuk menyelesaikan seluruh urusan diantara manusia dari yang pertama sampai yang terakhir. Membalas setiap orang yang beramal sesuia dengan amalnya. Kebaikan dibalas  dengan kebaikan, juga sebaliknya. Allah berfirman;
“Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut, dan datanglah Tuhanmu; sedang  malaikat berbaris- baris. Dan pada hari itu diperlihatkan neraka jahanam; dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan: alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal shaleh) untuk hidupku ini.” (al-Fajr: 21-24)
Ayat ini menggambarkan peristiwa goncangan kiamat yang sangat dahsyat, hingga diperlihatkannya amal perbuatan manusia.pada ketika itu Allah datang dengan iringan malaikat-Nya yang berbaris-baris. Berbaris-baris menunjukan bahwa malaikat yang mengiringi kehadiran Allah ini dalam jumlah yang banyak.
Makna mendampingi Allah bukan berarti Allah membutuhkan adanya pendamping. Allah itu sungguh Maha Besar, yang tanpa pendamping pun kebesarannya tidak akan berkurang sedikit pun. Keberadaan malaikat pendamping justru kehendak dan otoritas Allah yang Maha Agung, yang dengannya Allah menugaskan segenap kuasa dan kebesaranNya.
  1. Malaikat penggiring (saiq) dan pemberi saksi (syahiid)
Keberadaan malaiakat ini, sebagaimana yang dimaksudkan Allah dalam firman-Nya: 
“Dan tiupkanlah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman. Dan datanglah tiap-tiap diri, bersama dengan Dia seorang malaikat penggiring dan seorang malaikat penyaksi.” (Qaaf: 20-21)
Ketika manusia tidak bisa lari kemana pun, karena di tempat itu tidak ada tempat persembunyiaan, dan jika pun ada tempat persembunyiaan, maka sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah. Malaikat-malaikat Allah yang perkasa akan mengiring manusia bagaikan domba-domba yang tidak punya daya. Di bawah pengawasan malaikat pengiring ini, manusia diarak menuju tempat pengadilan yang maha Adil.
Kepintaran manusia untuk berbohong pun tidak akan ada gunanya. Hari itu juga malaikat penyaksi akan memberikan kesaksian yang benar atas apa yang telah dilakukan oleh manusia pada saat masih di dunia. Tidak ada yang terlewatkan dari catatan itu barang secuil pun peristiwa. Kesaksian yang pasti benar dan kesaksian yang tidak mungkin disangkal. Sungguh hanya amal kebaikan dan bakti kita kepada Allahlah yang dapat menjadi andalan untuk melindungi kita.
  1. Malaikat penyeru
Para malaikat penyeru betugas menyeru segenap manusia yang telah dibangkitkan tentang hari  yang mereka sedang hadapi saat ini, seruan mereka menyadarkan manusia yang baru dibangkitkan itu bahwa hari pembalasan itu benar adanya. Keberadaan malaikat penyeru ini berikut tugasnya dijelaskan Allah,
“Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan), sambil menundukan pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang berterbangan, mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: “Ini adalah hari yang berat.” (al-Qamar: 6-8)
Begitu seruan ini dikumandangkan malaikat, manusia-manusia yang ingkar kepada Allah, terhenyak dan mulai menyadari, bahwa mereka akan segera berhadapan dengan hari-hari yang berat. Ketika di dunia mereka mengingkari bahwa mereka akan bertemu dengan hari pengumpulan ini. Siapa yang sangka bahwa kemudian  mereka akan digiring dan diseru  oleh malaikat penyeru.
  1. Malaikat pengumpul
Malaikat ini bertugas mengumpulkan orang-orang yang zhalim yang telah dibangkitkan Allah di padang mahsyar ke dalam satu kelompok yang terpisah. Malaikat pengumpul kemudian menunjukan kepada orang-orang yang ingkar kepada Allah jalan menuju neraka. Perhatikan firman Allah berikut ini:
(Kepada Malaikat diperintahkan): ‘Kumpulkanlah orang-orang yang zhalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah selain Allah, maka tunjukanlah kepada mereka jalan ke neraka.’” (As-Shaffaat: 22-23)
  1. Malaikat pelempar ke jahanam
Setelah proses hisab dan pemilahan yang pasti adil, kemudian orang-orang kafir yang telah menerima catatan kebaikannya, akan dilemparkan oleh para malaikat Allah ke dalam neraka.
Keberadaan dan tugas malaikat yang menceburkan orang-orang yang ingkar kepada Allah ke dalam neraka Jahanam, dijelaskan Allah,
Dan malaikat yang menyertai Dia berkata: ‘Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku.’ Allah berfirman: ‘Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka orang yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.’ Yang menyertai dia berkata (pula): ‘Ya tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh.’ Allah berfirman: ‘Janganlah kamu bertengkar di hadapanKu, padahal sesungguhnya Aku dahulu telah memberikan ancaman kepadamu. Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hambaKu.’” (Qaf: 23-29) 
[Syahida.com]

Para Malaikat yang Keras dan Kasar di Neraka




1. Malaikat Malik
Malaikat malik adalah pemimpin dari para malaikat yang bertugas di neraka. Allah memperkenalkan nama malaikat ini di dalam firman-Nya:
Mereka berseru: ‘Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.’  Dia menjawab. ‘Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).’”
Neraka terdiri dari atas tingkatan-tingkatan. Dan di setiap tingkatan ada malaikat penjaga. Allah menggambarkan karakteristik para malaikat penjaga neraka sebagai ‘kasar dan keras’ Allah berfirman,
Hai orang-orang yang beriman, periharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang keras, kasar dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6).
2. Malaikat penjaga jahanam
Sebutan jahanam cukup populer/ seringkali dipakai didalam ayat dan hadits Nabi. Apakah jahanam sekadar nama lain dari neraka ataukah suatu tempat penyiksaan yang lain didalam neraka, wallahu a’alam.
Gambaran tentang kedahsyatan jahanam, diceritakan oleh rasulullah, sebagaimana sabdanya, 
Api kalian yang dinyalakan anak-cucu adam adalah sepertujuh dari panasnya api jahanam. Para sahabat berkata: Demi Allah, bila sepanas ini saja sudah cukup wahai Rasulullah. Beliau bersabda: ‘Sesungguhnya panas api tersebut masih tersisa sebanyak enam puluh sembilan bagian, panas masing-masing sama dengan api ini. (HR. Muslim)
Panasnya sudah begitu dahsyat, neraka jahanam juga dijaga malaikat-malaikat Allah. Para penghuninya mengiba-iba kepada malaikat penjaga ini, agar para malaikat tersebut sudi memintakan keringanan siksa kepada Allah. Allah berfirman;
“Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka jahanam: ‘Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari.’ Penjaga jahanam berkata: ‘Dan apakah belum datang kepadamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan.’ Mereka menjawab: ‘Benar, sudah datang.’ Penjaga-penjaga jahanam berkata: ‘Berdoalah kamu.’ Dan orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka.”   (Al-Mukmin: 49-50).
3. Malaikat penarik kekang jahanam
Ada banyak sekali malaikat Allah yang bertugas sebagai penarik kekang neraka jahanam. Sebelum manusia disiksa, jahanam telah menampakkan diri kepada calon penghuninya. Dalam penampakan jahanam tersebut, diketahuilah bahwa jahanam punya tujuh puluh ribu kekang. Informasi ini bersumber kepada hadits berikut:
Dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah bersabda,
Akan datang jahanam ketika itu dalam keadaan memiliki tujuh puluh ribu kekang. Setiap kekangnya dipegang  oleh tujuh puluh ribu malaikat.”
Dengan demikian paling tidak, untuk mengurusi kekang jahanam ini ada 490.000.000 malaikat yang diperkerjakan Allah. Tidak terbayangkan oleh kita bagaimana besarnya kekang tersebut, dan berapa sesungguhnya jumlah malaikat itu?
4. Malaikat yang mengeluarkan kaum muslimin dari neraka
Kaum muslimin banyak yang masuk neraka karena dosa-dosanya. Mereka disiksa karena dosa-dosa itu. Ketika proses penyiksaan itu telah berlangsung dalam beberapa waktu (Allah yang tahu, berapa lamanya). Allah berkenaan memberikan ampunan kepada mereka. Maka diutuslah kepada mereka, malaikat-malaikat yang mencari orang tersebut di neraka.
5. Malaikat zabaniyah
Malaikat zabaniyah bertugas di dalam neraka. Merekalah yang bertanggung jawab dalam menyiksa orang-orang yang ingkar kepada Allah. berapa jumlah mereka, tidak ada data yang spesifik. Keberadaan malaikat ini mengacu kepada firman Allah, 
Kelak kami akan memanggil malaikat zabaiyah.” (Al-Alaq: 18)
Tentang ayat ini, para ahli tafsir memberikan catatan sebgai berikut; malaikat zabaniyah ialah malaiakat yang menyiksa orang-orang yang berdosa di dalam neraka.
Kita mengimani keberadaan malaikat zabaniyah ini, tetapi sebaliknya kita berdoa agar tidak ketemu dengan makhluk Allah yang satu ini. Ia memang bekerja dan berbakti kepada Allah dengan kekejamannya yang mengerikan dalam menyiksa manusia.
6. Malaikat penjaga Saqr
Allah menerangkan dalam kitab-Nya, bahwa neraka saqr adalah neraka yang tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. Maknanya menurut ahli tafsir, neraka ini tidak akan membiarkan apa yang dilemparkan kepadanya, hingga diazab sampai habis dan dipulihkan sebagai sediakala untuk kemudian diazab lagi. Bagian yang dimaksud adalh kulit manusia. Ia dibakar hingga musnah, dan kemudian tumbuh lagi dan diazab lagi sampai seterusnya.
Neraka yang mengerikan ini dijaga oleh sembilan belas malaikat penjaga. Keterangan tentang keberadaan malaikat penjaga neraka saqr yang berjumlah 19, pada firman Allah;
Aku memasukkannya ke dalam neraka Saqar. Tahukah kamu apakah neraka saqar itu? Saqar itu tidak akan meninggalkan dan tidak membiarkan, (neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).” (Al-Mudatstsir: 26-30). [Syahida.com]

Para Malaikat Pengiring Manusia



Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang rapuh. Jika manusia tidak dianugerahi oleh Allah dengan akal yang aktif, maka spesies manusia tidak akan pernah bertahan hidup. Allah SWT mengirimkan malaikat penjaga dan tak lupa malaikat pencatat amal baik-buruk agar dikiamat kelak manusia dimintai pertanggungjawaban atas anugerah yang diterimanya.
1. Malaikat Hafadzah (penjaga)
Dalam hadits qudsi, Allah menerangkan peristiwa pengadilan pada hari kiamat kelak dan menyebut keberadaan malaikat hafadzah ini sebagai salah satu pencatat amalan manusia. Hadits tersebut adalah sebagai berikut:
Dari Abdullah bin Amr bin Ash, ia berkata: Rasulullah pernah bersabda: 
“Sesungguhnya Allah akan membersihkan salah seorang umatku atas para kepala makhluk pada Hari kiamat. Lalu Allah menebarkan sembilan puluh sembilan catatannya. Setiap catatan seperti pandangan mata. Kemudian Dia berfirman: ‘Apakah kamu mengingkari hal ini barang sedikit? Apakah tukang catat-Ku Malaikat Hafadzah menganiaya kamu?’ ia menjawab ‘Tidak wahai Tuhan.’ Dia berfirman “Baiklah kamu mempunyai kebaikan. Sesungguhnya pada hari ini tidak ada penganiayaan atasmu.’ Maka dikeluarkan secarik kertas yang didalamnya terdapat lafazh syahadat. Dia berfirman: ‘Datangkan timbanganmu.’ Ia menjawab: ‘Wahai tuhanku, apakah artinya secarik kertas ini dibandingkan dengan catatan-catatan ini? Dia berfiman ‘Sungguh kamu tidak didzhalimi.’ Beliau bersabda ‘ catatan itu diletakan pada sebuah piringan neraca dan secarik kertas itu berat, karena tidak ada sesuatu yang mempunyai timbangan berat dibandingkan dengan sesuatu yang bersama nama Allah.’” (HR. At-Tirmidzi)
Maka teranglah bagi kita tentang keberadaan malaikat ini. Maka sebaiknya lebih berhati-hati lagi dalam bertindak karena kita dijaga oleh malaikat penjaga.
2. Malaikat Muaqqibaat (malaikat yang mengikuti)
Keberadaan malaikat ini sebagaimana telah dikabarkan dalam ayat berikut ini:
“Sama saja (bagi Tuhan), siapa di antaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”   (QS. Ar Ra’ad 10 -11)
Dari teks ayat tersebut dijelaskan bahwa konteks “mengikuti”nya adalah di muka dan di belakang. Mereka menjaga sisi depan dan belakang manusia. Istilah atau penamaan malaikat ini dengan nama muaqqibaat  adalah merujuk pada bunyi ayat tersebut, yakni pada kata “lahu muaqqibaatun”
3. Malaikat pencatat amal (Raqib, Atid dan Mutalaqqiyan)
Keberadaan malaikat Raqib dan Atid merujuk kepada firman Allah:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Qaf: 16-18)
Penamaan raqib dan atid merujuk pada istilah pengawas yang dipakai oleh Allah dalam ujung ayat 18 tersebut yakni “illa ladaihi raqibun atidun.” Sesungguhnya ada sebuatan yang lain bagi para malaikat pencatat amal yakni malaikat Mutalaqqiyan. Keberadaan mereka merujuk kepada surah Qaf: 17.
Apakah malaikat raqid-atid dan mutalaqqiyan adalah malaikat yang sama? Menurut penulis mereka bertiga adalah malaikat yang berbeda. Alasannya, pada ayat yang menyebutkan Raqib dan Atid, Allah memberikan keterangan bahwa tugas mereka adalah pencatat amal yang terkait apa yang diucapkan oleh manusia lihat ayat 18 surat Qaf diatas. Sementara malaikat muatalaqqiyan  bersifat lebih umum. Yakni melengkapi semua amal perbuatan manusia. Wallahua’alam.
Tentang bagaimana malaikat-malaikat pencatat ini bertugas, rasulullah bersabda; “Allah berfirman (kepada malaikat pencatat amal): ‘Bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan jelek, maka janganlah kalian catat sebagai amalnya. Jika ia telah mengerjakannya, maka catatlah sebagai satu keburukan. Dan bila hamba-Ku berniat melakukan perbuatan baik, lalu tidak jadi melaksanakannya, maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia mengamalkannnya, maka catatlah kebaikan itu sepuluh kali lipat.”
Dalam hadits lain, ada penjelasan tentang kedudukan keduanya, “(Malaikat) penulis kebaikan berad di sebelah kiri seseorang dan (Malaikat) penulis keburukan berada di sebelah kiri seseorang. (Malaikat) penulis kebaikan lebih berkuasa atas (Malaikat) penulis keburukan. Jika seseorang melakukan kebaikan, maka penjaga disebelah kanan akan menuliskannya sepuluh. Jika melakukan keburukan, maka penjaga disebelah kanan berkata kepada penjaga disebelah kiri, ‘Biarkan dulu selama tujuh jam, barangkali dia akan bertasbih atau beristighfar.”(Diriwayatkan  Al-Baghawi dari Abu Umamah)
Ada beberapa situasi yang tidak diikuti atau dicatat oleh para malaikat pencatat, perhatikan hadits berikut ini:
Dari Aisyah bahwa nabi pernah bersabda: “Pena diangkat dari tiga orang, yaitu: orang tidur hingga ia bangun, anak kecil hingga ia dewasa, dan orang gila hingga ia berakal normal atau sembuh.”
Dalam keterangan yang lain, malaikat pencatat amal manusia akan selalu berada dan mengirngi manusia yang telah baligh, tidak pernah lalai, kecuali dalam dua kondisi yang sedang dialami atau dilakukan oleh manusia yakni; pada saat jinabah dan buang air.
4.   Kemungkinan adanya jenis malaikat pencatat amal yang lain.
Dalam surat al-Infithar:10-12, Allah menyebutkan nama yang berbeda untuk malaikat pencatat amal. Pada ayat kesebelas ada istilah “Kiraman Katibin” yang digunakan untuk mewakili kata “pencatat amal.” Apakah ia sekedar sebutan yang berbeda bagi malaikat pencatat amal ataukah menunjukan adanya malaikat yang lain. [syahida.com]

Mengenal Para Malaikat Di Sekitar ‘Arsy Allah



Secara bahasa ‘Arsy bisa bermakna singgasana. ‘Arsy adalah tempat Allah bersemayam untuk mengatur segala urusan manusia dan semua makhluk ciptaan-Nya. Kita sama sekali tidak bisa membayangkan, seberapa besarnya singgasana Allah itu? Percaya kepada adanya ‘Arsy Allah adalah termasuk tuntutan keimanan, yang hukumnya wajib bagi kaum muslimin. Tentang bagaimana sifat dan bentuk ‘Arsy Allah itu, maka perkara tersebut adalah bagian dari rahasia dan kuasa Allah.
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah. Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?”  (Yunus: 3)
Allah hanya sedikit memberikan gambaran tentang singgasananya itu. Pertama; ‘Arsy itu besar, kedua; ‘Arsy itu mulia, ketiga; ‘Arsy Allah itu dipikul oleh malaikat. Perhatikan ayat-ayat berikut ini,
“Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung.”  (at-Taubah: 129)
“Maka maha tinggi Allah, raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.”  (Al-Mukminun: 116)

Disekitar ‘Arsy Allah yang agung itu, ada malaikat-malaikat yang bertugas di sana, diantaranya adalah:
  1. Malaikat yang memikul ‘Arsy
Keberadaan malaikat yang memikul ‘Arsy ini dikabarkan Allah, “(Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (Seraya mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala.”  (Al-Mukminun: 7)
Dari konteks penyebutannya yang bersifat jamak, bisa dipastikan, bahwa malaikat yang memikul ‘Arsy Allah adalah lebih dari satu. Dalam ayat ini memang tidak disebutkan bilangan mereka.
Tetapi pada ayat dan surat lain yang menggambarkan berita tentang kiamat, ada penyebutan jumlah malaikat yang memikul ‘Arsy Allah. Perhatikan ayat berikut ini:
“Dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.” ( Al-Haqqah: 16-17)
Kita tidak tahu, apakah malaikat yang mengangkat ‘Arsy Allah selalu ada delapan ataukah hanya pada peristiwa hari kiamat saja. Wallahua’alam.
  1. Malaikat yang bertasbih disekitar ‘Arsy
Selain para malaikat yang mengangkat ‘Arsy Allah, di sekililing ‘Arsy juga banyak berhimpun para malaikat. Pekerjaan mereka hanya bertasbih dan memuji Allah dalam kekhusukan dan ketaatan yang sangat dalam.
“Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling ‘Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; dan diberi putusan diantara hamba-hamba Allah dengan adil dan diucapkan: ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”   (Az-Zumar: 75)
Kata melingkar-lingkar di dalam ayat tersebut menyiratkan kepada kita, bahwa jumlah malaikat yang bertasbih di sekeliling ‘Arsy Allah jumlahnya sangat banyak. Ukuran ‘Arsy sendiri pun sangatlah besar, sehingga sekelilingnya pun merupakan tempat yang pasti luas sekali.
  1. Malaikat yang berada di Baitul-Makmur
Baitul makmur sebenarnya bukanlah bagian dari ‘Arsy Allah, namun beberapa riwayat menyebutkan bahwa letak baitul-makmur adalah di samping ‘Arsy Allah, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: “Rumah itu terletak di samping ‘Arsy yang dimakmurkan oleh para malaikat yang mendirikan shalat di dalamnya setiap hari.”
Di dalam riwayat lain, pada peristiwa Isra & Mi’raj Rasulullah bersabda, 
“Lalu Jibril mengangkatku ke baitul makmur, ternyata hari tempat itu dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat, mereka tidak akan kembali ke sana (kecuali) telah menyelesaikan tugas terakhirnya.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)
Dapat dibayangkan berapakah jumlah seluruh malaikat Allah, jika dalam satu harinya ada tujuh puluh ribu diantara mereka yang memasuki baitul-makmur. Tentu yang akan lebih hebat lagi adalah seberapa besarkah tempat yang bernama baitul makmur itu, sehingga mampu menampung malaikat dalam jumlah yang sangat besar itu. Yang lebih fantastis dari itu semua adalah kebesaran Allah yang Maha Agung. Jika ciptaan-ciptaanNya saja telah begitu besar dan dahsyat maka ke dahsyatan, kebesaran, dan keagungan pencipata-Nya sungguh tiada terkira. Allahu akbar, tiada Tuhan selain engkau ya Allah.
Oleh karenanya, membatasi diri kita dengan hanya memahami adanya sepuluh malaikat Allah sungguh sikap yang tidak bijaksana. Dengan menghayati besarnya jumlah malaikat yang dimiliki Allah akan lebih mengasah kekaguman dan pengakuan manusia atas kebesaran Allah yang Maha Agung yang kuasa menciptakan dan mengendalikan hamba-hambaNya dalam jumlah yang sangat banyak.
Apa yang telah diuraikan di atas sesungguhnya belumlah mencakup penggambaran jumlah malaikat yang sesungguhnya. Hal ini dimungkinkan karena beberapa hal:
Pertama, data di atas masih berdasarkan data dan informasi yang penulis dapatkan. Ada banyak data yang sama sekali belum penulis ketahui, yang mungkin terangkum di dalam banyak kitab hadits, yang kesemuanya itu belum penulis baca. Pemahaman dan ilmu penulis sangatlah terbatas mengenai tema ini.
Kedua, tidak semua sabda Rasulullah sampai kepada kita. Ada banyak hal yang menjadi penyebabnya, diantaranya catatan-catatan itu hilang atau rusak sehingga tidak terdokumentasikan. Atau beberapa sahabat memang mengambil kebijakan untuk menyimpan beberapa persoalan yang terkait keghaiban agar tidak memunculkan kesalahpahaman di masa yang akan datang.
Dengan demikian, apa yang tersaji di dalam risalah sederhana ini merupakan sedikit informasi tentang jumlah malaikat, atas realitas jumlah mereka yang sesungguhnya. Hanya di sisi Allahlah pengetahuan yang hakiki mengenai perkara ini. [Syahida.com]

Popular Posts

.

.
hadist, panduan, pegangan, amalan

*** Promote Your Business to Worldwide ***