GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

TRANSLATE THIS PAGE

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Tampilkan postingan dengan label Manusia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manusia. Tampilkan semua postingan

Watak Manusia sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an




TABIAT memiliki arti watak, budi pekerti, perbuatan yang selalu dilakukan, kelakuan, tingkah laku. Pengertian diatas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Berangat dari arti diatas tabiat manusia merupakan watak atau tingkah lalu yang di miliki setiap manusia. tetapi tabiat manusia itu berbeda-beda.


Dalam Al-Qur’an yang Allah SWT turunkan sebagai petunjuk dan pedoman bagi umat manusia. Secara gamblang telah jelas tabiat manusia sebagai berikut:

1. Memiliki bentuk penciptaan yang sempurna. 

Sebagaimana firman Allah SWT, 
“Sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,” (QS At-Tin: 4).

2. Kecintaan kepada lawan jenis dan keluarga. 

Allah SWT berfirman, 
“Dijandikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak…,” 
(QS Ali-Imran: 14).

3. Kecintaan terhadap harta. 

Allah SWT berfirman, 
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah lading. Itulah kesenagan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga),” (QS Ali-Imran: 14).

Dan dari firman Allah yang lain, 
“Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan,” (QS Al-Fajr: 20).


4. Cenderung memiliki sifat kikir. 

Dan Allah SWT berfirman, 
“Dan apabila ia mendapat kebaikan ia sangat kikir,” (QS Al-Ma’arij: 21).

5. Suka berkeluh kesah ketika mendapat kesulitan. 

sebagaimana firman Allah SWT, 
“Sesungguhnya, manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesulitan ia berkeluh kesah,” (QS Al-Ma’arij: 20).

6. Sering tergesa-gesa. 

Allah berfirman, 
“Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa,” (QS Al-Isra’: 17)

7. Suka menzalimi diri sendiri dan lupa terhadap RabbNya. 

Dalam firman Allah SWT, 
“Sesungguhnya, Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir amanat akan mengkhianatinya, dan dipikulah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya, manusia itu amat zalim dan bodoh,” (QS Al-Azab: 72).

8. Memiliki kecenderungan untuk berbuat salah atau dosa. Sebagaimana 

sabda Rasulullah SAW, 
“Setiap Anak Adam suka berbuat salah, dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertaubat,” (HR Ibnu Majah).

9. Kecenderungan untuk beragama dan mengagungkan sesuatu(taqdis). 

Rasulullah SAW bersabda, 
“Tidaklah setiap manusia lahir melainkan dalam keadaan fitrah, kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi dan Nasrani,” (HR Bukhari). 


SHARE 
Referensi: Ledakkan Potensi Dirimu!/M. Iwan Januar/Madania Prima/2008 - [dry/islampos]

Hal ini yang Menyebabkan Manusia Terlena tentang Dunia



Yang penting bahagia, keluarganya bahagia, lupa dengan cara apa ia mendapatkannya. Lupa bahwa harta tak dibawa mati. Begitulah, jika sudah terlena oleh dunia. Naudzubillah. Padahal Allah SWT berkali mengingatkan hambanya dalam surat Al Munafiqun:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi”. (Q.S Al Munafiqun: 9)
Kenapa Allah Subhanahu Wa Ta’ala memperingatkan para hamba-Nya agar mereka tidak terlena dengan kenikmatan dunia berupa harta dan anak keturunan?
Karna Allah Ta’ala telah menetapkan bahwa harta dan anak keturunan merupakan fitnah dan ujian bagi seorang hamba di dunia, bagaiman mereka menyikapi kenikmatan yang mereka dapatkan tersebut, apakah dengan kenikmatan tersebut mereka lalai dari ketaatan kepada Allah ataukah malah mambantu mereka dalam menjalankan ketaatan? Allah ta’ala berfirman:
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar”. (Q.S At Taghabun: 15)
Rasulallah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إن الولد مبخلة مجبنة مجهلة محزنة
“Sesungguhnya anak itu bisa menjadikan bakhil, pengecut, bodoh dan sedih”. (H.R Hakim dan At Thabrani).
Dari hadits diatas dapat disimpulkan ada 4 sifat yang datang ujian keturunan karena terlena oleh dunia:
PertamaMubkhilah. Sifat yang dapat mendorong seseorang untuk menyimpan hartanya dan enggan untuk berinfaq.
KeduaMujbinah.  Sifat yang menjadikan seseorang menjadi pengecut dalam menegakkan kebenaran dan takut akan keburukan yang menimpa dia dan anak keturunannya, sehingga dia acuh terhadap kebathilan.
KetigaMujhilah. Sifat yang menyebabkan seseorang malas untuk menuntu ilmu, disebabkan kesibukannya terhadap urusan anak-anaknya.
KeempatMukhzinah. Sifat yang menjadikan seseorang merasa bersedih dengan musibah atau kesedihan yang menimpa anak-anaknya. Hal ini disebabkan karena besarnya rasa kasih sayang dia terhadap anak-anaknya. Terkadang kesediahn ini menjadi jelek jika seseorang berlarut-larut di dalamnya.
Demikianlah Allh SWT sang maha Rahman, Maha Rahim. Maha kayalah Allah SWT. Semoga kita terlindung dari melencengnya keimanan kita karena terlenanya kita terhadap dunia. Amin. 
sumber: islampos

Popular Posts

.

.
hadist, panduan, pegangan, amalan

*** Promote Your Business to Worldwide ***