Spirulina, si hijau yang kaya akan antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang membantu sel bertempur untuk melawan kerusakan DNA yang menyebabkan kanker, penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya. Sebenarnya tubuh juga memproduksi antioksidan sendiri, namun dia juga mendapat bantuan dari luar terutama dari makanan.
Menurut National Cancer Institute seperti yang dilansir melalui livescience mengatakan bahwa penelitian belum menemukan bahwa suplemen antioksidan dapat menurunkan risiko kanker. Mengonsumsi suplemen antioksidan kemungkinan besar juga tak akan membantu menurunkan risiko beberapa penyakit seperti diabetes.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Medicine & Science in Sports & Exercise tahun 2010 lalu menunjukkan bahwa antioksidan dapat membantu para atlet pulih dari stres akibat latihan berat yang menyebabkan kelelahan otot.
Mereka menunjukkan bahwa spirulina mengandung beberapa senyawa yang mengandung sifat antioksidan termasuk senyawa fenolik, phycocyanins, tokoferol dan beta-karoten.
Studi lain yang dilakukan pada tahun 2008 menguji penurunan lipid (seperti minyak, lilin atau vitamin) spirulina pada 78 orang dewasa dengan rentang usia antara 60-87 tahun. Para peserta penelitian mengonsumsi 8gr spirulina setiap hari selama 16 minggu. Pada akhir penelitian, para peserta penelitian menunjukkan penurunan kadar kolesterol yang signifikan.
Studi lainnya yang mengikutkan sekitar 52 orang dengan usia antara 37-61 tahun dengan kolesterol tinggi menunjukkan adanya efek spirulina pada kolesterol. Para peserta diminta mengonsumsi sekitar 1gr suplemen spirulina setiap hari selama 12 minggu.
Pada akhir penelitian, mereka mengalami penurunan trigliserida yang merupakan kolesterol jahat. Hanya saja, tekanan darah, dan berat badan mereka tak berubah.
Saat ini para ahli mengakui bahwa penyakit jantung tak hanya disebabkan oleh gangguan kolesterol dan trigliserida tinggi, tetapi juga bisa disebabkan oleh penyakit peradangan kronis.
Terkait dengan itu, spirulina dapat membantu mencegah penyakit jantung dengan sifat antioksidan yang dimilikinya. Hanya saja para ahli mengungkapkan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut. Hal ini disampaikan para ahli melalui jurnal Cardiovascular Therapeutics.
SHARE !
merdeka.com