GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

TRANSLATE THIS PAGE

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Tampilkan postingan dengan label Sholat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sholat. Tampilkan semua postingan

Shalat Subuh - 5 Keutamaannya Yang Jarang di Ketahui Orang

5 Keutamaan Shalat Subuh Yang Jarang di Ketahui Orang

Shalat Subuh

Salat Subuh merupakan ibadah rutin yang wajib dilaksanakan
setiap muslim ketika mengawali hari. Waktu ini adalah saat yang tepat untuk mendapatkan rahmat dan ridha dari Allah SWT. Ada banyak keutamaan dan manfaat yang bisa diperoleh dari aktivitas ibadah ini.

Namun tidak dipungkiri bahwa salat subuh menjadi salah satu salat sangat sulit untuk dijalankan oleh sebagian orang. Tantangan ketika memilih bangun dari pada menyingkap selimut ketika dinginnya pagi mendapat apresiasi tersendiri di mata Allah SWT. 

Wajib Baca: 5 Keutamaan Shalat Subuh Yang Jarang di Ketahui Orang
Sumber: Infoyunik.com
Tidak hanya pahala, ada banyak keutamaan yang dijanjikan Allah bagi mereka yang rutin salat subuh. Lima keutamaan ini akan membuat kita berpikir ulang ketika akan meninggalkan salat wajib sebelum terbit matahari ini. Apa saja? Berikut ulasannya.

Allah SWT menjanjikan banyak pahala kepada mereka yang dengan sabar menjalankan salah satu perintah-Nya, yakni salat subuh. Hal ini tertuang dalam kalam-Nya, Surat Al Kahfi: 28 yang artinya adalah sebagai berikut:

Allah SWT berfirman, ''Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.'' (QS Al-Kahfi [18]: 28).

Nabi Muhammad SAW dalam banyak sabdanya juga mengungkapkan keutamaan salah subuh. Diantara beberapa sabda yang diungkapkan Nabi SAW adalah sebagai berikut. 

nengkene
1. Surga yang Dijanjikan
Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak kaum mukmin melalaikan salat subuh. Pilihan untuk melanjutkan tidur memang terasa lebih nikmat. Padahal ada kenikmatan sejati yang akan kita dapatkan jika memelihara diri darui salat Subuh. Pasalnya Allah menjanjikan surga kepada mereka yang selalu menjaga salat wajib dua rakaat ini.

Diriwayatkan dari Abu Musa al Asy'ari ra ia berkata
Rasulullah SAW bersabda: ''Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.'' (HR Al Bukhari). 
Dua waktu yang dingin itu adalah shalat Subuh dan shalat Ashar.

Allah SWT juga menjelaskan dalam kalamnya dalam surat Al Isra’ 78 yang artinya: 

“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra’: 78).

Ingatlah bahwa kenikmatan surga tiada bandingnya jika dibandingkan dengan nyaman dan hangatnya selimut yang membuat kita lupa menjalankan ibadah pagi yang wajib ini.

2. Dapat Melihat Allah
Dapat melihat Allah? Mungkinkah manusia bisa melihat dzat yang maha agung ini. Tentu saja bisa, namun tidak saat manusia menjalani kehidupan di dunia. Namun, nanti saat berada di surga, maka Allah akan memperlihatkan Dirinya di hadapan hamba-hamba yang dikehendaki. Termasuk di hadapan hamba-Nya yang selalu menjaga shalat subuhnya.

Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Jarir bin Abdullah ra artinya: ''Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata, ''Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.'' (HR Al Bukhari dan Muslim).

3. Berada di Bawah Lindungan Allah SWT
Selain dua keutamaan tersebut, Rasulullah juga menjelaskan bahwa melaksanakan salat subuh akan membuat diri dilindungi oleh Allah selama seharian penuh. Hadist ini diriwayatkan dari Jundab bin Sufyan, dimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

''Barangsiapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janji-Nya. Barangsiapa yang membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka."(HR Muslim, At-Tirmizi dan Ibnu Majah) 

4. Pahala Shalat Malam Satu Malam Penuh
Keutamaan lain yang akan kita peroleh ketika menjaga salat subuh adalah mendapat pahalan salat satu malam penuh. Namun ini berlaku untuk mereka yang menjalankan salat ini secara berjamaah. Hal ini sesuai dengan Hadist Riwayat Muslim, dari Utsman bin Affan ra berkata; Rasulullah SAW bersabda yang artinya: 

''Barangsiapa yang shalat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh.'' (HR. Muslim)

5. Diampuni Dosanya 
Allah SWT menjanjikan pengampunan bagi mereka yang menjalankan salat subuh. Kemurahan Allah SWT yang selalu mengampuni hamba-hamba-Nya yang memohon ampunan ketika pagi akan mulai menyingsing. 

Rasul SAW bersabda “Siapa saja tetap duduk di masjid setelah melaksanakan dua rekaat salat subuh sampai ia melaksanakan salat dhuha, dan ia tidak berucap kecuali yang baik, maka dosa-dosanya akan diampuni Allah SWT.,walaupun dosanya itu lebih banyak dari buih di lautan“ (HR.Abu Daud).


SHARE !!!
Infoyunik.com

Wanita Pakai Kutek Tidak Sah Wudhunya


Memakai kutek bagi wanita saat ini memang semakin marak. Terlebih dengan beragam warna dan corak yang semakin memperidah kuku, membuat wanita kerap menggunakannya dalam keseharian. Jika dulu orang menghias kuku hanya dengan inai atau pacar kuku, maka kini varian cat kuku atau kutek berbahan kimia sangat banyak, dan desain menghias kuku pun juga beragam.


Dengan berbagai varian yang berbeda bahan tadi tentu akan mempengaruhi kuku sehingga tertutupi ketika melaksanakan wudhu. Lantas sah kah wudhu wanita yang memakai kutek? Bagaimana dengan pemakaian inai atau pacar kuku yang juga berfungsi untuk memperindah kuku?

Berikut ulasannya. 


Sebenarnya islam memperbolehkan wanita untuk memperindah kukunya. Pasalnya seni yang disebut dengan nail art ini dahulunya juga kerap dilakukan wanita Islam, namun bukan dengan menggunakan kutek yang berbahan kimia seperti sekarang, akan tetapi menggunakan inai atau pacar. 

Islam memperbolehkan wanita memakai kutek, namun hanya terbatas untuk mereka yang sedang berada dalam keadaan haid dan nifas. Ini artinya, wanita yang sedang dalam kondisi wajib salat tidak diperbolehkan menggunakan kutek. 

Sifat cat kuku berbahan kimia sejatinya menghalangi jalannya air saat melaksanakan wudhu. Cat kuku  adalah serupa adonan yang menempel di kuku sehingga ada lapisan yang dapat menghalangi mengalirnya air. Padahal, segala sesuatu yang menghalangi jalannya air pada bagian tubuh yang harus disucikan dalam  mandi dan berwudhu tidak boleh dipergunakan, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman :

 “Artinya : Maka basuhlah mukamu dan tanganmu”.
[Al-Maidah : 6]. 

Jika menghias kuku dengan menggunakan kutek tidak boleh, bagaimana dengan inai atau pacar kuku? Berbeda dengan kutek, inai merupakan bahan mempercantik kuku yang memberikan pewarnaan saja, namun tidak merubah ketebalan kuku atau membuat lapisan di atas kuku. Sehingga air yang digunakan untuk wudhu tidak terhalang oleh lapisan lain dan bisa membersihkan kuku.  penggunaan inai ini tidak dicampur dengan sesuatu yang dapat menghalangi jalannya air, maka boleh menghias kuku dengan inai.



Selain itu, satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah faktor keamanan dan kesehatan. Kutek atau cat kuku yang banyak bermunculan saat ini tidak lagi sama dengan kutek jaman dahulu yang berbahan alami. Kutek yang banyak sekarang ini diracik dari campuran berbagai macam bahan kimia yang tentunya jika terlalu sering digunakan juga akan berdampak negatif untuk kesehatan kuku dan bagian tubuh lainnya yang terpapar zak kimia berbahaya. Dan tentunya, seperti yang kita ketahui, segala sesuatu yang membahayakan diri sendiri dan orang lain itu hukumnya terlarang. Wallahu a’lam. 

Semoga informasi ini menambah pengetahuan kita terhadap hal-hal yang biasa kita lakukan dan mungkin bertentangan dengan ajaran Islam. 
SHARE !
Liputan6.com

Terimakasih sudah membaca.

Jagalah Shalat Ashar Anda



Entah karena menyibukkan diri dengan urusan dunia, seperti karena sekolah, kuliah, pekerjaan, atau hanya karena pergi main seperti nonton film atau sepak bola, sebagian kaum muslimin seringkali menunda-nunda melaksanakan shalat ashar hingga waktunya hampir habis, atau bahkan tidak mengerjakan shalat ashar sama sekali. Tentu saja hal ini bertentangan dengan perintah syariat untuk menjaga pelaksanaan semua shalat wajib, termasuk shalat ashar, sesuai dengan waktunya masing-masing. Bahkan terdapat ancaman khusus bagi mereka yang sengaja meninggalkan shalat ashar. [1]

Perintah Allah Ta’ala untuk Menjaga Shalat Ashar

Allah Ta’ala berfirman,
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” [QS. Al-Baqarah [2]: 238]
Menurut pendapat yang paling tepat, yang dimaksud dengan “shalat wustha” dalam ayat di atas adalah shalat ashar. Hal ini berdasarkan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika terjadi perang Ahzab,
شَغَلُونَا عَنِ الصَّلَاةِ الْوُسْطَى، صَلَاةِ الْعَصْرِ
Mereka (kaum kafir Quraisy, pent.) telah menyibukkan kita dari shalat wustha, (yaitu) shalat ashar.”[2]
Dalam ayat di atas, setelah Allah Ta’ala memerintahkan untuk menjaga semua shalat wajib secara umum (termasuk di dalamnya yaitu shalat ashar), maka Allah Ta’ala kemudian menyebutkan perintah untuk menjaga shalat ashar secara khusus. Apabila seseorang dapat menjaga shalat wajibnya, maka dia akan mampu untuk menjaga seluruh bentuk ibadahnya kepada Allah Ta’ala. [3]

Balasan bagi Orang yang Menjaga Shalat Ashar

Terdapat hadits khusus yang menyebutkan pahala bagi orang yang menjaga shalat ashar, yaitu mendapatkan pahala dua kali lipat dan tidak akan masuk ke neraka. Abu Bashrah al-Ghifariradhiyallahu ‘anhu menceritakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat ashar bersama kami di daerah Makhmash. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«إِنَّ هَذِهِ الصَّلَاةَ عُرِضَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَضَيَّعُوهَا، فَمَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَ لَهُ أَجْرُهُ مَرَّتَيْنِ، وَلَا صَلَاةَ بَعْدَهَا حَتَّى يَطْلُعَ الشَّاهِدُ» ، وَالشَّاهِدُالنَّجْمُ.
Sesungguhnya shalat ini (shalat ashar) pernah diwajibkan kepada umat sebelum kalian, namun mereka menyia-nyiakannya. Barangsiapa yang menjaga shalat ini, maka baginya pahala dua kali lipat. Dan tidak ada shalat setelahnya sampai terbitnya syahid (yaitu bintang).’” [4]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ، وَقَبْلَ غُرُوبِهَا»
Tidak akan masuk neraka seorang pun yang mengerjakan shalat sebelum matahari terbit (yakni shalat subuh, pent.) dan sebelum matahari terbenam (yakni shalat ashar, pent.).” [5]

Ancaman bagi Orang yang Meninggalkan Shalat Ashar

Di antara dalil yang menunjukkan pentingnya kedudukan shalat ashar adalah ancaman bahwa barangsiapa yang meninggalkannya, maka terhapuslah pahala amal yang telah dikerjakannya di hari tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
Barangsiapa yang meninggalkan shalat ashar, maka terhapuslah amalannya.” [6]
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, “Yang tampak dari hadits ini – dan Allah lebih mengetahui tentang maksud Rasul-Nya- adalah bahwa yang dimaksud ‘meninggalkan’ ada dua kondisi. Pertama, meninggalkan shalat secara keseluruhan, tidak melaksanakan shalat sama sekali. Maka hal ini menyebabkan terhapusnya seluruh amal. (Kondisi ke dua), meninggalkan shalat tertentu di hari tertentu. Maka hal ini menyebabkan terhapusnya amal di hari tersebut. Terhapusnya amal secara keseluruhan adalah sebagai balasan karena meninggalkannya secara keseluruhan, dan terhapusnya amal tertentu adalah sebagai balasan karena meninggalkan perbuatan tertentu.” [7]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
«الَّذِي تَفُوتُهُ صَلَاةُ الْعَصْرِ، كَأَنَّمَا وُتِرَ أَهْلَهُ وَمَالَهُ»
Orang yang terlewat (tidak mengerjakan) shalat ashar, seolah-olah dia telah kehilangan keluarga dan hartanya.” [8]
Ketika seseorang kehilangan keluarga dan hartanya, maka dia tidak lagi memiliki keluarga dan harta. Maka ini adalah perumpamaan tentang terhapusnya amal seseorang karena meninggalkan shalat ashar.

Ancaman bagi Orang yang Menunda-nunda Pelaksanaan Shalat Ashar sampai Waktunya Hampir Habis

Apabila seseorang mengerjakan shalat ashar di akhir waktu karena berada dalam kondisi darurat tertentu, maka shalatnya tetap sah meskipun dia hanya mendapatkan satu raka’at shalat ashar sebelum waktunya habis. Rasululullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الْعَصْرِ قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ، فَقَدْ أَدْرَكَ الْعَصْرَ
Barangsiapa yang mendapati satu raka’at shalat ashar sebelum matahari terbenam, maka dia telah mendapatkan shalat ashar.” [9]
Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah ketika seseorang sengaja menunda-nunda pelaksanaan shalat ashar sampai waktunya hampis habis tanpa ada ‘udzur tertentu yang dibenarkan oleh syari’at. Atau bahkan hal ini telah menjadi kebiasaannya sehari-hari karena memang meremehkan shalat ashar. Maka hal ini mirip dengan ciri-ciri orang munafik yang disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya,
«تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ، يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيِ الشَّيْطَانِ، قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا، لَا يَذْكُرُ اللهَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا»
Itulah shalatnya orang munafik, (yaitu)duduk mengamati matahari. Hingga ketika matahari berada di antara dua tanduk setan (yaitu ketika hampir tenggelam, pent.), dia pun berdiri (untuk mengerjakan shalat ashar) empat raka’at (secara cepat) seperti patukan ayam. Dia tidak berdzikir untuk mengingat Allah, kecuali hanya sedikit saja.” [10]
Dari penjelasan di atas, jelaslah bagi kita bagaimanakah bahaya meninggalkan shlat ashar atau sengaja menunda-nunda pelaksanaannya hingga hampir di akhir waktunya. Oleh karena itu, hendaklah seorang muslim memperhatikan sungguh-sungguh masalah ini. Misalnya, seorang pegawai yang akan pulang ke rumah di sore hari, hendaklah dia memperhatikan apakah mungkin akan terjebak macet di perjalanan sehingga tiba di rumah ketika sudah maghrib. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya dia menunaikan shalat ashar terlebih dahulu sebelum pulang dari kantor. Atau ketika ada suatu acara atau pertemuan di sore hari, hendaknya dipastikan bahwa dia sudah menunaikan shalat ashar. Semoga tulisan ini menjadi pengingat (terutama) bagi penulis sendiri, dan kaum muslimin secara umum.
Catatan kaki:
[1] Tulisan ini kami sarikan dari kitab Shahih Fiqh Sunnah, jilid 1 hal. 241-242.
[2] HR. Bukhari no. 2931 dan Muslim no. 627. Lafadz hadits ini milik Muslim.
[3] Taisir Karimir Rahman, hal. 106; karya Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah.
[4] HR. Muslim no. 830.
[5] HR. Muslim no. 634.
[6] HR. Bukhari no. 553, An-Nasa’i 1/83 dan Ahmad 5/349.
[7] Ash-Shalah wa Hukmu Taarikiha hal. 43-44.
[8] HR. Bukhari no. 552 dan Muslim no. 200, 626.
[9] HR. Bukhari no. 579 dan Muslim no. 163, 608.
[10] HR. Muslim no. 622.

Manfaat Sholat Subuh bagi Kesehatan - Hasil Penelitian



Jika Anda sering bangun pagi pada saat adzan subuh berkumandang, maka Anda akan mendengar kalimat "Ashsalatu khairum minan naum". Yang jika di artikan kedalam Bahasa Indonesia itu berarti "shalat lebih baik daripada tidur". Namun saat memasuki waktu shalat lainnya tidak dijumpai kalimat tersebut dalam adzan.


Hal ini tentu memunculkan pertanyaan di dalam diri Anda, kenapa kalimat "Ashsalatu khairum minan naum" hanya ada pada saat adzan shalat subuh saja? dan tidak ada di adzan pada shalay lain? namun kini pertanyaan itu nampaknya sudah terjawab dari beberapa studi yang sudah dilakukan oleh para peneliti.



Mengapa Adzan Shalat Subuh Berbeda?



Dan ternyata dalam kalimat tersebut, terdapat isyarat serta pesan yang sering di abaikan oleh kita sebagai kaum muslimin. Dalam kalimat itu, Allah memberikan isyarat kasih sayang-Nya kepada kita semua.



Kita diperintahkan untuk shalat di waktu subuh ternyata bukan hanya sebagai kewajiban saja, tetapi ada juga manfaat yang dapat kita ambil dari shalat tersebut. Dan hal ini sudah di buktikan melalui beberapa penelitian ilmiah.



Pada studi MILIS, GISSI 2 serta studi-studi lainnya yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang dapat dipercaya menemukan sebuah kesimpulan jika puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 12 siang.



Karena pada waktu-waktu itu sistem tubuh manusia mengalami perubahan dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah China:Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis atau YIN dalam istilah China.



Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.



Pada tegangan saraf parasimpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk.



Ternyata, pada saat pergantian waktu pada pagi buta hingga siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sama lain pada sel trombosit agar darah membeku) bahkan disaat kita tertidur.



Anehnya lagi, hal ini terjadi pada semua manusia termasuk Anda, saya dan orang-orang di dunia ini. Hal seperti ini seperti yang disebutkan dalam ritme sirkadian yang secara kodrati diberikan Allah SWT kepada semua manusia.



Furchgott dan Zawadsky pada tahun 1980 dalam penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang sedang diselidikinya.



Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang sel-sel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu Asetilkolin. 



Pada penelitian ini terjadi keanehan, dengan dikeluarkannya sel-sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin. 



Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran.



 Jadi inilah yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, suatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti tapi tidak ketemu



Penelitian itu segera diikuti penelitian yang lain diseluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan atau melebarkan pembuluh tersebut. Dari sekian ribu penelitian maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro serta Murad dan disebut NO [Nitrik Oksida]



Ketiga peneliti itu Furchgott dan Ignarro serta Murad dianugerahi sebuah nobel pada tahun 1998.



Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin dan nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak dan olahraga. 



Efek Nitrik oksida yang lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi atau sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita.



Jadi pada saat kita bangun tidur pada pagi buta dan bergerak, maka hal itu akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular.



Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise, yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi bila disertai berjalan ke masjid merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian kardiovaskular, tanpa manusia menyadarinya.



Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejang, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis).



Dengan exercise, tubuh memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah liar dan saling merangkul. 



Sejak awal kedatangan Islam, Allah menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah menyatakan manfaat shalat subuh ini secara tersirat dan baru bisa diketahui pada masa sekarang ini.



Petunjuk bagi kemaslahatan umat adalah tanda kasih-Nya pada hamba-Nya. Bukti manfaat instruksi Allah baru datang 1400 tahun kemudian.

BACA JUGA ...

Shalat Dhuha - Rahasia & Keutamaannya

RAHASIA dan keutamaan shalat Dhuha merupakan salah satu di antara shalat-shalat sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Banyak sekali penjelasan hadits yang telah menyebutkan berbagai keutamaan dan keistimewaan shalat Dhuha bagi siapa saja yang melaksanakannya.
Berikut ini adalah beberapa hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:
1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala,” (HR Muslim).
2. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.
Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab; “Ya!”
Rasul SAW berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya,” (Shahih al-Targhib: 666)
3. Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw: “Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga,” (Shahih al-Jami`: 634)
4. Memperoleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berkata: Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
5. Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).
6. Ampunan Dosa
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan,” (HR Tirmidzi).
Untuk itu, yuk! Yang belum melaksanakan sholat duha. Mulai sekarang kita sama-sama belajar menjalankan sunah-sunah Rasulullah SAW.


SHARE

islampos


Setelah Meneliti Posisi Sujud Dr. Fidelma Masuk Islam





R. FIDELMA O’Leary mendapatkan penghargaan Woman of Spirit tahun 2012. Ia adalah seorang Professor Biologi di Universitas St. Edward di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Wanita asli Texas yang berprofesi sebagai Professor Neurosains di Universitas Texas ini, telah menemukan kedamaian dalam Islam. Dr. Fidelma, yang juga sebagai seorang Dokter Neurologi di sebuat rumah sakit di AS, terpukau ketika melakukan kajian terhadap syaraf-syaraf di otak manusia. Satu hal yang membuat dia terpukau adalah ketika mengetahui bahwa terdapat beberapa urat syaraf manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah agar bisa berfungsi secara normal.
Setelah mengadakan penelitian dengan seksama dan memakan waktu yang lama, Dr. Fidelma akhirnya mendapati kenyataan bahwa urat-urat syaraf di otak itu tidak dimasuki darah kecuali bila seseorang sedang shalat, yakni ketika posisi sujud. Ternyata urat syaraf itu memerlukan darah hanya beberapa saat saja, yakni ketika seseorang shalat.
Setelah penelitian itu, Dr. Fidelma mencari tahu tentang Islam, lewat buku-buku keislaman dan diskusi dengan rekan-rekannya yang Muslim. Dan akhirnya, dengan kesadaran penuh, Dr. Fidelma mengikrarkan keislamannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Allah SWT berkenan memberinya hidayah atau petunjuk pada iman. Keyakinannya pada agama Islam yang baru dianutnya itu demikian besar.
Sekarang Dr. Fidelma membuka klinik, “Pengobatan dengan Al-Qur’an.” Dia terus mengkaji pengobatan Islami dan memberikan pengobatan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan apa saja yang dianjurkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Misalnya, dengan berpuasa, madu, habbatussauda (jinten hitam), minyak zaitun, dan sebagainya.

Allah SWT berfirman: “ Dan apabila kamu menyeru untuk mengerjakan shalat, mereka menjadikannya (shalat itu) sebagai ejek-ejekan dan permainan. Yang demikian itu ialah karena mereka suatu kaum yang tidak berakal, ”  (QS. Al Maidah: 58)

SHARE !!

Popular Posts

.

.
hadist, panduan, pegangan, amalan

*** Promote Your Business to Worldwide ***