GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

TRANSLATE THIS PAGE

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Tampilkan postingan dengan label Mualaf. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mualaf. Tampilkan semua postingan

Setelah Meneliti Posisi Sujud Dr. Fidelma Masuk Islam





R. FIDELMA O’Leary mendapatkan penghargaan Woman of Spirit tahun 2012. Ia adalah seorang Professor Biologi di Universitas St. Edward di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Wanita asli Texas yang berprofesi sebagai Professor Neurosains di Universitas Texas ini, telah menemukan kedamaian dalam Islam. Dr. Fidelma, yang juga sebagai seorang Dokter Neurologi di sebuat rumah sakit di AS, terpukau ketika melakukan kajian terhadap syaraf-syaraf di otak manusia. Satu hal yang membuat dia terpukau adalah ketika mengetahui bahwa terdapat beberapa urat syaraf manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah agar bisa berfungsi secara normal.
Setelah mengadakan penelitian dengan seksama dan memakan waktu yang lama, Dr. Fidelma akhirnya mendapati kenyataan bahwa urat-urat syaraf di otak itu tidak dimasuki darah kecuali bila seseorang sedang shalat, yakni ketika posisi sujud. Ternyata urat syaraf itu memerlukan darah hanya beberapa saat saja, yakni ketika seseorang shalat.
Setelah penelitian itu, Dr. Fidelma mencari tahu tentang Islam, lewat buku-buku keislaman dan diskusi dengan rekan-rekannya yang Muslim. Dan akhirnya, dengan kesadaran penuh, Dr. Fidelma mengikrarkan keislamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Allah SWT berkenan memberinya hidayah atau petunjuk pada iman. Keyakinannya pada agama Islam yang baru dianutnya itu demikian besar.
Sekarang Dr. Fidelma membuka klinik, “Pengobatan dengan Al-Qur’an.” Dia terus mengkaji pengobatan Islami dan memberikan pengobatan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan apa saja yang dianjurkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Misalnya, dengan berpuasa, madu, habbatussauda (jinten hitam), minyak zaitun, dan sebagainya.

Allah SWT berfirman: “ Dan apabila kamu menyeru untuk mengerjakan shalat, mereka menjadikannya (shalat itu) sebagai ejek-ejekan dan permainan. Yang demikian itu ialah karena mereka suatu kaum yang tidak berakal, ”  (QS. Al Maidah: 58)

SHARE !!

Puluhan Ribu Orang Jadi Mualaf Setelah Melihat Penghina Nabi Kena Adzab

Puluhan Ribuan Orang Jadi Mualaf Setelah Penghina Nabi Kena Adzab


Orang-orang Nasrani itu bersuka cita. Mereka meluapkan kegembiraannya karena Pemimpin Mongol yang tadinya beragama Islam kini murtad.

Dalam perayaan yang dihadiri para tokoh Nasrani itu, tampillah seorang pendeta. Dengan segagah mungkin, ia ingin tampil mengkesima semua mata yang tertuju padanya. Ia juga ingin menguatkan pendirian sang raja. Agar tetap dalam kemurtadannya, dan tak sedikitpun melirik kembali agama Islamnya.
Dalam ceramahnya, pendeta itu menghina Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Baru beberapa ucapan, tiba-tiba seekor anjing pemburu yang terikat di arena itu menyalak keras. Orang-orang terkejut. Tapi belum hilang keterkejutan itu, dengan cepat anjing tersebut lepas dari ikatannya dan berlari mencakar wajah pendeta. Masih beruntung, orang-orang di sekitar pendeta itu berhasil menghentikan aksi anjing tersebut.


“Itu pasti gara-gara engkau mencela Nabi Muhammad, karena itu anjing ini marah dan menyerangmu,” orang-orang mengingatkan sang pendeta yang kini wajahnya terluka.

“Oh, tidak. Anjing ini hanya salah merespon. Ia mungkin terkejut dan mengira isyarat tanganku tadi hendak menyerangnya,” sergah sang pendeta.

Ia pun kemudian bersiap melanjutkan kembali ceramahnya. Tak kapok, ia mulai menghina Nabi Muhammad lagi. Baru terucap beberapa kata-kata keji tentang Rasulullah, anjing tadi berontak dan lepas dari ikatan. Secepat kilat, ia menyambar leher pendeta dan merobek dadanya. Seketika pendeta itu roboh. Tak lagi bernyawa.

Teriakan histeris segera terdengar. Ada yang takut, pasti. Tetapi lebih banyak lagi yang merenungi peristiwa ini. Tidak mungkin ini kebetulan saja. Tidak mungkin anjing itu menyerang dua kali pada saat Nabi dihina kecuali ia digerakkan oleh Dzat yang Maha Kuasa. Akhir riwayat sang pendeta, secara dhahir, memang akibat dikoyak anjing. Tapi di balik itu, sesungguhnya kematian dengan cara mengerikan itu adalah adzab dari Dzat yang tidak ridha Muhammad dihina.

Siapa Dzat itu kalau bukan Allah? Siapa yang kuasa melakukan hal itu kalau bukan Rabb yang mengutus Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam? Maka, mereka pun kemudian berbondong-bondong masuk Islam.

“Karena kejadian ini,” tutur Ibnu Hajar Al Asqalani seperti ditulis Imam Adz Dzahabi dalam Mu’jamus Syuyuukh, “40 ribu orang Mongol masuk Islam.” Allahu akbar!

SHARE !
infoislammodern.blogspot.co.id

Tata Cara Masuk Islam


Mendapatkan petunjuk untuk masuk islam adalah nikmat besar bagi setiap hamba. Karena sejatinya, orang yang masuk islam, berarti dia kembali kepada fitrahnya. Fitrah untuk bertuhan satu, fitrah mengikuti utusan tuhan yang terakhir, dan fitrah untuk mengamalkan al-Quran sebagai kitab Tuhan. Lebih dari itu, islam merupakan satu-satunya agama yang akan menyelamatkan manusia dari hukuman neraka.
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka tidak akan diterima (agama itu), dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran: 85).
Untuk itulah, Allah mengajarkan agar manusia tidak merasa berjasa dengan masuknya dia ke dalam agama islam. Sebaliknya, dia harus merasa bersyukur karena Allah telah memberikan hidayah islam kepadanya.

يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا قُلْ لَا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُمْ بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ
”Mereka merasa telah berjasa kepadamu (Muhammad) dengan keislaman mereka. Katakanlah: “Janganlah kamu merasa telah berjasa kepadaku dengan keislamanmu. Sebaliknya, Allahlah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan memberi petunjuk untuk kamu kepada keimanan.” (QS. Al-Hujurat: 17)
Oleh karena itu, untuk bisa masuk islam, tata caranya saa..ngat mudah. Tidak perlu acara khusus, dan bisa dilakukan tanpa modal. Yang sulit adalah memastikan keikhlasan dan kejujuran hati ketika masuk islam. Berikut beberapa tata cara masuk islam,
Pertama, ikrar dua kalimat syahadat
Ikrar syahadat adalah mengucapkan kalimat,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
ASYHADU ALLAAA ILAAHA ILLALLAAH
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH…
“Aku bersaksi bahwa Tiada sesembahan yg berhak diibadahi kecuali Allah, dan aku jg bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”
Catatan:
Jika kesulitan untuk mengucapkan dua kalimat ini secara fasih, bisa dipandu oleh orang muslim, dan muallaf cukup mengikuti sebisanya. Selanjutnya diucapkan juga arti dari kalimat tersebut, agar memahami apa yang dia ucapkan.
Kedua, ikrar ini harus diucapkan di depan saksi kaum muslimin. Jumlah saksi minimal dua orang muslim baik-baik.
Tujuan saksi adalah agar muallaf ini diakui telah pindah agama oleh masyarakat muslim lainnya. Sehingga selanjutnya, dia disikapi sebagaimana layaknya seorang muslim.
Masuk islam tidak harus di depan kiyai, habib, ustad, atau tokoh agama lainnya. Karena bukan syarat diterimanya syahadat, harus diucapkan di depan tokoh agama. Namun harus di depan saksi dua orang muslim. Dan saksi, tidak harus tokoh agama.
Hanya dengan melakukan dua hal di atas, berikrar syahadat dan disaksikan muslim yang lain, maka sang muallaf telah dinyatakan sebagai muslim yang sah islamnya. Dia mendapatkan hak dan kewajiban, sebagaimana muslim lainnya.
Selanjutnya, ada beberapa yang perlu dilakukan,
Pertama, dianjurkan mandi besar
Dalam madzhab Syafiiyah, dianjurkan bagi orang yang baru saja masuk islam untuk mandi besar, membasahi seluruh badan.
Anjuran ini berdasarkan riwayat dari sahabat Qois bin Ashim radhiyallahu ‘anhu,

أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرِيدُ الْإِسْلَامَ فَأَمَرَنِي أَنْ أَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ



Aku mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk masuk islam. Kemudian beliau menyuruhku untuk mandi dengan air dan daun bidara. (HR. Abu Daud 355 – shahih)
Ada juga yang menyebutkan, dianjurkan untuk menggundul rambut. Namun anjuran ini berdasarkan riwayat yang dhaif.
Kedua, Kerjakan shalat
Shalat merupakan rukun islam yang kedua setelah syahadat. Karena itu, setelah muallaf mengikrarkan syahadat, dia berkewajiban menjalankan shalat sebagaimana muslim yang lainnya.
Yang harus dia lakukan,
1. Jika dia sudah memahami tata cara shalat dan hafal al-Fatihah serta bacaan shalat yang wajib, maka dia bisa shalat sendiri. Dan jika laki-laki, muallaf selalu diajak untuk jamaah shalat wajib di masjid. Dengan tetap terus mengkaji tata cara shalat yang sempurna.
2. Jika dia belum memahami cara shalat yang benar, ada 2 yang harus dia lakukan:
a. Belajar tata cara shalat yang benar, dan menghafal bacaan-bacaan wajib dalam shalat
b. Selama belum bisa shalat dengan sempurna, dia harus bermakmum dengan muslim yang lain ketika shalat, sehingga bisa menjaga keabsahan shalatnya.
Ketiga, Khitan
Khitan hukumnya wajib bagi lelaki. Karena khitan bagian dari menjaga fitrah kesucian manusia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الْفِطْرَةُ خَمْسٌ – أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ – الْخِتَانُ وَالاِسْتِحْدَادُ وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَقَصُّ الشَّارِب




“Fitrah itu ada lima perkara : khitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis “ (H.R Muslim 257).
Lebih dari itu, khitan merupakan syiar kaum muslimin, yang juga diikuti oleh kelompok agama yang lain. Karena itu, muallaf yang baru masuk islam dan dia belum dikhitan, maka disarankan agar segera melakukan khitan.
Hanya saja, jika anjuran untuk khitan ini bisa memberatkan dirinya dan bahkan bisa membuat muallaf lari menjauhi islam, maka anjuran khitan bisa ditunda, sampai dirasa cukup baginya untuk melakukan khitan tanpa paksaan.
Keempat, syariat islam lainnya
Selanjutnya, muallaf diarahkan untuk mempelajari syariat islam lainnya, yang wajib baginya, seperti tata cara puasa, menjawab salam, mendoakan orang bersin, dan jika dia orang yang mampu, diajari tentang syariat zakat.
Semakin sering belajar, akan semakin membuat sang muallaf mencintai agama islam.
Kelima, kami sarankan agar muallaf segera melaporkan ke dinas pemerintah untuk masalah administrasi KTP dan KK. Menurut informasi dari salah satu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil:
”Perubahan KTP dan KK Cukup di Kecamatan setempat, dengan membawa surat Keterangan dari RT & RW, KTP, KK dan dilampiri surat keterangan masuk islam.”
Kemudian surat keterangan masuk islam, bisa diterbitkan oleh takmir masjid atau yayasan islam yang menjadi saksi keislamannya.
NOTE ...
Untuk lebih jelasnya, anda bisa bertanya seputar tata cara masuk islam kepada pengurus mesjid atau kepada imam mesjid.   (sumber: konsultasisyariah.com)

MUALAF LUAR NEGERI - 4


Muhammad Ali ( Cassius Marcellus Clay Jr.)
Seorang pesara petinju Amerika yang tersohor yang merupakan juara 3 kali World Heavyweight Champion dan pemenang pingat emas Olympic kategori Light-heavyweight. Ali menukar namanya setelah menjadi ahli kepada Nation of Islam pada tahun 1964 dan akhirnya bertukar menjadi Islam Sunni pada tahun 1975.

Muhammad Marmaduke Pickthall
Muhammad Marmaduke William Pickthall (1875-1936) adalah seorang intelektual Muslim Barat, yang terkenal dengan terjemahan Al Qur’an yang puitis dan tepat dalam bahasa Inggeris. Ia merupakan pemeluk agama Kristian yang kemudian berpindah agama memeluk Islam. Pickthall adalah juga seorang novelis, yang diakui oleh D.H Lawrence, H.G Wells dan E.M Forster, juga seorang jurnalis, ketua sekolah serta pemimpin politik dan agama.
Dididik di Harrow, ia dilahirkan dalam keluarga Inggeris kelas menengah, yang asal usul keluarganya mencapai taraf ksatria terkenal William sang penakluk. Pickthall berkelana ke banyak negara-negara Timur, mendapat reputasi sebagai ahli sarjana tersohor di Timur Tengah. Ia menerbitkan terjemahan Al Qur’an yang berjudul “The meaning of the Glorious Koran”. Semasa berkhidmat di bawah pemerintahan Nizam dari Hyderabad, beliau telah menerbitkan terjemahan Al-Quran ke dalam Bahasa Inggeris yang pertama yang diperakui oleh Universiti Al-Azhar di Mesir dan dirujuk oleh Times Literary Supplement sebagai satu pencapaian penulisan yang besar.
5. Michael Wolfe
Pengarang kepada buku berjudul The Hajj: An American’s Pilgrimage to Mecca, dan One Thousand Roads to Mecca: Ten Centuries of Travelers Writing About the Muslim Pilgrimage.Beliau juga merupakan seorang Penerbit Filem.Ibunya merupakan seorang Kristian, manakala bapanya seorang Yahudi. Beliau sangat dikenali setelah menerbitkan dokumentari bertajuk “An American in Mecca”, which aired on ABC�s “Nightline” , pada bulan April 18, 1997. Beliau memeluk Islam ketika berumur 40 tahun.
6. Malcolm X
Dikenali sebagai Malcolm X di Amerika Syarikat; merupakan seorang aktivis afro-Amerikan dan Ketua Agama. Nama Islamnya ialah El-Hajj Malik El-Shabazz, pengasas Muslim Mosque, Inc. dan Organization of Afro-American Unity (Organisasi Perpaduan Afro-Amerika) dan juga pada suatu ketika menjadi jurucakap pada kumpulan Nation of Islam.
Pada tahun 1964, setelah melakukan haji di Mekah, beliau mengisytiharkan dirinya sebagai seorang Orthodoks Muslim dan membawa satu idea “brotherhood” yang bertujuan untuk menyatukan orang kulit hitam dan kulit putih di Amerika.
Beliau dibunuh pada Februari 1965. Semasa hayatnya, Malcolm X dikenali sebagai seorang ketua gerakan nasionalisme kulit hitam yang terkemuka di Amerika Syarikat. Anda boleh membaca perincian tentang sejarah hidup Malcom X di sini .
Maryam Jameelah
Berketurunan Yahudi Amerika dengan nama Margaret Marcus; beliau meupakan seorang journalis, pengarang dan poet. Juga merupakan pengarang beberapa buah buku. Mula mengenali dan meminati Islam pada tahun 1954, di mana dia kemudiannya amat tertarik dengan terjemahan Al-Quran iaitu The Meaning of the Glorious Koran hasil tulisan Marmaduke William Pickthall dan kerja-kerja penulisan Muhammad Asad yang merupakan seorang Mualaf berketurunan Yahudi. Karya Muhammad Asad seperti “The Road to Mecca”dan “Islam at Crossroads” telah menjadi sumber inspirasi kepada beliau untuk memeluk Islam.
Memeluk Islam pada 24 hb Mei,1961 di New York dan setelah itu mula menulis artikel bercorak islamik di journal Muslim Digest Durban, Afrika Selatan. Beliau banyak terpengaruh dengan hasil tulisan Sayyid Abu A’laa Al Maududi (pengasas Parti Jameah Islamiah di Pakistan) yang merupakan penulis tetap di Muslim Digest berkenaan. Beliau kerap menghubungi Sayyid Abu A’laa Maududi berbincang tentang dunia Islam dan Barat dan akhirnya koreponden beliau dengan Maulana Maududi telah diterbitkan dalam satu volum khas Muslim Digest berjudul “Correspondences between Maulana Mawdoodi and Maryam Jameelah”. Beliau juga telah menulis satu artikel bertajuk Open Letter To Her Parents, bertujuan mengajak ibubapanya mengikuti Islam. Antara karya-karya beliau ialah:
1. ISLAM VERSUS THE WEST
2. ISLAM AND MODERNISM
3. ISLAM IN THEORY AND PRACTICE
4. ISLAM VERSUS AHL AL KITAB PAST AND PRESENT
5. AHMAD KHALIL
6. ISLAM AND ORIENTALISM
7. WESTERN CIVILIZATION CONDEMNED BY ITSELF
8. CORRESPONDENCE BETWEEN MAULANA MAUDOODI AND MARYUM JAMEELAH
9. ISLAM AND WESTERN SOCIETY
10. A MANIFESTO OF THE ISLAMIC MOVEMENT
11. IS WESTERN CIVILIZATION UNIVERSAL
12 WHO IS MAUDOODI ?
13 WHY I EMBRACED ISLAM
14 ISLAM AND THE MUSLIM WOMAN TODAY
15 ISLAM AND SOCIAL HABITS
16 ISLAMIC CULTURE IN THEORY AND PRACTICE
17 THREE GREAT ISLAMIC MOVEMENTS IN THE ARAB WORLD OF THE RECENT PAST
18 SHAIKH HASAN AL BANNA AND IKHWAN AL MUSLIMUN
19 A GREAT ISLAMIC MOVEMENT IN TURKEY
20 TWO MUJAHIDIN OF THE RECENT PAST AND THEIR STRUGGLE FOR FREEDOM AGAINST FOREIGN RULE
21 THE GENERATION GAP ITS CAUSES AND CONSEQUENCES
22 WESTERNIZATION VERSUS MUSLIMS
23 WESTERNIZATION AND HUMAN WELFARE
24 MODERN TECHNOLOGY AND THE DEHUMANIZATION OF MAN
25 ISLAM AND MODERN MAN

Jika anda ingin membaca karya biografi bagaimana beliau memeluk Islam, sila klik pautan ini (B. Inggeris)
Dr. Gary Miller
G.R. Miller (Abdul-Ahad Omar) adalah seorang pakar matematik dan seorang ahli teologi. Dia aktif dalam kerja-kerja misionari Kristian dalam hidupnya tetapi dia segera mulai menemukan banyak ketidakkonsistensi dalam Bible. Pada 1978, dia secara kebetulan membaca Al-Qur’an dengan mengharapkan bahawa perkara yang sama berlaku seperti dalam Bible iaitu masalah ketidakkonsistensi seperti kandungan campuran kebenaran dan kebohongan. Alangkah terkejutnya beliau setelah mendapati Al-Quran mengandungi isi yang agak sama dengan Bible tetapi isi dan intipati daripada Al-Quran adalah amat konsisten sekali dan mengandungi kebenaran yang amat nyata dan jelas. Sehingga hari ini, setelah beliau memeluk Islam, beliau aktif memberi penjelasan kepada umum tentang kebenaran agama Islam melalui radio dan televisyen. Beliau juga adalah pengarang beberapa artikel dan penerbitan tentang agama Islam.
Dr. Gary Miller (Abdul Ahad Omar) berasal daripada Kanada. Beliau merupakan seorang pakar matematik yang mendalami ilmu teologi (ketuhanan) Kristian. Pada tahun 1978 beliau dihadiahkan al-Quran dan selepas membacanya beliau mula menyedari tentang kepincangan Bible dan kebenaran al-Quran. Beliau terus memeluk agama Islam dan merupakan seorang pendakwah Muslim yang komited hinggalah ke hari ini. Antara tulisan beliau yg menarik ialah yang bertajuk�The Amazing Quran� (Quran Yang Mengagumkan � rujuk gambar).
Dalam tulisan ini beliau membuktikan bahawa al-Quran adalah wahyu dan tidak mungkin ditulis oleh manusia dengan menggunakan pendekatan saintifik. Antara tulisannya ialah, �Seperkara yang mengejutkan golongan yang bukan Islam selepas mereka mengkaji al-Quran ialah, ia tidak seperti apa yang mereka jangkakan. Bagi mereka, al-Quran ialah sebuah kitab tua yang datang dari padang pasir Arab dan berumur lebih kurang 14 abad. Justeru mereka menjangkakan, isi-isinya pasti juga tua lagi kuno seperti umurnya. Sebahagian daripada mereka pula menjangkakan, oleh kerana ia datang dari padang pasir, ia pasti banyak bercerita tentang padang pasir.
Tiba-tiba mereka menyedari bahawa ia tidak seperti itu�. Al-Quran boleh dikaji secara saintifik kerana ia mengutarakan sesuatu yang tidak diutarakan oleh kitab-kitab agama lain secara amnya. Malah al-Quran mampu menyahut cabaran ahli-ahli sains. Konsep sains pada hari ini ialah satu konsep yang memerlukan bukti. Jika seseorang mengutarakan sesuatu teori, pakar-pakar sains tidak akan mempedulikannya melainkan jika ia disertakan dengan bukti dan sanggup melalui beberapa ujian yang saintifik. Al-Quran sebenarnya sanggup diperlakukan seperti itu untuk membuktikan bahawa ia adalah benar. Seribu empat ratus tahun sudah berlalu dan tidak ada sesiapa pun yang mampu membuktikan kepalsuan al-Quran, justeru al-Quran adalah sebuah kitab yang hak lagi benar.�

Dr. Abu Ameenah Bilal Philips
�After about 6 months of reading and discussion, I had made my decision and embraced Islam in 1972.�
“Hanya lebih kurang 6 bulan membaca dan berdiskusi, saya telah membuat keputusan untuk memeluk Islam pada tahun 1972″
Dr. Abu Ameenah Bilal Philips dilahirkan di Jamaica, tetapi membesar di Kanada. Semasa belajar di Simon Frasier University di Vancouver, Kanada, beliau pernah menjadi pemain gitar di kelab malam. Malah ketika beliau melawat Malaysia, beliau pernah terkenal dengan panggilan Jimmy Hendrex of Sabah.
Setelah beliau memeluk Islam pada tahun 1972, beliau telah berusaha mempelajari Bahasa Arab. Hasilnya beliau berjaya mendapat diploma dalam Bahasa Arab dan menamatkan ijazahnya dalam bidang Usuluddin di Universiti Islam Madinah pada tahun 1979. Seterusnya beliau menamatkan Master dalam bidang Teologi Islam di Universiti Riyadh pada tahun 1985 dan menamatkan PHdnya di University of Wales dalam bidang Teologi Islam pada tahun 1994. Beliau pernah mengajar Pendidikan Islam dan Bahasa Arab di sekolah swasta di Riyadh selama lebih 10 tahun. Beliau juga mengikuti Kursus Master dalam Pendidikan di bahagian Penelitian Islamiah di Shariff Kabunsuan Islamic University di Cotobato City, Mindanao, Filipina. Semasa di Saudi, beliau pernah juga menerbit rancangan “Why Islam” di Saluran 2 yang lebih menutamakan wawancara mengapa seseorang itu memeluk Islam.

Aminah Assilmi
Aminah asSilmi ialah seorang bekas Kristian Protestan dari kumpulan Gereja Southern Baptist. Beliau juga merupakan seorang aktivis dari kumpulan pembebasan wanita yang radikal dan pernah bertugas sebagai seorang wartawan penyiaran. Beliau merupakan seorang pelajar yang pintar dan mendapat pelbagai anugerah kecemerlangan ketika berada di sekolah. Ketika di kolej beliau terpaksa belajar dengan wanita-wanita Arab yang rata-ratanya memakai tudung. Beliau menganggap mereka sebagai �golongan yang menjijikkan. � Akhirnya beliau mengambil keputusan untuk berdakwah kpd mereka agar mereka menganut agama Kristian.
Untuk tujuan itu beliau telah mengkaji Islam dengan mengkaji al-Quran, Sahih Muslim dan 15 buku yang lain. Kajian terhadap Islam ini berterusan selama 2 tahun dan akhirnya persepsinya terhadap Islam telah berubah. Ketika itu barulah beliau menyedari betapa Islam merupakan agama yang amat memuliakan wanita. Pada tanggal 21 Mei 1977, beliau mengucap dua kalimah syahadah. Selepas memeluk Islam beliau berpakaian menutup aurat dan tindakan itu menyebabkan beliau kehilangan kerjayanya sebagai seorang wartawan penyiaran di Denver. Malah mahkamah memutuskan beliau dipisahkan daripada anak-anaknya disebabkan keislamannya. Akhirnya, dengan izin Allah, anak-anaknya, ibu bapanya dan bekas suaminya memeluk Islam�

Dr. Jerald F. Dirks (Abu Yahya)
Dr. Jerald F. Dirks adalah merupakan bekas seorang Paderi di United Methodist Church. Mempunyai Masters dalam bidang Divinity dariapada Universiti Harvard dan PHd dalam bidang Psikologi dari University Of Denver. Beliau merupakan pengarang kepada buku berjudul “The Cross and the Crescent: An Interfaith Dialogue between Christianity and Islam” (2001), and “Abraham: The Friend of God” (2002) . Beliau telah menulis lebih 60 artikel ilmiah mengenai psikologi klinikal dan lebih 150 artikel mengenai kuda-kuda Arab (Arabian Horses).
Semasa di Harvard University, beliau lebih banyak mengkaji tentang agama Budha dan Hindu tetapi tidak mengenai agama Islam walaupun telah menulis artikel tentang penurunan dan pendedahan Al-Quran.







ARTI MUALAF



Definisi Ulang  muallaf
Orang-orang yang baru masuk islam dikenal dengan sebutan muallaf. Istilah ini demikian populer di tengah umat islam.  Tapi sayang pengertianya  hanya  identik dengan orang yang baru masuk islam. Maksudnya, masuk islam nya setelah dewasa,  setelah memeluk agama lain terlebih dahulu. Masyarakat bahkan tak lagi memasukan faktor  waktu dalam memberikan gelarmuallaf kepada seseorang, bagi mereka, siapapun yang pernah beragama non islam lalu masuk islam maka berhak menyandang  gela muallaf. Gelar ini berlaku abadi, tak ada batas waktunya. Padahal tidak demikian semestinya. tulisan ini bertujuan meluruskan anggapan keliru ini.
Tidak salah orang yang baru masuk islam atau orang yang baru masuk islam atau orang yang pernah menjadi non  muslim disebut muallafTapi tidak boleh dilupakan, syariat islam tidak membatasi makna muallaf  hanya dalam pengertian tersebut.  Ada yang lain yang juga berhak  menyandang gelar muallaf. Tujuan lain dari tulisan ini , menjelaskan kandungan makna muallaf yang ternyata  lebih luas dari anggapan sementara orang.
Oleh karenanya, setiap muslim rasanya perlu untuk mengetahui lebih jauh tentang apa, siapa dan bagaimana muallafBukan hanya bagi orang yang baru atau akan masuk islam, tapi juga bagi umat islam secara umum karena masing-masing pihak harus mengetahui hak dan tanggung jawabnya.  Lebih dari itu,  pengetehuan yang baik tentang muallaf membantu dalam memberi solusi problematika  kemuallafan ditengah umat .
Pengertian Muallaf
Muallaf berasal dari kata (أليفا صيره أي ألفه .  )   yang menjadikannya jinak[1] . Sedangkan (  المؤلف قلوبهم  ) artinya orang yang hatinya dijinakan. Istilah ini di gunakan untuk orang yang sedang dijinakkan hatinya oleh islam agar membela atau masuk islam. Sedangkan upaya yang dilakukan dalam rangka menjinakkan seseorang diungkapkan dengan kata (  تأليف القلوب  ) – ta’liful qulub- atau penjinakan hati seseorang.
Sebagai istilah syariat, muallaf adalah orang diberi perhatian khusus oleh islam dengan tujun menjinakan hatinya demi kemaslahatan islam dan kaum muslimin. Perhatian disini biasanya berupa materi. Tujuan santunan meteri ini bisa seragam, yang terangkum dalam empat hal, seperti yang disimpulkanoleh Imam Mawardi:
  1. Agar  yang bersangkutan bisa membantu kaum muslimin
  2. Agar  yang bersangkutan tidak menimpakan bahaya kepada kaum muslimin
  3. Agar yang bersangkutan mendekatkan kaum kerabatnya kepada islam
  4. Agar yang bersangkutan masuk islam

Macam-macam muallaf
Para ulama memberi pengertian luas untuk kata muallaf karena mengacu pada esensi maknanya. Ada dua kata kunci untuk pengertiannya; menjinakan hati obyek dan lahirnya dampak positif bagi umat islam dari  obyek tersebut.  Oleh karenanya, muallaf di mungkinkan berasal dari kalangan non muslim. Berikut perinciannya:
Dari kalangan non islam
Secara garis besar, muallaf dari golongan non muslim terdiri dari dua kategori: pertama, diharapkan lahirnya kebaikan darinya, misalnya masuk islam, dan kedua, di khawatirkan munculnya keburukan darinya. Berikut ini sekedar contoh, bukan batasan:
  1. Orang yang diharapkan  keislaman nya atau  kelompok nya atau keluarganya.
Sejarah merekam contoh yang pas untuk muallaf jenis ini, yaitu Sofyan bin umayyah. Dia diberi jaminan keamanan oleh nabi shollaallahu Alaihi wa sallam saat penaklukan mekah, dan diberi waktu empat bulan untuk mempertimbangkan apakah akan tetap kafir atau masuk islam. Setelah itu ia menghilang untuk memikirkan tawaran itu, dan setelah kembali,  ia datang menemui Rasulullah shollaallahu Alalaihi wa sallam, lalu ikut perang hunain berasma umat islam yang terjadi tak lama kemudian , saat ia belum masuk islam. Bahkan Nabi sempat meminjamkan senjata untuk nya saat peraang tersebut. Seusai perang, Nabi shollaallahu alaihi wa sallam memberinya onta alam jumlah besar untuk lebih memotivasinya agar segera masuk islam. Setelah diberi , ia berujar: “ini adalah pemberian orang yang tak takut miskin”.
Said bin Musayyib meriwayat kan bahwa sofwan bin umayyah berkata: “Demi Allah shollaallahu alaihi wa sallam memberiku (onta)  saat ia orang yang paling aku benci. Ia memberiku terus hingga hatiku berubah, ia menjadi orang yang paling aku cintai ”.   Sofyan bin umayyah kemudian masuk islam, dan menjadi muslim yang baik.
Anas bin malik menuturkan, bahwa jika ada orang yang datang kepada rasulullah shollallaahu alaihi wa sallam meminta sesuatu (dari harta dunia) dengan jaminan akan masuk islam pasti ia memberinya. Suatu katika ada orang datang meminta seperti itu, Nabi shollaallahu alaihi wa sallam memberinya kambing  zakat dalam jumlah besar yang memenuhi lembah antara dua bukit. Orang itu kemudian menggiringnya pulang, lalu berkata keepada kaum nya: “Wahai kaumku, masuk islam-lah kalian semuakarena sungguh Muhammad memberi  kita layaknya orang yang tak takut miskin”.
2. Orang yang dikhawatirkan akan menyebarkan citra buruk tentang islam atau melakukan sesuatu yang merugikan islam dan kaum muslimin.
Ibnu Abbas menuturkan bahwa ada sekelompok orang jika di beri akan memuji islam (misalnya mengatakn): “islam agam yang baik”, tapi jika tidak diberi  ia akan mencela islam.  Orang seperti ini perlu diberi harta agar ia tidak merusak islam. Orang tersebut termasuk kategorimuallaf  dari kalangan non muslim. Untuk jenis ini, muallaf bisa bermakna amat luas, oleh karenanya di perlukan pandangan bijak dari pemimpin umat islam dalam menentukan prioritas nya.
Dari kalangan islam 
1. Orang yang baru masuk islam.
Pemberian bertujuan menguatkan pilihannya agar tidak kembali kepada keyakinan asalnya. Orang yang masuk islam berarti  ia berhijrah dari komunitas agama lamanya bahkan dari keluarganya. Tidak jarang ia juga di ancam oleh sanak keluarganya dan di putus tali silaturahmi  dan rizkinya. Ia menjual dunianya untuk Allah, maka ia layak mendapatkan dukungan dan penghargaan di dunia berupa harta dari kaum muslimin sebagai bentuk solidaritas dan persaudaraan baru menggantikan  persauaraannya yang lama. 
Namun harus diperhatikan, muallaf jenis ini bagai manapun ada batas waktunya, dan kebijakan tentang batas waktunya di serahkan kepada penilaian pemimpin umat islam.
2. Muslim keturunan yang menjadi target  pemurtadan
Maksudnya, orang muslim yang karena kemiskinannya atau kelemahan aqidahnya digoda sehingga dikhawatirkan ia keluar dari islam. Saat islam kuat seperti jaman keemasannya, permasalahan ini tidak terlalu mengkhawatirkan. Tapi saat islam lemah seperti sekarang, mereka menjadi masalah yang serius. Untuk mengatasinya, tidak cukup dengan bimbingan keagamaan, tapi juga santunan materi  sebab godaan pemurtadan umumnya disebabkan factor materi. 
3.   Muslim terpandang ditengah pengikutnya yang masih kafir.
Yaitu orang islam yang memiliki pengaruh kuat di tengah kaumnya yang masih kafir. Ia diberi harta dalam rangka membujuk hati kaumnya agar tertarik kepada islam. Contoh dalam sejarah,  Abu Bakar  ra memberi harta kepada Adi bin Hatim dan Zabriqon bin Badr padahal keduanya sudah menjadi muslim yang baik, hanya karena posisi keduanya yang masih dihormati di tengah kaum nya yang masih kafir. 
4. Tokoh yang masuk islam bersama pengikutnya tapi masih labil.
Di haprapkan dengan diberi harta akan menguatkan lman nya dan meneguhkan kesetiaan nya baik dalam jihad maupun dalam hal yang lain. Contohnya, ada tokoh-tokoh yang diberi harta yang banyak oleh Rasulullah Shollaallahu alaihi wa sallam dari rampasan perang hunain. Mereka adalah tokoh-tokoh  yang  di bebaskan saat penaklukan makkah yang kemudian masuk islam, di  antara meraka masih ada yang munafik dan ada yang masih lemah iman. Setelah diberi harta, keislaman mereka menjadi baik Dan lebih kuat. 
5. Kaum muslimin yang berada di tapal batas teritorial musuh (kafir)
Mereka setiap saat dalam bahaya , oleh karenanya mereka dalam kondisi waspada terus menerus. Hal ini berakibat pada labilnya keyakinan mereka dan sulitnya kehidupan mereka. Pemberian materi akan menguatkan  komitmen mereka untuk selalu siap menjadi bemper dari serangan musuh. 
 6. Pihak yang bisa memuluskan jalan bagi penarikan zakat suatu kaum.
Yaitu seorang muslim yang menjadi kunci bagi penarik zakat suatu kaum. Jika ia memainkan perannya, zakat lancar. Jika ia diam, Zakat macet. Sebagai penghargaan atas perannya tersebut, ia berhak mendapat bagian zakat. Karena perannya zakat bisa dihimpun dengan maksimal dan berjumlah besar, maka jatah dari pos muallaf yang tentu lebih kecil dari zakat yangberhasil dihimpun  merupakan imbalan yang setimpal atas jasanya. Tak ada yang di rugikan dalam kasus ini. 
7. Umat  islam korban bencana alam
Bantuan  untuk korban bencana alam (Tentu di utamakan muslim, sebab yang non muslim diperselisihkan boleh tidak nya diberi dari dana zakat) bisa diambil dari pos muallaf, dengan syarat diiringi dengan motif dakwah islamiyah.  [sumber: baitul-maqdis.com]

KISAH PARA MUALAF LUAR NEGERI - PART 3

Davis Memeluk Islam Setelah Membaca Surah Maryam





mustafa1 Davis Memeluk Islam Setelah Membaca Surah Maryam
MUSTAFA Davis lahir dan dibesarkan di wilayah teluk di Kalifornia Utara. Ia kini dikenal sebagai pembuat film dan seniman dunia. Sebagai seniman, Davis mencintai keindahan, dan keindahan paling indah di matanya adalah senyum seorang pria sederhana yang tulus, yang membawanya pada Islam 16 tahun lalu.

Semua berawal pada Rabu di bulan Mei 1996. Davis bertemu dengan seorang teman dalam perjalanannya menuju kampus. Belakangan Davis tahu ia dan pria bernama Whitney Canon itu belajar dalam kelas bahasa Prancis yang sama. Lalu, mengetahui bahwa Whitney adalah seorang seniman dan musisi sepertinya, Davis kerap menghabiskan waktu bersamanya terutama di ruang piano di aula musik kampusnya.
Selama satu semester, dengan cara menyelinap, ia dan Whitney menghabiskan waktu di ruangan piano tersebut, lalu bermain musik atau berbincang tentang persoalan kerohanian di sana. Pada suatu waktu, bersama Whitney Canon, Davis sedang menyantap sushi di sebuah restoran Jepang dekat kampus. Dalam kesempatan itu, Davis menyampaikan sebuah pengakuan bahwa dirinya lelah dengan kehidupan yang dijalaninya.
“Aku ingin mengembalikan hidupku pada jalurnya,” tulisnya dalam sebuah note dalam akun Facebook nya. Menurut Davis, gaya hidupnya kala itu menjauhkannya dari kesuksesan, dan hanya agama yang mungkin mengubah hidupnya. “Aku harus kembali ke gereja,” ujar mantan pemeluk Katolik ini.
Tiba-tiba Whitney bertanya apakah dirinya pernah berpikir tentang Islam. Davis menjawab “tidak” dan mengatakan pada Whitney bahwa Islam adalah agama Arab atau gerakan separatis bangsa kulit hitam. Dari banyak informasi dan peristiwa, Davis hanya memiliki stigma negatif tentang agama itu dalam otaknya. “Selain itu, aku belum pernah melihat Muslim yang baik dan taat waktu itu,” katanya.
Mendapati respons negatif dari Davis, Whitney kemudian bercerita tentang kakak laki-lakinya yang masuk Islam. Dari kakaknya, Whitney (yang saat itu belum menjadi Muslim) mengatakan bahwa Islam bukan hanya untuk Arab serta merupakan agama yang universal.
Whitney lalu melontarkan pertanyaan baru pada Davis, “Apakah kamu mengetahui Muhammad?”
Davis mengaku hanya mengetahui satu orang dengan nama Muhammad, yakni Elijah Muhammad (salah satu pemimpin utama di Nation of Islam). Whitney lalu menjelaskan hanya ada seorang pria bernama Muhammad yang merupakan nabi asal Arab yang sesungguhnya. “Kau harus mengenalnya,” kata Whitney.
Mendengar kata “Arab,” Davis tak tertarik untuk masuk ke dalam perbincangan yang lebih jauh tentang Islam. Ia kemudian mengakhiri perbincangan itu dan beranjak menuju tempat kerjanya, karena Davis bekerja pada malam hari.
Pulang dari tempat kerjanya, Davis singgah ke sebuah toko buku untuk membeli Bibel. Saat melewati deretan rak bertema “Filosofi Timur,” pandangan Davis tiba-tiba tertuju pada sebuah buku berwarna hijau. Nama “MUHAMMAD” tertulis dengan huruf timbul berwarna emas di sampulnya. Ia berpikir sejenak, kemuadian mengambil buku iti dari rak.
Rasa ingin tahu Davis tergugah saat membaca judul kecil di bawah tulisan MUHAMMAD yang berbunyi “Kehidupannya berdasarkan Sumber Paling Awal”.
Kata “sumber paling awal” menggelitik davis karena ia sangat mengetahui adanya debat teologis tentang sejumlah kesalahan yang ditemukan dalam Bibel.
Davis membuka buku itu dan dengan susah payah mencoba membaca banyak kata dalam ejaan Arab. Empat atau lima kalimat yang ia baca menyebut kata “Alquran” beberapa kali. Ejaan-ejaan Arab yang menyulitkan itu lalu dirasanya membenarkan pemahamannya bahwa Islam adalah agama orang Arab. Maka Davis mengembalikan buku itu ke rak.
Ketika Davis beranjak meninggalkan buku tersebut, tulisan emas di sampul buku itu kembali menarik pandangannya sehingga ia kembali melihat ke arah buku tersebut. Saat itu, ia melihat sebuah buku lain berjudul The Quran, dan teringat pada beberapa kata yang baru ia baca dalam buku berjudul Muhammad.
Setelah mengambil dan membukanya secara acak, Davis berhadapan dengan halaman pertama Surah Maryam. ia membaca surah itu dari awal hingga akhir dan merasakan tubuhnya menggigil saat membaca penjelasan detail tentang kelahiran Nabi Yesus (Isa as) yang menakjubkan.
Ia mengatakan ia tidak menyangka bahwa Muslim mempercayai kelahiran yang menakjubkan itu, dan Muslim tak mempercayai Yesus sebagai anak Tuhan. Sebagai seorang Kristen, ia tak pernah bisa menerima pernyataan bahwa Tuhan mempunyai anak.
Davis menangis dengan terjemahan Alquran di tangannya. Ia memutuskan membeli kitab itu, lupa dengan tujuannya membeli Bibel, dan meninggalkan toko buku itu.
Kamis pagi, saat berjalan menuju kampusnya, Davis melewati stan kecil milik seorang pria Senegal yang menjual kerajinan dompet dan boneka Afrika. Ia sibuk dengan seorang pembeli saat Davis menghampiri stannya dan melihat-lihat sebuah dompet. Ketika pelanggannya itu pergi, pria kulit hitam itu menghampiri Davis sambil tersenyum ramah.
“Senyumnya itu adalah sesuatu yang tidak pernah kutemukan sebelumnya. Aku hanya bisa menggambarkan bahwa senyum itu penuh dengan cahaya dan cinta,” ujar Davis.
Pria bernama Khadim itu menyapa Davis, “Hai, saudaraku, apa kabar?” dan melanjutkan dengan sebuah pertanyaan lain setelah Davis menjawabnya, “Saudaraku, apakah kamu seorang Muslim? Kamu terlihat seperti seorang Muslim.”
Belum habis kekagumannya dengan senyum Khadim, Davis dibuat terkejut dengan pertanyaan itu. Ia menjawab bahwa dirinya bukan seorang Muslim, namun baru membeli Alquran pada malam sebelum mereka bertemu. Senyum Khadim berkembang. Ia menghampiri Davis dan memberinya pelukan sambil terus berkata, “Ini sangat indah, saudaraku. Ini hebat. Aku bahagia untukmu. Ini adalah pertanda dari Allah. Kamu membuatku sangat bahagia, saudaraku.”
Ketakjuban Davis belum berakhir. Saat memasuki waktu Zuhur, Khadim meminta bantuannya untuk menjaga stan miliknya selama ia shalat. Davis bersedia dan melewatkan dua kelas hari itu.
“Aku belum pernah menemukan orang setulus dia, yang tersenyum padaku, memelukku, dan mengatakan dirinya berbahagia untukku.”tambah Davis.
Saat bersama Khadim itulah, seorang mahasiswa Pakistan menghampiri dan menyapa pria Senegal itu. Seperti Khadim, ia mengira Davis seorang Muslim, dan gembira saat mendengar Davis telah membaca Alquran. Ia lalu menawari menawarkan dirinya untuk menemani Davis melihat-lihat masjid. Dan Davis menerima tawarannya.
Keesokan harinya, mahasiswa itu menjemput Davis dan membawanya ke sebuah masjid milik Asosiasi Komunitas Muslim di Santa Clara Kalifornia setelah terlebih dulu ia mengajak Davis makan siang di rumahnya. Saat tiba di masjid, Davis disambut sekitar 40 pria yang menyapanya sambil tersenyum.
Setelah duduk dan bergabung dengan pria-pria tersebut, Davis ditanya apakah ia mengetahui sesuatu tentang Islam. Ia menceritakan Alquran yang dibelinya dan menyampaikan hal-hal tentang Islam yang diketahuinya melalui kitab tersebut. Lalu seorang di antara mereka bertanya apakah Davis mempercayai Nabi Muhammad dan tanpa ragu Davis menjawab ‘Ya.’
Davis juga ditanya apakah ia percaya bahwa Yesus adalah Tuhan atau anak Tuhan? Dan ia menjawab ‘Tidak’.
Mahasiswa Pakistan itu lalu menjelaskan banyak hal tentang Islam pada Davis. Ia menjelaskan tentang malaikat, kitab-kitab Allah, hari penghakiman (yaumul hisab), dan banyak lainnya. Setelah memberikan penjelasan itu, ia bertanya apakah Davis mempercayai semua itu. Davis kembali menjawab “Ya,” lalu pria itu berkata, “Itu adalah apa yang dipercayai oleh Muslim dan kamu mempercayainya. Maka apakah kamu ingin menjadi seorang Muslim?”
Davis kembali menjawab ‘Ya’ tanpa keraguan sedikitpun. Mahasiswa itu lalu membimbing Davis membaca syahadat tepat pada tanggal 17 Ramadhan 1416 H.  [sumber: ns/islampos/islamislogic]








Masuk Islam Karena Melihat Shaf Kaum Muslimin

prayers 300x168 Masuk Islam Karena Melihat Shaf Kaum Muslimin
DALAM sebuah tayangan acara televisi  di Saluran TV Majd, “Satu Keluarga”, Dr. Yahya sebagai penceramahnya kala itu, dengan lantang mengatakan bahwa umat Muslim itu memang tidak pernah teratur, dan yang dibutuhkan umat Muslim adalah satu keyakinan untuk dapat melakukan suatu aksi.

Lantas beliaupun menceritakan satu kisah seseorang Amerika Non-Muslim yang memperbincangkan tentang Islam seraya menyaksikan sebuah program Live (siaran langsung) di sebuah channel lain.
Seorang warga Amerika merasa sangat kagum dengan dengan kerumunan orang-orang di Masjidil Haram. Ada lebih dari 3 Juta orang pada waktu itu yang berkumpul untuk shalat Isya di malam terakhir bulan Ramadhan.
Kondisinya sangat ramai dengan kerumunan orang-orang yang saling hilir mudik tidak beraturan.
Lalu Dr Yahya bertanya kepada orang Amerika tadi: “Menurut Anda, berapa lama waktu yang dibutuhkan supaya orang orang itu bisa baris dengan rapi?”
Orang Amerika itupun menjawab: “Dua sampai tiga jam.”
Dr Yahya menyatakan: “Itu Masjidil Haram mempunyai 4 tingkat.”
Si Amerika pun menjawab: “Kalau begitu butuh waktu dua belas jam.”
Sang Da’i pun kembali menjelaskan: “Mereka yang Anda lihat di TV itu datang dari negara berbeda dan  juga berbeda bahasa antara satu dengan yang lainnya.”
Kembali orang Amerika itu menyanggah: “Wah, kalau begitu mereka sama sekali tidak mungkin bisa dibariskan.”
Akhirnya waktu shalat itupun tiba dengan tanda bunyinya suara Iqamah. Tampak Sheikh Abdur-Rahman as-Sudais (Imam Besar Masjidil Haram) berdiri di posisi paling depan seraya berkata : “Istawuu,”yang artinya “Luruskanlah shaf / barisan kalian masing-masing”.
Maka berdirilah jutaan jama’ah tersebut dalam shaf-shaf atau barisan yang tersusun menjadi rapi, dan membutuhkan waktu tidak lebih dari dua menit.
Warga Amerika tadi terperanjat dengan argumennya sendiri yang dipatahkan oleh kenyataan yang ada di depannya. Dipandanginya layar TV sejenak, dan kemudian ia mengucapkan syahadat. [sumber: sa/islampos/facebook]



Syarifuddin Khalifah



Kembali mengingat peristiwa tahun 90-an, dunia saat itu gempar dengan berita besar seorang bayi berumur 2 bulan dari keluarga Katholik di Afrika yang menolak dibaptis. 

“Mama, unisibi baptize naamini kwa Allah, na jumbe wake Muhammad” 
(Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).

Ayah dan ibunya, Domisia-Francis, pun bingung. Kemudian didatangkan seorang pendeta untuk berbicara kepada bayinya itu: “Are You Yesus?” (Apakah kamu Yesus?).

Kemudian dengan tenang sang bayi Syarifuddin menjawab:“No, I’m not Yesus. I’m created by God. God, The same God who created Jesus” (Tidak, aku bukan Yesus. Aku diciptakan oleh Tuhan, Tuhan yang sama dengan yang menciptakan Yesus). Saat itu ribuan umat Kristen di Tanzania dan sekitarnya dipimpin bocah ajaib itu mengucapkan dua kalimat syahadat.

Bocah Afrika kelahiran 1993 itu lahir di Tanzania Afrika, anak keturunan non Muslim. Sekarang bayi itu sudah remaja, setelah ribuan orang di Tanzania-Kenya memeluk agama Islam berkat dakhwahnya semenjak kecil. Syarifuddin Khalifah namanya, bayi ajaib yang mampu berbicara berbagai bahasa seperti Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Ia pun pandai berceramah dan menterjemahan al-Quran ke berbagai bahasa tersebut. Hal pertama yang sering ia ucapkan adalah: “Anda bertaubat, dan anda akan diterima oleh Allah Swt.”

Syarifuddin Khalifah hafal al-Quran 30 juz di usia 1,5 tahun dan sudah menunaikan shalat 5 waktu. Di usia 5 tahun ia mahir berbahasa Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Satu bukti kuasa Allah untuk menjadikan manusia bisa bicara dengan berbagai bahasa tanpa harus diajarkan.



Latar Belakang Syarifuddin Khalifah

Mungkin Anda terheran-heran bahkan tidak percaya, jika ada orang yang bilang bahwa di zaman modern ini ada seorang anak dari keluarga non Muslim yang hafal al-Quran dan bisa shalat pada umur 1,5 tahun, menguasai lima bahasa asing pada usia 5 tahun, dan telah mengislamkan lebih dari 1.000 orang pada usia yang sama. Tapi begitulah kenyatannya, dan karenanya ia disebut sebagai bocah ajaib; sebuah tanda kebesaran Allah Swt.


Syarifuddin Khalifah, nama bocah itu. Ia dilahirkan di kota Arusha, Tanzania. Tanzania adalah sebuah negara di Afrika Timur yang berpenduduk 36 juta jiwa. Sekitar 35 persen penduduknya beragama Islam, disusul Kristen 30 persen dan sisanya beragam kepercayaan terutama animisme. Namun, kota Arusha tempat kelahiran Syarifuddin Khalifah mayoritas penduduknya beragama Katolik. Di urutan kedua adalah Kristen Anglikan, kemudian Yahudi, baru Islam dan terakhir Hindu.
Seperti kebanyakan penduduk Ashura, orangtua Syarifuddin Khalifah juga beragama Katolik. Ibunya bernama Domisia Kimaro, sedangkan ayahnya bernama Francis Fudinkira. Suatu hari di bulan Desember 1993, tangis bayi membahagiakan keluarga itu. Sadar bahwa bayinya laki-laki, mereka lebih gembira lagi.

Sebagaimana pemeluk Katolik lainnya, Domisia dan Francis juga menyambut bayinya dengan ritual-ritual Nasrani. Mereka pun berkeinginan membawa bayi manis itu ke gereja untuk dibaptis secepatnya. Tidak ada yang aneh saat mereka melangkah ke Gereja. Namun ketika mereka hampir memasuki altar gereja, mereka dikejutkan dengan suara yang aneh. Ternyata suara itu adalah suara bayi mereka. “Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah wa jumbe wake Muhammad!” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).
Mendengar itu, Domisia dan Francis gemetar. Keringat dingin bercucuran. Setelah beradu pandang dan sedikit berbincang, mereka memutuskan untuk membawa kembali bayinya pulang. Tidak jadi membaptisnya.

Awal Maret 1994, ketika usianya melewati dua bulan, bayi itu selalu menangis ketika hendak disusui ibunya. Domisia merasa bingung dan khawatir bayinya kurang gizi jika tidak mau minum ASI. Tetapi, diagnose dokter menyatakan ia sehat. Kekhawatiran Domisia tidak terbukti. Bayinya sehat tanpa kekurangan suatu apa. Tidak ada penjelasan apapun mengapa Allah mentakdirkan Syarifuddin Khalifah tidak mau minum ASI dari ibunya setelah dua bulan.

Di tengah kebiasaan bayi-bayi belajar mengucapkan satu suku kata seperti panggilan “Ma” atau lainnya, Syarifuddin Khalifah pada usianya yang baru empat bulan mulai mengeluarkan lafal-lafal aneh. Beberapa tetangga serta keluarga Domisia dan Francis terheran-heran melihat bayi itu berbicara. Mulutnya bergerak pelan dan berbunyi: “Fatuubuu ilaa baari-ikum faqtuluu anfusakum dzaalikum khairun lakum ‘inda baari-ikum, fataaba ‘alaikum innahuu huwattawwaburrahiim.”
Orang-orang yang takjub menimbulkan kegaduhan sementara namun kemudian mereka diam dalam keheningan. Sayangnya, waktu itu mereka tidak mengetahui bahwa yang dibaca Syarifuddin Khalifah adalah QS. al-Baqarah ayat 54.

Domisia khawatir anaknya kerasukan setan. Ia pun membawa bayi itu ke pastur, namun tetap saja Syarifuddin Khalifah mengulang-ulang ayat itu. Hingga kemudian cerita bayi kerasukan setan itu terdengar oleh Abu Ayub, salah seorang Muslim yang tinggal di daerah itu. Ketika Abu Ayub datang, Syarifuddin Khalifah juga membaca ayat itu. Tak kuasa melihat tanda kebesaran Allah, Abu Ayub sujud syukur di dekat bayi itu.

“Francis dan Domisia, sesungguhnya anak kalian tidak kerasukan setan. Apa yang dibacanya adalah ayat-ayat al-Qur’an. Intinya ia mengajak kalian bertaubat kepada Allah,” kata Abu Ayub.
Beberapa waktu setelah itu Abu Ayub datang lagi dengan membawa mushaf. Ia memperlihatkan kepada Francis dan Domisia ayat-ayat yang dibaca oleh bayinya. Mereka berdua butuh waktu dalam pergulatan batin untuk beriman. Keduanya pun akhirnya mendapatkan hidayah. Mereka masuk Islam. Sesudah masuk Islam itulah mereka memberikan nama untuk anaknya sebagai “Syarifuddin Khalifah”.
Keajaiban berikutnya muncul pada usia 1,5 tahun. Ketika itu, Syarifuddin Khalifah mampu melakukan shalat serta menghafal al-Quran dan Bible. Lalu pada usia 4-5 tahun, ia menguasai lima bahasa. Pada usia itu Syarifuddin Khalifah mulai melakukan safari dakwah ke berbagai penjuru Tanzania hingga ke luar negeri. Hasilnya, lebih dari seribu orang masuk Islam.

Kisah Nyata Syarifuddin Mengislamkan Ribuan Orang
---------------------------------------------
Kisah nyata ini terjadi di Distrik Pumwani, Kenya, tahun 1998. Ribuan orang telah berkumpul di lapangan untuk melihat bocah ajaib, Syarifuddin Khalifah. Usianya baru 5 tahun, tetapi namanya telah menjadi buah bibir karena pada usia itu ia telah menguasai lima bahasa. Oleh umat Islam Afrika, Syarifuddin dijuluki Miracle Kid of East Africa.

Perjalanannya ke Kenya saat itu merupakan bagian dari rangkaian safari dakwah ke luar negeri. Sebelum itu, ia telah berdakwah ke hampir seluruh kota di negaranya, Tanzania. Masyarakat Kenya mengetahui keajaiban Syarifuddin dari mulut ke mulut. Tetapi tidak sedikit juga yang telah menyaksikan bocah ajaib itu lewat Youtube.
Orang-orang agaknya tak sabar menanti. Mereka melihat-lihat dan menyelidik apakah mobil yang datang membawa Syarifuddin Khalifah. Beberapa waktu kemudian, Syaikh kecil yang mereka nantikan akhirnya tiba. Ia datang dengan pengawalan ketat layaknya seorang presiden.
Ribuan orang yang menanti Syarifuddin Khalifah rupanya bukan hanya orang Muslim. Tak sedikit orang-orang Kristen yang ikut hadir karena rasa penasaran mereka. Mungkin juga karena mereka mendengar bahwa bocah ajaib itu dilahirkan dari kelarga Katolik, tetapi hafal al-Quran pada usia 1,5 tahun. Mereka ingin melihat Syarifuddin Khalifah secara langsung.

Ditemani Haji Maroulin, Syarifuddin menuju tenda yang sudah disiapkan. Luapan kegembiraan masyarakat Kenya tampak jelas dari antusiasme mereka menyambut Syarifuddin. Wajar jika anak sekecil itu memiliki wajah yang manis. Tetapi bukan hanya manis. Ada kewibawaan dan ketenangan yang membuat orang-orang Kenya takjub dengannya. Mengalahkan kedewasaan orang dewasa.
Kinilah saatnya Syaikh cilik itu memberikan taushiyah. Tangannya yang dari tadi memainkan jari-jarinya, berhenti saat namanya disebut. Ia bangkit dari kursi menuju podium.
Setelah salam, ia memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi. Bahasa Arabnya sangat fasih, diakui oleh para ulama yang hadir pada kesempatan itu. Hadirin benar-benar takjub. Bukan hanya kagum dengan kemampuannya berceramah, tetapi juga isi ceramahnya membuka mata hati orang-orang Kristen yang hadir pada saat itu. Ada seberkas cahaya hidayah yang masuk dan menelusup ke jantung nurani mereka.

Selain pandai menggunakan ayat al-Quran, sesekali Syarifuddin juga mengutip kitab suci agama lain. Membuat pendengarnya terbawa untuk memeriksa kembali kebenaran teks ajaran dan keyakinannya selama ini.

Begitu ceramah usai, orang-orang Kristen mengajak dialog bocah ajaib itu. Syarifuddin melayani mereka dengan baik. Mereka bertanya tentang Islam, Kristen dan kitab-kitab terdahulu. Sang Syaikh kecil mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Dan itulah momen-momen hidayah. Ratusan pemeluk Kristiani yang telah berkumpul di sekitar Syarifuddin mengucapkan syahadat. Menyalami tangan salah seorang perwakilan mereka, Syarifuddin menuntun syahadat dan mereka menirukan: “Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullah.”

Syahadat agak terbata-bata. Tetapi hidayah telah membawa iman. Mata dan pipi pun menjadi saksi, air mata mulai berlinang oleh luapan kegembiraan. Menjalani hidup baru dalam Islam. Takbir dari ribuan kaum muslimin yang menyaksikan peristiwa itu terdengar membahana di bumi Kenya.

Bukan kali itu saja, orang-orang Kristen masuk Islam melalui perantaraan bocah ajaib Syarifuddin Khalifah. Di Tanzania, Libya dan negara lainnya kisah nyata itu juga terjadi. Jika dijumlah, melalui dakwah Syarifuddin Khalifah, ribuan orang telah masuk Islam. Ajaibnya, itu terjadi ketika usia Syaikh kecil itu masih lima tahun.

Para ulama dan habaib sangat mendukung dakwah Syaikh Syarifuddin Khalifah. Bahkan ulama besar seperti al-Habib ali al-Jufri pun rela meluangkan waktunya untuk bertemu anak ajaib yang kini remaja dan berjuang dalam Islam. (Dikutip dari buku Mukjizat dari Afrika, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang; Syarifuddin Khalifah).


BACA JUGA …


SHARE

Popular Posts

.

.
hadist, panduan, pegangan, amalan

*** Promote Your Business to Worldwide ***