Salah satu kisah “heroik” dalam perjalanan kehidupan
manusia yang direkam dan diabadikan oleh Allah di dalam al-Qur’an,
adalah cerita tentang sekelompok pemuda penghuni gua (ashabul kahfi).
Bahkan, surat yang menceritakan perjalanan hidup sekelompok pemuda ini
dinamakan dengan surat al-Kahfi (gua tempat mereka bersembunyi).
Memang,
secara rinci Allah tidak menceritakan tentang asal muasal mereka,
daerah tempat mereka hidup, gua tempat mereka bersembunyi, tahun hidup
mereka serta jumlah pasti mereka. Al-Qur’an hanya menceritakan bahwa ada
sekelompok pemuda yang lari dan bersembunyi di sebuah gua untuk
menyelamatkan diri dan keimanan mereka dari kezhaliman penguasa tempat
dan waktu mereka hidup.
Karena menolak kemusyrikan serta bertahan
dengan keimanan yang mereka yakini benar, bahkan mereka berupaya
meyakinkan masyarakat akan kebenaran mereka serta memperjuangkan
kebenaran yang mereka yakini itu, maka penguasa waktu itu merasa
terganggu dengan eksisitensi sekelompok pemuda tersebut. Wal hasil,
mereka diburu dan diancama dengan pembunuhan.
Setelah melalui
perjuangan yang melelahkan, akhirnya mereka sepakat untuk menghindar dan
bersembunyi demi menyelamatkan diri dan keyakinan mereka. Mereka
sepakat untuk lari dari negeri itu, hingga merekapun sampai di sebuah
gua. Para pemuda tersebut bersembunyi di dalam gua itu, sambil berdo’a
“Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, dan siapkan
diri kami untuk menerima petunjuk-Mu”.
Allah pun memperkenankan do’a
mereka, dengan cara menutup rapat telinga mereka, sehingga mereka
tertidur pulas tanpa mengetahui apapun yang terjadi di sekitar mereka.
Bahkan, mereka ditidurkan untuk masa yang sangat panjang, ratusan tahun
lamanya.
Kemudian, Allah swt. membangunkan mereka dari tidur panjang
tersebut. Ketika bangun, mereka mendapatkan matahari telah condong ke
arah Barat. Salah satu dari mereka bertanya, “Sudah berapa lama kita
tidur di gua ini?”. “Sehari”, jawab yang lain. “Bukan, baru setengah
hari”, sela pemuda lainnya.
Perdebatn mereka berhenti ketika salah
satunya berkata, “Sudahlah, jangan ributkan persolan yang tidak terlalu
penting, Karena Allah Maha Tahu berapa lama kita sudah berada di gua
ini. Alangkah baiknya, jika salah seorang dari kita pergi ke kota untuk
membeli makanan. Sebab, tentu semua kita sudah merasa sangat lapar. Hal
itu akan lebih bermanfaat dibandingkan bertengkar perkara berapa lama
kita tidur di sini”. Lanjutnya.
Akhirnya, semua pemuda itu sepakat
untuk mengutus salah satu dari mereka pergi ke kota membeli makanan
dengan membawa uang kertas yang ada di kantong mereka. Sebelum utusan
mereka berangkat, mereka berpesan kepadanya agar bersikap santun ketika
menemui penduduk kota itu, serta jangan berkata, bersikap, dan berbuat
sesuatu yang mendatangkan kecurigaan warga, suapaya keberadaan mereka
tidak diketahui.
Maka berangkatlah utusan tersebut ke kota untuk
membeli makanan. Ketika menyerahkan uang untuk membayar makanan
tersebut, pemilik kedai menjadi heran ketika menerima uang yang sudah
tidak berlaku lagi. Uang tersebut sudah tidak berlaku semenjak ratusan
tahun.
Kabar ini tersebar dengan cepat, sang pemudapun diinterogasi
hingga keberadaan merekapun terungkap. Keheranan penduduk kota semakin
besar ketika para pemuda tersebut hadir secara bersamaan ke kota.
Akhirnya, penduduk kota yang sebelumnya bertikai dan berbantahan tentang
kehidupan setelah kematian, mendapatkan keyakinan yang benar setelah
melihat kebesaran Allah yang telah menidurkan para pemuda ini selama
ratusan tahun dan kemudian menghidupkan mereka kembali seperti semula.
Adapun kisah pemuda ini, disebutkan Allah dalam surat al-Kahfi [18]: ayat 9-26
أَمْ
حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ
ءَايَاتِنَا عَجَبًا(9)إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا
رَبَّنَا ءَاتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا
رَشَدًا(10)فَضَرَبْنَا عَلَى ءَاذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ
عَدَدًا(11)ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَى
لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا(12)نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءَامَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى(13)
وَرَبَطْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَهًا لَقَدْ
قُلْنَا إِذًا شَطَطًا(14)هَؤُلَاءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ
ءَالِهَةً لَوْلَا يَأْتُونَ عَلَيْهِمْ بِسُلْطَانٍ بَيِّنٍ فَمَنْ
أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا(15)وَإِذِ
اعْتَزَلْتُمُوهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ فَأْوُوا إِلَى
الْكَهْفِ يَنْشُرْ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَيُهَيِّئْ لَكُمْ
مِنْ أَمْرِكُمْ مِرفَقًا(16) وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَتْ تَزَاوَرُ
عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَتْ تَقْرِضُهُمْ ذَاتَ
الشِّمَالِ وَهُمْ فِي فَجْوَةٍ مِنْهُ ذَلِكَ مِنْ ءَايَاتِ اللَّهِ مَنْ
يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ
وَلِيًّا مُرْشِدًا(17)وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ
وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ وَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ
ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ
مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا(18)وَكَذَلِكَ
بَعَثْنَاهُمْ لِيَتَسَاءَلُوا بَيْنَهُمْقَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ كَمْ
لَبِثْتُمْ قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ قَالُوا
رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ
هَذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَى طَعَامًا
فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ
أَحَدًا(19)إِنَّهُمْ إِنْ يَظْهَرُوا عَلَيْكُمْ يَرْجُمُوكُمْ أَوْ
يُعِيدُوكُمْ فِي مِلَّتِهِمْ وَلَنْ تُفْلِحُوا إِذًا
أَبَدًا(20)وَكَذَلِكَ أَعْثَرْنَا عَلَيْهِمْ لِيَعْلَمُوا أَنَّ وَعْدَ
اللَّهِ حَقٌّ وَأَنَّ السَّاعَةَ لَا رَيْبَ فِيهَاوَأَنَّ السَّاعَةَ لَا
رَيْبَ فِيهَا إِذْ يَتَنَازَعُونَ بَيْنَهُمْ أَمْرَهُمْ فَقَالُوا
ابْنُوا عَلَيْهِمْ بُنْيَانًا رَبُّهُمْ أَعْلَمُ بِهِمْ قَالَ الَّذِينَ
غَلَبُوا عَلَى أَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِمْ
مَسْجِدًا(21)سَيَقُولُونَ ثَلَاثَةٌ رَابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ
خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ وَيَقُولُونَ
سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَا
يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَاءً
ظَاهِرًا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِمْ مِنْهُمْ أَحَدًا(22)وَلَا تَقُولَنَّ
لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا(23) إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ
وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَى أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي
لِأَقْرَبَ مِنْ هَذَا رَشَدًا(24)وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ
مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا(25)قُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا
لَبِثُوا لَهُ غَيْبُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ أَبْصِرْ بِهِ وَأَسْمِعْ
مَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا يُشْرِكُ فِي حُكْمِهِ
أَحَدًا(26)
Artinya: “Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang
mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda
kekuasaan Kami yang mengherankan? (9). (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda
itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo`a: "Wahai
Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah
bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)" (10). Maka Kami
tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu, (11). kemudian Kami
bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan
itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal
(dalam gua itu) (12). Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad)
dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang
beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk;
(13). dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri lalu
mereka berkata: "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami
sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau
demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran"
(14). Kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai tuhan-tuhan
(untuk di sembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang
(tentang kepercayaan mereka?) Siapakah yang lebih zalim daripada
orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah? (15). Dan
apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain
Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu niscaya Tuhanmu
akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu
yang berguna bagimu dalam urusan kamu (16). Dan kamu akan melihat
matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan
bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka
berada dalam tempat yang luas dalam gua itu. Itu adalah sebagian dari
tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh
Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang
disesatkan-Nya, maka kamu tak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang
dapat memberi petunjuk kepadanya (17). Dan kamu mengira mereka itu
bangun padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan
ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka
pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling
dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan
dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka (18). Dan demikianlah Kami
bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri.
Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sudah berapa lamakah kamu
berada (di sini?)". Mereka menjawab: "Kita berada (di sini) sehari atau
setengah hari". Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahui
berapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di
antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah
dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa
makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan
janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seseorangpun (19).
Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya mereka akan
melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka,
dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya"
(20). Dan demikian (pula) Kami mempertemukan (manusia) dengan mereka,
agar manusia itu mengetahui, bahwa janji Allah itu benar, dan bahwa
kedatangan hari kiamat tidak ada keraguan padanya. Ketika orang-orang
itu berselisih tentang urusan mereka, orang-orang itu berkata:
"Dirikanlah sebuah bangunan di atas (gua) mereka, Tuhan mereka lebih
mengetahui tentang mereka". Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka
berkata: "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di
atasnya" (21). Nanti (ada orang yang akan) mengatakan (jumlah mereka)
adalah tiga orang yang keempat adalah anjingnya, dan (yang lain)
mengatakan: "(Jumlah mereka) adalah lima orang yang keenam adalah
anjingnya", sebagai terkaan terhadap barang yang gaib; dan (yang lain
lagi) mengatakan: "(Jumlah mereka) tujuh orang, yang kedelapan adalah
anjingnya". Katakanlah: "Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak
ada orang yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit". Karena itu
janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali
pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka
(pemuda-pemuda itu) kepada seorangpun di antara mereka (22). Dan jangan
sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu: "Sesungguhnya aku akan
mengerjakan itu besok pagi (23). kecuali (dengan menyebut):
"Insya-Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan
katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang
lebih dekat kebenarannya daripada ini" (24). Dan mereka tinggal dalam
gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi) (25).
Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di
gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi.
Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak
ada seorang pelindungpun bagi mereka selain daripada-Nya; dan Dia tidak
mengambil seorangpun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan"
(26).”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Asbabun Nuzul
Surah Ali Imran Ayat 77