GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

TRANSLATE THIS PAGE

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Tampilkan postingan dengan label suami. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label suami. Tampilkan semua postingan

PANDUAN BACAAN UNTUK SUAMI - KETIKA ISTRI AKAN MULAI BERSALIN

Para SUAMI, Bantu Istri Melahirkan dengan Membaca Ayat-Ayat Ini


Kontraksi itu mulai terasa sejak Senin pagi. Namun hingga Selasa siang, belum ada perkembangan signifikan. Lebih dari 24 jam hanya bergerak dari pembukaan dua ke pembukaan lima.

“Minum ini sayang,” kata suamiku membawakan segelas air bening.
“Apa ini?”
“Ini sudah kubacakan ayat-ayat yang kata Syaikh Utsaimin bisa memudahkan melahirkan,” jawab suamiku. 
Lalu menjelaskan bahwa ayat-ayat itu adalah Surat Ar Ra’d ayat 8, Fathir ayat 11, An Nahl ayat 78 dan surat Al Zalzalah.

اللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ أُنْثَى وَمَا تَغِيضُ الأرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُ وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِمِقْدَارٍ
Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. (QS. Ar Ra’d: 8)

وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ أَزْوَاجًا وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلا تَضَعُ إِلا بِعِلْمِهِ وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلا فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (lauhul mahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. (QS. Fathir: 11)

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An Nahl: 78)


إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْ‌ضُ زِلْزَالَهَا . وَأَخْرَ‌جَتِ الْأَرْ‌ضُ أَثْقَالَهَا . وَقَالَ الْإِنسَانُ مَا لَهَا . يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَ‌هَا . بِأَنَّ رَ‌بَّكَ أَوْحَىٰ لَهَا . يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ‌ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَ‌وْا أَعْمَالَهُمْ . فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّ‌ةٍ خَيْرً‌ا يَرَ‌هُ . وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّ‌ةٍ شَرًّ‌ا يَرَ‌هُ
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka, Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Al Zalzalah: 1-8)

“Jangan dihabiskan semuanya,” kata-kata suamiku membuat aku menghentikan minum, menyisakan sebagian. “Sebagiannya dioleskan ke perut.

Alhamdulillah, dengan izin Allah, setelah malamnya minum yang kedua, bayiku lahir normal pada Rabu pagi. Alhamdulillah (webmuslimah)

SHARE !
infoislammodern.blogspot.co.id

Batas Aurat Lelaki




Jumhur fuqaha’ telah bersepakat bahwa aurat bagi kaum laki-laki adalah antara pusar sampai dengan lutut.
Imam Nawawi rahimahullah di dalam penjelasan Shahih Muslim sebagai berikut: 
“Sesungguhnya paha termasuk bagian dari aurat. Banyak hadits masyhur yang menjelaskan bahwa paha adalah termasuk aurat. Hal itu seperti hadits Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa jika terbukanya paha tanpa unsur kesengajaan serta dalam kondisi darurat masih dapat dimaafkan. Tetapi bila masih ada sarana yang memungkinkan untuk menutupnya, maka hukumnya wajib untuk menutupnya.”
Sayangnya perkara ini telah banyak dilupakan kaum pria. Sekarang begitu mudahnya kita temui laki-laki di mana saja bercelana pendek. Bukan hanya ketika berolah raga saja, tapi bahkan ke tempat-tempat belanja pun mereka memakai celana pendek dan menampakkan paha-paha mereka.
Seorang lelaki yang baligh diperintahkan baginya menutup aurat sebagaimana hal ini telah jelas wajibnya bagi kaum wanita. Dari sini bisa dipetik faedah, bahwa adanya perintah tentu berkonsekuensi timbulnya larangan. Maka, kita diperintahkan untuk menutup aurat dan dilarang untuk menampakkan ataupun melihat aurat orang lain.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 
“Seorang lelaki tidak boleh melihat aurat laki-laki yang lain dan seorang wanita tidak boleh melihat aurat wanita lain.” (HR. Muslim no. 338)
Hal ini dikarenakan memandang aurat orang lain bisa menimbulkan fitnah yang keji, sehingga Allah Azza wa Jalla memerintahkan kita untuk menundukkan pandangan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (An-Nuur: 30)
Demikian pula Allah Azza wa Jalla memerintahkan hamba-hamba-Nya yang wanita: 
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.” (An-Nuur: 31)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata di dalam tafsirnya menjelaskan tentang ayat ini: “Ini adalah hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya orang-orang mukmin untuk menundukkan pandangan mereka terhadap apa-apa yang dilarang memandangnya. Kecuali memandang apa yang diperbolehkan memandangnya, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka terhadap apa yang diharamkan. Tetapi bila tidak sengaja memandang, hendaklah segera memalingkan pandangan darinya. Allah juga menyuruh untuk menjaga kemaluan sebagaimana Dia menyuruh menjaga pandangan yang membangkitkan nafsu syahwat, karena keduanya akan mengarah kepada kerusakan hati dan akhlak. Menjaga pandangan mata dan kemaluan akan mencegah dan menjauhkan orang mukmin dari zina yang keji.” (Tafsir Ibnu Katsir)
Dalam permasalahan ini (aurat laki-laki), Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Paha termasuk bagian dari aurat.” (HR. Bukhari)
Dari Muhammad bin Abdullah bin Jahsy radhiyallahu ‘anhu bahwasanya di halaman masjid, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lewat di depan Ma’mar dan terbukalah ujung paha Ma’mar. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tutuplah pahamu wahai Ma’mar, karena sesungguhnya paha itu adalah termasuk aurat.” (HR. Ahmad)
Bahkan didapati pula larangan melihat aurat orang yang sudah mati. Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 
“Janganlah kau buka pahamu, dan janganlah kau melihatnya baik orang yang sudah mati ataupun yang masih hidup.” (HR. Abu Daud). 

10 Kesalahan Suami Terhadap Isteri



Keutuhan sesebuah rumahtangga sangat di pengaruhi oleh baiknya kepemimpinan seorang suami (sebagai ketua keluarga) dalam membina keluarganya. Lebih2 lagi adalah SIKAP & perilakunya dalam bergaul dengan isterinya. Suami isteri sebagai tunjang UTAMA dlm sesebuah rumahtangga, bila mengalami kerosakan maka bangunan rumah tangga ...akan runtuh.Disebabkan hubungan ini seharusnya sentiasa di jaga dgn memperhatikan HAK & KEWAJIPAN msg2. Bagi suami/isteri harus saling menunaikan kewajipanya setelah itu baru blh mendapatkan apa yang menjadi haknya.

Jika kita melihat kenyataan dalam masyarakat, 2 sikap suami yg saling bertentangan dlm melayani isteri mereka, sikap inilah yg perlu di ambil perhatian kalau2 tidak mahupun sama- sama menimbulkan masalah jg kerosakan yg berhujung dengan sebuah perceraian.
Pertama, suami yg meremehkan isterinya, yang menyia2kan hak- haknya &melakukan pelbagai kesalahan berkaitan dgn hak isterinya.

Kedua, suami melepaskan kendalinya terhadap isteri & membebaskannya begitu sahaja (dlm ertikata. LEPAS TANGAN)

Allah berfirman dlm Q.S An Nisa :34 yang bermaksud:

“ Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh kerana Allah telah melebihkan sebahagian mereka (lelaki atas sebahagian yang lain (wanita) & mereka (lelaki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu, maka wanita yg soleh, ialah yang taat Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh kerana Allah telah memelihara (mereka). Wanita- wanita yg kamu khuatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka & pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka & pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari – cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”~

Betikut ini adalah 10 (sepuluh) KESALAHAN-KESALAHAN suami yang banyak dilakukan, yang kesemuanya terbahagi kpd d dua sikap keliru diatas.:

1. Tidak mengajarkan AGAMA dan HUKUM syariat kepada isteri

*Banyak kita dapati para isteri tidak mengetahui bagaimana cara solat yang betul, hukum haid & nifas, bertingkahlaku/berperilaku terhadap suami secara tidak syar’i & tidak mendidik anak2 secara Islam. Bahkan ada yang terjerumus ke dalam pelbagai jenis kesyirikan. Yang menjadi perhatian seorang isteri hanyalah bagaimana cara memasak & menghidangkan makanan tertentu, cara berdandan yang cantik dsb. Tidak lain semua kerana tuntutan suami, sedangkan masalah AGAMA, terutama ibadahnya tidak pernah ditanyakan oleh suami.

Padahal Allah berfirman yang bermaksud:

“ Hai orang – orang yang beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia & batu, penjaganya malaikat – malaikat yang kasar, keras & tidak mendurhakai Allah terhadap apa yg di perintahkan-Nya kpd mereka & selalu mengerjakan apa yang diperintakan “~{Q.S At Tahrim:6}

Maka para suami diminta untuk tidak sesekali mengABAIkan hal ini, krn semuanya akan diminta dipertanggungjawapkan keatasnya. Hendaklah benar2 mengajarkan agama kepada isterinya, baik dilakukan sendiri atau melalui perantara. Antara lain yg dpt dilakukan ; menghadiahkan buku- buku tentang Islam & hukum-hukumnya serta berbincang bersama2 , kaset/cd2 ceramah, mengajak isterinya menghadiri ke majlis2 ILMU yg disampaikan oleh orang2 yg berilmu dsb..((yang paling praktikal..ajaklah solat berjemaah di rmh atau disurau/masjid misalnya))

2. Suka Mencari kekurangan & kesalahan isteri

Dlm suatu hadis riwayat Bukhari & Muslim, Rasulullah SAW melarang lelaki yg berpergian dlm waktu yg lama, pulang menemui keluarganya di waktu malam , kerana dikhuatirkan akan mendapati berbagai kekurangan isteri & cela isterinya. Bahkan suami di minta bersabar & menahan diri dari kekurangan yg ada paad isterinya, jg ketika isteri tidak melaksanakan kewajipannya. Kerana suami juga mempunyai kekurangan & celaan seperti sabda Rasulullah :

Janganlah seorang suami yg beriman membenci isterinya yg beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meredhai akhlak lain darinya”~ {HR. Muslim}


3. Memberi hukuman yang tidak sesuai dengan kesalahan isteri

Ini termasuk bentuk kezaliman terhadap isteri, antara lain iaitu :~

(a) Menggunakan pukulan di tahap awal pemberitahuan hukuman {sila rujuk dlm Q.S An Nisa: 34}

(b) mengusir isteri dari rumahnya tanpa ada kebenaran secara syar’i {Q.S Ath Thalaq:1}

(c) memukul wajah, mencela dan menghina

Dlm as-Sunan dan al-Musnan dari Mu’awiyah bin Haidah al-Qusyairi bahawa ia berkata : “Ya Rasulullah, apakah HAK isteri atas suaminya? Nabi SAW menjawab

"Hendaklah engkau memberinya makan jika engkau makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak menjelek2kan & tidak menghajar(boikot) kecuali di dalam rumah” ~{HR. Ibnu Majah disahihkan oleh Syaikh Albani}

4. Culas dalam memberi nafkah kpd isteri

“ Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama 2 tahun penuh, iaitu bagi yg ingin menyempurnakan penyusuannya.Dan kewajipan ayah memberi makan dan pakaian kpd para ibu dgn cara yg ma’ruf.Seseorang tidak di bebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan kerana anaknya & seorang ayah kerana anaknya & warispun berkewajipan demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum 2thn) dgn kerelaan keduanya & permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh org lain, maak tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah kamu kpd Allah & ketahuilah bahawa Allah Maha Melihat apa yg kamu kerjakan “~{Q.S Al Baqarah:233}

Isteri BERHAK mendapatkan nafkah, kerana dia telah membolehkan suaminya bersenang –senang kepadanya, dia telah menaati suaminya, tinggal di rumahnya, mengasuh & mendidik anak-anaknya. Dan jika isteri mendapati suaminya culas dlm memberi nafkah, bakhil, tidak memberikan nafkah kpdnya tanpa ada pembenaran syar’i, maka dia boleh mengambil harta suami utk mencukupi keperluannya secara ma’ruf (tidak berlebihan) meski tanpa sepengetahuan suaminya.

“ Jika seorang muslim mengeluarkan nafkah utk keluarganya sdgkan dia mengharapkan pahalanya, maka nafkah itu adalah sedekah baginya “~{H.R Muttafaq ‘alaih}

5. Sikap keras, kasar, tidak lembut terhadap isteri

Rasulullah SAW Bersabda: “Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik – baik kalian adalah yg paling baik tehadap isteri- isterinya” ~{HR. at-Tirmidzi, disahihkan oleh Syaikh Albani}

Maka suami hendaklah berakhlak baik terhadap isterinya dgn bersikap lembut & menjauhi sikap kasar.

6. Kesombongan suami membantu isteri dalam urusan rumahtangga

Ini kesalahan yg paling banyak MENJANGKITI para suami. Padahal lelaki yang paling UTAMA yakni Rasulullah SAW tidak segan silu membantu pekerjaan isterinya.

Ketika Aisyah ra ditanya tentang apa yg dilakukan Rasulullah SAW di rumahnya, beliau menjawab:

“ Beliau membantu pekerjaan isterinya & jika datang waktu solat, maka Beliaupun keluar untuk solat” ~{HR. Bukhari}

7. Menyebarkan rahsia dan aib isterinya

“Sesungguhnya di antara org yg paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yg menggauli isterinya & isterinya menggaulinya kemudian dia menyebarkan rahsia- rahsia isterinya “~ {HR. Muslim}

Dlm hadis ini diHARAMkan seorang suami menyebarkan apa yg terjadi antara dia dgn isterinya terutamanya di tempat tidur. Jg diharamkan menyebutkan perinciannya, serta apa yg terjadi pd isterinya baik berupa perkataan mahupun perbuatan lainnya.

8. Sikap terburu-buru dalam menceraikan isteri

Wahai suami yg mulia,
Sesungguhnya hubungan antara engkau & isterimu adalah hubungan yg kuat lagi suci {Q.S An Nisa 21} oleh keranyalah Islam menganggap penceraian adalah perkara besar yg tidak boleh diremehkan kerana penceraian akan menyeret kpd kerosakan, kacau bilaunya pendidikan anak dsb. Dan hendaknya perkataan cerai/talak itu tidak digunakan sebagai bahan gurauan/mainan. Krn Rasulullah SAW telah bersabda:

“ Ada 3 hal yg kesungguhannya dan gurauannya sama-sama dianggap sungguh-sungguh iaitu : NIKAH, TALAK (cerai) dan RUJUK “~{HR. Abu Daud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dinilai "hasan" oleh asy-Syaikh Albani}

Memang perselisihan antara suami isteri sering terjadi kadang sampai mengarah kepada penceraian. Akan tetapi penceraian ini tidak boleh dijadikan sebagai langkah pertama dlm penyelesaian perselisihan ini. Bahkan harus di usahakan berbagai cara untuk menyelesaikannya, krn kemungkinan besar akan banyak rasa penyesalan yg ditimbulkan dikemudian hari kelak..

9. Berpoligami tanpa memperhatikan ketentuan syari’at

Menikah untuk kedua kali, ketiga dan keempat kali merupakan salah satu perkara yg Allah syariatkan. Akan tetapi yg menjadi catatan disini bahawa sebahagian org yg ingin menerapkan syariat ini/ telah menerapkannya tidak memperhatikan sikapnya yg tidak memenuhi kewajipan serta tanggungjawab terhadap isteri. Terutama isteri pertama & anak-anaknya.

“Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kahwinlah) seorang sahaja” ~{Q.S An Nisa:3}

Sikap ini merupakan KEADILAN yg diperintahkan Allah SWT. Memang benar berpoligami merupakan syariat Islam, tetapi jika seseorang tidak mampu melaksanakannya dengan baik & tidak memenuhi syarat- syaratnya atau tidak blh memikul tanggung jawabnya, hal ini blh menjuruskan kerosakan sesebuah rumah tangga, menghancurkan anak-anak & menambah permasalahan keluarga & juga kpd masyarakat. Maka fikirkanlah akibatnya & perhatikanlah dgn saksama perkaranya sebelum masuk ke'dalam'nya.

10. Lemahnya kecemburuan

Para suami memBIARkan keelokan, keindahan & kecantikan isterinya DINIKMATI & DIPERTONTONkan oleh ramai orang. Dia memBIARkan isterinya menampakkan auratnya ketika keluar rumah, membiarkan berkumpul dgn lelaki2 lain. Bahkan sebahagian ada yg BANGGA krn telah memiliki isteri yg cantik yg blh dinikmati 'pandangan' kebanyakan orang. Padahal wanita di mata Islam adalah makhluk yg SANGAT mulia, sehingga keindahan & keelokannya hanya diperuntukkan atau DIKHUSUSkan buat suaminya sahaja tidak sesekali di'jaja' kemana-manapun..

Seorang suami yg memiliki kecemburuan terhadap istrinya tidak akan membiarkan isterinya berjabat tangan dengan lelaki lain yg BUKAN mahram.

“ Ditusukkan kepala seorang lelaki dengan jarum dari besi lebih baik daripada dia menyentuh seorang wanita yg tidak halal baginya “ ~{lihat dalam ash-Shahihah: 226}

Seorang suami yg memiliki kecemburuan terhadap isterinya, dia akan memperhatikan sabda Rasulullah SAW:

“Janganlah kalian masuk menemui para wanita” lalu seorang Anshar berkata, “wahai Rasulullah, bagaimana dengan al-hamw (kerabat suami)?” Beliau mengatakan , “Al- hamwu adalah kematian” ~{HR. Muttafaq’alaih}

Perhatikan juga ancaman Rasulullah SAW terhadap lelaki yg tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarga(isteri) :

“Tiga golongan yang Allah SWT tidak akan melihat mereka pada hari kiamat iaitu seseorang yg durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-dayyuts “ ~{HR. An- Nasa’i dinilai 'hasan' oleh syaikh Albani, lihat ash-Shahihah: 674}

Dan ad-dayyuts(dayus) adalah LELAKI yg tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarganya.



9 sunnah Nabi Sebagai Suami




PERKARA yang pertama dan utama dalam hidup seorang lelaki bernama suami adalah keluarga. Tidak ada gunanya dia sukses dalam karirnya namun rumah tangganya sendiri berantakan. Justru, Allah SWT sejak awal mengingatkan melalui firman-Nya yang agar seorang suami menyelamatkanlah diri dan keluarga dari api neraka!
Dan sebaik-baiknya seorang suami, siapa lagi kalau bukan Rasulullah Muhammad SAW? Mengapa Rasul demikian baiknya?
1. Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menisiknya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
2. Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur. ‘Aisyah menceritakan Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga.
3. Jika mendengar adzan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pula kembali seusai shalat.
4. Pernah Nabi pulang pada waktu pagi. Tentulah beliau teramat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang bisa dimakan untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya, “Belum ada sarapan, ya Khumaira?” Aisyah menjawab dengan agak serba salah, “Belum ada apa-apa, wahai Rasulullah.” Rasulullah lantas berkata, ‘Jika begitu, aku puasa saja hari ini”, tanpa sedikit pun perasaan kesal di raut wajahnya.
5. Sebaliknya Rasul sangat marah tatkala melihat seorang suami sedang memukul isterinya. Rasulullah menegur, “Mengapa engkau memukul isterimu?” Lantas dijawab dengan agak gemetar, “Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat dia tetap begitu juga, jadi aku pukul dia.” “Aku tidak menanyakan alasanmu,” sahut Nabi SAW. “Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu kepada anak-anakmu?”
6. Pernah ia bersabda, “Sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik, kasih dan lemah lembut terhadap isterinya” Prihatin, sabar, dan rendah hati dalam menjadi ketua keluarga dan tidak sedikitpun hal itu menurunkan kedudukannya sebagai pemimpin umat.
7. Kecintaannya yang tinggi terhadap Allah SWT dan rasa kehambaan yang sudah melekat dalam diri Rasulullah SAW menolak sama sekali kesombongan.
8. Pintu surga telah terbuka seluas-luasnya untuknya, namun Rasul masih berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hinggak pernah beliau terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak.
9. Ketika kondisi fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemauan jiwanya yang tinggi, ketika ditanya oleh ‘Aisyah, “Ya Rasulullah, bukankah engaku telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?”Jawab Nabi dengan lunak, “Ya ‘Aisyah, apakah aku tak boleh menjadi hamba-Nya yang bersyukur ?” 

26 Dosa Istri pada Suami


NAMANYA juga hidup berumah tangga, pasti ada saja gesekan antara suami dan istri. Dan mungkin juga apa yang kita lakukan sebagai seorang istri ada yang tidak berkenan di hati suami kita.
Coba lihat 26 poin di bawah ini, jangan-jangan pernah ada yang kita lakukan?

26 Dosa Istri Kepada Suami:

1. berlebihan dan menuntut kesempurnaan
2. kurang memperhatikan orang tua suami
3. kurang mempercantikkan diri di hadapan suami
4. banyak berkeluh kesah dan kurang bersyukur
5. mengungkit-ungkit kebaikan kepada suami
6. menyebarkan masalah rumahtangga kepada orang lain
7. kurang memperhatikan posisi dan status sosial suami
8. kurang membantu suami dalam kebajikan dan ketakwaan
9. membebani suami dengan banyak tuntutan
10. membuat suami risau dengan banyak menjalin hubungan
11. bersikap nusyuz terhadap suami
12. menolak ajakan suami berhubungan badan tanpa alasan yang jelas



13. lalai dalam melayani suami
14. memasukkan orang yang tidak diizinkan suami de dalam rumahnya
15. keluar dari rumah tanpa izin suami
16. menaati suami dalam kemaksiatan kepada Allah swt
17. cemburu berlebihan terhadap suami
18. buruknya perilaku isteri bila suami berpoligami
19. lalai dalam mendidik anak-anak
20. kurang perhatian terhadap keadaan dan perasaan suami
21. menyebarluaskan rahasia tempat tidur
22. isteri mendeskripsikan seorang perempuan kepada suami
23. menggugat kepimpinan suami
24. isteri yang ikhtilah dan tabarruj di hadapan kaum laki-laki
25. kurang setia terhadap suami
26. kurangnya ketakwaan kepada Allah setelah berpisah dari suami.

BOOKMARK & SHARE
islampos.com

Popular Posts

.

.
hadist, panduan, pegangan, amalan

*** Promote Your Business to Worldwide ***