GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

TRANSLATE THIS PAGE

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Tampilkan postingan dengan label Dosa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Dosa. Tampilkan semua postingan

Ghibah


KITA semua cenderung mudah melakukan ghibah atau menggunjing. Padahal larangan Allah SWT sudah jelas soal ghibah ini. 

”Janganlah sebagian kamu menggunjing (ghibah) sebagian yang lain, sukakah seorang diantaramu memakan saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”(QS. Al Hujurat, 049:012)
Nah, semua akhlak yang buruk hanya dapat diobati dengan adonan ilmu dan amal. Obat setiap penyakit adalah dengan melawan penyebabnya. Sedangkan mengobati penyakit lidah bisa dilakukan dengan mengetahui beberapa hal:
1. Ghibah dapat mendatangkan kemurkaan Allah,
2. Membatalkan kebaikan-kebaikan di hari kiamat,
3. Memindahkan kebaikan-kebaikan kita kepada orang yang digunjing sebagai ganti dari kehormatan yang telah dinodainya. Jika tidak memiliki kebaikan yang bisa dialihkan, maka keburukan orang yang digunjing itu akan dialihkan kepada kita,
4. Pelajarilah tentang nash berghibah niscaya lidah kita tidak akan melakuk ghibah karena takut kepada hukum Alloh,
5. Merenungkan cacat diri sendiri sehingga malu jika membicarakan orang lain,
6. Bahwa orang lain merasa sakit karena ghibah yang dilakukannya, sebagaimana dia akan merasa sakit bila orang lain menggunjingnya,
7. Setiap kali mendengar selentingan, cepatlah berkata kepada diri sendiri, apakah aku mendapat manfaat atau menyeritakan kembali hal ini kepada orang lain?
8. Kurangi nongkrong di tempat yang nikmat untuk bergosip,
9. Pujilah diri sendiri setiap kali berhasil menahan untuk tidak bergosip tentang suatu hal yang baru Anda ketahui,
10. Rajinlah membaca Al Qur’an, lalu salurkan bahan gosip Anda dengan membahas sesuatu yang bermanfaat atau berdiskusi. []

10 Macam Dosa Besar Menurut Al Quran

Foto: Ratna-Islampos
Foto: Ratna-Islampos
DOSA adalah tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan Allah. Hanya sekedar mengingatkan, bukan untuk menggurui. Apa sajakah yang termasuk 10 macam dosa besar menurut Al Quran?
1. Syirik (Menyekutukan Allah SWT).
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya,” (An Nisaa: 48).
Dan Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga,” (Al Maidah: 72).
2. Berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir,” (Yusuf: 87).
3. Merasa aman dari ancaman Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi,” (Al A’raaf: 99)
4. Berbuat durhaka kepada kedua orang tua.
Karena Allah SWT mensifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy ‘orang yang sombong lagi celaka’.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka,” (Maryam: 32).
5. Membunuh.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu’min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya,” (An Nisaa: 93).
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,” (An Nuur: 23).
7. Memakan riba.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila,” (Al Baqarah: 275).
8.Lari dari medan pertempuran.
Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman : “Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya,” (Al Anfaal: 16).
9. Memakan harta anak yatim.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka),” (An Nisaa: 10)
10. Berbuat zina.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman: “Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu,” (Al Furqaan: 68-69). 
[Sumber: wisata hati]


Apa Saja yang Menghalangi Rezeki - Berikut Beberapa yang Mesti Di INGAT

10 Dosa yang Menghalangi Rezeki

Ilustrasi
Bertaubatlah. Menyesal dan tidak akan mengulanginya.
Insya Allah dengan demikian rezeki kembali lancar.
Setiap hari manusia berlomba-lomba mencari rezeki untuk bisa melanjutkan hidup. Ada yang sudah bekerja begitu keras, namun hasilnya tidak sesuai harapan.

Misalnya bertahun-tahun tidak mendapat penghasilan padahal telah berusaha. Mencari pekerjaan namun tak kunjung dapat. Buka usaha juga selalu rugi.

Bisa jadi itu ujian. Namun jika pernah melakukan salah satu dari 10 dosa ini, menurut Ustaz Yusuf Mansur itu adalah hukuman yang harus bertaubat kepada Allah SWT

Berikut ini adalah 10 dosa yang menghalangi rezeki:

1. Syirik kepada Allah, menyekutukan Allah
2. Meninggalkan atau melalaikan shalat
3. Berbuat zina
4. Durhaka kepada orangtua
5. Memakan uang haram
6. Berjudi
7. Minum khamr atau minuman keras
8. Memutuskan silaturahim
9. Suka ghibah
10. Kikir alias pelit


Jika pernah melakukan salah satu dari 10 dosa penghalang rezeki tersebut, langkah pertama adalah bertaubat. Menyesal dan tidak akan mengulanginya. Setelah itu kuncinya bersabar. Insya Allah dengan demikian rezeki kembali lancar.

SHARE !!!
wisatahatiyusufmansur.com - dream.co.id

Siksa Yang Paling Mengerikan di Neraka Akan Di terima Bagi Mereka yang ...

Ini Nih Orang yang Paling Mengerikan Siksanya


tangan kuburan
SETIAP manusia yang melawan atau menantang perintah dari Allah SWT dan Rasul-Nya sudah dipastikan dapat masuk ke tempat yang paling menakutkan di alam semesta ini. Tidak ada tempat yang paling tidak diinginkan selain itu. Itulah yang kita ketahui sebagai neraka, tempat paling mengerikan siksaannya.
Orang-orang yang masuk ke dalam neraka tentunya tergolong ke dalam orang-orang berdosa. Di mana penyiksaan mereka tentu berbeda-beda, sesuai dengan apa yang mereka lakukan di dunia. Ada beberapa orang yang siksaannya itu paling mengerikan. Siapakah mereka?

Dari Ibnu Mas’ud RA, Rasulullah SAW berkata, 
“Orang yang paling mengerikan siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang menggambar (makhluk bernyawa),” (HR. Ahmad).

Dari Ibnu Mas’ud RA juga, Rasulullah SAW berkata, 
“Sesungguhnya orang yang paling mengerikan siksanya pada hari kiamat adalah seseorang yang membunuh nabi atau dibunuh oleh Nabi, dan seseorang yang membuat berhala,” (HR. Ahmad).

Dari Khalid bin Walid RA, Rasulullah SAW berkata, 
“Manusia yang paling mengerikan siksanya adalah orang yang bangis ketika menyiksa manusia di dunia,” (HR. Ahmad).

Itulah orang-orang yang mendapatkan siksaan paling mengerikan di tempat yang paling menakutkan. Semoga kita terhindar dari orang-orang yang seperti itu. Semoga kita pun dapat menjaga diri agar tidak melakukan hal demikian. Karena penyesalan itu lebih menyakitkan daripada mengobati dari sekarang. Maka, cegahlah sebelum kita menyesal di akhirat kelak.

SHARE !!!
Sumber: 1001 Siksa Alam Kubur/Karya: Ust. Asan Sani ar Rafif/Penerbit: Kunci Iman

islampos.com

Setan Berwujud Manusia

Setan Berwujud Manusia

manusia-durhaka-anak-kebinasaan-setan-dalam-wujud-manusia

“DEMIKIAN, Kami jadikan untuk setiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis manusia dan jin. Sebagian mereka membisikkan perkataan indah kepada sebagian lain sebagai tipuan. Kalau Tuhanmu menghendaki, pasti mereka tidak akan melakukannya. Maka, biarkanlah mereka bersama kebohongan yang mereka ada-adakan,” (QS. Al-An’am [6]: 112).
Dari ayat ini, kita dapat mengetahui bahwa setan bisa berasal dari golongan manusia dan jin. Mungkin setan dari golongan jin tidak akan terlihat oleh mata kita karena bersifat ghaib, namun setan berupa manusia bisa saja sekarang berada di dekat kita. Setan dari jenis manusia ini lebih sulit untuk diketahui dan dihindari, mungkin mereka tidak akan berpenampilan layaknya setan yang menakutkan seperti yang ada pada bayangan kita, namun mungkin saja mereka berpenampilan alim, dan dalamnya ternyata seperti setan. Untuk lebih mengetahuinya, berikut ini penjelasannya:
• Bagi orang yang kurang wawasan keislaman, mudah tertipu dengan setan jenis manusia. Menghindari setan manusia tidak cukup hanya dengan memohon perlindungan dari Allah SWT, tetapi juga diperlukan memahami dan mengenal langkah-langkah setan tersebut. Hal ini bisa kita lakukan jika kita menambah wawasan keislaman dan memperdalam ilmu tentang Al-Quran dan sunnah serta mengkaji sirah nabawiyah. Lalu membandingkannya antara perilaku dia dengan akhlak Rasulullah SAW dan para sahabat.
• Setan dari jenis manusia merupakan musuh para nabi. Dari level nabi saja telah dimusuhi setan-setan manusia, apalagi dari level umatnya yang keimanannya masih belum stabil, wawasan yang kurang luas, dan tidak dapat jaminan keselamatan akidah karena tidak mendapat bimbingan langsung dari wahyu ilahi.
• Kata-kata dari setan manusia ini sangat menarik dan menakjubkan. Sebenarnya, semua perkataan mereka sangat membahayakan, menyesatkan yang terlihat kotor, namun mereka mengemasnya dengan kata suci, maka orang sehat sekalipun dapat tertipu daya dan menerimanya. Setan manusia ini tidak hanya harus dijauhi perkataannya, namun juga kita diperintahkan untuk meninggalkan dirinya dan menjauhinya.
Sejajar dengan kandungan ayat di atas, Rasulullah SAW juga mengingatkan pada sahabatnya untuk mewaspadai gangguan dan bahaya setan manusia dan jin, berikut haditsnya:

Dapat diambil kesimpulan, bahwa setan dari golongan manusia ternyata lebih berbahaya daripada setan dari golongan jin. Setan dari golongan jin membisikkan godaannya melalui dada manusia, namun setan dari golongan manusia menggoda manusia melalui komunikasi secara langsung menyampaikan kalimat yang menarik dengan tampilan mempesona, mungkin saja menamakan dirinya sebagai orang pintar, dukun, paranormal, dan sebagainya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih waspada menghadapi bahayanya dan yang lebih bahaya lagi jika tanpa disadari ternyata kita sendiri terlibat di dalamnya atau termasuk golongan setan manusia.[]Dari Abu Dzar berkata, “Aku mendatangi Rasulullah SAW pada saat beliau berada di masjid. Aku duduk (di dekatnya). Maka beliau bersabda, ‘Hai Abu Dzar, apakah kamu sudah melakukan shalat?’ Aku berkata, ‘belum’, Beliau bersabda, ‘Berdirilah, lalu shalatlah!’ Maka, aku pun berdiri dan melakukan shalat. Kemudian, aku duduk, maka beliau bersabda, ‘Hai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan jin,’ Aku berkata ‘Wahai Rasulullah apakah dari golongan manusia ada setan?’ Beliau bersabda, ‘Ya’,” (HR. Ahmad)
Sumber: Setan pun hafal Al-Quran & pandai meruqyah/Dr. Saiful Islam Mubarak/Khazanah Intelektual/Bandung/April 2013.

SHARE !!!
islampos.com

Hati menjadi keras - Berikut Beberapa Penyebabnya



Hati merupakan bagian yang paling mulia dan memiliki kedudukan paling agung di dalam tubuh manusia. Ibarat raja, hati menjadi standar kebaikan amalan yang dilakukan oleh tubuh. Jika baik amalan hati, maka baiklah semua amalan lainnya.

Akan tetapi, tidak semua manusia bisa menjaga kualitas hatinya. Sebab ada banyak hal yang ternyata bisa menyebabkan hati orang tersebut tidak bersih, dan keras. Akibatnya adalah mereka menjadi orang-orang yang sulit untuk menerima hidayah dan segala macam kebaikan. 


Selain itu, kerasnya hati juga bisa mendatangkan pengaruh buruk terhadap kehidupannya di dunia. Oleh sebab itu, sebagai seorang muslim kita harus mengetahui perkara yang menyebabkan kerasnya hati. Apa saja? Berikut informasi selengkapnya. 

1. Banyak Tertawa atau Tertawa Tanpa Sebab

Hal pertama yang dapat membuat hati menjadi keras adalah terlalu banyak tertawa ataupun tertawa tanpa sebab. Adapun tertawa yang dilarang di dalam Islam dan membuat hati menjadi keras adalah Qahqahah atau disebut juga dengan tertawa ala setan. Tertawa yang demikian ini merupakan tawa yang melebihi dari kebiasaan dan diikuti dengan memukul-mukul diri. Raulullah Saw melarang banyak tertawa, sebagaimana dalam sebuah hadis :

“Sedikitkanlah tertawa, karena banyak tertawa akan mematikan hati.: 
[ Shahih adabul mufrad : 252 ]

Sementara itu, Rasulullah sendiri memiliki kebiasan tersenyum bukan tertawa. Memperbanyak senyum merupakan amalan yang diperintahkan oleh agama. Bahkan senyuman seseorang kepada saudaranya dinilai sebagai sedekah. Rasulullah SAW bersabda:

“Senyummu pada saudaramu adalah shdaqah [ HR. Ahmad ].”

Selain itu, Rasulullah SAW juga memperbanyak untuk menangis kepada Allah Ta’ala. Kebiasaan beliau ini juga diikuti oleh para khulafa’ ar rasyidun dan para sahabat lainnya. Beliau bersabda dalam sebuah hadist ;

“Dan demi jiwaku yang ada ditangan-Nya, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” [ Adabul mufrad 254 ]

2. Makan Ketika Belum Lapar atau Banyak Makan
Hal kedua yang bisa menjadi penyebab kerasnya hati adalah makan ketika belum lapar atau terlalu banyak makan. Ketika seseorang banyak makan, maka orang tersebut sudah mengikuti hawa nafsu perutnya. 

Selain dapat membuat hati menjadi keras, makan terlalu banyak juga bisa membuat orang itu menjadi malas, berat badan tidak ideal, dan mudah terserang penyakit. Lebih dari itu, ternyata orang yang banyak makan juga akan sulit untuk berpikir. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada wadah paling buruk yang diisi manusia selain perutnya, cukuplah seorang anak Adam makan beberapa suap makanan saja yang dapat mengokohkan tulang punggungnya. Jika memang ia harus mengisi perutnya maka hendaknya ia mem-berikan sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya”. { HR. At-Tirmidzi}

3. Bicara Tanpa Keperluan atau Bicara Berlebihan
Berbicara tanpa keperluan atau berbicara berlebihan ternyata juga dapat menyebabkan kerasnya hati. Hal tersebut bisa terjadi karena lidah merupakan salah satu perwakilan dari suara hati. Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak akan lurus iman seorang hamba hingga lurus hatinya. Dan tidak akan lurus hatinya hingga lurus lisannya.” [ HR. Ahmad ].

Itulah yang menyebabkan Rasulullah menyuruh umatnua untuk berkata yang baik atau lebih baik untuk diam. Sebagaimana sabda beliau yang artinya:

“Barangsiapa yang berimana kepada Allah dan hari kiamat, hendaklah dia berkata benar atau diam,” [HR. Al-Bukhari}

4. Banyak Dosa dan Maksiat
Hal keempat yang menjadi penyebab kerasnya hati adalah karena banyaknya dosa dan maksiat yang dilakukan oleh orang tersebut. Baik dosa besar ataupun dosa kecil, ternyata keduanya sangat berpengaruh negatif terhadap hati manusia. Allah SWT berfirman:

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka,” (QS. Al Muthoffifin: 14).

Makna ayat di atas diterangkan dalam hadits berikut:

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan ‘ar raan’ yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’,”(HR Tirmidzi).



5. Teman yang Buruk
Hal terakhir yang menyebabkan kerasnya hati tenyata adalah teman yang buruk. Sebagian ulama salaf berkata, “Kerasnya hati karena empat hal: melampui batas; makan, tidur, bicara, pergaulan.” Allah SWT berfirman: 

“Dan (Ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: ‘Aduhai kiranya (dulu) Aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.’ Kecelakaan besarlah bagiKu; kiranya Aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia Telah menyesatkan Aku dari Al Quran ketika QS Al Quran itu Telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia,”(Al-Furqan: 27-29).

Tenyata, pergaulan bersama teman itu sangat berpengaruh terhadap hati seseorang. Bergaul dengan orang yang baik akan membuat seseorang juga bisa menjadi baik dan sebaliknya. Rasulullah SAW bersabda:

“Seseorang itu tergantung kepada agama teman dekatnya. Maka hendaklah seseorang melihat siapa yang dijadikan teman dekatnya,” (HR Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud, dihasankan oleh Al-Albani).

Itulah lima penyebab yang bisa membuat kerasnya hati. Pengaruh kerasnya hati ini sangatlah besar, karena dapat membuat sulit untuk menangis dan hilangnya perasaan takut kepada Allah SWT. Sebagai muslim yang baik, hendaknya kita menghindari perkara-perkara di atas  agar Allah senantiasa memberikan kebaikan bagi kehidupan kita.

BACA JUGA ...




SHARE !

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)

Syirik & Beberapa Dosa Besar Lainnya



Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Dan tidak ada permusuhan kecuali terhadap orang-orang yang dzhalim. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, pemuka para Rasul dan pemimpin orang-orang yang bertakwa, juga atas segenap keluarga dan para sahabatnya.


Berbicara tentang dosa, apa sih yang Anda ketahui tentang dosa? dosa secara umum bisa di artikan sebagai istilah yang di gunakan oleh agama untuk menjelaskan tindakan yang melanggar norma-norma serta peraturan yang sudah Tuhan tetapkan terhadap kehidupan manusia.



Sedangkan menurut Islam, dosa adalah segala sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya yang tercatum dalam Al-Qur'an, Sunnah, serta dari jejak dari para pendahulu (salaf) yang saleh.

Allah Ta'ala di dalam kitab-Nya telah menjamin orang-orang yang menjauhi dosa besar dan hal-hal yang diharamkan akan memaafkan dosa-dosa kecil yang diperbuatnya, sebagaimana Allah berfirman:


"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)." [QS. An-Nisa' ayat 31]



Dengan ketentuan dalam ayat ini, Allah Ta'ala juga menjamin orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar akan dimasukkan kedalam surga. Dalam firman-Nya Allah berfirman:



"Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf." [QS. Ash-Shūraá ayat 37]



Dan dalam surat lain, Allah berfirman:

"(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa." [QS. An-Najm ayat 32]


Dengan demikian, kita wajib memeriksa dosa-dosa tersebut apakah itu dosa besar atau kecil sehingga kita tidak terjerumus dalam jurang dosa.


Kita ketahui, para ulama telah berbeda pendapat mengenai dosa-dosa besar. 



Ada yang mengatakan 7 macam berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
"Jauhilah olehmu tujuh macam dosa besar, yaitu menyekutukan Allah, melakukan sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, memakan harta anak yatim, memakan riba, melarikan diri dari medan perang, serta menuduh zina wanita baik-baik yang lengah lagi beriman".



Ibnu Abbas ra berkata, "Dosa besar hingga sebanyak tujuh puluh macam, adalah lebih mendekati daripada tujuh macam." Dan di dalam hadits tidak dijelaskan mengenai jumlah dosa besar. Alasan serta dalil yang dapat dijadikan pegangan adalah, "Bahwa barangsiapa mengerjakan sesuatu perbuatan berat yang mengandung sangsi hukum (had) di dunia seperti membunuh, zina, mencuri, atau suatu pekerjaan yang diancam di akhirat dengan siksa dan murka Allah ataupun ancaman lainnya, ataupun pelakunya dilaknat dengan sabda nabi kita Muhammad SAW, maka itu adalah dosa besar."



Dan kita harus menerima bahwa dosa-dosa besar itu sebagian ada yang lebih besar dari yang lainnya. Bukankah Anda sudah mengetahui bahwa syirik adalah termasuk dalam daftar dosa besar dan pelakunya di masukkan kedalam neraka dan mereka kekal di dalamnya bahkan tidak mendapatkan ampunan selamanya?



Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." [QS. An-Nisa ayat 48]


bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online


Pengertian Menyekutukan Allah (Syirik)
Dosa besar yang palin besar adalah menyekutukan Allah SWT, menyekutukan Allah (Syirik) ada dua macam:


Pertama, menjadikan sekutu bagi Allah, dan sekutu selain Allah itu disembah seperti batu, pohon, matahari, bulan, nabi, guru, bintang, raja, ataupun yang selain yang sudah disebutkan di atas tadi. Dan inilah yang merupakan dosa terbesar yang Allah sebutkan dalam firman-Nya:



"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." [QS. An-Nisa ayat 48]



"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". [QS. Luqman ayat 13]



"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." [QS. Al-Mā'idah ayat 72]



Ayat tentang syirik tersebut banyak disebutkan di dalam Al-Qur'an. Allah selalu mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam dosa syirik yang paling dimurkai oleh Allah.



Mengingat ayat-ayat tersebu, maka barangsiapa yang menyekutukan Allah, kemudian ia mati dalam keadaan syirik maka ia termasuklah dalam jajaran apar penghuni neraka. Sebagaimana halnya orang yang beriman kepada Allah, tetapi ia melakukan dosa-dosa kecil selain syirik dan mati dalam keadaan beriman, maka Allah akan memasukkannya kedalam surga, meskipun sebelumnya ia mendapatkan hukuman terlebih dahulu di neraka.



bisnis online, jual beli online, sistem pembayaran, pembayaran online, bisnis online

Kedua, adalah syirik kecil. 

Syirik kecil adalah riya' (memamerkan) apa yang sudah dikerjakan. 



Allah berfirman:
"Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". [QS. Al-Kahfi ayat 110]



Untuk itu, sebaiknya kita menjauhi sifat riya' atau pamer ini. Karena akan menghambat kita untuk dapat berjumpa dengan Allah SWT di akhirat kelak. Karena ini adalah termasuk dosa syirik kecil, dan dosa syirik adalah dosa yang paling dibenci Allah SWT. Semoga kita dapat terhindar dari kedua penyakit tersebut. Amin.




10 sifat hati orang kafir dalam al-Quran



Hati adalah anggota tubuh yang paling utama, posisinya ibarat raja bagi tubuh yang lain. Karena dengan hatilah manusia berfikir dan dengannya pula manusia diberi tugas oleh Allah untuk memakmurkan dunia ini.


Hati dalam bahasa arab dinamakan “Al-Qalb” yang artinya sesuatu yang berubah-ubah.Rasuluillah SAW memisalkan hati ini dengan bulu yang diterpa angin, sabda beliau
“Permisalan hati sebagaimana bulu yang diombang-ambing oleh angin di tengah tanah yang lapang.”   (HR Ibnu Majah)

Allah SWT mensifati hati orang yang beriman sebagai hati yang selamat, Allah berfirman: 
“Pada hari itu tidak bermanfaat harta dan anak. kecuali yang datang pada Allah dengan hati yang selamat.” (QS as-Syuara’: 88-89) 

Adapun hati orang kafir, Allah SWT memberikan 10 sifat kepada hati mereka, berikut ini penjelasan selengkapnya.

Pertama, inshiraf (dipalingkan), sebagaimana firman Allah: “Dan apabila diturunkan satu surat, sebagian mereka memandang kepada yang lain (sambil berkata): "Adakah seorang dari (orang-orang muslimin) yang melihat kamu?" sesudah itu merekapun pergi. Allah Telah memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti.” (QS at-Taubah: 127)
Ayat ini berkenaan dengan orang-orang munafik, ketika dibacakan ayat-ayat Allah yang mengungkap kebusukan hati mereka, mereka kaget dan heran, tapi anehnya mereka justru berpaling dan pergi. Padahal seharusnya mereka beriman kepada ayat-ayat Allah tersebut, oleh karenanya Allah memalingkan hati mereka dari kebenaran.
Kedua, Dhoyiq dan Haroj (sesak lagi sempit), sebagaimana firman Allah: “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatan niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit....” (Qs al-An’am: 125)
Al-Haraj artinya tempat yang dikelilingi pohon-pohon yang membelit dan melingkar. Hati orang kafir sangat sempit, sehingga hidayah dan petunjuk tidak bisa masuk kedalamnya, sebagaimana para penggembala yang tidak bisa memasuki tempat yang di penuhi dengan pepohonan yang membelit dan melingkar.
Sesaknya hati orang kafir juga Allah misalkan dengan seseorang yang sedang mendaki langit atau tempat yang tinggi. Semakin tinggi ia mendaki, akan semakin sesak karena oksigen mulai berkurang.
Ketiga, hatinya “Mati“ sebagaimana firman Allah SWT: “Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia kami hidupkan dan kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya?...” (QS al-An’am: 122)
Maksud orang yang mati dalam ayat itu adalah orang yang hatinya mati dan tidak bisa memahami ayat-ayat Allah SWT karena bodoh dan tidak punya ilmu. Maka Allah menghidupkannya dengan memberikan ilmu dan keimanan kepadanya.
Ayat di atas juga menunjukan keutamaan ilmu, yang dengannya manusia akan hidup dan mampu menghidupkan serta memakmurkan dunia ini, tanpanya manusia tak akan mampu berbuat apa-apa, kecuali ia akan terombang-ambing dalam kegelapan dan kebodohan.
Keempat, ”Thab’u” (terkunci mati). Sebagaimana firman Allah: “Maka disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: "Hati kami tertutup." Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya.. .” (QS an-Nisa: 155)
Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang Yahudi yang melakukan kejahatan di dunia, seperti melanggar perjanjian, mengingkari ayat-ayat Allah, dan membunuh para nabi. Dengan perbuatan mereka itu, Allah mengunci mati hati mereka.
Kelima, Hatinya Ingkar, sebagaimana firman Allah: “... hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.” (QS an-Nahl: 22)
Pada ayat di atas dijelaskan bagaimana orang kafir mengingkari keesaan Allah dan tidak mau menerima kebenaran dan nasihat. Sebaliknya hati mereka menerima kekafiran dan kemaksiatan. Artinya bahwa ciri-ciri hati orang kafir itu senang dengan kemaksiatan dan kesesatan dan membenci kebaikan, keimanan dan kemaslahatan.
Keenam, Hamiyyah (Fanatik). Sebagaimana firman Allah: “Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa....” (QS al-Fath: 26)
Orang-orang kafir, ketika mereka diajak untuk mengikuti kebenaran timbul dalam hatinya sifat hamiyah jahiliyah, yaitu kefanatikan jahiliyah dan berhala mereka, sehingga mereka menolak kebenaran tersebut.
Sebagian umat Islam, kadang terjangkit penyakit hamiyah ini, mereka fanatik dengan otak dan nalar yang mereka miliki, sehingga menutupi mereka dari mengikuti kebenaran. Demikian juga fanatik suku dan fanatik kenegaraan atau disebut paham nasionalisme. Sebaliknya orang-orang beriman ketika dihadapkan pada masalah yang pelik dan rumit, mereka tetap tenang dan berfikir jernih, menggunakan nalar dan akal jernih. Karena Allah lah yang menurunkan ketenangan hati dan mengajarkan kalimat Tauhid.
Ketujuh, Hati mereka Qosiyah (membatu). Sebagaimana firman Allah: “Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? ....” (QS az-Zumar: 22)
Orang-orang kafir jika dibacakan ayat-ayat Allah, hati mereka membatu dan keras serta tidak bisa memahaminya. Sedang hati orang-orang beriman, hati mereka akan menjadi lunak dan luluh, kadang mereka menangis karena tersentuh dengan ayat-ayat Allah disebabkan mereka paham sehingga mereka tunduk.
Kedelapan, Ar-Rain (tertutup). Sebagaimana firman Allah: “Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS al-Muthafifin: 14)
Ayat di atas menjelaskkan bahwa hati yang tertutup atau ditutup Allah sehingga tidak bisa menerima kebenaran adalah akibat atau dampak dari perbuatan yang dikerjakan oleh manusia, dan sekali-kali Allah tidak akan menzalimi seseorang, akan tetapi orang itu sendiri yang menzalimi dirinya sendiri, dengan mengerjakan hal-hal yang membawa madharat bagi dirinya dan umat manusia.
Kesembilan, Hati mereka Sakit, sebagaimana firman Allah: “Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?.” (QS Muhammad: 29)
Hati yang sakit, sebagaimana anggota badan yang sakit, salah satu tandanya adalah malas menerima makanan yang merupakan gizi dan kekuatan badannya. Begitu juga hati yang sakit akan malas untuk menerima nasihat dan peringatan serta ilmu, yang semuanya merupakan gizi untuk ruh dan jiwa.
Kesepuluh, Khotm (terkunci mati). Sebagaimana firman Allah: “Allah Telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup . dan bagi mereka siksaan yang besar.” (QS al-Baqarah: 7)
Ayat ini menujukkan bahwa orang kafir tidak dapat menerima petunjuk, nasehat dan juga tidak dapat memperhatikan dan memahami ayat-ayat al-Quran dan pelajaran dari tanda-tanda kebesaran Allah yang mereka lihat pada alam dan diri mereka sendiri. 


Wallahu ‘Alam Bisshawab

KAFIR ... TETAPI TIDAK MENSEKUTUKAN ALLAH SWT



“ Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?”  (Lihat Al A’raaf ayat 147)


.

- Sesorang mendustakan Al Quran dan Hadits, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Ankabut: 68)

.
- Seseorang menyombongkan diri dengan syari’at Allah Ta’ala dan menolak mengerjakannya, padahal dia mengakui kebenarannya, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Baqarah: 34)
.
- Seseorang ragu akan kebenaran Al Quran dan Hadits, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Kahfi: 35-38)
.
- Seseorang berpaling dari syari’at Allah Ta’ala, menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah Ta’ala, maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Ahqaf: 3)
.
- Seseorang berlaku sifat munafik yaitu dilisannya mengatakan beriman tetapi dihatinya tetap pada kekufuran, seperti yang terjadi di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. maka dia dihukumi sebagai kafir tetapi dia tidak mensyirikkan Allah Ta’ala. (Lihat QS. Al Munafiqun: 3)

Popular Posts

.

.
hadist, panduan, pegangan, amalan

*** Promote Your Business to Worldwide ***