GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

TRANSLATE THIS PAGE

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Tampilkan postingan dengan label Al Quran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Al Quran. Tampilkan semua postingan

Manusia Diajak Menggunakan Akalnya untuk BERFIKIR oleh Al Quran



Berikut adalah ayat-ayat didalam Al-Quran yang menuntut kita supaya berfikir.

Berfikir

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (Al-Quran Surah Az-Zumar: 42)


Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir. (QS.Al-Baqarah: 219)

Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir. (Al-Quran Surah Ar-Ra’d: 4) 

Kalau sekiranya kami turunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah di sebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (Al-Quran Surah Al- Hashr:21)



Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan ? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (Al-Quran Surah Fathir: 37)

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam- tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik- permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan- akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir. (Al-Quran Surah Yunus: 24)


Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang- orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir. (Al-Quran Surah Al-A’raf: 176) 
Dan Dia telah menundukan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar benar terdapat tanda tanda ( kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (Al-Quran Surah Al-Jathiyah: 13) 



“Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda bagi kaum yang berfikir” (Al-Quran Surah Ar-Rum: 21)


"Untuk menjadi PETUNJUK dan PERINGATAN bagi orang-orang yang berfikir." (Al-Quran Surah Ghafir: 54)


Bagaimana ... ???
Semoga mendapat manfaat.



SHARE !

Fase Pertumbuhan Manusia TELAH Di Jelaskan di Dalam Al Quran


Sejak Lebih dari 1400 tahun lalu.

Al Quran sebagai kitab suci umat islam sudah memberikan penjelasan tentang fase terjadinya manusia. Yang mana pada saat itu ilmu dan teknologi kedokteran belum seberapa maju seperti saat ini. Hingga sampai kita membaca pada artikel ini dan kembali mengingat isi yang terkandung di dalam Al Quran

"Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir." 
(Al-Quran Surah Ghafir: 54)


SECARA umum, pertumbuhan merupakan proses perubahan yang terjadi secara kuantitatif dan irreversible. Secara kuantitatif artinya bahwa pertumbuhan seorang individu dapat dihitung dan dapat diukur. Seperti menghitung tinggi badan dan berat badan. Sedangkan irreversibel artinya bahwa pertumbuhan seorang individu tidak dapat kembali ke keadaan semula. Artinya bila ia telah tumbuh menjadi tinggi, ia tidak mungkin kembali memendek.
Dalam Islam, pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung fase demi fase. Secara biologis pertumbuhan itu digambarkan oleh tuhan dalam Al-Qur’an sesuai firmannya pada surat Al-Mu’min ayat 67 sebagai berikut :

ﻫُﻮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﺗُﺮَﺍﺏٍ ﺛُﻢَّ ﻣِﻦْ ﻧُﻄْﻔَﺔٍ ﺛُﻢَّ ﻣِﻦْ ﻋَﻠَﻘَﺔٍ ﺛُﻢَّ ﻳُﺨْﺮِﺟُﻜُﻢْ ﻃِﻔْﻼ ﺛُﻢَّ ﻟِﺘَﺒْﻠُﻐُﻮﺍ ﺃَﺷُﺪَّﻛُﻢْ ﺛُﻢَّ ﻟِﺘَﻜُﻮﻧُﻮﺍ ﺷُﻴُﻮﺧًﺎ ﻭَﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳُﺘَﻮَﻓَّﻰ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻞُ ﻭَﻟِﺘَﺒْﻠُﻐُﻮﺍ ﺃَﺟَﻼ ﻣُﺴَﻤًّﻰ ﻭَﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﻌْﻘِﻠُﻮﻥَ ‏( ٦٧ ‏)
Artinya:
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu MEMAHAMI (nya).

Fase pertumbuhan anak menurut islam, berdasar ayat ini adalah :
  1. Masa embiro yakni masa anak dalam kandungan (mulai dari saat terjadinya union, antara sperma pria dan ovum perempuan (nutfah), kemudian berupa segumpal darah (‘alaqah) dan kemudian menjadi segumpal daging (mudgah).
  2. Masa kanak-kanak (vital dan estetis)
  3. Masa perkembangan (remaja)
  4. Masa dewasa
  5. Masa tua
  6. Meninggal.

Perkembangan Anak Secara Psikologis
Secara Pedagogis, pertumbuhan anak menurut pandangan islam. Dapat dilihat seperti yang telah dikemukakan Nabi saw sesuai sabdanya yang artinya:
“berkata anas; bersabda Nabi saw; anak itu pada hari ketujuh dari lahirnya disembelihkan aqiqah dan diberi nama serta dicukur rambutnya, kemudian setelah umur enam tahun dididik beradab, setelah Sembilan tahun dipisah tempat tidurnya, bila telah umur 13 tahun dipukul Karena meninggalkan sembahyang. Setelah umur 16 tahun dikawinkan oleh orang tuanya (ayahnya), ayahnya berjabat tangan dan mengatakan; saya telah mendidik kamu, mengajar dan mengawinkan kamu. Saya memohon kepada tuhan agar dijauhkan dari fitnahmu di dunia dan siksamu di akhirat”

DARI ayat dan hadits tadi dapat ditarik pengertian bahwa fase-fase pertumbuhan anak secara paedagogis adalah sebagai berikut:
  1. Fase pendidikan pada saat anak masih dalam kandungan ibu.
  2. Fase pendidikan secara dresser (pembiasaan) terhadap hal yang baik-baik dari sejak lahir sampai pada usia enam tahun.
  3. Fase anak dididik tentang adat kesusilaan yang dimulai pada saat anak mulai berumur 6 tahun.
  4. Fase anak dididik seksual. Sehubungan dengan watak anak yang suka meniru perbuatan orang lain terutama orang tuanya. Maka pada usia sekitar 9 tahun ini anak harus dipisahkan tempat tidurnya dari orang tuanya, sebab bila hubungan seksual ayah dan ibu sampai dilihat anak, akan membahayakan jiwanya, karena ingin menirunya.
  5. Fase pandidikan untuk menenangkan jiwa anak dengan mengharuskannya menjalankan shalat. Umur anak pada fase ini sekitar 13 tahun, dikenal dengan masa sturm und drag (puberteit) dimana anak mengalami kegoncangan-kegoncangan jiwa yang sangat membutuhkan pimpinan yang sangat teguh. Dengan shalat kegoncangan jiwanya itu dapat ditenangkan.
  6. Fase pendidikan terhadap anak yang telah mengalami kedewasaan nafsu seksualnya. Agar tidak terjadi akses-akses yang merugikan yang berlangsung sekitar umur 16 tahun. Oleh karena menurut pandangan islam, anak yang berumur 15 tahun itu sudah dewasa, maka dalam pengendalian nafsu sexual (birahi) anak pada fase ini ditempuh dengan cara mengawinkan bagi mereka yang sudah berhasrat untuk berkeluarga dan melaksankan puasa bagi yang belum berhasrat untuk berkeluarga.
Semoga diri kita tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik bahkan jauh lebih baik lagi dari apa yang telah kita capai di masa-masa sebelumnya. Aamiin. [Reni Fatwa/islampos]
Sumber: al-badar.net

Ilmuwan Terpesona Tentang Kehebatan Alquran


Al-Qur'an, kitab suci umat Islam ini memang sungguh mempesona. Selain itu, kitab suci ini juga merupakan kitab suci yang di dalamnya membahas berbagai macam hal tentang kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak. Membahas sesuatu yang ilmiah, maupaun yang bersifat ghaib. Semua ada di dalam Al-Quran.

Bahkan, saat ini sudah banyak sekali penemuan-penemuan yang baru di ketahui di zaman modern ini namun sebenarnya di dalam Al-Quran segala sesuatunya sudah terdapat semuanya secara lengkap. Bahkan saat ini Al-Quran biasa digunakan sebagai rujukan oleh para ilmuwan untuk mencari tahu tentang sesuatu yang mungkin belum mereka ketahui.



Ini membuktikan bahwa Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci yang mampu menjadi pedoman manusia dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga akhir zaman nanti. Inilah salah satu tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." [QS. Al Baqarah ayat 164]

Ayat di atas membuktikan bahwa tanda-tanda kebesaran Allah itu hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang berfikir. Seperti pengakuan para ilmuwan di bawah ini, mereka mengaku terkesan dengan isi dari kitab suci umat Islam ini. Siapa sajakah mereka? Ini dia:


1. Prof. Yoshihide Kozai


Dalam sebuah pertemuan, ia mengatakan: "Saya sangat terkesan dengan penemuan fakta astronomi sebagaimana tertulis dalam Al Quran. Kami, para astronom hanya baru memahami sebagian kecil saja dari alam semesta ini. Kami telah memusatkan semua perhatian kami hanya pada sebagian kecil itu saja. Karena dengan menggunakan Teleskop, kami hanya baru dapat melihat sebagian kecil dari alam semseta tanpa bisa memahami keseluruhan alam semesta. Dan dengan membaca Quran dan dengan menjawab pertanyaan tersebut, menurut saya, saya dapat menemukan cara di masa depan bagaimana menyelidiki alam semesta."


Dr. TVN Persaud


Ia mengatakan: "Muhammad hanya orang biasa, dia tidak dapat membaca atau menulis, dia seorang yang buta huruf, dan kita berbicara mengenai seseorang yang hidup 1200 atau 1300 tahun yang lalu namun dapat mengeluarkan satu pernyataan tegas mengenai ilmu pengetahuan alam yang secara ajaib ternyata sesuai dengan ilmu pengetahuan. Saya pikir ini tidak mungkin bisa disebut kebetulan, terlalu banyak keakuratan (yang terdapat didalamnya). Jadi, tidak sulit bagi saya menerima bahwa ini adalah semacam ilham yang diterimanya yang membuatnya mampu menyampaikan pernyataan itu.


Prof. William W. Hey


Ia mengatakan: "Menarik sekali bahwa informasi ini telah terdapat dalam kitab kuno seperti Al Quran ini, dan saya tidak tahu darimana hal tersebut berasal. Tapi menurut saya yang sangat menarik adalah bahwa memang hal tersebut ada dalam Al Quran. Dan tugas berikutnya (harus) terus dilakukan untuk mengungkapkan makna dari beberapa ayat lain. Ini pasti ilham dari Yang Maha kuasa.

Ringkasan: Al Quran tidak hanya menyebutkan tentang perkembangan bentuk eksternal, tetapi juga menjelaskan mengenai tahap internal. Tahapan didalam embrio, mengenai penciptaan dan perkembangannya, menjelaskan hal hal yang besar yang diketahui sekarang oleh ilmu pengetahuan.


Prof. E. Marshall Johnson


Ia mengatakan: "Sebagai ilmuwan, saya hanya berurusan dengan sesuatu yang secara spesifik dapat saya lihat. Saya bisa memahami tentang embriologi, tahap perkembangan makhluk hidup, saya dapat memahami tentang kata kata yang diterjemahkan kepada saya yang berasal dari Al Quran. 

Sebagaimana saya telah berikan contoh sebelumnya, seandainya saya dapat kembali ke masa itu (zaman Nabi Muhammad), dengan pengetahuan yang saya miliki sekarang, dan saya harus menjelaskan semua itu, saya tetap tidak dapat menjelaskannya. Saya tidak melihat ada bukti yang kuat yang bisa digunakan untuk menyangkal konsep bahwa Muhammad telah mendapatkan informasi ini dari suatu tempat.

Jadi saya melihat bahwa sebuah campur tangan ketuhanan telah menjelaskan hal hal besar yang kemudian diungkap oleh ilmu pengetahuan saat ini. Mengingat bahwa dia (Muhammad saw) adalah seorang yang buta huruf.

Dalam beberapa ayat Al Quran, tercantum penggambaran yang jelas mengenai perkembangan manusia sejak masa tercampurnya Gamet melalui proses organogenesis.

Tidak ada catatan yang lengkap dan jelas tentang perkembangan manusia, seperti klasifikasi, istilah dan penggambarannya, yang ada sebelum ini. Secara keseluruhannya, penggambaran ini mendahului beberapa abad dalam hal penggambaran mengenai berbagai tahap embrio manusia dan perkembangan janin yang terdapat dalam literatur ilmiah yang ada."


Prof. Keith L. Moore


Ia mengatakan: "Adalah suatu kebahagiaan bagi saya untuk membantu mengklarifikasi pernyataan Quran tentang tahap perkembangan manusia. Jelas bagi saya bahwa pernyataan Al Quran ini telah diterima Muhammad dari Tuhan atau Allah. Karena semua hal ini tidak terungkapkan hingga berabad abad kemudian. Hal ini membuktikan kepada saya bahwa Muhammad pasti seorang Rasul atau Utusan Tuhan atau Allah."


Prof. Joe Leigh Simpson


Ia mengatakan: "Oleh karena itu, menurut saya bukan hanya tidak adanya konflik dalam ilmu genetik dengan agama. Tapi sebenarnya, agama dapat membimbing sains dengan memasukkan unsur Wahyu dalam pendekatan ilmu pengetahuan sekarang ini. Ada pernyataan dalam Quran yang beberapa abad kemudian terbukti benar. Yang mana hal tersebut memperkuat fakta bahwa pengetahuan dalam Al Quran berasal dari Tuhan.


Prof. Alfred Kröner


Ia mengatakan bahwa: "Dengan mempertimbangkan pertanyaan itu dan dengan mempertimbangkan bahwa Muhammad adalah seorang beddouin (suku badui padang pasir) menurut saya adalah tidak mungkin bahwa dia mengetahui asal mula alam semesta. Karena para ilmuwan baru beberapa tahun ini saja mengetahui hal ini dengan semua peralatan canggih dan metode yang rumit. Dalam hal ini, seseorang yang tidak memiliki pengetahuan mengenai fisika nuklir 1400 tahun yang lalu, tidak mungkin hanya dengan kemampuan pikirannya saja menyatakan bahwa langit dan bumi memiliki asal mula yang sama atau berbagai jawaban atas pertanyaan pertanyaan yang kita diskusikan disini."

Prof. Tejataj Tejasen dari Thailand bahkan dalam pertemuan itu menyatakan masuk Islam dan mengucapkan dua kalimah syahadat setelah mempelajari ayat-ayat Al Quran dan bagaimana ayat-ayat itu berkesesuaian dengan sains.

Dari study yang saya lakukan dan apa yang saya telah ketahui dari konferensi ini adalah, saya percaya bahwa semua yang dituliskan dalam Al Quran 1400 tahun yang lalu adalah sebuah kebenaran. Nabi ini, Muhammad tidak dapat membaca dan menulis. Muhammad pastilah seorang Rasul Tuhan.

Apa yang diterimanya pastilah berasal dari Sang Maha Pencipta yang Maha Tahu. Oleh karena itu, menurut saya ini adalah saat yang tepat buat saya untuk mengatakan La Illaha Illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah), Muhammad Rasullullah (Muhammad adalah Rasul Allah). Hal yang paling berharga yang saya dapatkan dari menghadiri pertemuan ini adalah "La Illaha Ilallah", dan saya menjadi seorang Muslim.

Mungkin sebagian dari Anda menganggap bahwa semua tulisan di atas itu adalah hasil karangan saja, namun sayangnya perkataan mereka telah di abadikan dalam video

10 sifat hati orang kafir dalam al-Quran



Hati adalah anggota tubuh yang paling utama, posisinya ibarat raja bagi tubuh yang lain. Karena dengan hatilah manusia berfikir dan dengannya pula manusia diberi tugas oleh Allah untuk memakmurkan dunia ini.


Hati dalam bahasa arab dinamakan “Al-Qalb” yang artinya sesuatu yang berubah-ubah.Rasuluillah SAW memisalkan hati ini dengan bulu yang diterpa angin, sabda beliau
“Permisalan hati sebagaimana bulu yang diombang-ambing oleh angin di tengah tanah yang lapang.”   (HR Ibnu Majah)

Allah SWT mensifati hati orang yang beriman sebagai hati yang selamat, Allah berfirman: 
“Pada hari itu tidak bermanfaat harta dan anak. kecuali yang datang pada Allah dengan hati yang selamat.” (QS as-Syuara’: 88-89) 

Adapun hati orang kafir, Allah SWT memberikan 10 sifat kepada hati mereka, berikut ini penjelasan selengkapnya.

Pertama, inshiraf (dipalingkan), sebagaimana firman Allah: “Dan apabila diturunkan satu surat, sebagian mereka memandang kepada yang lain (sambil berkata): "Adakah seorang dari (orang-orang muslimin) yang melihat kamu?" sesudah itu merekapun pergi. Allah Telah memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti.” (QS at-Taubah: 127)
Ayat ini berkenaan dengan orang-orang munafik, ketika dibacakan ayat-ayat Allah yang mengungkap kebusukan hati mereka, mereka kaget dan heran, tapi anehnya mereka justru berpaling dan pergi. Padahal seharusnya mereka beriman kepada ayat-ayat Allah tersebut, oleh karenanya Allah memalingkan hati mereka dari kebenaran.
Kedua, Dhoyiq dan Haroj (sesak lagi sempit), sebagaimana firman Allah: “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatan niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit....” (Qs al-An’am: 125)
Al-Haraj artinya tempat yang dikelilingi pohon-pohon yang membelit dan melingkar. Hati orang kafir sangat sempit, sehingga hidayah dan petunjuk tidak bisa masuk kedalamnya, sebagaimana para penggembala yang tidak bisa memasuki tempat yang di penuhi dengan pepohonan yang membelit dan melingkar.
Sesaknya hati orang kafir juga Allah misalkan dengan seseorang yang sedang mendaki langit atau tempat yang tinggi. Semakin tinggi ia mendaki, akan semakin sesak karena oksigen mulai berkurang.
Ketiga, hatinya “Mati“ sebagaimana firman Allah SWT: “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia kami hidupkan dan kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya?...” (QS al-An’am: 122)
Maksud orang yang mati dalam ayat itu adalah orang yang hatinya mati dan tidak bisa memahami ayat-ayat Allah SWT karena bodoh dan tidak punya ilmu. Maka Allah menghidupkannya dengan memberikan ilmu dan keimanan kepadanya.
Ayat di atas juga menunjukan keutamaan ilmu, yang dengannya manusia akan hidup dan mampu menghidupkan serta memakmurkan dunia ini, tanpanya manusia tak akan mampu berbuat apa-apa, kecuali ia akan terombang-ambing dalam kegelapan dan kebodohan.
Keempat, ”Thab’u” (terkunci mati). Sebagaimana firman Allah: “Maka disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: "Hati kami tertutup." Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya.. .” (QS an-Nisa: 155)
Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang Yahudi yang melakukan kejahatan di dunia, seperti melanggar perjanjian, mengingkari ayat-ayat Allah, dan membunuh para nabi. Dengan perbuatan mereka itu, Allah mengunci mati hati mereka.
Kelima, Hatinya Ingkar, sebagaimana firman Allah: “... hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.” (QS an-Nahl: 22)
Pada ayat di atas dijelaskan bagaimana orang kafir mengingkari keesaan Allah dan tidak mau menerima kebenaran dan nasihat. Sebaliknya hati mereka menerima kekafiran dan kemaksiatan. Artinya bahwa ciri-ciri hati orang kafir itu senang dengan kemaksiatan dan kesesatan dan membenci kebaikan, keimanan dan kemaslahatan.
Keenam, Hamiyyah (Fanatik). Sebagaimana firman Allah: “Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa....” (QS al-Fath: 26)
Orang-orang kafir, ketika mereka diajak untuk mengikuti kebenaran timbul dalam hatinya sifat hamiyah jahiliyah, yaitu kefanatikan jahiliyah dan berhala mereka, sehingga mereka menolak kebenaran tersebut.
Sebagian umat Islam, kadang terjangkit penyakit hamiyah ini, mereka fanatik dengan otak dan nalar yang mereka miliki, sehingga menutupi mereka dari mengikuti kebenaran. Demikian juga fanatik suku dan fanatik kenegaraan atau disebut paham nasionalisme. Sebaliknya orang-orang beriman ketika dihadapkan pada masalah yang pelik dan rumit, mereka tetap tenang dan berfikir jernih, menggunakan nalar dan akal jernih. Karena Allah lah yang menurunkan ketenangan hati dan mengajarkan kalimat Tauhid.
Ketujuh, Hati mereka Qosiyah (membatu). Sebagaimana firman Allah: “Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? ....” (QS az-Zumar: 22)
Orang-orang kafir jika dibacakan ayat-ayat Allah, hati mereka membatu dan keras serta tidak bisa memahaminya. Sedang hati orang-orang beriman, hati mereka akan menjadi lunak dan luluh, kadang mereka menangis karena tersentuh dengan ayat-ayat Allah disebabkan mereka paham sehingga mereka tunduk.
Kedelapan, Ar-Rain (tertutup). Sebagaimana firman Allah: “Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS al-Muthafifin: 14)
Ayat di atas menjelaskkan bahwa hati yang tertutup atau ditutup Allah sehingga tidak bisa menerima kebenaran adalah akibat atau dampak dari perbuatan yang dikerjakan oleh manusia, dan sekali-kali Allah tidak akan menzalimi seseorang, akan tetapi orang itu sendiri yang menzalimi dirinya sendiri, dengan mengerjakan hal-hal yang membawa madharat bagi dirinya dan umat manusia.
Kesembilan, Hati mereka Sakit, sebagaimana firman Allah: “Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?.” (QS Muhammad: 29)
Hati yang sakit, sebagaimana anggota badan yang sakit, salah satu tandanya adalah malas menerima makanan yang merupakan gizi dan kekuatan badannya. Begitu juga hati yang sakit akan malas untuk menerima nasihat dan peringatan serta ilmu, yang semuanya merupakan gizi untuk ruh dan jiwa.
Kesepuluh, Khotm (terkunci mati). Sebagaimana firman Allah: “Allah Telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup . dan bagi mereka siksaan yang besar.” (QS al-Baqarah: 7)
Ayat ini menujukkan bahwa orang kafir tidak dapat menerima petunjuk, nasehat dan juga tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat al-Quran dan pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat pada alam dan diri mereka sendiri. 


Wallahu ‘Alam Bisshawab

KAFIR ... TETAPI TIDAK MENSEKUTUKAN ALLAH SWT



“ Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?”  (Lihat Al A’raaf ayat 147)


.

- Sesorang mendustakan Al Quran dan Hadits, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Ankabut: 68)

.
- Seseorang menyombongkan diri dengan syari’at Allah Ta’ala dan menolak mengerjakannya, padahal dia mengakui kebenarannya, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Baqarah: 34)
.
- Seseorang ragu akan kebenaran Al Quran dan Hadits, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Kahfi: 35-38)
.
- Seseorang berpaling dari syari’at Allah Ta’ala, menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Ahqaf: 3)
.
- Seseorang berlaku sifat munafik yaitu dilisannya mengatakan beriman tetapi dihatinya tetap pada kekufuran, seperti yang terjadi di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Munafiqun: 3)

Mereka Mengatakan itu Kuasa Allah SWT namun ... ???




قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمْ مَنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ
“Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?” 
(QS. Yunus [10]: 31)


وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
“Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?” 
(QS. az-Zukhruf : 87)


لَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ
“Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”, Katakanlah: “Segala puji bagi Allah”, tetapi kebanyakan mereka tidak memahami(nya).” 
(QS. al-’Ankabut: 63)


أَمْ مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
“Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya).” 
(QS. an-Naml: 62)



قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (84) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (85) قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (86) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ (87) قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (88) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ (89)
“Katakanlah; ‘Milik siapakah bumi beserta seluruh isinya, jika kalian mengetahui ?’ Maka niscaya mereka akan menjawab, ‘Milik Allah’. Katakanlah,’ Lalu tidakkah kalian mengambil pelajaran ?’ Dan tanyakanlah; ‘Siapakah Rabb penguasa langit yang tujuh dan pemilik Arsy yang agung ?’ Niscaya mereka menjawab,’Semuanya adalah milik Allah’ Katakanlah,’ Tidakkah kalian mau bertakwa ’ Dan tanyakanlah,’Siapakah Dzat yang di tangannya berada kekuasaan atas segala sesuatu, Dia lah yang Maha melindungi dan tidak ada yang sanggup melindungi diri dari azab-Nya, jika kalian mengetahui ?’ Maka pastilah mereka menjawab, ‘Semuanya adalah kuasa Allah’ Katakanlah, ’ Lantas dari jalan manakah kalian ditipu ?.'” (QS. Al-Mu’minuun: 84-89)


“ Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul". (Kepada mereka dikatakan): "Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?” (Ibrahim : 44)


Dan di akhirat ( nanti ) ada AZAB YANG KERAS dan ampunan dari Allah serta keridhaan NYA  . Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS.57:20)



BACA JUGA ...

Keistimewaan Al Quran dapat Mengetahui Tahun Kelahiran Seseorang



Secara matematis, sebanyak 114 surat yang ada di Alquran ternyata jika dikurangi usia anda saat ini maka nantinya akan diperoleh tahun kelahiran anda.
Contohnya, usia Presiden Joko widodo saat ini 53 tahun. Apabila kita ingin mengetahui kapan tahun kelahiran Presiden Joko Widodo, maka tinggal dikurangi saja 114 dengan angka 53, hasilnya akan didapat angka 61. Maka tahun kelahiran Presiden Joko widodo adalah tahun 1961, benarkah itu?
Dikutip dari situs resmi Wikipedia, Presiden Joko Widodo tercatat lahir pada tanggal 21 Juni 1961 di Surakarta, Jawa Tengah.
Contoh lainnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden Indonesia ke-6 ini tercatat saat ini berusia 65 tahun. Berapa tahun kelahirannya. Kita akan menggunakan rumus yang sama seperti diatas.
Jumlah surat di Alquran 114 dikurangi usia Presiden SBY 65 tahun. Hasil yang diperoleh adalah 49. Itu artinya Presiden SBY lahir di tahun 1949. Atau tepatnya pada tanggal 9 September 1949.
Perhitungan tersebut hanya berlaku untuk kalender Gregorian. 

Tipe Perempuan Dalam Al Quran



Pertama, tipe wanita dengan kepribadian kuat.
Tipe ini diwakili oleh Siti Asiyah, istri Fir’aun. Walaupun berada dalam “cengkeraman” Fir’aun, ia tetap teguh menjaga akidah dan harga dirinya sebagai seorang Muslimah.
Allah SWT mengabadikan doanya dalam Alquran, ”Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syurga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang zalim (QS. At-Tahrim: 11).
Kedua, tipe wanita yang berusaha menjaga kesucian dirinya
Tipe kedua ini diwakili oleh Siti Maryam. Dalam Surat Maryam ayat 20 disebutkan bahwa Maryam adalah seorang wanita suci yang tidak pernah disentuh seorang lelaki pun.
Karena keutamaan inilah, Allah SWT berkenan mengabadikan namanya menjadi nama salah satu surat dalam Alquran dan menjadikannya ibu dari seorang nabi yang agung.
Ketiga, tipe wanita penghasut, penebar fitnah, penggemar gosip, dan sangat buruk hatinya. 
Ia adalah Hindun, istrinya Abu Lahab. Alquran menjuluki wanita ini sebagai “pembawa kayu bakar” atau wanita penyebar fitnah dan permusuhan. Allah SWT berfirman, ”Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa dan demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS. Al-Lahab: 1-5).
Dalam sejarah diceritakan bagaimana “kehebatan” Hindun dalam menyebarkan gosip dan fitnah tentang Rasulullah SAW. Hindun pun dikenal sebagai partner terbaik Abu Lahab untuk menghambat dakwah Islam.

Keempat, tipe wanita penggoda. 
Tipe ini diperankan oleh Siti Zulaikha. Petualangan Zulaikha dalam menggoda Yusuf, dijelaskan dalam Alquran Surat Yusuf ayat 23, ”Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya, menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata, “Marilah ke sini,” Walaupun para tokoh yang dikisahkan dalam Alquran tersebut hidup ribuan tahun yang lalu, tapi karakteristik dan sifatnya tetap abadi hingga sekarang.
Ada tipe wanita pejuang yang kokoh keimanannya. Ada tipe wanita yang tegar dalam menjaga kesucian dirinya. Ada tipe wanita penghasut, dan ada pula tipe wanita penggoda. Tinggal keputusan kita mau memilih yang mana. Memilih yang pertama dan kedua, maka kemuliaan yang akan kita dapatkan. Sedangkan kalau memilih tipe ketiga dan keempat, enak memang karena nafsu terpenuhi, tapi lambat laun kehinaan dunia dan akhirat akan kita dapatkan.
Wallahu a’lam bisshawab.
sumber: akhwatmuslimah

Nyeri Pasca Melahirkan Bisa Diredakan dengan Membaca Al-Quran



PENELITI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Hasto Andi Irawan mengatakan membaca Al Quran secara tartil dapat menjadi salah satu cara untuk menurunkan skala nyeri pada ibu pascamelahirkan secara caesar.
“Penelitian yang saya lakukan menunjukkan setelah membaca Al Quran selama 10 menit, 16 dari 31 pasien yang dijadikan sampel di Rumah Sakit Nur Hidayah Yogyakarta mengalami penurunan dari berbagai skala nyeri setelah menjalani operasi caesar,” katanya di Yogyakarta, Ahad (15/9) seperti dilansir Antara.
Menurut mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) angkatan 2009 itu, nyeri dapat dihambat oleh adanya rangsangan saraf lain yang lebih kuat.
“Ketika membaca Al-Quran, tubuh melibatkan tiga jenis saraf yakni saraf untuk membaca ayat, menyuarakan, dan mendengarkan, sehingga rasa nyeri yang diterima otak berkurang,” katanya.
Ia mengatakan, penelitian itu telah direprentasikan pada “International Conference on Cross Cultural Collaboration in Nursing for Sustainable Development” di Bangkok, Thailand, 9-10 September 2013.
“Penelitian itu mendapatkan reaksi positif dari para peserta konferensi yang mayoritas non-Muslim. Mereka tertarik, antusiasme mereka sangat tinggi karena mereka baru pertama mengetahui penelitian seperti itu,” katanya.
Menurut dia, dirinya bangga dapat mempresentasikan hasil penelitiannya di luar negeri. Apalagi, konferensi itu diikuti peserta yang jenjang pendidikannya lebih tinggi.
“Sebagian besar peserta yang mempresentasikan hasil karyanya pada konferensi itu sudah S-2 dan S-3, bahkan ada yang profesor,” katanya.
Ia mengatakan, konferensi itu diselenggarakan Christian University of Thailand didukung oleh Azusa Pacific University of California dan Kimyung University. 
[sumber: Islampos.com/Antara/Pz]



BOLEHKAH MEMBACA AL QURAN DENGAN BAHASA LAIN ?


SEPERTI yang sudah kita ketahui, bahwa mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW adalah kitab suci al-Qur’an. Kitab yang merupakan wahyu Allah SWT yang terjamin keasliannya hingga akhir zaman ini, turun dalam bahasa arab yang jelas, kepada manusia yang paling fasih, yaitu Nabi Muhammad SAW. Beliau pernah menyatakan bahwa dirinya adalah orang arab yang paling fasih. Ana afshahul arab.
Dalam perkembangannya, al-Qur’an tidak hanya ditulis dengan huruf Arab saja, melainkan telah dikonversikan ke tulisan latin. Permasalahan yang terjadi adalah apakah bolehkah membaca al-Qur’an dengan tulisan latin? Terutama bagi mereka yang tidak bisa membaca al-Qur’an dalam bahasa Arab?
Sebenarnya, tidak ada orang yang membaca Al-Quran dengan huruf latin kecuali dia buta aksara arab karena tidak mengaji. Cara ini sesungguhnya tidak dapat dierima. Bahkan cenderung malah menyesatkan. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Sebab karakter huruf arab sangat jauh berbeda dengan huruf latin. Bahkan bisa disebut semua huruf arab itu tidak ada padanannya dalam huruf latin.
Seperti contoh, tidak ada orang yang bisa menyebutkan huruf “syin” seperti dalam kata “Syajarah,” kecuali dia belajar dulu membunyikannya di depan seorang yang ahli membaca Al-Quran. Sebab huruf ‘syin’ itu punya karakter, sifat dan cara membunyikan yang spesifik, unik dan tidak ada padananya dalam bahasa lain.
Demikian juga tidak ada orang yang bisa menyebutkan huruf ‘ain seperti dalam kata ‘ibadah. Huruf ‘ain itu tidak bisa diwakili oleh koma, atau apostrop atau apapun. Karena huruf ‘ain itu punya karakter, sifat dan cara melafazkan yang teramat unik. Hanya orang yang belajar Al-Quran dengan talaqqi saja yang bisa melafazkan dengan benar.
Karena itulah, al-Quran tidak pernah diajarkan lewat tulisan dan huruf. al-Quran diajarkan lewat oral sistem atau langsung dilafalkan.
Sebaiknya, jangan membaca Al-Quran dengan mengeja huruf latinnya. Karena hal itu salah dan merusak bacaan. Bukan dapat pahala malah dapat dosa.
Sejatinya, kita sebagai pencari ilmu adalah mendatangi guruqiraah al-Quran dan belajar kepadanya. Baca al-Quran denganmakharijul huruf yang benar dan pastikan sifat-sifat huruf itu benar dipahami.
Hal yang harus diingat adalah jangan sekali-kali berpikir bisa membaca Al-Quran dengan cara otodidak. Al-Quran harus dipelajari lewat talaqqi, lewat seorang guru yang merupakan seorang qari.‘ [sumber: islampos.com/rumahfiqih]


Popular Posts

.

.
hadist, panduan, pegangan, amalan

*** Promote Your Business to Worldwide ***