GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

TRANSLATE THIS PAGE

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Tampilkan postingan dengan label Kafir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kafir. Tampilkan semua postingan

Syirik & Beberapa Dosa Besar Lainnya



Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Dan tidak ada permusuhan kecuali terhadap orang-orang yang dzhalim. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, pemuka para Rasul dan pemimpin orang-orang yang bertakwa, juga atas segenap keluarga dan para sahabatnya.


Berbicara tentang dosa, apa sih yang Anda ketahui tentang dosa? dosa secara umum bisa di artikan sebagai istilah yang di gunakan oleh agama untuk menjelaskan tindakan yang melanggar norma-norma serta peraturan yang sudah Tuhan tetapkan terhadap kehidupan manusia.



Sedangkan menurut Islam, dosa adalah segala sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya yang tercatum dalam Al-Qur'an, Sunnah, serta dari jejak dari para pendahulu (salaf) yang saleh.

Allah Ta'ala di dalam kitab-Nya telah menjamin orang-orang yang menjauhi dosa besar dan hal-hal yang diharamkan akan memaafkan dosa-dosa kecil yang diperbuatnya, sebagaimana Allah berfirman:


"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)." [QS. An-Nisa' ayat 31]



Dengan ketentuan dalam ayat ini, Allah Ta'ala juga menjamin orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar akan dimasukkan kedalam surga. Dalam firman-Nya Allah berfirman:



"Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf." [QS. Ash-Shūraá ayat 37]



Dan dalam surat lain, Allah berfirman:

"(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa." [QS. An-Najm ayat 32]


Dengan demikian, kita wajib memeriksa dosa-dosa tersebut apakah itu dosa besar atau kecil sehingga kita tidak terjerumus dalam jurang dosa.


Kita ketahui, para ulama telah berbeda pendapat mengenai dosa-dosa besar. 



Ada yang mengatakan 7 macam berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
"Jauhilah olehmu tujuh macam dosa besar, yaitu menyekutukan Allah, melakukan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, memakan harta anak yatim, memakan riba, melarikan diri dari medan perang, serta menuduh zina wanita baik-baik yang lengah lagi beriman".



Ibnu Abbas ra berkata, "Dosa besar hingga sebanyak tujuh puluh macam, adalah lebih mendekati daripada tujuh macam." Dan di dalam hadits tidak dijelaskan mengenai jumlah dosa besar. Alasan serta dalil yang dapat dijadikan pegangan adalah, "Bahwa barangsiapa mengerjakan sesuatu perbuatan berat yang mengandung sangsi hukum (had) di dunia seperti membunuh, zina, mencuri, atau suatu pekerjaan yang diancam di akhirat dengan siksa dan murka Allah ataupun ancaman lainnya, ataupun pelakunya dilaknat dengan sabda nabi kita Muhammad SAW, maka itu adalah dosa besar."



Dan kita harus menerima bahwa dosa-dosa besar itu sebagian ada yang lebih besar dari yang lainnya. Bukankah Anda sudah mengetahui bahwa syirik adalah termasuk dalam daftar dosa besar dan pelakunya di masukkan kedalam neraka dan mereka kekal di dalamnya bahkan tidak mendapatkan ampunan selamanya?



Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." [QS. An-Nisa ayat 48]


bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online


Pengertian Menyekutukan Allah (Syirik)
Dosa besar yang palin besar adalah menyekutukan Allah SWT, menyekutukan Allah (Syirik) ada dua macam:


Pertama, menjadikan sekutu bagi Allah, dan sekutu selain Allah itu disembah seperti batu, pohon, matahari, bulan, nabi, guru, bintang, raja, ataupun yang selain yang sudah disebutkan di atas tadi. Dan inilah yang merupakan dosa terbesar yang Allah sebutkan dalam firman-Nya:



"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." [QS. An-Nisa ayat 48]



"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". [QS. Luqman ayat 13]



"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." [QS. Al-Mā'idah ayat 72]



Ayat tentang syirik tersebut banyak disebutkan di dalam Al-Qur'an. Allah selalu mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam dosa syirik yang paling dimurkai oleh Allah.



Mengingat ayat-ayat tersebu, maka barangsiapa yang menyekutukan Allah, kemudian ia mati dalam keadaan syirik maka ia termasuklah dalam jajaran apar penghuni neraka. Sebagaimana halnya orang yang beriman kepada Allah, tetapi ia melakukan dosa-dosa kecil selain syirik dan mati dalam keadaan beriman, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga, meskipun sebelumnya ia mendapatkan hukuman terlebih dahulu di neraka.



bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online

Kedua, adalah syirik kecil. 

Syirik kecil adalah riya' (memamerkan) apa yang sudah dikerjakan. 



Allah berfirman:
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". [QS. Al-Kahfi ayat 110]



Untuk itu, sebaiknya kita menjauhi sifat riya' atau pamer ini. Karena akan menghambat kita untuk dapat berjumpa dengan Allah SWT di akhirat kelak. Karena ini adalah termasuk dosa syirik kecil, dan dosa syirik adalah dosa yang paling dibenci Allah SWT. Semoga kita dapat terhindar dari kedua penyakit tersebut. Amin.




10 sifat hati orang kafir dalam al-Quran



Hati adalah anggota tubuh yang paling utama, posisinya ibarat raja bagi tubuh yang lain. Karena dengan hatilah manusia berfikir dan dengannya pula manusia diberi tugas oleh Allah untuk memakmurkan dunia ini.


Hati dalam bahasa arab dinamakan “Al-Qalb” yang artinya sesuatu yang berubah-ubah.Rasuluillah SAW memisalkan hati ini dengan bulu yang diterpa angin, sabda beliau
“Permisalan hati sebagaimana bulu yang diombang-ambing oleh angin di tengah tanah yang lapang.”   (HR Ibnu Majah)

Allah SWT mensifati hati orang yang beriman sebagai hati yang selamat, Allah berfirman: 
“Pada hari itu tidak bermanfaat harta dan anak. kecuali yang datang pada Allah dengan hati yang selamat.” (QS as-Syuara’: 88-89) 

Adapun hati orang kafir, Allah SWT memberikan 10 sifat kepada hati mereka, berikut ini penjelasan selengkapnya.

Pertama, inshiraf (dipalingkan), sebagaimana firman Allah: “Dan apabila diturunkan satu surat, sebagian mereka memandang kepada yang lain (sambil berkata): "Adakah seorang dari (orang-orang muslimin) yang melihat kamu?" sesudah itu merekapun pergi. Allah Telah memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti.” (QS at-Taubah: 127)
Ayat ini berkenaan dengan orang-orang munafik, ketika dibacakan ayat-ayat Allah yang mengungkap kebusukan hati mereka, mereka kaget dan heran, tapi anehnya mereka justru berpaling dan pergi. Padahal seharusnya mereka beriman kepada ayat-ayat Allah tersebut, oleh karenanya Allah memalingkan hati mereka dari kebenaran.
Kedua, Dhoyiq dan Haroj (sesak lagi sempit), sebagaimana firman Allah: “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatan niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit....” (Qs al-An’am: 125)
Al-Haraj artinya tempat yang dikelilingi pohon-pohon yang membelit dan melingkar. Hati orang kafir sangat sempit, sehingga hidayah dan petunjuk tidak bisa masuk kedalamnya, sebagaimana para penggembala yang tidak bisa memasuki tempat yang di penuhi dengan pepohonan yang membelit dan melingkar.
Sesaknya hati orang kafir juga Allah misalkan dengan seseorang yang sedang mendaki langit atau tempat yang tinggi. Semakin tinggi ia mendaki, akan semakin sesak karena oksigen mulai berkurang.
Ketiga, hatinya “Mati“ sebagaimana firman Allah SWT: “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia kami hidupkan dan kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya?...” (QS al-An’am: 122)
Maksud orang yang mati dalam ayat itu adalah orang yang hatinya mati dan tidak bisa memahami ayat-ayat Allah SWT karena bodoh dan tidak punya ilmu. Maka Allah menghidupkannya dengan memberikan ilmu dan keimanan kepadanya.
Ayat di atas juga menunjukan keutamaan ilmu, yang dengannya manusia akan hidup dan mampu menghidupkan serta memakmurkan dunia ini, tanpanya manusia tak akan mampu berbuat apa-apa, kecuali ia akan terombang-ambing dalam kegelapan dan kebodohan.
Keempat, ”Thab’u” (terkunci mati). Sebagaimana firman Allah: “Maka disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: "Hati kami tertutup." Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya.. .” (QS an-Nisa: 155)
Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang Yahudi yang melakukan kejahatan di dunia, seperti melanggar perjanjian, mengingkari ayat-ayat Allah, dan membunuh para nabi. Dengan perbuatan mereka itu, Allah mengunci mati hati mereka.
Kelima, Hatinya Ingkar, sebagaimana firman Allah: “... hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.” (QS an-Nahl: 22)
Pada ayat di atas dijelaskan bagaimana orang kafir mengingkari keesaan Allah dan tidak mau menerima kebenaran dan nasihat. Sebaliknya hati mereka menerima kekafiran dan kemaksiatan. Artinya bahwa ciri-ciri hati orang kafir itu senang dengan kemaksiatan dan kesesatan dan membenci kebaikan, keimanan dan kemaslahatan.
Keenam, Hamiyyah (Fanatik). Sebagaimana firman Allah: “Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa....” (QS al-Fath: 26)
Orang-orang kafir, ketika mereka diajak untuk mengikuti kebenaran timbul dalam hatinya sifat hamiyah jahiliyah, yaitu kefanatikan jahiliyah dan berhala mereka, sehingga mereka menolak kebenaran tersebut.
Sebagian umat Islam, kadang terjangkit penyakit hamiyah ini, mereka fanatik dengan otak dan nalar yang mereka miliki, sehingga menutupi mereka dari mengikuti kebenaran. Demikian juga fanatik suku dan fanatik kenegaraan atau disebut paham nasionalisme. Sebaliknya orang-orang beriman ketika dihadapkan pada masalah yang pelik dan rumit, mereka tetap tenang dan berfikir jernih, menggunakan nalar dan akal jernih. Karena Allah lah yang menurunkan ketenangan hati dan mengajarkan kalimat Tauhid.
Ketujuh, Hati mereka Qosiyah (membatu). Sebagaimana firman Allah: “Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? ....” (QS az-Zumar: 22)
Orang-orang kafir jika dibacakan ayat-ayat Allah, hati mereka membatu dan keras serta tidak bisa memahaminya. Sedang hati orang-orang beriman, hati mereka akan menjadi lunak dan luluh, kadang mereka menangis karena tersentuh dengan ayat-ayat Allah disebabkan mereka paham sehingga mereka tunduk.
Kedelapan, Ar-Rain (tertutup). Sebagaimana firman Allah: “Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS al-Muthafifin: 14)
Ayat di atas menjelaskkan bahwa hati yang tertutup atau ditutup Allah sehingga tidak bisa menerima kebenaran adalah akibat atau dampak dari perbuatan yang dikerjakan oleh manusia, dan sekali-kali Allah tidak akan menzalimi seseorang, akan tetapi orang itu sendiri yang menzalimi dirinya sendiri, dengan mengerjakan hal-hal yang membawa madharat bagi dirinya dan umat manusia.
Kesembilan, Hati mereka Sakit, sebagaimana firman Allah: “Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?.” (QS Muhammad: 29)
Hati yang sakit, sebagaimana anggota badan yang sakit, salah satu tandanya adalah malas menerima makanan yang merupakan gizi dan kekuatan badannya. Begitu juga hati yang sakit akan malas untuk menerima nasihat dan peringatan serta ilmu, yang semuanya merupakan gizi untuk ruh dan jiwa.
Kesepuluh, Khotm (terkunci mati). Sebagaimana firman Allah: “Allah Telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup . dan bagi mereka siksaan yang besar.” (QS al-Baqarah: 7)
Ayat ini menujukkan bahwa orang kafir tidak dapat menerima petunjuk, nasehat dan juga tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat al-Quran dan pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat pada alam dan diri mereka sendiri. 


Wallahu ‘Alam Bisshawab

KAFIR ... TETAPI TIDAK MENSEKUTUKAN ALLAH SWT



“ Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?”  (Lihat Al A’raaf ayat 147)


.

- Sesorang mendustakan Al Quran dan Hadits, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Ankabut: 68)

.
- Seseorang menyombongkan diri dengan syari’at Allah Ta’ala dan menolak mengerjakannya, padahal dia mengakui kebenarannya, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Baqarah: 34)
.
- Seseorang ragu akan kebenaran Al Quran dan Hadits, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Kahfi: 35-38)
.
- Seseorang berpaling dari syari’at Allah Ta’ala, menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Ahqaf: 3)
.
- Seseorang berlaku sifat munafik yaitu dilisannya mengatakan beriman tetapi dihatinya tetap pada kekufuran, seperti yang terjadi di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Munafiqun: 3)

Beginilah Bentuk Fisik Penghuni Neraka Berdasarkan Hadist


PADA waktu penghuni neraka masuk ke dalamnya, ukuran badan mereka besar sekali, tetapi bagaimana bentuknya tidak ada yang memahaminya kecuali Zat yang menciptakan mereka. 
Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah , Rasulullah SAW bersabda, 
“Jarak antara kedua orang kafir yang masuk neraka adalah tiga hari perjalanan seorang penunggang cepat,” (HR.Muslim).

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, 
“Geraham orang kafir itu atau gigi taring atasnya, sama besarnya dengan bukit Uhud dan tebal kulitnya sama dengan tiga hari perjalanan,” (Shahih Muslim).

Rasulullah SAW bersabda, 
“Kulit orang kafir itu 42 hasta tebalnya, gerahamnya sebesar Uhud, sedangkan ruangan yang diperlukannya sama seperti jarak antara Mekah dan Madinah.”(HR. Tarmidzi).

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, 
“Geraham orang kafir pada hari kiamat nanti sama besarnya dengan Uhud, dan tebal kulitnya tujuh puluh hasta. Tangannya seperti al-Bayda’, pahanya seperti Warqan, dan luas ruangan yang diperlukannya sama seperti jarak antara saya dan ar-Rabdah,” (HR. Al-Hakim dan Ahmad).


Penambahan ukuran badan orang-orang kafir tersebut juga akan menambah azab dan siksaan yang akan mereka terima nanti. Mengenai hadis yang diriwayatkan Muslim tentang soal ini, an-Nawawi berkata, “Semua ini dimaksudkan untuk memperbesar penderitaan, dan semua ini bisa saja dilakukan Allah SWT. Kita harus mempercayainya, karena Nabi sendiri yang menginformasikan hal itu kepada kita.” Ibn Katsir, dalam mengomentari hadits-hadits tersebut berkata, “(Itu) supaya hukuman dan penderitaan mereka lebih pedih, sebagaimana Firman Allah SWT, “….supaya mereka merasakan azab,” (QS. An-Nisa : 56). 

[Ensiklopedi AkhirZaman]

Popular Posts

.

.
hadist, panduan, pegangan, amalan

*** Promote Your Business to Worldwide ***