Perusahaan pembuat pesawat terbesar di dunia, Boeing, akan mengurangi setengah produksi jumbo jet 747-8-nya.
Mulai bulan September nanti Boeing akan memperlambat tingkat produksinya menjadi enam pesawat setahun dari tadinya dua belas pesawat.
Pesawat bermesin empat itu kini kalah populer dibandingkan pesawat dengan mesin kembar yang lebih efisien bahan bakar.
Akan tetapi, 747 masih akan dipakai untuk armada kepresidenan Amerika Serikat, Air Force One, yang akan ditingkatkan.
Mati perlahan-lahan
"Pada dasarnya, lini 747 kini mati perlahan-lahan," kata Richard Aboulafia, seorang analis kedirgantaraan dari Teal Group.
"Boeing tidak bisa langsung menghentikan produksinya, walaupun masuk akal secara ekonomi, karena mereka masih perlu membuat beberapa pesawat terakhir untuk program pengganti pesawat kepresidenan AS setahun atau dua tahun lagi," kata Aboulafia menambahkan.
Dalam beberapa tahun belakangan ini 747 lebih populer sebagai pesawat pengangkut kargo, alih-alih sebagai pesawat penumpang.
Ray Conner, ketua eksekutif Boeing Commercial Airplanes, mengatakan dalam pernyataannya, "Pulihnya pasar kargo udara yang dimulai di penghujung tahun 2013 mulai mandek dalam bulan-bulan terakhir ini dan memperlambat permintaan atas pesawat barang 747-8."
Aboulafia mengatakan kombinasi beberapa faktor telah menghancurkan permintaan akan pesawat jumbo.
"Pasar pesawat kargo memang beberapa tahun ini sulit, dan tidak ada tanda-tanda pertumbuhan. Sementara itu, versi pesawat penumpang 747-8I pada dasarnya dibunuh oleh 777-9X, seperti A380 Airbus yang dihancurkan oleh adanya A350-1000," kata Aboulafia.
SHARE !
bbc.com