Liver (hati) termasuk salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang wajib dijaga dan dilindungi kesehatannya. Liver berperan dalam sinstesis (pembentukan) berbagai asam amino dalam tubuh, pembekuan darah, produksi albumin, metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, pemecahan hormon insulin dan sebagai tempat penyimpanan glukosa berlebih serta fungsi-fungsi lainnya. Begitu pentingnya peran liver dalam tubuh kita, maka sudah sewajarnya kita menjaga dengan menghindari makanan yang dapat merusak liver.
Liver merupakan kelenjar pencernaan terbesar yang mengolah dan menyimpan beberapa nutrisi dari makanan sehingga zat apapun yang masuk ke dalam tubuh bisa mempengaruhi kondisi liver. Makanan yang merusak liver dapat menyebabkan penyakit liver seperti, perlemakan hati, kanker hati, sirosis, gagal hati hingga pembengkakan hati. Oleh karena itu, penting untuk menghindari makanan yang dapat merusak fungsi liver kita. Berikut ini 7 makanan perusak liver yang harus kita hindari.
Makanan yang berkolesterol tinggi dapat meningkatkan resiko penyakit liver. Makanan berkolesterol tinggi banyak ditemukan pada produk-produk hewani seperti daging merah berlemak, udang, kuning telur, krim, butter, dan jeroan. Oleh sebab itu, sebaiknya ganti produk hewani dengan produk nabati seperti seperti biji-bijian, sereal, buah dan sayur. Selain itu, boleh juga mengkonsumsi protein hewani yang rendah kolesterol seperti susu skim, putih telur, ikan, dada ayam tanpa kulit, dan daging merah tanpa lemak.
Makanan berlemak tinggi dapat memicu naiknya kadar kolesterol, kadar trigliserida, dan kegemukan. Makanan berlemak tinggi dapat ditemukan pada makanan seperti shortening, butter, margarin, daging berlemak, krim, keju, kulit ayam, gorengan, salad dengan krim, roti, kue-kue manis, pastri, dan mayones. Makanan-makanan tersebut sebaiknya diganti dengan makanan yang rendah lemak. Selain itu, ganti jugaa cara memasaknya dengan cara mengukus, merebus, memanggang, membakar, atau sangrai.
Makanan dan minuman manis cenderung mengandung kalori yang tinggi. Kelebihan kalori dalam tubuh dapat menyebabkan pembentukan lemak di hati yang dapat memicu sirosis. Sebaiknya ganti makanan dan minuman manis seperti soda, permen, dan dessert dengan buah segar, permen bebas gula, air putih, atau susu rendah lemak.
Minuman beralkohol dapat menyebabkan gangguan pada hati yang disebut Alcoholic Liver Disease. Alcoholic Liver Disease dapat meliputi perlemakan hati, hepatitis alkohol, dan hepatitis kronis dengan fibrosis (jaringan parut) pada hati atau sirosis. Konsumsi minuman beralkohol secara terus menerus menyebabkan pengeluaran mediator-mediator inflamasi (radang) yang mengakibatkan peradangan pada hati, apoptosis (kematian) sel-sel hati, selanjutnya fibrosis pada jaringan hati.
Salah satu fungsi hati yaitu melakukan metabolisme terhadap semua obat, suplemen dan herbal yang masuk ke tubuh agar tidak menghasilkan zat racun bagi tubuh. Penggunaan obat dalam jumlah besar berpotensi merusak liver jika penggunaannya tidak dibatasi. Oleh karena itu, perhatikan penggunaan obat-obatan terutama yang dijual bebas. Selain obat, perlu juga mengetahui kadar penggunaan suplemen yang tepat agar tak merusak liver. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.
- Zat besi dosis tinggi
- Vitamin A dosis besar
- Obat herbal
Zat besi yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah besar akan terakumulasi dalam organ-organ jaringan termasuk liver sehingga dapat menyebabkan rusaknya liver. Direkomendasikan konsumsi zat besi tidak lebih 45 mg bagi laki-laki dan perempuan.
Kelebihan konsumsi vitamin A juga akan disimpan di dalam hati. Jika berlebihan secara terus menerus dapat merusak liver. Sebaiknya batasi konsumsi vitamin A sekita 3000 mikrogram perhari.
Obat herbal juga bisa berpotensi merusak liver jika dikonsumsi secara terus menerus tanpa dosis atau aturan yang jelas. Sebaiknya konsumsi obat herbal yang telah teruji dan secukupnya.
Kandungan racun dalam rokok dapat mengakibatkan kanker hati dan menurunkan kemampuan liver untuk mendetoksifikasi racun. Akibatnya liver rentan terkena dampak merugikan dari obat-obatan yang dikonsumsi.
7. Makanan berkadar garam tinggi
Kadar garam yang tinggi tidak hanya dapat menaikkan tekanan darah, namun juga dapat memicu penyakit liver. Sebaiknya batasi konsumsi garam Anda tidak melebihi 2300 miligram (sekitar satu sendok teh). Selain itu, kurangi juga makanan cepat saji dan produk-produk olahan dalam kaleng.
Menjaga kesehatan liver sama juga dengan menjaga organ vital dalam tubuh kita. Menghindari makanan yang dapat merusak liver juga akan meningkatkan kesehatan Anda. Selain itu, seimbangkan juga dengan olahraga teratur agar kelebihan kalori dapat dibakar secara langsung dan menurunkan resiko obesitas. Sayangi tubuh Anda, sayangi hati Anda dengan makanan-makanan bergizi.
BACA JUGA ...
SHARE !
oimedia.blogspot.co.id