GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

GUIDE TO ISLAM Qur'an Hadith

TRANSLATE THIS PAGE

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianPortugueseJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Tampilkan postingan dengan label doa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label doa. Tampilkan semua postingan

Doa Agar Tak Berhenti Bersyukur


Allah SWT menjanjikan di dalam Alquran akan menambah nikmat kepada hamba-Nya yang mau bersyukur.


"La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid."
Kalimat itu tercantum dalam Alquran Surat Ibrahim ayat 7. 

Ayat ini merupakan salah satu janji Allah SWT kepada seluruh hamba-Nya yang selalu bersyukur.


Allah SWT memberikan begitu banyak nikmat kepada seluruh hamba-Nya. Kewajiban seorang hamba kemudian adalah bersyukur, seperti makna kalimat di atas, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azabku sangat pedih."

Meski sudah mendapat janji dari Allah SWT, banyak di antara kaum Muslim terkadang lupa untuk bersyukur. Kesilapan dunia dapat menutupi kesadaran setiap Muslim atas nikmat yang mereka peroleh, sehingga tidak mau bersyukur.

Untuk menghindari tersebut, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa ini. Doa ini terdapat dalam Al quran Surat An Naml ayat 19.

"Rabbi awzi'niy an asykura ni'matakallatiy an'amta 'alayya wa 'alaa waalidayya wa an a'mala shaalihan tardhaahu wa adkhilniy birahmatika fiy 'ibadikash shaalihiin.'

Artinya:
"Wahai Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orangtuaku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang saleh." (Ism) 


READ MORE …

SHARE !

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
dream.co.id

Doa agar tambah Berkah Saat Baca Alquran

Setiap muslim dianjurkan untuk membaca Alquran dan menanamkan nilai-nilai kitab suci ini dalam dirinya sebagai petunjuk menjalani hidup.

Alquran merupakan kitab yang menjadi pedoman bagi umat Islam. Di dalamnya terdapat pelbagai nilai sekaligus pelajaran yang bermanfaat bagi kehidupan.

Membaca Alquran memiliki keutamaan tercatat sebagai amalan ibadah. Merupakan sebuah kenikmatan jika seorang muslim dapat mengkhatamkan Alquran, mulai dari ayat pertama hingga terakhir.

Apabila membaca Alquran, dianjurkan untuk membaca doa agar mendapatkan keberkahan. Berikut bacaan doa tersebut.

"Allahummaftah 'alayya hikmataka wansyur 'alayya rokhmataka wa dzakkirnii maanasiitu yaa dzal jalaali wal ikrom."

Artinya:
"Ya Allah, bukakanlah hikmahMu kepadaku, bentangkanlah rahmatMu padaku, dan ingatkanlah aku pada apa yang aku lupa, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan."


READ MORE …


SHARE !

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).
dream.co.id

Doa Qunut Sholat Subuh Dan Terjemahan

Adapun untuk Keutamaan Bacaan Doa Qunut sendiri antara lain meminta petunjuk berupa ilmu yg bermanfaat, ilmu yang dapat membimbing kita untuk memahami benar dan salah, kemudian kita memohon keselamatan dari segala macam penyakit, penyakit badan maupun penyakit hati dan kita agar memohon kepada Alloh agar diberikan kebaikan yg banyak dan berlimpah serta terhindar dari segala macam musibah. Mungkin itu Keutamaan dan Keistimewaan Doa Qunut yg ada sehingga ada baiknya saat anda mengerjakan Sholat Subuh juga membaca Bacaan Doa Qunut ini. Untuk Lafal Doa Qunut tersebut sudah kami sediakan dibawah ini lengkap dengan terjemahanya.



Doa'nya dalam bahasa arab : 



Dalam tulisan latin:

Alloh hummah dini fiman hadait.
Wa’a fini fiman ‘afait.
Watawallani fiman tawalait.

Wabarikli fimaa a’tait.
Waqinii syarramaa qadzait.
Fainnaka taqdhi wala yuqdha ‘alaik.
Faiinahu layadziluman walait.
Walaa ya’izzuman ‘adait.
Tabaa rakta rabbana wata’alait.
Falakalhamdu ‘ala maaqadzait.
Astaghfiruka wa’atubu ilaik.
Wasallallahu ‘ala Saidina Muhammad. Wa’ala alihi wasahbihi Wasallam.


Artinya:

Ya Allah tunjukkanlah akan daku sebagaiman mereka yang telah Engkau tunjukkan
Dan berilah kesihatan kepadaku sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesihatan
Dan peliharalah daku sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan
Dan berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan
Dan selamatkan aku dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan
Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan kena hukum
Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin
Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya
Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau
Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan
Ku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau
(Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.  

Adapun dalam prakteknya:
bacaan doa qunut diatas adalah untuk orang yang menjadi ma'mum atau sholat sendirian (Bacaannya : Allah hummah DINII fiiman hadait). Namun, apabila Anda menjadi imam, maka bacaannya diganti (Bacanya : Allah hummah DINAA fiiman hadait) dan seterusnya. Karena makna kata "NII" (DINII)dhamirnya merujuk kepada diri sendiri (Saya) dan kata "NA" (DINA)dhamirnya merujuk kepada orang banyak (Kita).


READ MORE …



SHARE !

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ


Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).

Doa dan Dzikir Saat Berwudhu


Doa dan dzikir yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berwudhu hanya ada di dua tempat, yaitu:

Pertama, Membaca Bismillah di Awal Wudhu

Hukum membaca bismillah di awal wudhu adalah wajib. Bagi yang lupa membacanya di awal wudhu, hendaknya mengucapkan bismillah ketika teringat meskipun di tengah-tengah berwudhu. [1]
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لَا وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرْ اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ
“Tidak ada (tidak sah) wudhu bagi yang tidak menyebut nama Allah ketika berwudhu.” [2]
Dan juga berdasarkan perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para sahabat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau menceritakan bahwa sebagian sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencari air untuk berwudhu. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
«هَلْ مَعَ أَحَدٍ مِنْكُمْ مَاءٌ؟» فَوَضَعَ يَدَهُ فِي الْمَاءِ وَيَقُولُ: «تَوَضَّئُوا بِسْمِ اللَّهِ»
“Apakah kalian memiliki air?” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasukkan tangannya ke dalam air dan bersabda,”Berwudhulah kalian dengan (mengucapkan) bismillah … “ [3]
Sebagian ulama menilai bahwa membaca bismillah hukumnya sunnah, tidak sampai derajat wajib karena menilai hadits-hadits tentang masalah ini adalah hadits yang dha’if. [4] Namun yang lebih tepat, hadits di atas adalah shahih, sehingga hukum membaca bismillah ketika berwudhu adalah wajib. [5]


Ke dua, Membaca Doa Selesai Berwudhu

Dari Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
“Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan, ‘Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu’ [Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.] kecuali Allah akan bukakan untuknya delapan pintu langit yang bisa dia masuki dari pintu mana saja.” [6]
Di dalam riwayat At-Tirmidzi ada tambahan doa,
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِينَ
“Allahummaj ‘alni minat tawwabiina waj’alnii minal mutathohhiriin [Ya Allah jadikanlah aku termasuk hamba-hambaMu yang rajin bertaubat dan menyucikan diri].” [7]
Adapun tambahan doa,
واجعلني من عبادك الصالحين من الذين لا خوف عليهم ولا هم يحزنون
“Waj’alni min ‘ibaadika ash-shalihin minalladziina laa khoufun ‘alaihim walaa hum yahzanuun 
[Jadikanlah aku termasuk hamba-Mu yang shalih, (yaitu) hamba-hamba-Mu yang tidak ada rasa takut dalam diri mereka dan tidak pula bersedih hati.]”
maka tambahan doa dengan lafadz seperti ini tidak ada asalnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga tidak boleh diamalkan. Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al-Hilali hafizhahullahmengatakan,Sebagian orang menambahkan, ‘Waj’alni min ‘ibaadika ash-shalihin‘. Tambahan ini tidak ada asalnya sebagaimana yang aku jelaskan dalam kitabku, ‘Silsilah Al-Ahaadits Allati Laa Ashla Laha’.” [8]
Doa lain yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallams setelah berwudhu diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudhri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من تَوَضَّأ فَقَالَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِك أشهد أَن لَا إِلَه إِلَّا أَنْت استغفرك وَأَتُوب إِلَيْك كتب فِي رق ثمَّ طبع بِطَابع فَلم يكسر إِلَى يَوْم الْقِيَامَة
“Barangsiapa yang berwudhu kemudian setelah berwudhu mengucapkan doa,’Subhaanaka allahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika’ [Maha suci Engkau ya Allah, segala puji untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu] maka akan ditulis di lembaran berwarna putih kemudian di-stempel dan tidak akan hancur sampai hari kiamat.” [9]
Hanya di dua tempat inilah disyariatkannya berdzikir dan berdoa ketika atau selesai berwudhu. Adapun doa dan dzikir selain di dua tempat ini, sebagaimana yang tersebar di tengah-tengah masyarakat, maka tidaklah diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana yang akan kami bahas di bagian selanjutnya dari tulisan ini.
Setelah kami jelaskan bahwa doa dan dzikir yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanyalah membaca bismillah di awal wudhu dan membaca doa selesai berwudhu (dengan lafadz yang telah kami kutip di bagian pertama tulisan ini), maka perlu diketahui bahwa doa dan dzikir selain itu tidaklah ada dalil atau riwayatnya dari Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam.
Di sebagian masyarakat, di dunia maya (blog), juga di sebagian buku panduan wudhu menyebutkan adanya doa-doa khusus yang dibaca setiap membasuh anggota wudhu. Ada doa khusus ketikaberkumur; ada doa khusus ketika memasukkan dan mengeluarkan air dari hidung; ada doa khusus ketika membasuh muka; dan seterusnya sampai doa khusus ketika membasuh kaki.


Misalnya ada doa yang diklaim dianjurkan dibaca ketika membasuh muka sebagai berikut:
اللهم بيِّض وجهي بنورك يوم تبيض وجوه أوليائك ولا تُسَوِّد وجهي بظلماتك يوم تَسْودُ وجوه أعدائك
Ya Allah, putihkanlah wajahku dengan cahaya-Mu, pada hari Engkau memutihkan wajah para kekasih-Mu. Dan janganlah Engkau menghitamkan wajahku dengan kegelapanmu, pada hari ketika Engkau menggelapkan wajah musuh-musuh-Mu.”
Atau doa yang diklaim diucapkan ketika membasuh tangan kanan,
اللهم أعطني كتابي بيميني وحاسبني حساباً يسيراً
Ya Allah berikanlah kitab (catatan amalku) dengan tangan kananku dan hisablah aku dengan hisab yang mudah.”
Doa-doa seacam ini tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala mengatakan,
ولم يحفظ عنه أنه كان يقول على وضوئه شيئا غير التسمية، وكل حديث في أذكار الوضوء الذي يقال عليه فكذب مختلق لم يقل رسول الله صلى الله عليه وسلم شيئا منه، ولا علمه لأمته، ولا ثبت عنه غير التسمية في أوله، وقوله: ( «أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، اللهم اجعلني من التوابين، واجعلني من المتطهرين» ) في آخره. وفي حديث آخر في ” سنن النسائي “
مما يقال بعد الوضوء أيضا: ( «سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك» ) ولم يكن يقول في أوله: نويت رفع الحدث ولا استباحة الصلاة، لا هو ولا أحد من أصحابه البتة، ولم يرو عنه في ذلك حرف واحد، لا بإسناد صحيح ولا ضعيف
Tidak terdapat penjelasan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau mengucapkan sesuatu pun ketika berwudhu kecuali bismillah. Dan semua hadits tentang dzikir-dzikir yang diklaimdiucapkan ketika berwudhu, maka itu semua adalah dusta dan mengada-ada. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mengucapkan satu pun dari (dzikir atau doa) tersebut. Beliau tidak pula mengajarkan kepada umatnya. Tidak terdapat penjelasan dari Nabi kecuali membaca bismillah(tasmiyah) di awal berwudhu dan juga doa … (kemudian beliau mengutip doa riwayat At-Tirmidzi yang telah kami kutip sebelumnya) … di akhir (selesai) wudhu. Dan di hadits lain yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i yang merupakan doa yang juga diucapkan selesai berwudhu … (yang telah kami kutip di bagian pertama tulisan ini). Demikian pula, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mengucapkan, ’Nawaitu rof’ul hadatsi … “ [Aku berniat menghilangkan hadats .. ]. Niat semacam ini tidak pernah diucapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, (tidak pula diucapkan oleh) satu pun sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak diriwayatkan dari mereka meskipun hanya satu huruf saja, baik dengan sanad yang shahih maupun dengan sanad yang dha’if.” [1]
An-Nawawi rahimahullahu Ta’ala mengatakan,
فصل : وأما الدعاء على أعضاء الوضوء فلم يجىء فيه شيء عن النبيّ صلى اللّه عليه وسلم
Pasal: adapun doa yang dibaca di setiap anggota wudhu, maka tidak terdapat satu pun riwayat dari Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam.” [2]
Kemudian An-Nawawi rahimahullah menyebutkan satu per satu doa yang diklaim dianjurkan untuk dibaca ketika membasuh atau mengusap setiap anggota badan ketika berwudhu, misalnya dua doa yang kami kutip di atas.
Syaikh Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al-Hilali hafidzahullah Ta’ala berkata, Sebagian kaum muslimin membuat doa khusus setiap anggota wudhu. Ini termasuk bid’ah yang munkar. Tidak terdapat hadits shahih yang menjelaskannya.” [3]
Demikianlah, semoga kita termasuk orang-orang yang mencukupkan diri di atas sunnah Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak mencapekkan diri di atas amal-amal yang bid’ah. 

Selesai disusun di pagi hari menjelang shubuh, Masjid Nasuha ISR Rotterdam 19 Shafar 1436
Yang selalu mengharap ampunan Rabb-nya,
Penulis: dr. M. Saifudin Hakim, MSc.

Catatan kaki:
[1] Lihat Shifat Wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, karya Fahad bin Abdirrahman Ad-Dausri, hal. 16-17.
[2] HR. Ibnu Majah no. 399; At-Tirmidzi no. 26; Abu Dawud no. 101. Dinilai shahih oleh Al-Albani diShahihul Jami’ hadits no. 7444.
[3] HR. Bukhari no. 69; Muslim no. 2279 dan An-Nasa’i 1/60.
[4] Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1/122-123.
[5] Idem no. 1.
[6] HR. Muslim no. 234; Abu Dawud no. 169; At-Tirmidzi no. 55; An-Nasa’i 1/95 dan Ibnu Majah no. 470.
[7] Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ hadits no. 6046.
[8] Bahjatun Nadziriin Syarh Riyadhus Shalihin, 2/250.
[9] HR. An-Nasa’i dalam ‘Amal Yaum wal Lailah no. 30. Dinilai shahih oleh Al-Albani di Shahihul Jami’hadits no. 6046.


BACA JUGA ...

Santet Atau Ilmu Hitam dapat Dihindari dengan Amalan Berikut ini


SANTET, apapun itu bentuknya, memang ada. Sekarang ini masyarakat kita tengah dipanaskan oleh berita tentang Eyang Subur dan segala pengaruhnya. Rasulullah SAW sudah mengajarkan kepada kita bagaimana membentengi diri dari serangan jahat ilmu hitam.


Tiap Muslim harus yakin tidak ada siapapun meski sekuat apapun dia tidak dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kecuali atas kehendak Allah SWT. Sehingga perlindungan terbaik bagi seorang Muslim dari teluh atau santet adalah dengan mempraktikkan cara hidup Islami, membaca Al-Qur’an dan berzikir serta berdoa secara rutin.
Benteng dan perlindungan terbaik dari teluh atau santet adalah menjaga dan memperkuat diri kita dengan mempraktikkan cara hidup Islami, membaca Al-Qur’an dan berzikir serta berdoa secara rutin.
Allah telah berjanji bahwa sebenarnya syaitan tidak dapat berkuasa mengatur hamba-hamba Allah yang benar-benar tunduk, taat dan berserah diri kepada-Nya; Syaitan akan berkuasa mengatur hanya kepada mereka yang sudi dan menyerahkan diri pada kekuasaan dan perintahnya. 
Allah SWT berfirman: 
“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.” (Al-Hijr: 42) 

“Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” 
(An-Nahl: 99-100)

Yang pertama dan utama harus dimiliki oleh seorang Muslim adalah keyakinan bahwa tidak ada siapapun meski sekuat apapun dia dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kecuali atas kehendak Allah SWT. Al-Qur’an mengingatkan kita berulang kali bahwa hanya Allah-lah satu-satunya yang dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kepada tiap-tiap kita.
Segala sesuatu yang menimpa manusia atau makhluk lainnya sifatnya hanya sekunder saja dan itu terjadi hanya melalui kekuatan yang berasal dari Allah SWT; sehingga obat dan penyembuh terbaik adalah dengan mencari perlindungan dan pertolongan kepada Allah SWT. Syaitan dengan semua tipu daya dan senjatanya dapat dikalahkan dan benar-benar akan tidak berdaya jika Allah berkehendak.

Di bawah ini adalah beberapa ayat-ayat Qur’an dan doa yang dapat dihafalkan sebagai dasar benteng perlindungan diri dari teluh atau santet:
1) Al-Fatihah
2) Tiga surat terakhir dari Al-Qur’an (Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Nas)
3) Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255)

Di samping itu, hafalkan doa-doa dibawah ini dan ucapkan tiga kali atau lebih di pagi dan sore hari:
“Bismillahilladzi la yadurru ma`a ismihi shay’un fil-ardi wa la fis-sama’i wa huwas-sami`ul-`alim” 
(Dengan nama Allah; yang bersama nama-Nya tidak celaka sesuatupun yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).

2) Hasbiyallahu la ilaha illa huwa `alayhi tawakkaltu wahuwa rabbul-`arshil-`azhim 
(Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung).

3) Allaahumma inni a`udzu bika min hamazatish-shayatin wa a`udzu bika rabbi an yahdurun 
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan setan dan aku berlindung kepada-Mu dari segala gangguan setan yang mendatangiku).
4) A`udzu bi `izzatillahi wa qudratihi mimma ajidu wa uhadhiru 
(Aku berlindung dengan kekuatan Allah dan kehendak-Nya dari sakit dan nyeri yang aku alami).
Perlu diingat bahwa doa dan zikir akan membawa manfaat jika itu datang dari hati yang lurus dan yakin kepada Allah SWT, dengan demikian maka kita akan menaruh segala pengharapan dan doa kita hanya kepada Allah yang Maha Kuat lagi Maha Berkuasa. 


SHARE !!
sumber: islampos.com

ORANG - ORANG YANG DI DOAKAN OLEH MALAIKAT



1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci".


2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’"


3. Orang - orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan"


4. Orang - orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah

(tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf"


5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.

Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu"


6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.

Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia"


7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.

Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat"


8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.

Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’"


9. Orang - orang yang berinfak.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’"


10. Orang yang sedang makan sahur.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang sedang makan sahur"


11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh"



12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain"


Popular Posts

.

.
hadist, panduan, pegangan, amalan

*** Promote Your Business to Worldwide ***