Istri Yang Memiliki 10 Sifat ini, Insya Allah Rezeki Suami Mengalir Deras Dan Lancar
10 SIFAT WANITA YANG MENDATANGKAN REZEKI BAGI
SUAMI DAN DIRINYA. BANYAK
SUAMI YANG MUNGKIN TIDAK TAHU BAHWA REZEKINYA DENGAN IZIN ALLAH
MENGALIR LANCAR ATAS PERAN ISTRI. MEMANG TIDAK BISA DILIHAT
SECARA KASAT MATA, NAMUN BISA DIJELASKAN SECARA SPIRITUAL BAHWA
10 SIFAT ISTRI INI ‘MEMBANTU’ MENDATANGKAN REZEKI BAGI SUAMINYA.
1. Istri yang
pandai bersyukur
Istri yang
bersyukur atas segala karunia Allah pada hakikatnya dia
sedang mengundang tambahan nikmat untuk suaminya. Termasuk
rezeki. Punya suami, bersyukur. Menjadi ibu, bersyukur.
Anak-anak bisa mengaji, bersyukur. Suami memberikan nafkah,
bersyukur. Suami memberikan hadiah, bersyukur. Suami
mencintai setulus hati, bersyukur. Suami memberikan
kenikmatan sebagai suami istri, bersyukur.
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu memaklumkan: jika kalian
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan
jika kamu mengingkari (nikmatKu) maka sesungguhnya adzabku
sangat pedih”
(QS. Ibrahim: 7).
2. Istri yang tawakal kepada Allah
Di saat
seseorang bertawakkal kepada Allah, Allah akan mencukupi
rezekinya.
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Thalaq: 3).
Jika seorang
istri bertawakkal kepada Allah, sementara dia tidak bekerja,
dari mana dia dicukupkan rezekinya. Allah akan
mencukupkannya dari jalan lain, tidak selalu harus langsung
diberikan kepada wanita tersebut. Bisa jadi Allah akan
memberikan rezeki yang banyak kepada suaminya, lalu suami
tersebut memberikan nafkah yang cukup kepada dirinya.
Rasulullah
menjelaskan bahwa wanita dinikahi karena empat perkara.
Karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya.
“Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung” (HR. Al
Bukhari dan Muslim).
Beruntung itu
beruntung di dunia dan di akhirat. Beruntung di dunia, salah
satu aspeknya adalah dimudahkan mendapatkan rezeki yang
halal.
Coba kita
perhatikan, insya Allah tidak ada satu pun keluarga yang
semua anggotanya taat kepada Allah kemudian mereka mati
kelaparan atau nasibnya mengenaskan. Lalu bagaimana dengan
seorang suami yang banyak bermaksiat kepada Allah tetapi
rezekinya lancar? Bisa jadi Allah hendak memberikan rezeki
kepada istri dan anak-anaknya melalui dirinya. Jadi berkat
taqwa istrinya dan bayi atau anak kecilnya yang belum
berdosa, Allah kemudian mempermudah rezekinya. Suami semacam
itu sebenarnya berhutang pada istrinya.
4. Istri yang
banyak beristighfar
Di antara
keutamaan istighfar adalah mendatangkan rezeki. Hal itu bisa
dilihat dalam Surat Nuh ayat 10 hingga 12. Bahwa dengan
memperbanyak istighfar, Allah akan mengirimkan hujan dan
memperbanyak harta.
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada
Tuhanmu’, sesunguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia
akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak
harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai untukmu”(QS. Nuh
: 10-12).
5. Istri yang
gemar silaturahim
Istri yang gemar
menyambung silaturahim, baik kepada orang tuanya, mertuanya,
sanak familinya, dan saudari-saudari seaqidah, pada
hakikatnya ia sedang membantu suaminya memperlancar rezeki.
Sebab keutamaan silaturahim adalah dilapangkan rezekinya dan
dipanjangkan umurnya.
“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan
umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Al
Bukhari dan Muslim).
6. Istri
yang suka bersedekah
Istri
yang suka bersedekah, dia juga pada hakikatnya sedang
melipatgandakan rezeki suaminya. Sebab salah satu
keutamaan sedekah sebagaimana disebutkan dalam surat Al
Baqarah, akan dilipatgandakan Allah hingga 700 kali
lipat. Bahkan hingga kelipatan lain sesuai kehendak
Allah.
Jika istri
diberi nafkah oleh suaminya, lalu sebagiannya ia gunakan
untuk sedekah, mungkin tidak langsung dibalas melaluinya.
Namun bisa jadi dibalas melalui suaminya. Jadilah
pekerjaan suaminya lancar, rezekinya berlimpah.
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji.
Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang
Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.”
(QS. Al Baqarah: 261).
7. Istri
yang bertaqwa
Orang yang
bertaqwa akan mendapatkan jaminan rezeki dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan ia akan mendapatkan rezeki
dari arah yang tak disangka-sangka. Sebagaimana firman
Allah dalam surat Ath Talaq ayat 2 dan 3.
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan
mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki
dari arah yang tidak disangka-sangka” (QS. At Thalaq:
2-3).
8. Istri
yang selalu mendoakan suaminya
Jika
seseorang ingin mendapatkan sesuatu, ia perlu mengetahui
siapakah yang memilikinya. Ia tidak bisa mendapatkan
sesuatu tersebut melainkan dari pemiliknya.
Begitulah rezeki. Rezeki sebenarnya adalah pemberian
dari Allah Azza wa Jalla. Dialah yang Maha Pemberi
rezeki. Maka jangan hanya mengandalkan usaha
manusiawi namun perbanyaklah berdoa memohon
kepadaNya. Doakan suami agar senantiasa mendapatkan
limpahan rezeki dari Allah, dan yakinlah jika istri
berdoa kepada Allah untuk suaminya pasti Allah akan
mengabulkannya.
“Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepadaKu
niscaya Aku kabulkan” (QS. Ghafir: 60).
9.
Istri yang gemar shalat dhuha
Shalat
dhuha merupakan shalat sunnah yang luar biasa
keutamaannya. Shalat dhuha dua raka’at setara dengan
360 sedekah untuk menggantikan hutang sedekah tiap
persendian. Shalat dhuha empat rakaat, Allah akan
menjamin rezekinya sepanjang hari.
“Di dalam tubuh manusia terdapat 360 sendi,
yang seluruhnya harus dikeluarkan sedekahnya.”
Mereka (para sahabat) bertanya, “Siapakah yang mampu
melakukan itu wahai Nabiyullah?” Beliau menjawab,
“Engkau membersihkan dahak yang ada di dalam masjid
adalah sedekah, engkau menyingkirkan sesuatu yang
mengganggu dari jalan adalah Maka jika engkau tidak
menemukannya (sedekah sebanyak itu), maka dua
raka’at Dhuha sudah mencukupimu.” (HR. Abu Dawud)
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari
empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan
untukmu di sepanjang hari itu.”(HR. Ahmad).
10.
Istri yang taat dan melayani suaminya
Salah
satu kewajiban istri kepada suami adalah mentaatinya.
Sepanjang perintah suami tidak dalam rangka
mendurhakai Allah dan RasulNya, istri wajib
mentaatinya.
Apa
hubungannya dengan rezeki ?
Ketika seorang istri taat
kepada suaminya, maka hati suaminya pun tenang dan
damai. Ketika hatinya damai, ia bisa berpikir lebih
jernih dan kreatifitasnya muncul. Semangat kerjanya
pun menggebu. Ibadah juga lebih tenang, rizki
mengalir lancar.
Insyaa
Allah...
SHARE !
reportaseterkini.com
|
GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith
Tampilkan postingan dengan label isteri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label isteri. Tampilkan semua postingan
Posted by wiseworld on 04.48
Posted by wiseworld on 11.32
Jika ingin menyempurnakan agama dan memperoleh rezeki yang banyak menikahlah. Selama pernikahan bahagiakan istri karena membahagiakan isteri bisa melancarkan rezeki. Jangan sakiti hatinya karena suami yang menyakiti hati isteri disempitkan rezekinya oleh Sang Pemberi Rezeki. Jika terjadi masalah, selesaikan dengan cara yang ma’ruf. Perceraian adalah alternatif terakhir yang ditempuh, karena perceraian meskipun halal tapi dibenci oleh Allah
Sebelum menikah penting bagi setiap laki-laki untuk mengenali wanita yang akan diperistrinya. Karena wanita inilah yang akan menjadi pendamping hidup dan ibu dari anak-anaknya kelak.
Berikut ini ciri-ciri wanita yang akan membawa rezeki buat suaminya.
# 1. Wanita yang taat pada Allah dan rasulNya.
Ada empat faktor yang menjadi pertimbangan sebelum menikahi seorang wanita, yaitu karena (1) kecantikannya, (2) keturunannya, (3) hartanya dan (4) agamanya. Kita diperintahkan untuk memilih wanita karena faktor agamanya, beruntung sekali jika bisa mendapatkan keempatnya. Wanita yang taat pada Allah dan Rasulnya akan membawa rumah tangga menuju surga, menuju ketentraman. Rumah tangga yang tentram, nyaman, bahagia adalah rezeki yang sangat berharga. Rumah tangga yang dinahkodai suami yang saleh didampingi istri yang salehah akan menjadikan rumah tangga itu berberkah, menghasilkan anak-anak yang saleh / salehah, mendapatkan ridha dan rahmat Allah.
# 2. Wanita yang taat pada suaminya.
Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku akan menyuruh seorang isteri untuk sujud kepada suaminya (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Sepanjang perintah suami tidak bertentangan dengan agama, maka isteri wajib mentaatinya. Ketaatan seorang isteri pada suaminya akan membuat hati suami tenang dan damai dan bisa menjalankan kewajibannya mencari rezeki yang halal untuk keluarga. Akan halnya wanita yang berkarier di luar rumah bisa tetap bekerja sepanjang suaminya mengizinkan dan kewajibannya untuk menjaga diri dengan baik di tempat kerja.
“Laki-laki adalah pemimpin atas wanita karena Allah telah melebihkan sebagian dari mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan dengan sebab sesuatu yang telah mereka (laki-laki) nafkahkan dari harta-hartanya. Maka wanita-wanita yang saleh adalah yang taat lagi memelihara diri di belakang suaminya sebagaimana Allah telah memelihara dirinya”. (Q.S. An Nisa : 34).
# 3. Wanita yang melayani suaminya dengan baik.
Tugas utama isteri adalah menjalankan tugas rumah tangga dengan sebaik-baiknya, melayani suami dengan baik serta mendidik anak-anaknya. Isteri yang baik berusaha melayani suaminya dengan baik seperti menyiapkan makanannya, menyiapkan keperluannya, memenuhi kebutuhan biologisnya, menjaga perasaan suaminya jangan sampai suaminya terluka karena sikapnya. Wanita yang demikian akan menjadi kesayangan suaminya dan bisa menjadi partner yang baik dalam mewujudkan rumah tangga yang sakinah dan menarik hal-hal postif dalam rumah tangganya, termasuk rezeki bagi suaminya.
# 4. Wanita yang berhias hanya untuk suaminya.
“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wnita salehah” (H.R. Muslim). Adalah sifat wanita yang suka bersolek dan berhias, tapi wanita yang saleh hanya berhias dan menampakkan perhiasan untuk suaminya.
Wanita yang jika dipandang suaminya selalu menyenangkan dan tahu bagaimana menyenangkan suaminya. Wanita yang bahkan malaikat pun mendoakannya akan memudahkan rezeki datang padanya.
# 5. Jika ditinggal menjaga kehormatan dan harta suami
Saat suami keluar mencari nafkah, isteri yang ditinggalkan di rumah harus menjaga kehormatannya, menjaga dirinya dari tamu yang tidak pantas, membatasi keluar rumah jika tidak terlalu penting. Harta suami yang dititipkan padanya dipergunakan pada hal-hal yang bermanfaat dengan seizin suaminya. Wanita seperti ini memudahkan rezeki masuk ke dalam rumahnya sebagai upah dari ketaatannya kepada Allah dan kesetiaan pada suaminya.
# 6. Wanita yang senantiasa meminta ridha suami atasnya
Wanita ini tahu bagaimana menyenangkan hati suaminya. Menjaga sikap dan perilaku agar tidak menyinggung dan melukai perasaan suaminya. Dia selalu berusaha agar suaminya tidak marah padanya. Dia tidak akan pergi tidur dalam keadaan marah atau meninggalkan suaminya dalam keadaan marah sampai memperoleh maafnya. Mengajak suaminya bercanda untuk menceriakan perkawinannya. Berusaha mendidik anak-anaknya dengan baik. Menjaga rahasia perkawinan dari orang lain. ” Maukah kalian kuberitahu isteri-isteri yang menjadi penghuni surga yaitu isteri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya, dimana jika suaminya marah dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata ” Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha” (H.R.An Nasai). Isteri seperti ini adalah isteri yang dimudahkan rezekinya melalui tangan suaminya karena amalan dan kesetiaan pada suaminya,
# 7. Wanita yang menerima pemberian suami dengan ikhlas
Wanita yang tidak pernah mengeluh berapapun rezeki yang dibawa pulang suaminya. Selalu ikhlas menerima dan menghargai apapun yang diberikan suami kepadanya. Banyak disyukuri sedikit pun diterima dengan ikhlas. Wanita seperti ini adalah wanita yang mensyukuri rezekinya. Allah sudah menjanjikan bahwa jika kita bersyukur Dia akan menambah rezeki kita. Wanita yang bersyukur dan ikhlas rezekinya senantiasa bertambah baik kuantitas maupun keberkahannya yang akan diberi Allah langsung padanya ataupun memlalui suaminya.
# 8. Wanita yang bisa menjadi partner meraih ridha Allah.
Wanita yang menjadikan rumah tangganya sebagai ibadah, pengabdiannya kepada Allah. Bisa menjadi teman diskusi yang berimbang bagi suami. Bisa melakukan koreksi dan menyampaikan dengan lembut kepada suaminya. Mendengarkan nasihat dan kata-kata suaminya dengan penuh perhatian. Sebelum melaksanakan ibadah sunat seperti puasa sunat meminta izin kepada suaminya dan tidak melaksanakan jika tidak diizinkan. Bisa menjadi pendorong dan motivator suami untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat. Itulah mengapa ada kalimat ” dibalik pria yang sukses ada wanita hebat di belakangnya”. Karena wanita seperti ini adalah rezeki utama suaminya.
# 9. Wanita yang tak pernah putus doa untuk suaminya.
Wanita yang bersyukur adalah wanita yang menerima semua kehendak /takdir Allah padanya tapi tetap berusaha melakukan yang terbaik termasuk dengan mendoakan suami dan anak-anaknya agar sukses dunia akhirat. Wanita ini tidak pernah putus doa, tapi menjadikannya sebagai rutinitas harian, penghias bibir setelah shalat. Wanita ini tahu bahwa rezeki suaminya akan ditambah dan diberkahi jika dirinya senantiasa melibatkan Allah pada langkah suaminya melalui doa-doa yang dipanjatkannya setiap hari.
Itulah 9 ciri-ciri wanita atau isteri yang akan membawa rezeki bagi suaminya. Betapa beruntungnya seorang laki-laki jika bisa mendapatkan isteri dengan ciri-ciri seperti di atas. Jika pun isteri belum memiliki ciri-ciri seperti di atas adalah tugas suami untuk mendidik isterinya, karena isteri adalah tanggung jawab suaminya dan dia akan ditanya di akhirat tentang hal itu.
Wallahu a'lam....
SHARE !
infoislammodern.blogspot.co.id
Posted by wiseworld on 12.55
Suami tidak perhatian, selingkuh, sakit hati dengan perkataan atau perbuatan suami, penghasilan kurang, suasana rumah tidak menyenangkan biasanya dijadikan alasan untuk melegalkan atau membenarkan tindakan seorang istri meninggalkan suaminya dengan pergi menginap ke tempat lain (teman, saudara, kantor, ortu dll) dengan harapan dapat menyelesaikan masalah atau hanya memberi pelajaran kepada suami agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Tindakan isteri meninggalkan suami ini sering dianggap ringan atau sepele oleh sebagian wanita yang tidak mengerti hukum islam tapi jika tindakan ini dilakukan terhadap seorang pria muslim yang paham hukum agama akan sangat fatal dan berat akibatnya karena agama Islam melarang dengan keras hal tersebut.
Isteri meninggalkan rumah tidak akan menyelesaikan masalah justru akan memperberat masalah, suami akan mempunyai kesan istri lari dari tanggung jawab kewajiban sebagai isteri, membuat suami menjadi sakit hati sehingga menjadi ringan untuk menceraikannya serta menambah fitnah bagi diri sendiri dan suaminya. Apalagi jika isteri pergi meninggalkan rumah karena dimarahi suami yang menasehatinya sungguh sangat berdosa karena perbuatan isteri ini akan di laknat oleh Allah dan malaikatpun memarahinya (lihat Hadist Riwayat Abu Dawud di bawah) .
Setan selalu berusaha untuk membujuk dan mengajak manusia untuk berbuat sesuatu yang tidak diridhoi Allah dan rasulnya. Setan bernama Dasim tugasnya membujuk seorang isteri agar tidak taat kepada suami dan mempengaruhi seorang isteri agar pergi meninggalkan rumah dengan berbagai alasan untuk membenarkan perbuatan di atas meskipun sudah jelas bahwa perbuatan tersebut dilarang oleh Quran dan Hadist. Alasan sakit hati karena perbuatan / perkataan suami, yang kadang dijadikan alasan isteri untuk membenarkan tindakan meninggalkan rumah dan suami. Seringkali ada Pihak ketiga (PIL) yang kadang menjadikan seorang isteri semangat meninggalkan suami meskipun tidak semuanya demikian.
Pada Intinya seorang isteri tidak boleh meninggalkan rumah tanpa izin suaminya, jadi meskipun dinasehati dan kurang diperhatikan suami saat isteri dalam keadaan sakit bukan berarti bisa melanggar aturan Allah. Orang sakit kurang makan bukan berarti dia boleh mencuri makanan karena mencuri adalah dosa apapun alasannya. Begitu juga sakit yang diberikan oleh Allah kepada seorang isteri sebagai pemberi peringatan dari Allah bukan berarti seorang istri boleh menyakiti hati suami dengan pergi meninggalkan rumah dan meninggalkan suaminya.
Istri yang pergi dari rumah, meninggalkan suami menginap di tempat lain dan meninggalkan suaminya dalam keadaan marah sedangkan suami tidak ridho apapun alasannya, bagi wanita yang mengerti hukuman Allah sangat berat pasti akan sangat menyesal dan tidak akan pernah berani satu kalipun melakukannya karena jika seorang Isteri pergi meninggalkan rumah dan suaminya artinya :
1. Isteri tersebut bukan seorang wanita yang baik .
Isteri meninggalkan suami atau pergi tanpa izin suami bukanlah termasuk golongan wanita yang baik karena isteri yang baik akan menghormati pemimpinnya (suaminya). Pemimpin rumah tangga dalam Islam adalah suami bukan Isteri karena Suami mempunyai kedudukan setingkat lebih tinggi dari isterinya. Dan yang paling penting adalah suami telah memberi makan maupun tempat tinggal bagi isterinya jadi sudah sewajarnya jika isteri berkewajiban untuk taat pada suaminya selama suami menyuruh dalam kebaikan (bukan kemaksiatan) Firman Allah dalam surat An Nisa’ ayat 34 dan Al Baqoroh ayat 228:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka Wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. An-Nisa 34)
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana “ Surat Al Baqoroh ayat 228
Seorang isteri yang pergi meninggalkan rumah tanpa izin suami dengan alasan apapun dan dalam kepergiannya tidak bermaksiatpun tetap saja termasuk wanita tidak baik (pembangkang) apalagi jika dia pergi dengan berpakaian yang tidak sopan seperti wanita pada jaman Jahiliyah
Dan Surat Al Ahzab ayat 33 yaitu :
Menetaplah di rumah kalian ( para wanita ), dan jangan berdandan sebagaimana dandanan wanita-wanita jahiliyah. Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan patuhilah ( wahai para wanita) Allah dan rasul-Nya.
Sabda Nabi Shollallahu` Alaihi Wa Ssallam : “Barangsiapa yang taat kepadaku maka ia telah taat kepada ALLAH, dan barangsiapa yang tidak taat kepadaku maka berarti tidak taat kepada ALLAH. Barangsiapa yang taat kepada Pimpinan (Islami) maka berarti ia telah taat kepadaku, dan barangsiapa yang tidak taat kepada pimpinan (islami) maka berarti ia telah tidak taat kepadaku.”HR Bukhari, kitab al-Jihad, bab Yuqatilu min Wara’il Imam, juz-IV, hal.61
Jika seorang suami karena suatu hal (Penghasilan kurang, PHK, Kecelakaan dll) suami menjadi kurang / tidak dapat memberikan kewajibannya terhadap isteri bukan berarti isteri boleh meninggalkan rumah, karena memang tidak ada hukum Islam yang membolehkan seorang Isteri meninggalkan rumah tanpa izin karena faktor tersebut, karena jika suami tidak dapat melakukan kewajibannya maka gugatan cerai pada suami adalah jalan terbaik bukan malah pergi meninggalkan rumah atau suaminya
2. Isteri meninggalkan rumah tanpa izin suami akan dilaknat oleh Allah dan dimarahi oleh para malaikat.
Sabda Rasullulah Shollallahu` Alaihi Wa Ssallam :
”Hak suami terhadap isterinya adalah isteri tidak menghalangi permintaan suaminya sekalipun semasa berada di atas punggung unta , tidak berpuasa walaupun sehari kecuali dengan izinnya, kecuali puasa wajib. Jika dia tetap berbuat demikian, dia berdosa dan tidak diterima puasanya. Dia tidak boleh memberi, maka pahalanya terhadap suaminya dan dosanya untuk dirinya sendiri. Dia tidak boleh keluar dari rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Jika dia berbuat demikian, maka Allah akan melaknatnya dan para malaikat memarahinya kembali , sekalipun suaminya itu adalah orang yang alim.” (Hadist riwayat Abu Daud Ath-Thayalisi daripada Abdullah Umar)
3. Isteri meninggalkan suami sama saja dengan menjerumuskan dirinya sendiri ke neraka karena suami berperan apakah isterinya layak masuk surga atau neraka.
Isteri pergi meninggalkan suami artinya dia tidak taat kepada suaminya padahal jika seorang isteri tahu bahwa taat pada suami bisa mengantar dia ke surga pastilah dia akan menyesal melakukan hal itu sesuai dengan hadist Rasullullah Shollallahu` Alaihi Wa Ssallam :
Dari Husain bin Muhshain dari bibinya berkata: “Saya datang menemui Rasulullah Shollallahu` Alaihi Wa Ssallam. Beliau lalu bertanya: “Apakah kamu mempunyai suami?” Saya menjawab: “Ya”. Rasulullah Shollallahu` Alaihi Wa Ssallam bertanya kembali: “Apa yang kamu lakukan terhadapnya?” Saya menjawab: “Saya tidak begitu mempedulikannya, kecuali untuk hal-hal yang memang saya membutuhkannya” . Rasulullah Shollallahu` Alaihi Wa Ssallam bersabda kembali: “Bagaimana kamu dapat berbuat seperti itu, sementara suami kamu itu adalah yang menentukan kamu masuk ke surga atau ke neraka” (HR. Imam Nasai, Hakim, Ahmad dengan Hadis Hasan).
4. Memusuhi suami sama saja dengan memusuhi Allah.
Seorang isteri yang meninggalkan suami dan memusuhi suaminya padahal suami baik pada isterinya. Sangatlah tidak mungkin masuk surga karena bagaimana mungkin seorang isteri berharap masuk surga jika Allah memusuhinya. Bahkan jika sampai suami terluka hati / fisiknya maka Allah dan Rasullullah Shollallahu` Alaihi Wa Ssallam akan memisahkan diri dari isteri tersebut. Hal ini dijelaskan dalam Hadist Rasullullah Shollallahu` Alaihi Wa Ssallam :
“Tidaklah istri menyakiti suami di dunia kecuali ia bicara pada suami dengan mata yang berbinar, janganlah sakiti dia (suami), agar Allah tidak memusuhimu, jika suamimu terluka maka dia akan segera memisahkanmu kepada Kami (Allah dan Rasul)”. HR. Tirmidzi dari Muadz bin Jabal.
5. Isteri meninggalkan suami tidak ada nafkah baginya dan layak mendapat azab.
Seorang Ulama dan pemikir Islam yang sangat terkenal akan kecerdasannya dan sangat dikagumi oleh para ulama pada waktu itu, penghafal Quran dan Ribuan Hadist, ahli Tafsir dan Fiqh dari Harran, Turki yaitu Ibnu Taimiyah sampai berkata:
“Jika isteri keluar rumah suami tanpa seijinnya maka tidak ada hak nafkah dan pakaian”. Tidak dihalalkan bagi isteri untuk keluar dari rumah suaminya kecuali dengan ijinnya (suami), Dan apabila ia keluar dari rumah suaminya tanpa seijinnya maka ia telah berbuat nusyuz (durhaka) bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya dan ia layak mendapat adzab.”
“Jika isteri keluar rumah suami tanpa seijinnya maka tidak ada hak nafkah dan pakaian”. Tidak dihalalkan bagi isteri untuk keluar dari rumah suaminya kecuali dengan ijinnya (suami), Dan apabila ia keluar dari rumah suaminya tanpa seijinnya maka ia telah berbuat nusyuz (durhaka) bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya dan ia layak mendapat adzab.”
Ibnu Taimiyah (1263-1328) adalah orang yang keras pendiriannya dan teguh berpijak pada garis-garis yang telah ditentukan Allah, mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ia pernah berkata: ”Jika dibenakku sedang berfikir suatu masalah, sedangkan hal itu merupakan masalah yang muskil bagiku, maka aku akan beristighfar seribu kali atau lebih atau kurang. Sampai dadaku menjadi lapang dan masalah itu terpecahkan. Hal itu aku lakukan baik di pasar, di masjid atau di madrasah. Semuanya tidak menghalangiku untuk berdzikir dan beristighfar hingga terpenuhi cita-citaku.”
6. Taat kepada suami pahalanya seperti Jihad di jalan Allah
Jika seorang isteri taat kepada suaminya serta tidak pergi meninggalkan suami maka pahalanya sama dengan jihad di jalan Allah. Perhatikan hadist berikut: Al- Bazzar dan At Thabrani meriwayatkan bahwa seorang wanita pernah datang kepada Rasullullah Shollallahu` Alaihi Wa Ssallam lalu berkata : “ Aku adalah utusan para wanita kepada engkau untuk menanyakan : Jihad ini telah diwajibkan Allah kepada kaum lelaki, Jika menang mereka diberi pahala dan jika terbunuh mereka tetap diberi rezeki oleh Rabb mereka, tetapi kami kaum wanita yang membantu mereka , pahala apa yang kami dapatkan? Nabi Shollallahu` Alaihi Wa Ssallam menjawab :” Sampaikan kepada wanita yang engkau jumpai bahwa taat kepada suami dan mengakui haknya itu adalah sama dengan pahala jihad di jalan Allah, tetapi sedikit sekali di antara kamu yang melakukanya.
Jadi akan sangat tidak mungkin bagi seorang isteri yang mengaku mengerti hukum agama Islam tapi pergi meninggalkan tanggung jawab sebagai isteri meninggalkan suaminya dari rumah.
Oleh karena itulah sangatlah penting untuk memilih istri yang mengerti akan hukum agama dan memilih isteri itu bukan karena kecantikan atau hartanya tapi dipilih karena agamanya agar selamat tidak terjerumus kedalam panasnya Api neraka.
Sabda Rasullullah Shollallahu` Alaihi Wa Ssallam :
“Wanita itu dinikahi karena: hartanya, kecantikannya, keturunannya dan agamanya. maka pilihlah agamanya agar kamu selamat” Hadist Shahih Bukhari.
Sabda Rasullullah Shollallahu` Alaihi Wa Ssallam :
“Wanita itu dinikahi karena: hartanya, kecantikannya, keturunannya dan agamanya. maka pilihlah agamanya agar kamu selamat” Hadist Shahih Bukhari.
“Dunia adalah kesenangan dan sebaik-baik kesenangan di dunia adalah isteri yang baik (sholehah) ” Hadist Shahih Muslim.
Lebih mulia seorang wanita memberi nasehat atau berbicara dari hati ke hati dengan suami bukan kepada orang lain jika terjadi ketidak adilan pada dirinya daripada langsung pergi meninggalkan suaminya . Seorang isteri yang benci terhadap suaminya dan memang berniat meninggalkan suami supaya di cerai dan kemudian berharap memperoleh pasangan pengganti atau sudah ada pengganti yang lebih baik menurut dirinya, jelas sekali wanita itu digoda setan agar wanita ini melihat lelaki lain lebih menarik dari suaminya sehingga timbul rasa bosan, cekcok dll dan akhirnya berbuntut pada perceraian.
Allah Subhanahu`Wa Ta`Ala, telah mengingatkan kita agar tidak membenci atau menyukai sesuatu padahal kita tidak tahu rahasia dibalik itu, dalam Al Baqoroh ayat 216 : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
Saya lanjutkan, Usaha setan bisa dikatakan sukses besar bila berhasil menjadikan wanita itu cerai dan berpredikat janda karena wanita ini akan lebih mudah digoda sebab tidak ada yang menjaganya (suami) . Wanita ini akan merasa bebas tidak ada ikatan, lebih nyaman karena tidak ada yang mengontrol (suami), selanjutnya jika tidak kuat imannya (kebanyakan tidak kuat) akan timbul banyak fitnah dan dosa bagi wanita itu di kemudian hari. Godaan setan akan lebih kuat pada saat janda karena faktor alami kebutuhan batin selain itu akan banyak lelaki yang merayu yang memanfaatkan kondisi janda sehingga menyeret wanita itu dalam lembah dosa yang tiada berkesudahan sampai wanita itu sadar jika suatu saat sakit atau sudah berumur tidak ada yang menemani sampai meninggal. Pada umumnya Wanita yang menjanda karena tergoda pria lain akan lebih mudah tergoda nafsunya apalagi jika dicerai pada umur 40 tahun kebawah.
Pernikahan adalah hal yang suci melibatkan keluarga, handai taulan dan tetangga jadi tidak sepantasnyalah jika seorang isteri meninggalkan suaminya untuk alasan emosi pribadi dengan meninggalkan perasaan kebahagiaan keluarganya sendiri atau keluarga pasangannya.
Atas kehendak Allah, rezeki yang lebih bisa diberikan pada isteri bukan pada suami, jadi janganlah menjadi tinggi hati jika suatu saat rezki isteri melebihi suami, merasa lebih bermanfaat dari suami, merasa bisa hidup sendiri dan dapat mengatasi sendiri segala hal, tidak mau diatur sehingga tidak patuh kepada suami. Inilah tanda-tanda kehancuran suatu kapal pernikahan karena ada 2 nahkoda yang mengendalikan kapal dengan arah berlawanan. Kapal Pernikahan akan bisa selamat sampai tujuan (surga dunia akhirat) jika hanya punya satu arah yang disepakati dan diusahakan bersama. Bagaimanapun juga tujuan hidup akan lebih mudah dicapai jika ada keharmonisan sejati yang hanya dapatdicapai dalam suatu keluarga yang lengkap ada suami. Harta yang dibanggakan dan dikumpulkan bisa hilang dalam sekejab (kebakaran, tsunami dll) tapi mempunyai suami atau isteri yang sholeh adalah harta tidak ternilai yang tidak akan hilang kecuali mati. Oleh karena itulah peran isteri terhadap suami sangat besar dalam mengarungi samudera kehidupan agar tujuan akhir bahagia dunia akhirat dapat segera tercapai sehingga Allah pun akan memberi pahala yang besar untuk isteri yang taat dan patuh kepada suaminya
Banyak Hadist yang menjelaskan pahala seorang Istri yang taat pada suaminya :
”Jika seorang isteri itu telah menunaikan solat lima waktu dan berpuasa pada bulan ramadhan dan menjaga kemaluannya daripada yang haram serta taat kepada suaminya, maka dipersilakanlah masuk ke syurga dari pintu mana sahaja kamu suka.” (Hadist Riwayat Ahmad dan Thabrani)
”Sesungguhnya setiap isteri yang meninggal dunia yang diridhoi oleh suaminya, maka dia akan masuk syurga.” (Hadist riwayat Tirmizi dan Ibnu Majah)
Jika isteri memang tidak taat kepada suaminya, setelah dinasehati secara halus, berpisah ranjang dan dinasihati secara keras tidak berhasil maka renungkanlah :
Surat An Nur ayat 3 yaitu :
“Orang laki-laki pezina, yang dinikahinya ialah perempuan pezina pula atau perempuan musyrik. Perempuan pezina jodohnya ialah laki-laki pezina pula atau laki-laki musyrik , dan diharamkan yang demikian itu atas orang yang beriman”.
Pikirkanlah kembali apakah wanita ini cocok dijadikan pasangan / isteri bagi pria beriman, dan dapat membawa kebaikan bagi diri sendiri dan keluarga, ikhlaskan saja wanita ini jika ingin berpisah mungkin jodohnya adalah sesuai dengan apa yang di firmankan Allah diatas.
Nasehatilah isterimu dengan sabar dan penuh cinta kasih, minta maaflah kepada isteri jika menyakiti hati isteri, bagaimanapun juga mutiara yang kotor jika digosok tiap hari akan menjadi berkilauan. Hasilnya mutiara ini bisa benar-benar menjadi perhiasan dan surga dunia bagimu.
Ingatlah isterimu bukanlah Siti Khadijah yang baik, taat dan penuh cinta kasih pada suaminya, Istrimu adalah wanita jaman sekarang yang butuh bimbingan untuk menjadi wanita yang solehah.
SHARE
Posted by wiseworld on 12.16
“Siapa saja wanita yang meminta (menuntut) cerai kepada suaminya tanpa alasan yang dibenarkan maka diharamkan bau surga atas wanita tersebut.” (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud).
SEORANG istri yang meminta cerai tanpa alasan yang dibenarkan oleh hukum syara’ termasuk ke dalam dosa besar yang harus dijauhi. Bahkan, sebagian ulama menjelaskan bahwa wanita yang meminta cerai kepada suaminya tanpa ada alasan yang dibenarkan oleh hukum syara’, diharamkan baginya mencium bau surga walaupun ia telah memasuki surga tersebut.
Namun, ada beberapa alasan yang dibolehkan oleh syari’at agama islam bagi seorang istri untuk meminta cerai kepada suaminya. Seperti yang dijelaskan oleh Syaikh Ibmu Jibrin, bahwa ada beberapa perkara yang membolehkan seorang wanita mengajukan Khulu’:
Pertama, jika seorang istri membenci akhlak suaminya. Contohnya seperti suami yang kasar, tempramen, sering marah-marah, terlalu saklek, mudah tersinggung, tidak bisa menerima kekurangan istri, maka istri tersebut diperbolehkan untuk mengajukan khulu’.
Kedua, apabila seorang istri tidak menyukai tampang suami. Seperti memiliki cacat, buruk rupa, kurang baik panca inderanya, maka istri diperbolehkan meminta khulu’.
Ketiga, jika terdapat kecacatan dalam agama suami. Contohnya suka meninggalkan shalat, tidak puasa ramadhan tannpa ada udzur yang dibenarkan oleh syari’at agama Islam, menganggap remeh shalat berjama’ah, suka melakukan perbuatan haram seperti berzina, mabuk-mabukan, dan lain sebagainya, maka istri diperbolehkan mengajukan khulu’.
Keempat, apabila suami tidak memberikan hak istri. Seperti tidak memberikan nafkah, pakaian, dan sebagainya. Padahal, suami tersebut mampu untuk memberikannya maka dari itu istri boleh mengajukan khulu’ terhadap suami terkecuali jika suaminya tidak mampu.
Kelima, jika suami tidak menunaikan nafkah bathin. Seperti memiliki masalah seksual, tidak adil dalam membagi giliran jika istrinya lebih dari satu, dan lain-lain. Maka, istri diperbolehkan untuk mengajukan khulu’.
Maka dari itu, seorang istri memiliki kebolehan untuk mengajukan khulu’ dengan alasan-alasan yang telah diperbolehkan oleh agama islam demi terciptanya kondisi kehidupan yang aman dan damai untuk kedua belah pihak.
sumber: islampos
BACA JUGA ...
BOOKMARK & SHARE
Posted by wiseworld on 14.14
Isteri merupakan pendamping suami di kala susah dan senang, isteri mahupun suami mempunyai tanggungjawap masing-masing dalam menguruskan rumah tangga yang di bina.
Kita jangan keliru, apabila wanita disebut sebagai isteri, bukanlah untuk merendahkan taraf wanita itu. Ia adalah sebagai suatu jaminan hak supaya mereka itu dipelihara, dilindungi dan dibela dengan baik oleh suami.
Seorang isteri tentulah mempunyai tugas dan tanggungjawab terhadap suami. Tanggungjawab ini adalah suatu perkara yang serius dan tidak boleh diabai-abaikan. Isteri yang mengabaikannya senang mendapat laknat dan dikhuatiri termasuk ke dalam kategori isteri derhaka.
Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiallahu Anha bermaksud:
“Aku pernah bertanya kepada Baginda: “Siapakah orang yang paling berhak ke atas isteri ?” Baginda menjawab: “Orang yang paling berhak kepada isteri ialah suaminya”.
Kemudian aku bertanya lagi : “Dan siapakah orang yang paling berhak ke atas suami?” Baginda menjawab:” Orang yang paling berhak ke atas seorang suami ialah ibu kandungnya.”(Riwayat Bazar dan al-Hakim)
Dalam sebuah hadis yang lain pula Baginda bersabda bermaksud:
“Sekiranya aku dibenarkan untuk memerintahkan seseorang bersujud kepada orang lain nescaya aku perintahkan seorang isteri bersujud kepada suaminya.” (Riwayat Tirmizi dab Ibnu Hibban)
Jika ada para isteri yang tidak menunaikan tanggungjawabnya kepada suami dengan sebaik-baiknya, dan menganggap tanggungjawab terhadap suami itu hanya membebankan dan menyusahkan dirinya, maka isteri yang sedemikian itu dikhuatiri termasuk di dalam kategori isteri yang menderhaka atau nusyuz.
Apakah ciri atau tanda isteri yang derhaka itu? Ini perlu diketahui semata-mata untuk dijadikan langkah waspada agar para isteri terhindar daripadanya.
Berikut diketengahkan antara ciri atau tanda isteri durhaka:
1. Tidak mensyukuri kebaikan yang dilakukan suami
Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bermaksud:
“Aku lihat api neraka, tidak pernah aku melihatnya seperti hari ini, kerana ada pemandangan yang dahsyat di dalamnya. Telah aku saksikan kebanyakan ahli neraka ialah wanita.
Rasullullah Sallallahu Alaihi Wasallam ditanya: “Mengapa demikian ya Rasulullah?”
Baginda menjawab: “Wanita mengkufurkan suaminya dan mangkufurkan ihsannya. Jikalau engkau berbuat baik kepadanya seberapa banyak pun dia masih belum merasa berpuas hati dan merasa cukup.”(Riwayat al-Bukhari)
Dalam hadis yang lain Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda bermaksud:
“Kebanyakan ahli neraka adalah terdiri daripada kaum wanita.” Maka menangislah mereka dan bertanya salah seorang daripada mereka: “Mengapa terjadi demikian, adakah kerana mereka berzina atau membunuh anak atau kafir ?” Baginda menjawab : “Tidak, mereka ini ialah mereka yang menggunakan lidah menyakiti hati suami dan tidak bersyukur akan nikmat yang disediakan oleh suaminya.”(Riwayat Muslim)
Ibnu Asakir pula menyebut:
“Apabila seorang isteri berkata kepada suaminya, aku belum pun melihat atau merasa nikmat pemberian daripadamu, maka ketika itu gugurlah segala pahala amalan kebajikannya.”
2. Menyakiti hati suami
Isteri yang suka menyakiti hati suami akan menerima balasan buruk sebagaimana sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam:
”Seorang wanita menyakiti suaminya, maka isterinya yang bidadari itu berkata: Janganlah kamu menyakitinya semoga Allah mengutukmu, kerana dia (suami) itu disampingmu hanyalah sebagai orang asing yang akan berpisah denganmu menuju kami.”
(Riwayat Ibnu Majah)
3. Puasa sunat tanpa keizinan suami
Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam:
“Tidak boleh seorang isteri mengerjakan puasa sunat, jika suaminya ada dirumah, serta tidak dengan izinnya dan tidak boleh memasukkan seorang lelaki ke rumahnya dengan tidak izin suaminya.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
4. Keluar rumah tanpa izin suami
“Apabila perempuan keluar rumah, sedangkan suaminya membencinya, dia dilaknat oleh semua malaikat di langit, dan semua apa yang dilaluinya selain daripada jin dan manusia sehingga dia kembali.”
(Diriwayatkan oleh Thabarani di dalam al-Awsat)
5. Meminta cerai daripada suami
Sabda Rasulallah sallallahu Alaihi Wasallam bermaksud:
“Mana-mana isteri yang meminta suaminya menceraikannya dengan tiada sebab yang dibenarkan oleh syara haram baginya bau syurga.”
(Riwayat Abu Daud dan Tirmizi)
6. Isteri yang tidak menunaikan hajat suami
Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam:
“Apabila memanggil suami akan isterinya ke tempat tidur, tetapi ditolaknya sehingga marahlah suaminya, maka akan tidurlah wanita itu di dalam laknat malaikat sehingga ke pagi.”
(Riwayat Bukhari dan Muslim)
Demikian sebahagian daripada ciri-ciri atau tanda isteri derhaka dan balasan buruk yang akan diterima di akhirat nanti. Semoga ianya akan memberikan manfaat dan kesedaran bagi kita semua, khususnya kaum isteri.
Sebagai isteri kita wajib taat kepada suami, syurga seorang isteri terletak di tangan seorang suami. Taatlah suami selagi tidak melanggar perintah Allah swt.
BACA JUGA ...
BOOKMARK & SHARE
yang-arif.blogspot.com
yang-arif.blogspot.com
Popular Posts
-
Merawat Sansevieria (Lidah Mertua) Klasifikasi Ilmiah Kerajaan : Plantae (tidak termasuk) Monocots - Ordo : Aspa...
-
TUNTUNAN GERAKAN DI DALAM SHOLAT DAN BACAAN DI DALAM SHOLAT Bab 1. Gambar Gerakan-Gerakan Shalat Lengkap Dengan Bacaannya ...
-
INGIN PUNYA ANAK KEMBAR??? COBA TERAPKAN CARA INI Fenomena anak kembar telah menjadi salah satu teka-teki alam terbesar saat ini. ...
-
Buah Kersen / talok dengan nama latin Muntingia calabura L . termasuk family dari tanaman Elaecarpaceae ialah sejenis buah berukuran k...
-
Ibnu Mas’ud –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan, إِنَّ مِنَ الجَفَاءِ أَنْ تَبُوْلَ وَأَنْتَ قَائِمٌ “Di antara perangai yang buruk adala...
.
AL QURAN HADIST QORAN HADITH MUSLIM MOSLEM ISLAM HAJJ
#LILINUNTUKYUYUN
AL IKHLAS
Al Quran
AL QURAN & SCIENCE
amalan
Automotif
Azab
Babi
Bahan Berbahaya
Bahasa arab
Bayi
Bekam
BELAJAR MEMBACA AL QURAN DARI DASAR
BELAJAR MEMBACA AL QURAN DARI DASAR - VIDEO
Berbakti pada orang tua
BERKEBUN
bernyanyi
Bid’ah
Biografi
BISNIS
cerai
Cheng Ho
Colombus
CORONA
Dajjal
Dalil
doa
Dosa
DOWNLOAD
dunia
Dzikir
Gadget
hadist
Haji
HALAL
Haram
Herbal
hijab
Hobby
HUKUM
Hutang
INFORMASI LOWONGAN KERJA
islam
israel
isteri
jamu
Jima
Jin
junub
Ka'bah
Kafir
kandungan
Ke
Keajaiban
Kecantikan
Kehamilan
Kematian
Kesehatan
Kiamat
Kisah
kuburan
Larangan
LEARNING
Makanan
Malaikat
Mandi wajib
Manusia
Masakan
Maut
Mayit
Menikah
METODE MEMBACA AL QURAN CARA CEPAT - VIDEO
Militer
Mualaf
Murtad
Nabi Muhammad
Najis
Negara
Neraka
News
Nisfu Sya’ban
PARENTING
Pekerjaan
Pengungsi muslim
PENYAKIT
pernikahan
Pernikahan Beda Agama
Photography
Pria
Procedures for moving to the religion of Islam
puasa
rabbi
Rajab
ramadhan
RESEP MASAKAN
Riba
Riya
Rumah
santet
SCIENCE TECH
Sedekah
Sejarah
Serba Serbi
Sholat
Sholat sunah
sihir
Sosial
suami
Sunah
Surga
syiah
Syirik
Takdir
Tanda Penyakit
tayamum
Tips
Travel
uban
ULURKAN TANGAN ANDA
umroh
Unik
Video
Wanita
WARIS
Wudhu
zinah