CARA MEMAKAI JILBAB YANG BENAR MENURUT SYARIAT ISLAM
Cara Memakai Jilbab Yang Baik Jilbab yang baik
adalah jilbab yang sesuai dengan tuntunan Islam, bukan sesuai dengan mode atau
trend yang berlaku di masyarakat. Apa saja syarat-syarat cara memakai jilbab
yang baik?
Beberapa di antaranya :
•Menutupi aurat
•Jilbab lebar dan menutup dada
•Jilbab longgar tidak menampakkan bentuk tubuh
•Tidak tembus pandang
•Tidak memakai riasan/make up tebal
Kesalahan Dalam Cara Memakai Jilbab Mengenai penggunaannya,
jilbab itu sendiri bukanlah jenis jilbab atau kerudung gaul seperti fenomena
yang sering kita lihat sekarang-sekarang ini. Kerudung yang digunakan haruslah
syar’I dan sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya, baik itu
dala Al Qur’an ataupun hadits. Nah, disini akan dibahas sedikit mengenai jilbab
atau lebih ke gaya
berbusana kaum muslimah yang seharusnya atau kita kenal dengan istilah syar’i.
Sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :
“Bahwa anak perempuan apabila telah cukup umurnya, maka mereka
tidak boleh dilihat akan dia melainkan mukanya dan kedua telapak tangannya
hingga pergelangan”
(H.R. Abu Daud)
Itu sabda Rasulullah. Tapi nyatanya sekarang, banyak para
muslimah yang salah mengartikan jilbab dan gaya berbusana yang syar’i.
Berikut Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi
dalam
berkerudung/berjilbab dan berbusana muslimah
- Kerudung tidak menutupi dada
Ini bertentangan dengan firman
Allah SWT dalam Al-qur’an
“.. dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya … ”
(QS. An Nur : 31)
- Rok kurang panjang (agak ngatung) Hal ini tidak sesuai dengan
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tarmizi dan Nasa’i, dari Ummu Salamah r.a.
” Ya Rasulullah, bagaimana dengan perempuan dan kain-kain mereka
yang sebelah bawah?”
Sabda Rasulullah S.A.W :
“Hendaklah mereka memanjangkan barang sejengkal dan janganlah
menambahkan lagi keatasnya”
- Pakaian ketat dan menampakkan bentuk tubuh
elain terlihat dan
terasa sesak, ternyata pakaian yang ketat juga tidak baik untuk kesehatan.
Sebuah penelitian membuktikan bahwa pakaian yang ketat menyebabkan kulit
kekurangan ruang untuk bernafas. Akibat yang ditimbulkan dari mengenakan
pakaian ketat – mulai dari yang teringan seperti biduran, adanya bercak ringan
di bagian tubuh tertentu sampai dengan penyakit yang cukup berbahaya, seperti
kemandulan dan kanker.
- Menggunakan riasan make up yang tebal.
Menggunakan riasan make
up bagi seorang perempuan tidaklah dilarang, tapi anjurannya adalah ‘jangan
berlebihan’ karena segala sesuatu ynag berlebihan itu tidak baik dan Allah
tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Selain itu, jika make up anda
terlalu tebal, maka kurang sehat untuk wajah anda karena kulit wajah tidak
dapat bernafas dengan baik dan menyisakan residu yang berlebihan pada wajah
sehingga jika tidak telaten dapat menyebabkan jerawat di wajah. Apalagi ada
beberapa muslimah yang mungkin malas berwudhu atau hanya berwudhu sekedarnya
saja dengan alasan menjaga riasan wajah agar tetap awet. - Kesalahan lainnya
dalam berkerudung, diantaranya adalah tidak memakai kaos kaki, mengenakan blus
yang pendek, memakai rok dengan belahan tinggi serta mengenakan kerudung yang
terbuat dari bahan yang tipis/jarang. Cara Memakai Jilbab Yang Benar – Penutup
Demikian penjelasan singkat tentang cara memakai jilbab yang benar dan jilbab
yang salah. Ikutilah yang benar dan jauhilah yang salah. Semoga bermanfaat.
Larangan Berjilbab menyerupai Punuk Onta
Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda”
( صنفان من أهل النار لم أرهما قوم معهم سياط كأذناب البقر يضربون بها الناس ونساء كاسيات عاريات مائلات مميلات رؤوسهن كأسنمة البخت المائلة لايدخلن الجنة ولا يجدن ريحها وان ريحها لتوجد من مسيرة كذاوكذا )
رواه أحمد ومسلم في الصحيح .
رواه أحمد ومسلم في الصحيح .
“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya,
1. Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia [maksudnya penguasa yang dzalim],
2. dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu [jarak jauh sekali]”.
(HR. Muslim dan yang lain)
Adapun “kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta”, maknanya adalah mereka membuat kepala mereka menjadi nampak besar dengan menggunakan kain kerudung atau selempang dan lainnya yang digulung di atas kepala sehingga mirip dengan punuk-punuk unta.
Maksud dari hadits “kepala mereka seperti punuk onta”, adalah wanita yang menguncir atau menggulung rambutnya sehingga tampak sebuah benjolan di bagian belakang kepala dan tampak dari balik hijabnya .
Ancaman yang sangat keras bagi setiap wanita yang keluar rumah menonjolkan rambut yang tersembunyi di balik hijabnnya dengan ancaman tidak dapat mencium bau wangi surga, padahal bau wangi surga bisa dicium dari jarak yang sangat jauh.
Apabila telah ada ketetapan dari Allah baik berupa perintah atau pun larangan, maka seorang mukmin tidak perlu berpikir-pikir lagi atau mencari alternatif yang lain. Terima dengan sepenuh hati terhadap apa yang ditetapkan Allah tersebut dalam segala permasalahan hidup.
“Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” [QS. Al-Ahzab: 36 ]
“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu ..” [Q.S. Al Hujaraat : 15]
“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu (bertabarruj) berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu“. (QS. Al-Ahzaab: 33).
BACA JUGA ...