| 
   
   
   
   Jika semula hanya dikenal sebagai tanaman penahan longsor dan bahan 
   sayur untuk daun dan buahnya, belakangan kelor naik pangkat. Para 
   ahli meneliti khasiat kandungannya sebagai pelindung hati (hepatoprotektor) 
   dan obat kanker. 
   
   
   Pohon kelor tersebar luas di padang-padang Afrika, Amerika Latin, 
   dan Asia. National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008, 
   seperti dapat dibaca di Wikipedia, menyebutkan pohon kelor “telah 
   digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk 
   mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit”. Tradisi 
   pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan 300 jenis penyakit dapat 
   diobati dengan daun kelor. 
   
   
   Tumbuhan ini dikenal dengan banyak nama. Di Jawa, misalnya, kelor 
   juga dikenal dengan nama limaran. Dikutip dari Wikipedia, dalam 
   bahasa Melayu tumbuhan ini disebut kalor, merunggai, atau sajina. 
   Nama lain adalah chùm ngây (Vietnam), ma-rum (Thailand), malunggay 
   (Filipina). Dalam bahasa Inggris, tanaman ini disebut moringa, ben-oil 
   tree, clarifier tree, atau drumstick tree. Begitu banyak nama, 
   secara ilmiah tumbuhan ini dikenal dengan nama Moringa 
   oleifera L., dengan nama sinonim Moringa 
   pterygosperma, Gaertn. 
   
   
   Tumbuhan kelor berupa semak, namun dapat pula berupa pohon dengan 
   tinggi 12 m. Kayunya jenis kayu lunak, berkualitas rendah. 
   
   
   Daun kelor memiliki karakteristik bersirip tak sempurna, kecil, 
   sebesar ujung jari. Kulit akarnya berbau tajam dan pedas. 
   
   
   Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah 
   bunganya berwarna hijau. Bunga ini keluar sepanjang tahun dengan 
   aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang 
   disebut kelentang, yang dimanfaatkan sebagai bahan sayur asem. 
   
   
   Penelitian terhadap manfaat daun, kulit batang, buah sampai biji 
   tanaman ini sudah dilakukan sejak awal tahun 1980-an. Tim peneliti 
   Jerman, contohnya, mengkaji dan mengembangkan pemanfaatan tanaman 
   kelor untuk penghijauan serta penahan penggurunan di Ethiopia, 
   Somalia, dan Kenya. 
   
   
   Kelor dipilih karena penduduk di wilayah-wilayah itu sudah sejak 
   lama menanam pohon kelor, mengingat pohon tersebut sudah menjadi 
   bagian di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan sayuran, bahan 
   baku obat-obatan, juga untuk diperdagangkan. 
   
   
   Di kawasan Arba Minch dan Konso,di Ethiopia, pohon kelor digunakan 
   sebagai tanaman untuk penahan longsor, konservasi tanah, dan 
   terasering. 
   
   
   Khasiat daun kelor sebagai hepatoprotektor (pelindung hati) 
   dibuktikan oleh C Senthil Kumar, peneliti dari Anna Technology 
   University, Tamil Nadu, India. 
   
   
   Sementara itu, Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) 
   Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada menyebutkan kelor 
   mengandung kombinasi senyawa yang unik, yaitu isotiosianat dan 
   glukosinolat. Isotiosianat (ITC), zat yang juga terdapat dalam 
   berbagai tanaman, memiliki potensi sebagai agen kemopreventif. 
   Secara in vivo, isotiosianat telah menunjukkan aktivitas sebagai 
   agen antikanker. 
   
   
   Efektivitas tanaman ini sebagai agen antikanker juga terbukti dari 
   beberapa publikasi penelitian yang menyatakan bahwa benzyl 
   isothiosianat (BITC) secara in vitro mampu menginduksi apoptosis 
   terhadap sel kanker ovarium. Penelitian yang dilakukan Chinmoy K 
   Bose itu, dipublikasikan pada 2007 dengan judul “Possible role of 
   Moringa Oleifera L. Root in Epithelial Ovarian Cancer”. 
   
   
   Peneliti lain, R Bharali dan tim, seperti ditulis Kholid Alfan Nur 
   dan Sarmoko dari CCRC, melaporkan bahwa ekstrak etanolik dari kelor 
   berpotensi sebagai agen kemoprefentif terhadap karsinogenesis yang 
   disebabkan oleh bahan kimia. 
   
   
   Dr A Seno Sastroamidjojo dalam bukunya, Obat 
   Asli Indonesia, menyebutkan daun kelor berkhasiat sebagai obat 
   kurap dan bahkan obat herpes dengan cara mencampurnya dengan kapur. 
   Air rebusan akar kelor punya khasiat obat sebagai obat rheumatik. 
   
   
   Demikian besar khasiatnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 
   menganjurkan bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan 
   mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung 7 
   x vitamin C pada jeruk,  4 x calcium pada susu,  4 x vitamin A pada 
   wortel,  2 x protein pada susu, dan 3 x potasium pada pisang. 
   
   
   WHO, menurut Wikipedia, juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib 
   setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa 
   sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di 
   negara-negara termiskin di dunia.  
   
   
   
   
   SHARE ! 
   
   
   satuharapan.com 
 | 
 
GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith
Posted by wiseworld on 22.35
Popular Posts
- 
Kentang memang makanan favorit setiap kalangan. Ia dikonsumsi secara besar-besaran di seluruh dunia karena mengandung nutrisi penting, ...
 - 
Rusak Rupiah, Siap-siap Kena Petugas menunjukkan uang kertas rusak yang ditukarkan warga di Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (26/...
 - 
sembuhkan Luka dan Goresan di Kulit dengan sangat cepat Bahaya datang dari mana saja dan kapan saja. Salah satunya aktivitas di d...
 - 
Ingin Sukses dalam Karier Anda? Hindari 7 Tipe Orang Ini di Kantor Yang bisa Anda lakukan adalah mencoba untuk meminimalkan dampak d...
 - 
10 tipe wanita idaman pria memiliki penampilan alami yang akan mengikat hatinya. Penampilan alami meliputi cantik luar dalam, termasuk di ...
 
.
hadist, panduan, pegangan, amalan
AL QURAN HADIST QORAN HADITH MUSLIM MOSLEM ISLAM HAJJ
#LILINUNTUKYUYUN
AL IKHLAS
Al Quran
AL QURAN & SCIENCE
amalan
Automotif
Azab
Babi
Bahan Berbahaya
Bahasa arab
Bayi
Bekam
BELAJAR MEMBACA AL QURAN DARI DASAR
BELAJAR MEMBACA AL QURAN DARI DASAR - VIDEO
Berbakti pada orang tua
BERKEBUN
bernyanyi
Bid’ah
Biografi
BISNIS
cerai
Cheng Ho
Colombus
CORONA
Dajjal
Dalil
doa
Dosa
DOWNLOAD
dunia
Dzikir
Gadget
hadist
Haji
HALAL
Haram
Herbal
hijab
Hobby
HUKUM
Hutang
INFORMASI LOWONGAN KERJA
islam
israel
isteri
jamu
Jima
Jin
junub
Ka'bah
Kafir
kandungan
Ke
Keajaiban
Kecantikan
Kehamilan
Kematian
Kesehatan
Kiamat
Kisah
kuburan
Larangan
LEARNING
Makanan
Malaikat
Mandi wajib
Manusia
Masakan
Maut
Mayit
Menikah
METODE MEMBACA AL QURAN  CARA CEPAT - VIDEO
Militer
Mualaf
Murtad
Nabi Muhammad
Najis
Negara
Neraka
News
Nisfu Sya’ban
PARENTING
Pekerjaan
Pengungsi muslim
PENYAKIT
pernikahan
Pernikahan Beda Agama
Photography
Pria
Procedures for moving to the religion of Islam
puasa
rabbi
Rajab
ramadhan
RESEP MASAKAN
Riba
Riya
Rumah
santet
SCIENCE TECH
Sedekah
Sejarah
Serba Serbi
Sholat
Sholat sunah
sihir
Sosial
suami
Sunah
Surga
syiah
Syirik
Takdir
Tanda Penyakit
tayamum
Tips
Travel
uban
ULURKAN TANGAN ANDA
umroh
Unik
Video
Wanita
WARIS
Wudhu
zinah
