GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

TRANSLATE THIS PAGE

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Tampilkan postingan dengan label Dosa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dosa. Tampilkan semua postingan

Beginilah Bentuk Fisik Penghuni Neraka Berdasarkan Hadist


PADA waktu penghuni neraka masuk ke dalamnya, ukuran badan mereka besar sekali, tetapi bagaimana bentuknya tidak ada yang memahaminya kecuali Zat yang menciptakan mereka. 
Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah , Rasulullah SAW bersabda, 
“Jarak antara kedua orang kafir yang masuk neraka adalah tiga hari perjalanan seorang penunggang cepat,” (HR.Muslim).

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, 
“Geraham orang kafir itu atau gigi taring atasnya, sama besarnya dengan bukit Uhud dan tebal kulitnya sama dengan tiga hari perjalanan,” (Shahih Muslim).

Rasulullah SAW bersabda, 
“Kulit orang kafir itu 42 hasta tebalnya, gerahamnya sebesar Uhud, sedangkan ruangan yang diperlukannya sama seperti jarak antara Mekah dan Madinah.”(HR. Tarmidzi).

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, 
“Geraham orang kafir pada hari kiamat nanti sama besarnya dengan Uhud, dan tebal kulitnya tujuh puluh hasta. Tangannya seperti al-Bayda’, pahanya seperti Warqan, dan luas ruangan yang diperlukannya sama seperti jarak antara saya dan ar-Rabdah,” (HR. Al-Hakim dan Ahmad).


Penambahan ukuran badan orang-orang kafir tersebut juga akan menambah azab dan siksaan yang akan mereka terima nanti. Mengenai hadis yang diriwayatkan Muslim tentang soal ini, an-Nawawi berkata, “Semua ini dimaksudkan untuk memperbesar penderitaan, dan semua ini bisa saja dilakukan Allah SWT. Kita harus mempercayainya, karena Nabi sendiri yang menginformasikan hal itu kepada kita.” Ibn Katsir, dalam mengomentari hadits-hadits tersebut berkata, “(Itu) supaya hukuman dan penderitaan mereka lebih pedih, sebagaimana Firman Allah SWT, “….supaya mereka merasakan azab,” (QS. An-Nisa : 56). 

[Ensiklopedi AkhirZaman]

Dampak Buruk Bagi Pezinah



ZINA merupakan kejahatan yang sangat besar yang memberi kesan amat buruk kepada penzina itu sendiri, khususnya dan kepada seluruh umat.
Di zaman sekarang di mana banyaknya saluran dan media yang berusaha menyeret kearah perbuatan keji ini, maka amat perlu untuk setiap orang mengetahui bahaya dan akibat buruk yang timbul dari dosa zina. Kita semua hendaklah lebih berhati-hati dan berwaspada agar tidak terjerumus, hatta, walaupun hanya mendekatinya.
Di antara akibat buruk dan bahaya tersebut adalah :
1- Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya agama si penzina, hilangnya sikap wara’ (menjaga diri dari dosa), buruk kepribadian dan hilangnya rasa cemburu.
2- Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan suatu hal yang amat diambil berat dan perhiasan yang sangat indah khasnya bagi wanita.
3- Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
4- Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
5- Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
6- Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Allah mahupun sesama manusia.
7- Allah akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terkawal.
8- Pezina akan dipandang oleh manusia dengan pandangan mual dan tidak percaya.
9- Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dihidu oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.
10- Kesempitan hati dan dada selalu meliputi para pezina. Apa yang ia dapati dalam kehidupan ini adalah sebalik dari apa yang diingininya. Ini adalah kerana, orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat kepada Allah maka Allah akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan Allah tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.
11- Penzina telah mengharamkan dirinya untuk mendapat bidadari yang jelita di syurga kelak.
12- Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, derhaka kepada orang tua, pekerjaan haram, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan boleh membawa kepada pertumpahan darah dan sihir serta dosa-dosa besar yang lain. Zina biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau bila berlakunya dan selepas itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan yang lain pula.
13- Zina menghilangkan harga diri pelakunya dan merosakkan masa depannya di samping meninggalkan aib yang berpanjangan bukan sahaja kepada pelakunya malah kepada seluruh keluarganya.
14- Aib yang dicontengkan kepada pelaku zina lebih membekas dan mendalam daripada asakan akidah kafir, misalnya, kerana orang kafir yang memeluk Islam selesailah persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa kerana walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan membersihkan diri dia akan masih merasa berbeza dengan orang yang tidak pernah melakukannya.
15- Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia mengugurkan kandungannya itu maka dia telah berzina dan juga telah membunuh jiwa yang tidak berdosa . Jika dia ialah seorang wanita yang telah bersuami dan melakukan kecurangan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir maka dia telah memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disedari siapa dia sebenarnya. Amat mengerikan, naudzubillah min dzalik.
16- Perzinaan akan melahirkan generasi individu-individu yang tidak ada asal keturunan (nasab). Di mata masyarakat mereka tidak memiliki status sosial yang jelas.
17- Pezina laki-laki bererti telah menodai kesucian dan kehormatan wanita.
18- Zina dapat menyemai permusuhan dan menyalakan api dendam antara keluarga wanita dengan lelaki yang telah berzina dengannya.
19- Perzinaan sangat mempengaruhi jiwa kaum keluarganya di mana mereka akan merasa jatuh martabat di mata masyarakat, sehingga kadang-kadang menyebabkan mereka tidak berani untuk mengangkat muka di hadapan orang lain.
20- Perzinaan menyebabkan menularnya penyakit-penyakit berbahaya seperti aids, siphilis, dan gonorhea atau kencing bernanah.
21- Perzinaan menjadikan sebab hancurnya suatu masyarakat yakni mereka semua akan dimusnahkan oleh Allah akibat dosa zina yang tersebar dan yang dilakukan secara terang-terangan.


Apabila Perzinaan dan RIBA telah melanda suatu negeri maka mereka (penghuninya) 

sudah menghalalkan atas mereka sendiri SIKSAAN Allah. 

Seputar Sangsi Bagi Pezinah



DEMIKIAN besar bahaya yang diakibatkan oleh dosa zina, oleh karenanya Ibnul Qayyim pernah berkomentar tentang hukuman bagi pelaku zina, beliau berkata:”Allah telah mengkhususkan hadd (hukuman) bagi pelaku zina dengan tiga kekhususan yaitu:
Pertama, hukuman mati secara buruk (rajam) bagi pezina kemudian diperingan (bagi yang belum nikah) dengan dua jenis hukuman, hukuman fisik yakni dijilid seratus kali dan hukuman mental psikis dengan diasingkan selama satu tahun.
Kedua, Allah secara khusus menyebutkan larangan menaruh rasa iba yang sampai mengalahkan hukum agama. Kasihan diperbolehkan bahkan Allah itu Maha Pengasih namun itu semua jangan sampai menghalangi dari menjalankan syariat Allah. Hal ini ditekankan karena orang biasanya lebih kasihan kepada pelaku zina daripada kepada pencuri, perampok, pemabuk dan sebagainya.
Di samping itu dosa zina bisa saja dilakukan oleh siapa saja termasuk orang kelas atas dan punya kedudukan tinggi yang memungkinkan penegak hukum merasa enggan dan kasihan untuk menjalankan hukumannya.
Ketiga, Allah memerintahkan agar pelaksanaan hukuman zina disaksikan oleh orang-orang mukmin dengan maksud bisa menjadi pelajaran dan memberikan dampak positif bagi maslahat umat.

BEBERAPA PERHATIAN BESAR 
.    Bahwa orang yang berzina dengan banyak pasangan lebih besar dosanya daripada yang hanya dengan satu orang saja, demikian pula yang melakukanya berkali-kali dosanya juga lebih banyak daripada yang hanya sekali.
.    Pelaku zina yang berani terang-terangan lebih buruk daripada yang sembunyi-sembunyi.
.    Berzina dengan wanita yang bersuami lebih banyak dosanya daripada dengan wanita yang tidak bersuami karena adanya unsur perbuatan zhalim (terhadap suami wanita), bisa menyalakan permusuhan dan merusak keutuhan rumah tangganya.
.    Berzina dengan tetangga dekat lebih besar dosanya daripada orang yang jauh rumahnya.
.    Berzina dengan wanita yang sedang ditinggal perang (jihad) lebih besar dosanya daripada dengan wanita lain.
.    Berzina dengan wanita kerabat atau mahram lebih jahat dan bejat daripada dengan yang tidak ada hubungan mahram.

.    Ditinjau dari segi waktu, maka berzina di bulan Ramadhan, baik siangnya ataupun malamnya, lebih besar dosanya daripada waktu-waktu lain.
.    Kemudian dari segi tempat dilakukannya, maka berzina di tempat-tempat suci dan mulia lebih besar dosanya deripada tempat yang lain.
.    Dilihat dari pelakunya, pezina muhson (yang sudah bersuami / istri) lebih parah daripada gadis / perjaka, orang tua lebih buruk daripada pemuda, orang alim lebih jelek daripada yang jahil dan orang yang punya kemampuan (terutama dari segi ekonomi) lebih buruk daripada orang fakir atau lemah.

BERTAUBAT
Bertaubat ini bukan saja hanya bagi pelaku zina namun bagi siapa saja yang memuluskan jalan untuk terjadinya dosa zina, membantu dan memberi peluang kepada pelakunya dan siapa saja yang ikut andil didalamnya. Hendaknya mereka semua segera kembali dan bertaubat dengan sungguh-sungguh, menyesali apa yang pernah dilakukannya dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak kembali melakukannya. Dan yang paling penting adalah memutuskan hubungun dengan siapa saja dan apa saja yang bisa memancing kearah perbuatan keji tersebut. Dengan demikian diharapkan Allah akan menerima pertaubatan itu dan mengam-puni segala dosa yang pernah dilakukan, tak ada kata putus asa dari mencari rahmat Allah.

Allah berfirman, artinya: 
“ Dan orang-orang yang tidak menyembah Ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat-gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “   (QS. 25:68-70)

Apabila Perzinaan dan RIBA telah melanda suatu negeri maka mereka (penghuninya) sudah menghalalkan atas mereka sendiri SIKSAAN Allah. 

(HR. Ath-Thabrani dan Al Hakim)


15 Dosa Di Kepala Wanita



Kami paparkan 15 dosa yang terletak di kepala wanita yang seharusnya menjadi ikhtibar dan pengajaran kepada wanita/isteri di luar sana.

1. Tidak bertudung (menutup aurat).

Allah berfirman, yang ertinya: "Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min:" Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka ". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kerana itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. "(QS. Al-Ahzab: 59).

Allah Ta'ala juga berfirman, yang artinya: "Katakanlah kepada wanita yang beriman:" Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. "(QS. An Nuur: 24) .

2. Menyambung rambut / memakai sanggul.

Dari Asma 'binti Abi Bakr, ada seorang perempuan yang menghadap Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam lalu berkata, "Telah kunikahkan anak gadisku setelah itu dia sakit sehingga semua rambut kepalanya gugur dan suaminya memintaku segera mempertemukannya dengan anak gadisku, apakah aku boleh menyambung rambut kepalanya . Rasulullah lantas melaknat perempuan yang menyambung rambut dan perempuan yang meminta agar rambutnya disambung "(HR Bukhari no 5591 dan Muslim no 2122).

3. Mewarna / menggilap rambut dengan warna hitam.

Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu' anhuma berkata, bahawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Pada akhir zaman nanti akan muncul suatu kaum yang menggilap dengan warna hitam seperti tembolok merpati. Mereka itu tidak akan mencium bau syurga. "(HR. Abu Daud, An Nasa'i, Ibnu Hibban dalam shahihnya, dan Al Hakim. Al Hakim mengatakan bahawa sanad hadis ini sahih. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahawa hadis ini sahih).

Dari Jabir radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Pada hari penaklukan Mekah, Abu Quhafah (ayah Abu Bakar) datang dalam keadaan kepala dan janggutnya telah memutih (seperti kapas, ertinya beliau telah beruban). Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ubahlah uban ini dengan sesuatu, tetapi hindarilah warna hitam." (HR. Muslim).

4. Mencabut uban.

Dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari datuknya berkata bahawa Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,"Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang beruban dalam Islam walaupun sehelai, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti. "(HR. Abu Daud dan An Nasa'i. Syaikh Al Albani dalam Al Jami 'Ash Shagir mengatakan bahawa hadis ini sahih).

5. Memakai bulu mata palsu.

Fatwa: "... Menurut hemat saya, tidak boleh memasang bulu mata buatan (palsu) pada kedua matanya, kerana hal tersebut sama dengan memasang rambut palsu, dan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam melaknat wanita yang memasang dan yang minta dipasangkan rambut palsu. Jika Nabi telah melarang menyambungkan rambut dengan rambut lain (memasang rambut palsu) maka memasang bulu mata pun tidak boleh. 
Juga tidak boleh memasang bulu mata palsu kerana alasan bulu mata yang asli tidak lentik atau pendek. Sepatutnya seorang wanita muslimah menerima dengan penuh kerelaan sesuatu yang telah ditakdirkan Allah dan tidak perlu melakukan tipu daya atau memanipulasikan kecantikan, sehingga kelihatan kepada sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti mempunyai pakaian yang tidak patut dipakai oleh seorang wanita muslimah ... "(Disampaikan oleh Syaikh Abdullah Bin Abdurrahman al-Jibrin. Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini jilid 3, hal.80-81 cet, Darul Haq, Jakarta.)

6. Bersolek/berhias.

Allah Azza wa Jalla berfirman, yang ertinya: "Dan janganlah kalian (para wanita) bertabarruj (keluar rumah dengan berhias dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu" [al-Ahzaab: 33].

7. Merenggangkan / mengikir gigi.

Dari Ibn Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam melarang orang mencukur kening, mengkikir gigi, menyambung rambut dan bertatu, kecuali kerana penyakit. (HR. Ahmad 3945 dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib Al-Arnaut).
Dari ibn Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan, "Semoga Allah melaknat orang yang bertatu, yang minta ditato, yang mencabut kening, yang minta dikikis kening, yang merenggangkan gigi, untuk memperindah penampilan, yang mengubah ciptaan Allah. (HR. Bukhari 4886).

8. Membuat tatu.
Lihat kenyataan ke-7.

9. Memakai tudung yang tidak memenuhi syarat hijab.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahkan telah memperingatkan kita dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:
"Ada dua golongan penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat sebelumnya, iaitu suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor-ekor lembu betina yang mereka pakai untuk mencambuk manusia; wanita-wanita yang berpakaian (tetapi) telanjang, yang kalau berjalan berlenggak-lenggok menggoyang- goyangkan kepalanya lagi durhaka (tidak ta'at), kepalanya seperti punuk-punuk unta yang meliuk-liuk. 

Mereka tidak akan masuk Syurga dan tidak dapat mencium bau wanginya, padahal bau wanginya itu sudah tercium dari jarak sekian dan sekian. "(Hadits shahih. Riwayat Muslim (no. 2128) dan Ahmad (no. 8673).

10. Memakai rambut palsu.

Memakai rambut palsu hukumnya haram, kerana termasuk al-'wasl' iaitu menyambung rambut yang diharamkan. (Fatwa asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah). Seandainya tidak dianggap al-'wasl', maka rambut palsu itu menampakkan rambut si wanita lebih panjang daripada yang sebenarnya sehingga menyerupai al-'wasl'. 

Padahal wanita yang melakukannya dilaknat sebagaimana disebutkan oleh hadits: "Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan minta disambungkan rambutnya." (HR. al-Bukhari no. 5941, 5926 dan Muslim no. 5530). (Fatwa asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah).

Perbuatan al-'wasl' ini diharamkan, sama saja jika si wanita melakukannya dengan izin suami atau tidak, kerana perbuatan haram tidak berkaitan dengan izin dan redha.

11. Mencukur rambut menyerupai lelaki atau wanita kafir.

Potongan yang menyerupai potongan lelaki maka hukumnya haram dan dosa besar, sebab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang kaum wanita yang menyerupai kaum lelaki. 

Sebagaimana disebutkan dalam hadis, dari Ibn Abbas radliallahu 'anhuma, bahwa beliau berkata:"Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam melaknat kaum lelaki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai lelaki." (Hr Bukhari)

Potongan yang menyerupai potongan seperti wanita kafir, maka hukumnya juga haram, kerana tidak boleh menyerupai orang-orang kafir. Sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ibn Umar radliallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu' alaihi wa sallam bersabda:
"Siapa yang meniru-niru (kebiasaan) suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut" (Hr Abu Daud, dan dishahihkan al-Albani)
12. Mencukur / mencabut bulu kening.

Lihat kenyataan ke-7.

13. Memakai contact lens berwarna untuk berhias.

Syaikh Muhammad shalih Al-Munajjid hafidzahullah berkata: "... kanta kenalan berwana untuk perhiasan (untuk bergaya). Maka hukumnya sama dengan perhiasan, jika digunakan untuk berhias bagi suaminya maka tidak mengapa. Jika digunakan untuk yang lain maka hendaknya tidak menimbulkan fitnah. Dikehendaki juga tidak menimbulkan bahaya (misalnya iritasi dan alergi pada mata, pent) atau menimbulkan unsur penipuan dan kebohongan misalnya menampakkan pada laki-laki yang akan melamar. Dan juga tidak ada unsur mensia-siakan harta (israaf) kerana Allah melarangnya. "[Sumber: http://islamqa.info/ar/ref/926]

14. Pembedahan plastik untuk kecantikan.

Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya, "Bagaimana hukum melaksanakan pembedahan kecantikan dan hukum mempelajari ilmu kecantikan?"
Jawapan beliau, "pembedahan kecantikan (plastik) ini ada dua jenis. Pertama, Pembedahan kecantikan untuk menghilangkan cacat akibat kemalangan atau yang lainnya. 

Pembedahan seperti ini boleh dilakukan, kerana Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memberikan keizinan kepada seorang lelaki yang terpotong hidungnya dalam peperangan untuk membuat hidung palsu dari emas. Kedua, pembedahan yang dilakukan bukan untuk menghilangkan cacat, namun hanya untuk menambah kecantikan (supaya bertambah cantik). 

Pembedahan ini hukumnya haram, tidak boleh dilakukan, kerana dalam sebuah hadis (disebutkan),'Rasulullah melaknat orang yang menyambung rambut, orang yang minta disambung rambutnya, orang yang membuat tatu, dan orang yang minta dibuatkan tatu.' (HR Bukhari). (Fatawa Al-Mar'ah Al-Muslimah, hlm. 478-479). Sumber: Majalah As-Sunnah, edisi 5, tahun IX, 1426 H/2005 M.

15. Memakai kawat gigi untuk kecantikan / tabarruj.

Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya, "Apa hukumnya memperbaiki gigi?" Syaikh menjawab, "Memperbaiki gigi ini dibahagikan kepada dua kategori:

Pertama, jika tujuannya supaya bertambah cantik atu indah, maka ini hukumnya haram. Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam melaknat wanita yang menata giginya agar kelihatan lebih indah yang merubah ciptaan Allah. Padahal seorang wanita memerlukan hal yang demikian untuk estetika (keindahan), dengan demikian seorang lelaki lebih layak dilarang daripada wanita.

Kedua, jika seseorang memperbaikinya kerana ada kecacatan, tidak mengapa ia melakukannya. Sesetengah orang ada suatu kecacatan pada giginya, mungkin pada gigi serinya atau gigi yang lain. Cacat tersebut membuat orang merasa jijik untuk melihatnya. Keadaan yang demikian ini dibenarkan. Hal ini dikategorikan sebagai menghilangkan aib atau cacat bukan termasuk menambah kecantikan. 

Dalilnya, Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan seorang lelaki yang hidungnya terpotong agar menggantikannya dengan hidung palsu dari emas, yang demikian ini termasuk menghilangkan cacat bukan bertujuan untuk mempercantik diri. "Allahu a'lam. (Dijawab oleh Tim Redaksi Konsultasi Syariah).

Apapun islam itu indah, Allah telah mencipta wanita sebaik-baik kejadian. Jangan salah guna kurniaan yang telah di kurniakan kepada hambanya.


7 ORANG YANG TIDAK BISA MENCIUM BAU SURGA




Surga adalah kenikmatan yang luar biasa. Baunya saja bisa tercium dari jarak 70 tahun perjalanan. Namun, ada orang-orang yang jangankan masuk surga, mencium bau surga saja tidak bisa. Siapakah mereka? Inilah hadits-hadits yang menerangkannya:

1. ORANG YANG SOMBONG

Orang yang sombong, ia tidak bisa masuk surga. Juga tidak bisa mencium bau surga. Bahkan, sekalipun kesombongannya sangat kecil, sebesar biji dzarrah.
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ مَا مِنْ رَجُلٍ يَمُوتُ حِينَ يَمُوتُ وَفِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ تَحِلُّ لَهُ الْجَنَّةُ أَنْ يَرِيحَ رِيحَهَا وَلاَ يَرَاهَا. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ يُقَالُ لَهُ أَبُو رَيْحَانَةَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّ الْجَمَالَ وَأَشْتَهِيهِ حَتَّى إِنِّى لأَحِبُّهُ فِى عَلاَقَةِ سَوْطِى وَفِى شِرَاكِ نَعْلِى قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَيْسَ ذَاكَ الْكِبَرُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ وَلَكِنَّ الْكِبْرَ مَنْ سَفِهَ الْحَقَّ وَغَمَصَ النَّاسَ بِعَينَيْهِ
Dari Uqbah bin Amir, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 
“ Tidaklah seorang laki-laki meninggal dunia, dan ketika ia meninggal di dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari sifat sombong, akan halal baginya mencium bau surga atau melihatnya.” Lalu seorang laki-laki dari suku Quraisy yang bernama Abu Raihanah berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, saya benar-benar menyukai keelokan dan menggemarinya hingga pada gantungan cemetiku dan juga pada tali sandalku!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itu tidaklah termasuk kesombongan, sesungguhnya Allah ‘azza wajalla itu Indah dan menyukai keindahan. Akan tetapi sombong itu adalah siapa yang menolak kebenaran dan meremehkan manusia dengan kedua matanya.” (HR. Ahmad)

2. ORANG YANG MENCARI ILMU AKHIRAT UNTUK TUJUAN DUNIAWI

Islam memerintahkan umatnya untuk menuntut ilmu, terutama ilmu akhirat. Menuntut ilmu akhirat ini dalam salah satu hadits juga disebut fi sabilillah. Namun, jika ilmu akhirat dicari dengan tujuan duniawi, maka orang tersebut terancam tidak bisa mencium bau surga.
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ لَا يَتَعَلَّمُهُ إِلَّا لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنْ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِي رِيحَهَا
“ Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya untuk Allah, namun ia tidak menuntutnya kecuali untuk mencari dunia, maka pada hari kiamat ia tidak akan mendapatkan bau surga.” 
(HR. Ibnu Majah, Abu Daud dan Ahmad; shahih)

3. MENISBATKAN NASAB BUKAN KEPADA AYAHNYA

Nasab merupakan salah satu hal yang dijaga oleh Islam. Orang yang mengaku sebagai anak orang lain yang bukan ayahnya, ia juga mendapat ancaman tidak bisa mencium bau surga. Karenanya Islam melarang umatnya menisbatkan nama kepada nama orang tua angkat.
مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ عَامًا قَالَ وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
“ Barangsiapa mengaku keturunan dari orang lain yang bukan ayahnya sendiri tidak akan mendapatkan bau surga. Padahal bau surga telah tercium pada jarak tujuh puluh tahun, atau tujuh puluh tahun perjalanan.” (HR. Ahmad; shahih)

4. WANITA YANG BERPAKAIAN TAPI TELANJANG

Jika orang yang sombong dan orang yang menisbatkan nasabnya kepada selain ayah pernah dijumpai di zaman Rasulullah, kelompok wanita yang berpakaian tapi telanjang ini tidak pernah dijumpai beliau. Namun, mereka pasti akan ada sebagai kelompok yang tidak bisa mencium bau surga. Dan kini, sabda beliau terbukti. Banyak wanita yang model demikian di zaman sekarang.
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Dua golongan penghuni neraka yang belum pernah aku lihat; kaum membawa cambuk seperti ekor sapi, dengannya ia memukuli orang dan wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, mereka berlenggak-lenggok dan condong (dari ketaatan), rambut mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan sejauh ini dan ini.” (HR. Muslim)

5. ORANG YANG MENYEMIR RAMBUTNYA, KHUSUSNYA DENGAN WARNA HITAM

Kelompok orang yang tidak bisa mencium bau surga ini juga akan ada di masa-masa setelah Rasulullah. Dan ternyata kini benar-benar ada. Menyemir rambut dengan warna hitam dianggap sebagai hal biasa, padahal itu membuat pelakunya tidak bisa mencium bau surga.
يَكُونُ قَوْمٌ يَخْضِبُونَ فِي آخِرِ الزَّمَانِ بِالسَّوَادِ كَحَوَاصِلِ الْحَمَامِ لَا يَرِيحُونَ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ
“Pada akhir zaman nanti akan ada orang-orang yang mengecat rambutnya dengan warna hitam seperti warna mayoritas dada merpati, mereka tidak akan mendapat bau surga.” (HR. Abu Daud; shahih)

6. WANITA YANG MINTA CERAI TANPA ALASAN

Dalam Islam, perceraian adalah perkara halal yang paling dibenci Allah. Boleh dilakukan untuk menyelamatkan keluarga -baik suami, istri maupun anak- dari kemudharatan yang lebih besar. Namun jika ada wanita yang minta cerai tanpa suatu alasan, maka ancamannya adalah tidak bisa mencium bau surga.
أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا الطَّلَاقَ مِنْ غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ
“Siapa pun wanita yang meminta talak pada suaminya tanpa alasan maka bau surga haram baginya.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad; shahih)

7. ORANG YANG MEMBUNUH KAFIR MU’AHAD

Islam sangat menjunjung kesetiaan dan perdamaian. Islam melindungi hak-hak manusia sebagaimana diatur dalam syariat. Maka seorang muslim tidak boleh membunuh orang kafir yang terikat perjanjian dengan pemerintah Islam (kafir mu’ahad). Jika seorang muslim membunuh kafir mu’ahad, ia terancam tidak bisa mencium bau surga.
مَنْ قَتَلَ مُعَاهَدًا لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ
“Barangsiapa membunuh orang kafir mu’ahad, maka dia tidak akan mencium bau wangi surga” (HR. Bukhari)

Demikian 7 orang yang tidak bisa mencium bau surga, semoga kita dan istri kita dijauhkan dari golongan yang demikian. 
BOOKMARK & SHARE

26 Dosa Istri pada Suami


NAMANYA juga hidup berumah tangga, pasti ada saja gesekan antara suami dan istri. Dan mungkin juga apa yang kita lakukan sebagai seorang istri ada yang tidak berkenan di hati suami kita.
Coba lihat 26 poin di bawah ini, jangan-jangan pernah ada yang kita lakukan?

26 Dosa Istri Kepada Suami:

1. berlebihan dan menuntut kesempurnaan
2. kurang memperhatikan orang tua suami
3. kurang mempercantikkan diri di hadapan suami
4. banyak berkeluh kesah dan kurang bersyukur
5. mengungkit-ungkit kebaikan kepada suami
6. menyebarkan masalah rumahtangga kepada orang lain
7. kurang memperhatikan posisi dan status sosial suami
8. kurang membantu suami dalam kebajikan dan ketakwaan
9. membebani suami dengan banyak tuntutan
10. membuat suami risau dengan banyak menjalin hubungan
11. bersikap nusyuz terhadap suami
12. menolak ajakan suami berhubungan badan tanpa alasan yang jelas



13. lalai dalam melayani suami
14. memasukkan orang yang tidak diizinkan suami de dalam rumahnya
15. keluar dari rumah tanpa izin suami
16. menaati suami dalam kemaksiatan kepada Allah swt
17. cemburu berlebihan terhadap suami
18. buruknya perilaku isteri bila suami berpoligami
19. lalai dalam mendidik anak-anak
20. kurang perhatian terhadap keadaan dan perasaan suami
21. menyebarluaskan rahasia tempat tidur
22. isteri mendeskripsikan seorang perempuan kepada suami
23. menggugat kepimpinan suami
24. isteri yang ikhtilah dan tabarruj di hadapan kaum laki-laki
25. kurang setia terhadap suami
26. kurangnya ketakwaan kepada Allah setelah berpisah dari suami.

BOOKMARK & SHARE
islampos.com

Popular Posts

.

.
hadist, panduan, pegangan, amalan

*** Promote Your Business to Worldwide ***