GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

TRANSLATE THIS PAGE

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Tampilkan postingan dengan label Syirik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Syirik. Tampilkan semua postingan

Calon jemaah Haji percaya jimat & membawanya ke Tanah Suci

MADINAH – Barang-barang bawaan yang sejatinya sangat sepele di tanah air, ternyata bisa menjadi persoalan besar di Tanah Suci. Hal itu dialami Ahmad Malik Tarsawi, calon jamaah haji (CJH) asal Madura, Jatim, saat tiba di Madinah pada Rabu (10/8) pukul 23.06 waktu setempat. Gara-gara membawa jamu tradisional dan jimat dalam jumlah banyak, dia diinterogasi pihak keamanan hingga dibawa ke Kantor Pusat Badan Intelijen Nasional Arab Saudi di Madinah wilayah Al-Hizam. 

Pria 46 tahun itu merupakan ketua rombongan 8 kloter 3 CJH embarkasi Surabaya. Ahmad lahir di Sampang dan kini tinggal di Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Jatim. 
Rabu malam (10/8), dia bersama rombongan mendarat di Bandara Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz. Permasalahan mulai diketahui pada Kamis (11/8) pukul 00.10. ”Koper atas nama Ahmad Malik berisi banyak sekali obat-obatan tradisional. Di dalamnya ada juga jimat atau rajah,” ujar Kepala Daker Airport Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nurul Badruttamam Makkiy. 
Pihak keamanan bandara lantas menyerahkan pemeriksaan Ahmad ke petugas intelijen nasional. Dia didampingi petugas PPIH bernama Muhammad Abdul Mukhid. ”Proses interogasi dijalani CJH dengan bantuan pe-nerjemah,” kata Nurul. 
Petugas mengungkapkan bahwa barang bawaan Ahmad masuk kategori narkoba. Pada awal pemeriksaan, Ahmad merasa panik dan mengakui bahwa jamu tradisional itu memang narkoba. 
”Pak Ahmad juga menjalani tes laboratorium untuk kelengkapan pemeriksaan,” ujar Nurul.
Tim PPIH menjelaskan bahwa yang dibawa Ahmad adalah jamu tradisional berupa sarang tawon yang dikeringkan. Jamu itu merupakan titipan orang yang tidak dikenal. ”Kami juga menjelaskan soal jimat atau rajah yang dipermasalahkan pihak bandara,” kata Nurul.
Hingga pukul 17.00 waktu Arab Saudi (pukul 21.00 WIB), Ahmad masih menjalani pemeriksaan. Dia juga dikenai denda 607 riyal (sekitar Rp 1,5 juta). ”Tempat pemeriksaan sudah dialihkan ke Kantor Pusat BIN Madinah. Mudah-mudahan bisa segera selesai dan yang bersangkutan bisa segera menjalani ibadah haji.” 
Jimat yang dibawa Ahmad berupa bungkusan-bungkusan kecil dari kertas putih. Ketika dibuka, ternyata isinya lipatan-lipatan kertas lawas bertulisan huruf- huruf Arab. Ada juga uang kertas lama pecahan Rp 100. Bungkusan-bungkusan kecil itu diakui sebagai pemberian seseorang dari daerah asal. 
”Katanya untuk perlindungan dari bala dan musibah yang ke- mungkinan bisa terjadi di Tanah Suci,” jelas Nurul.
Jimat atau rajah memang menjadi barang yang sangat sensitif di Saudi. Mereka menganggap membawa benda-benda itu adalah perbuatan syirik. Bahkan, juga dianggap sebagai peralatan sihir yang membahayakan orang lain.
sumber:
SHARE

Setan Berwujud Manusia

Setan Berwujud Manusia

manusia-durhaka-anak-kebinasaan-setan-dalam-wujud-manusia

“DEMIKIAN, Kami jadikan untuk setiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan jin. Sebagian mereka membisikkan perkataan indah kepada sebagian lain sebagai tipuan. Kalau Tuhanmu menghendaki, pasti mereka tidak akan melakukannya. Maka, biarkanlah mereka bersama kebohongan yang mereka ada-adakan,” (QS. Al-An’am [6]: 112).
Dari ayat ini, kita dapat mengetahui bahwa setan bisa berasal dari golongan manusia dan jin. Mungkin setan dari golongan jin tidak akan terlihat oleh mata kita karena bersifat ghaib, namun setan berupa manusia bisa saja sekarang berada di dekat kita. Setan dari jenis manusia ini lebih sulit untuk diketahui dan dihindari, mungkin mereka tidak akan berpenampilan layaknya setan yang menakutkan seperti yang ada pada bayangan kita, namun mungkin saja mereka berpenampilan alim, dan dalamnya ternyata seperti setan. Untuk lebih mengetahuinya, berikut ini penjelasannya:
• Bagi orang yang kurang wawasan keislaman, mudah tertipu dengan setan jenis manusia. Menghindari setan manusia tidak cukup hanya dengan memohon perlindungan dari Allah SWT, tetapi juga diperlukan memahami dan mengenal langkah-langkah setan tersebut. Hal ini bisa kita lakukan jika kita menambah wawasan keislaman dan memperdalam ilmu tentang Al-Quran dan sunnah serta mengkaji sirah nabawiyah. Lalu membandingkannya antara perilaku dia dengan akhlak Rasulullah SAW dan para sahabat.
• Setan dari jenis manusia merupakan musuh para nabi. Dari level nabi saja telah dimusuhi setan-setan manusia, apalagi dari level umatnya yang keimanannya masih belum stabil, wawasan yang kurang luas, dan tidak dapat jaminan keselamatan akidah karena tidak mendapat bimbingan langsung dari wahyu ilahi.
• Kata-kata dari setan manusia ini sangat menarik dan menakjubkan. Sebenarnya, semua perkataan mereka sangat membahayakan, menyesatkan yang terlihat kotor, namun mereka mengemasnya dengan kata suci, maka orang sehat sekalipun dapat tertipu daya dan menerimanya. Setan manusia ini tidak hanya harus dijauhi perkataannya, namun juga kita diperintahkan untuk meninggalkan dirinya dan menjauhinya.
Sejajar dengan kandungan ayat di atas, Rasulullah SAW juga mengingatkan pada sahabatnya untuk mewaspadai gangguan dan bahaya setan manusia dan jin, berikut haditsnya:

Dapat diambil kesimpulan, bahwa setan dari golongan manusia ternyata lebih berbahaya daripada setan dari golongan jin. Setan dari golongan jin membisikkan godaannya melalui dada manusia, namun setan dari golongan manusia menggoda manusia melalui komunikasi secara langsung menyampaikan kalimat yang menarik dengan tampilan mempesona, mungkin saja menamakan dirinya sebagai orang pintar, dukun, paranormal, dan sebagainya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih waspada menghadapi bahayanya dan yang lebih bahaya lagi jika tanpa disadari ternyata kita sendiri terlibat di dalamnya atau termasuk golongan setan manusia.[]Dari Abu Dzar berkata, “Aku mendatangi Rasulullah SAW pada saat beliau berada di masjid. Aku duduk (di dekatnya). Maka beliau bersabda, ‘Hai Abu Dzar, apakah kamu sudah melakukan shalat?’ Aku berkata, ‘belum’, Beliau bersabda, ‘Berdirilah, lalu shalatlah!’ Maka, aku pun berdiri dan melakukan shalat. Kemudian, aku duduk, maka beliau bersabda, ‘Hai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan jin,’ Aku berkata ‘Wahai Rasulullah apakah dari golongan manusia ada setan?’ Beliau bersabda, ‘Ya’,” (HR. Ahmad)
Sumber: Setan pun hafal Al-Quran & pandai meruqyah/Dr. Saiful Islam Mubarak/Khazanah Intelektual/Bandung/April 2013.

SHARE !!!
islampos.com

Islam Melarang Saling Hina Tuhan dan Agama

Islam adalah agama yang cinta damai, namun atas ulah dari sebagian kecil orang-orang yang 'anti' terhadap toleransi membuat citra Islam menjadi buruk di mata dunia. Selain itu, banyak juga tuduhan-tuduhan terorisme yang di layangkan kepada Islam hingga munculah istilah 'Islamphobia'.

Islamfobia adalah sebuah istilah yang merujuk pada prasangka dan diskriminasi pada Islam dan Muslim. Sebenarnya istilah tersebut sudah ada sejak tahun 80-an, namun setelah serangan 9/11 istilah tersebut menjadi semakin populer di Amerika, Eropa dan di beberapa negara lainnya.

Kendati demikian, umat Islam tidak boleh ikut-ikutan membenci dan menghina agama lain, apalagi menghina sembahan-sembahan (Tuhan) mereka. Karena Allah sendiri yang menurunkan perintah ini:

"Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan."  [QS. Al-An'am ayat 108]

Dari ayat di atas, kita bisa mengetahui mengapa saling hina antar agama itu terus-menerus ada hingga sekarang. Wajar jika Islam sering diusik oleh orang lain, karena itu terjadi karna ulah umat Islam itu sediri.

Orang-orang Islam sering sekali menganggap dirinya paling suci, sehingga merendahka agama lain. Padahal Allah sangat melarang manusia untuk menganggap dirinya paling suci, paling benar dan sebagainya.

"(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa."  [QS. An-Najm ayat 32]

Dari ayat di atas, sudah jelas jika Allah sangat melarang kita untuk menganggap bahwa diri kita yang paling suci. Saat ini, banyak sekali orang-orang yang menganggap dirinya paling suci dan benar.

Mereka berlaku SARA, dan enggan menerima perbedaan, bahkan tidak jarang mereka menghina dan merendahkan agama dan kepercayaan orang lain. Jadi, marilah kita membuang penyakit dengki yang ada di dalam diri kita.

Jangan juga kita menghina dan merendahkan atau berprasangka buruk terhadap mereka yang berbeda agama dengan kita, karena kita sering menjumpai orang-orang yang mengkait-kaitkan perbuatan baik orang lain (yang beda agama) dengan pemurtadan. Sedangkan, kita sendiri tidak mau membantu sesama kita jika mereka dalam kesusahan.

Dan lagi, Allah juga memerintahkan Rasulullah dan kita semua untuk melindungi orang kafir yang meminta perlindungan kita. Dalam firman-Nya, Allah berfirman:

"Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui." [QS. At-Taubah ayat 9]

Jadi, marilah kita hilangkan sifat dengki dan saling membenci tersebut. Karena Allah sendiri yang memerintahkan kita untuk tidak saling menghina dan membenci.

Syirik & Beberapa Dosa Besar Lainnya



Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Dan tidak ada permusuhan kecuali terhadap orang-orang yang dzhalim. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, pemuka para Rasul dan pemimpin orang-orang yang bertakwa, juga atas segenap keluarga dan para sahabatnya.


Berbicara tentang dosa, apa sih yang Anda ketahui tentang dosa? dosa secara umum bisa di artikan sebagai istilah yang di gunakan oleh agama untuk menjelaskan tindakan yang melanggar norma-norma serta peraturan yang sudah Tuhan tetapkan terhadap kehidupan manusia.



Sedangkan menurut Islam, dosa adalah segala sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya yang tercatum dalam Al-Qur'an, Sunnah, serta dari jejak dari para pendahulu (salaf) yang saleh.

Allah Ta'ala di dalam kitab-Nya telah menjamin orang-orang yang menjauhi dosa besar dan hal-hal yang diharamkan akan memaafkan dosa-dosa kecil yang diperbuatnya, sebagaimana Allah berfirman:


"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)." [QS. An-Nisa' ayat 31]



Dengan ketentuan dalam ayat ini, Allah Ta'ala juga menjamin orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar akan dimasukkan kedalam surga. Dalam firman-Nya Allah berfirman:



"Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf." [QS. Ash-Shūraá ayat 37]



Dan dalam surat lain, Allah berfirman:

"(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa." [QS. An-Najm ayat 32]


Dengan demikian, kita wajib memeriksa dosa-dosa tersebut apakah itu dosa besar atau kecil sehingga kita tidak terjerumus dalam jurang dosa.


Kita ketahui, para ulama telah berbeda pendapat mengenai dosa-dosa besar. 



Ada yang mengatakan 7 macam berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
"Jauhilah olehmu tujuh macam dosa besar, yaitu menyekutukan Allah, melakukan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, memakan harta anak yatim, memakan riba, melarikan diri dari medan perang, serta menuduh zina wanita baik-baik yang lengah lagi beriman".



Ibnu Abbas ra berkata, "Dosa besar hingga sebanyak tujuh puluh macam, adalah lebih mendekati daripada tujuh macam." Dan di dalam hadits tidak dijelaskan mengenai jumlah dosa besar. Alasan serta dalil yang dapat dijadikan pegangan adalah, "Bahwa barangsiapa mengerjakan sesuatu perbuatan berat yang mengandung sangsi hukum (had) di dunia seperti membunuh, zina, mencuri, atau suatu pekerjaan yang diancam di akhirat dengan siksa dan murka Allah ataupun ancaman lainnya, ataupun pelakunya dilaknat dengan sabda nabi kita Muhammad SAW, maka itu adalah dosa besar."



Dan kita harus menerima bahwa dosa-dosa besar itu sebagian ada yang lebih besar dari yang lainnya. Bukankah Anda sudah mengetahui bahwa syirik adalah termasuk dalam daftar dosa besar dan pelakunya di masukkan kedalam neraka dan mereka kekal di dalamnya bahkan tidak mendapatkan ampunan selamanya?



Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." [QS. An-Nisa ayat 48]


bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online


Pengertian Menyekutukan Allah (Syirik)
Dosa besar yang palin besar adalah menyekutukan Allah SWT, menyekutukan Allah (Syirik) ada dua macam:


Pertama, menjadikan sekutu bagi Allah, dan sekutu selain Allah itu disembah seperti batu, pohon, matahari, bulan, nabi, guru, bintang, raja, ataupun yang selain yang sudah disebutkan di atas tadi. Dan inilah yang merupakan dosa terbesar yang Allah sebutkan dalam firman-Nya:



"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." [QS. An-Nisa ayat 48]



"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". [QS. Luqman ayat 13]



"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." [QS. Al-Mā'idah ayat 72]



Ayat tentang syirik tersebut banyak disebutkan di dalam Al-Qur'an. Allah selalu mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam dosa syirik yang paling dimurkai oleh Allah.



Mengingat ayat-ayat tersebu, maka barangsiapa yang menyekutukan Allah, kemudian ia mati dalam keadaan syirik maka ia termasuklah dalam jajaran apar penghuni neraka. Sebagaimana halnya orang yang beriman kepada Allah, tetapi ia melakukan dosa-dosa kecil selain syirik dan mati dalam keadaan beriman, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga, meskipun sebelumnya ia mendapatkan hukuman terlebih dahulu di neraka.



bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online

Kedua, adalah syirik kecil. 

Syirik kecil adalah riya' (memamerkan) apa yang sudah dikerjakan. 



Allah berfirman:
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". [QS. Al-Kahfi ayat 110]



Untuk itu, sebaiknya kita menjauhi sifat riya' atau pamer ini. Karena akan menghambat kita untuk dapat berjumpa dengan Allah SWT di akhirat kelak. Karena ini adalah termasuk dosa syirik kecil, dan dosa syirik adalah dosa yang paling dibenci Allah SWT. Semoga kita dapat terhindar dari kedua penyakit tersebut. Amin.




KAFIR ... TETAPI TIDAK MENSEKUTUKAN ALLAH SWT



“ Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?”  (Lihat Al A’raaf ayat 147)


.

- Sesorang mendustakan Al Quran dan Hadits, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Ankabut: 68)

.
- Seseorang menyombongkan diri dengan syari’at Allah Ta’ala dan menolak mengerjakannya, padahal dia mengakui kebenarannya, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Baqarah: 34)
.
- Seseorang ragu akan kebenaran Al Quran dan Hadits, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Kahfi: 35-38)
.
- Seseorang berpaling dari syari’at Allah Ta’ala, menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Ahqaf: 3)
.
- Seseorang berlaku sifat munafik yaitu dilisannya mengatakan beriman tetapi dihatinya tetap pada kekufuran, seperti yang terjadi di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Munafiqun: 3)

Sejarah Perayaan Tahun Baru Masehi





TAK terasa waktu terus berlalu dan kita sampai di penghujung tahun. Dalam beberapa hari ke depan, tahun 2014 akan segera berganti, dan tahun 2015 akan menjelang. Ini tahun baru Masehi, tentu saja, karena tahun baru Hijriyah telah terjadi beberapa pekan yang lalu.

Berbeda halnya dengan pergantian tahun baru hijriah, banyak masyarakat yang tidak merayakannya, bahkan sekadar tahu saja mereka mungkin tidak.

Memang perayaan tahun baru hijriah tidak dituntut untuk merayakannya dengan menyalakan kembang api, meniup terompet, ataupun kumpul di pusat kota dengan tujuan yang tidak jelas. Tetapi lebih kepada bagaimana memaknainya.

Melihat fenomena tersebut, penulis merasa tergugah untuk sedikit mengupas sejarah dan pandangan Islam terhadap tahun baru masehi.



Sejarah Tahun Masehi



Dewa Janus
Sejak Abad ke-7 SM bangsa Romawi kuno telah memiliki kalender tradisional. Namun kalender ini sangat kacau dan mengalami beberapa kali perubahan. Sistem kalendar ini dibuat berdasarkan pengamatan terhadap munculnya bulan dan matahari, dan menempatkan bulan Martius (Maret) sebagai awal tahunnya.

Pada tahun 45 SM Kaisar Julius Caesar mengganti kalender tradisional ini dengan Kalender Julian. Urutan bulan menjadi: 1) Januarius, 2) Februarius, 3) Martius, 4) Aprilis, 5) Maius, 6) Iunius, 7) Quintilis, 8) Sextilis, 9) September, 10) October, 11) November, 12) December. Di tahun 44 SM, Julius Caesar mengubah nama bulan “Quintilis” dengan namanya, yaitu “Julius” (Juli).

Sementara pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar Augustus, mengganti nama bulan “Sextilis” dengan nama bulan “Agustus”. Sehingga setelah Junius, masuk Julius, kemudian Agustus. Kalender Julian ini kemudian digunakan secara resmi di seluruh Eropa hingga tahun 1582 M ketika muncul Kalender Gregorian.

Januarius (Januari) dipilih sebagai bulan pertama, karena dua alasan. Pertama, diambil dari nama dewa Romawi 
“ Janus ” yaitu dewa bermuka dua ini, satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus adalah dewa penjaga gerbang Olympus. Sehingga diartikan sebagai gerbang menuju tahun yang baru.

Kedua, karena 1 Januari jatuh pada puncak musim dingin. Di saat itu biasanya pemilihan konsul diadakan, karena semua aktivitas umumnya libur. Di bulan Februari konsul yang terpilih dapat diberkati dalam upacara menyambut musim semi yang artinya menyambut hal yang baru. Sejak saat itu Tahun Baru orang Romawi tidak lagi dirayakan pada 1 Maret, tapi pada 1 Januari. Tahun Baru 1 Januari pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM.

Orang Romawi merayakan Tahun Baru dengan cara saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci. Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Dewa Janus. Mereka juga mempersembahkan hadiah kepada kaisar.



Perayaan Tahun Baru


Saat ini, tahun baru 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristiani. Namun kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Dunia.

Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.

Bagi orang Kristiani yang mayoritas menghuni belahan benua Eropa, tahun baru masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus atau Isa al-Masih, sehingga agama Kristen sering disebut agama Masehi. Masa sebelum Yesus lahir pun disebut tahun Sebelum Masehi (SM) dan sesudah Yesus lahir disebut tahun Masehi.



Pandangan Islam


Firman Allah SWT dalam surah al-Furqan ayat 72, yang artinya:

“Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.”

Dalam ayat tersebut terdapat kata “al-Zur” (perbuatan-perbuatan yang tidak berfaidah). Menurut Ulama Tafsir, maksud al-Zur adalah perayaan-perayaan orang kafir (Ibn Kasir, 6/130). Jelas dari pada ayat ini Allah melarang kaum muslimin menghadiri perayaan kaum muyrikin.


Hadis Sahih al-Bukhari dan Muslim berikut ini, sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Sesungguhnya bagi setiap kaum (agama) ada perayaannya dan hari ini (Idul adha) adalah perayaan kita”. Oleh Syekh Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan maksud hadis tersebut bahwa dilarang melahirkan rasa gembira pada perayaan kaum musyrikin dan meniru mereka (dalam perayaan). (Fathul Bari, 3/371).


Shahabat Abdullah bin ’Amr RA memperingatkan dalam Sunan Al-Baihaqi IX/234: 
”Barangsiapa yang membangun negeri orang-orang kafir, meramaikan peringatan hari raya Nairuz (tahun baru) dan karnaval mereka serta menyerupai mereka sampai meninggal dunia dalam keadaan demikian. Ia akan dibangkitkan bersama mereka di hari kiamat.”

Bagi orang Islam, merayakan tahun baru Masehi, tentu saja akan semakin ikut andil dalam menghapus jejak-jejak sejarah Islam yang hebat. Jika tidak tradisi Islam akan tergerus tanpa ada yang peduli. Sementara beberapa waktu yang lalu, kita semua sudah melewati tahun baru Muharram, dengan sepi tanpa gemuruh apapun.



Setidaknya perayaan tahun baru ini memiliki akibat yang tidak diperkenankan menurut Islam, diantaranya:
1. Aktivitas tasaybuh bil kuffar (mengikuti aktivitas orang-orang kafir)
2. Mendidik hedonism atau gaya hura-hura
3. Menjadikan umat konsumtif
4. Menimbulkan banyak kemaksiatan semisal narkoba, miras, free sex, dan lain-lain
5. Sebagai ajang penyesatan akidah
6. Menjauhkan kaum muslim dari pemikiran Islam



مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
"Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka." 
(HR. Abu Dawud, Al-Libas, 3512. Al-Albany berkata dalam Shahih Abu Dawud, Hasan Shahih no. 3401)

Dari Abu Sa‘id Al Khudri, ia berkata: 
Rasululah bersabda: ‘ Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehingga kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak, niscaya kalianpun akan masuk ke dalamnya.’ Mereka (para sahabat) bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apakah kaum Yahudi dan Nasrani?’ Sabda beliau: “Siapa lagi.” 
(HR. Bukhari dan Muslim)

“ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. ”    [Al Baqarah 120]


Popular Posts

.

.
hadist, panduan, pegangan, amalan

*** Promote Your Business to Worldwide ***