Badai salju hebat yang membawa salju dengan ketinggian lebih dari 60 cm dan angin kencang bergerak ke arah Pantai Timur AS.
Lebih dari 50 juta orang di belasan negara bagian telah diperingatkan untuk tetap tinggal di rumah masing-masing seiring badai yang trus bergerak ke utara.
Ibukota AS, Washington, bisa mengalami salju dengan ketinggian 76 cm yang merupakan rekor pada saat badai berlalu, Minggu (23/1) nanti.
Delapan orang sudah dinyatakan tewas dalam berbagai kecelakaan lalu lintas terkait badai salju, dan enam negara bagian telah mengumumkan keadaan darurat, sementara ribuan penerbangan telah dibatalkan.
-------------------------------------------
Tentang badai salju kali ini
- Keadaan darurat diumumkan di Negara Bagian Maryland, North Carolina, Georgia, Pennsylvania, Virginia dan District of Columbia.
- Badai salju akan terjadi di Arkansas melalui Tennessee dan Kentucky, hingga New York di pantai timur.
- Kantor-kantor pemerintah AS tutup sejak Jumat siang.
- Presiden Barack Obama tetap berada di Gedung Putih. i
- Dalapan orang tewas dalam berbagai tabrakan mobil di Tennessee, North Carolina, Kentucky dan beberapa tempat lain.
- Jaringan transportasi Capitol, yang kedua tersibuk di AS, akan ditutup sepanjang akhir pekan.
- Penyanyi Garth Brooks membatalkan dua konsernya di Baltimore, padahal seluruh tiket sudah terjual.
- Sekolah-sekolah tutup sejak hari Jumat (22/01).
-----------------------------------------------------------------
Jumat siang, saat salju pertama turun di Washington, Dinas Cuaca Nasional AS mengatakan, badai ini bisa jadi merupakan yang terburuk dalam sejarah kota itu.
Warga ibukota dan sekitarnya diberi tahu bahwa salju bisa mencapai ketinggian yang melampaui rekor sebelumnya, 71 cm, saat Washington dilanda hujan salju selama dua hari, tahun 1922.
Umat Katolik di Washington, Baltimore, dan Delaware sudah mendapat pemberitahuan dari para petugas gereja, bahwa mereka tak harus melakukan misa pada hari Minggu (24/1) karena cuaca yang terlalu buruk.
Berbagai pasar serba ada mengalami kehabisan persediaan makanan, dan rak-raknya kosong melompong sesudah warga bergegas memborong kebutuhan pokok menjelang jatuhnya salju pertama, pada hari Jumat (22/1).
Sharon Brewington, seorang penduduk Baltimore mengatakan, saat badai salju tahun 2010, ia dan anaknya harus melewatkan hari-hari hanya dengan mie dan air minum.
"Saya tak mau hal itu terjadi lagi," katanya tentang mengapa ia memborong dan menumpuk persediaan makanan.
SHARE !
bbc.com